Hari Ujian pun tiba, semua murid berusaha dengan sangat keras untuk bisa mendapat hasil yang terbaik tak terkecuali Kenzo dan Lily.
Ujian kelulusan tersebut dilaksanakan selama dua minggu. Akhirnya setelah ujian selesai mereka memiliki waktu istirahat yang digunakan untuk persiapan perpisahan sebelum pengumuman kelulusan tiba.
Tampak dari beberapa raut wajah siswa merasakan beberapa tekanan yang mereka alami selama ujian berlangsung.
Tiba lah pengumuman kelulusan yang sudah dinanti-nantikan oleh seluruh siswa kelas 12. Dan pengumuman tersebut dibacakan langsung oleh kepala sekolah SMA 36.
Dan Gedung aula menjadi saksi akhir perjuangan mereka selama bersekolah di SMA 36.
Detik-detik menegangkan pun terjadi saat kepala sekolah membacakan hasil pengumuman kelulusan.
Ternyata dari 180 siswa dari kelas 3-1 sampai 3-6, semuanya berhasil lulus dengan nilai baik.
Setelah disebutkan oleh kepala sekolah tentang kelulusan, akhirnya seluruh siswa kelas 3 bersorak gembira akan kelulusannya. Oleh karena itu, beberapa dari kelas 3 mulai memikirkan tentang rencana perpisahan sekolah.
Saat itu Kenzo mulai mendekati Lily karena hari yang dinantikan telah tiba. Kenzo meminta Lily untuk berbicara empat mata setelah pulang sekolah untuk mengungkapkan perasaannya yang telah sekian lama telah disimpan semenjak masuk kelas 10, dan mereka akan bertemu di Café Cataim.
"Lily, gimana perasaan mu setelah mendengar tentang kelulusan?"
"Aku bersyukur sekali telah melewati hari yang panjang ini. Dan Aku sangat senang sekali karena kita berdua melewati waktu yang panjang ini dengan bersamaan."
"Aku juga bersyukur karena kita berdua telah melewatinya dengan baik. Setelah ini apakah kamu mau ikut denganku ke Café Cataim?"
"Iya aku ikut denganmu."
Akhirnya Kenzo dan Lily pergi ke Café Cataim.
"Bagaimana kalau kita memesan makanan dan minuman di sini? Hari ini khusus untukmu aku yang traktir"
"Oke. Pelayan kami ingin memesan sesuatu"
Pelayan pun segera datang dan menghampiri pasangan tersebut. Dan ternyata Kenzo seperti melihat dopplegangger dari Café Mevoly, tempat dimana Dia dan Bu Livy mengadakan pertemuan.
"Loh, bukankah anda seorang pelayan dari Café Mevoly?"
"Oh…mungkin Dia adalah saudara kembar saya. Karena Dia tempat tinggalnya berjauhan dengan saya sebagai kakaknya"
"Begitu ya. Baiklah, Saya ingin memesan Ocean Blue Mariana dan Chicken Burger Spicy. Lalu, Lily apa yang ingin kamu pesan?"
"Emmm…Aku ingin memesan Yoghurt Strawberry With Milk dan PanCake Special 3"
"Baik, pesanan telah diterima. Silakan menunggu dengan tenang sambil menikmati suanana yang tersedia di Café Cataim kami"
"Baik"
"…"
Pelayan tersebut telah pergi dan segera menyiapkan pesanan untuk mereka berdua. Kemudian Kenzo seperti ingin membicarakan sesuatu yang khusus kepada Lily di hari spesial mereka.
"Lily, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu selain sebagai sahabat dekat"
"Apa itu?"
"Begini, apa ada seseorang yang kamu sukai saat ini semenjak kita menjadi sahabat dekat dalam waktu yang cukup singkat?"
"Ehhh…kenapa kamu tiba-tiba membicarakan hal serius ini?"
