Setelah terjebak dalam dilema etis yang menghancurkan, Seth akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelompok psikopat yang ia ikuti. Namun, keputusan tersebut tidak mudah untuk diambil. Seth harus menghadapi ancaman dan intimidasi dari kelompok tersebut yang tidak mau kehilangan anggotanya.
Ia juga harus menghadapi rasa tidak puas yang selalu ada di dalam dirinya. Tanpa kelompok yang memberikan kebenaran yang selalu terasa selangkah di depan, Seth merasa kehilangan arah dan tujuan.
Seth memutuskan untuk melakukan perjalanan sendiri untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu ada di pikirannya. Ia bertemu dengan berbagai orang dengan pandangan yang berbeda-beda tentang kebenaran, termasuk seorang filsuf terkenal yang mengajarinya bahwa kebenaran tidak selalu harus dicari di luar diri sendiri.
Melalui perjalanannya, Seth mulai menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu membuatnya tidak puas. Ia juga menyadari bahwa kebenaran yang sejati ada di dalam dirinya sendiri, dan ia tidak perlu mengejar kebenaran yang selalu terasa selangkah di depan dengan cara yang tidak masuk akal dan berbahaya.