"Hmmm…Aku hanya ingin tahu saja tentang perasaanmu. Karena alasan yang sebenarnya Aku tidak ingin menyakiti hatimu jika kamu sudah memiliki seseorang yang kamu sukai. Dan Aku tidak berniat untuk mengganggu hubungan kalian berdua yang berjalan saat ini"
Lily sedikit menitikkan air matanya karena Dia seperti merasakan perasaan akan berpisah dengannya karena kelulusan mereka.
"Kamu curang, Kenzo. Mengapa disaat seperti ini kamu terlihat keren dibanding saat kita bersama di sekolah?"
Kemudian Kenzo menjawab dengan simple pertanyaan dari Lily mengenai dirinya saat ini.
"Hmmm…bagaimana ya untuk mengatakannya? Mungkin karena hari ini kita tidak akan bisa untuk bertemu lagi dalam waktu yang lama karena kita juga memiliki impiannya masing-masing untuk dikejar. Apakah aku salah?", Jawab Kenzo dengan tenang
"Kamu tidaklah salah. Akan tetapi, apakah mungkin bagi kita untuk tidak bisa bertemu satu sama lain di masa depan?"
"Entahlah. Karena hanya takdir yang bisa mempertemukan kita kembali disaat kita sudah mendapatkan arti dari kebahagiaan yang sebenarnya dalam kehidupan kita masing-masing"
"Karena itu, Aku ingin mengetahui apakah sahabat dekatku ini sudah menjalin hubungan seseorang atau tidak?"
"Jika Aku menjawab tidak, apa yang akan kamu lakukan?"
"Tentu saja, Aku senang. Karena kamu mungkin adalah orang yang ditakdirkan untukku"
"Ehh…bagaimana mungkin Aku adalah orang yang ditakdirkan untukmu? Sementara kita sudah menjadi sahabat sejak kelas 1 SMA"
"Aku akan membuktikannya!", Jawab Kenzo dengan tekat bulatnya
Tiba-tiba, pesanan yang mereka tunggu telah datang selama mereka mengobrol sebentar.
"Ini, pesanannya telah datang. Silakan nikmati hidangan kami dengan senang, Pelanggan atau mungkin Pasangan ya?", Ucap Pelayan dengan sedikit bercanda
"Terima kasih, Pelayan"
"Sama-sama"
Kemudian Kenzo pun melanjutkan kembali ucapannya yang akan memutar balik keadaan menjadi 180 derajat
.
"Silakan kamu makan kue dan juga minumannya"
"Ya"
"Jadi, bagaimana jawabanmu?"
"Kali ini, Aku akan memberitahukanmu yang sebenarnya apakah Aku sudah memiliki pasangan atau tidak. Dan jawabanku adalah tidak!"
"Begitu. Syukurlah kamu tidak memilikinya"
"Kenapa kamu bersyukur, bukankah seharusnya kamu merasa tidak senang?"
"Hmmm, jadi kamu ingin agar Aku cemburu terhadap pasangan yang telah kamu dapatkan?"
"Err… Tentu saja tidak. Tapi…"
"Tapi, apa?"
"Se-sebenarnya…Aku…sudah menyukaimu semenjak hubungan kita berkembang di kelas 2"
"Jadi, apa yang kamu rasakan ketika mengetahui fakta yang sebenarnya?"
"Waktu itu, Aku hanya menganggapnya sebagai perasaan yang biasa-biasa saja. Tapi, lama-kelamaan perasaan tersebut terus muncul dalam lubuk hatiku dan tidak bisa Aku tahan dalam waktu yang lama. Lalu, Aku menanyakan tentang perasaanku ini kepada Sylvia. Dan ternyata, Dia mendukungku untuk bersamanya walaupun saat itu Aku belum memahaminya"
"Dan saat kita naik kelas, akhirnya Aku mengetahui tentang apa yang dimaksudkan oleh Sylvia waktu itu. Dan perasaan itu adalah kebahagian dalam mendapatkan cintanya"
"Jadi…"
"Aku sangat menyukaimu, Kenzo. Aku sangat cemburu sekali ketika melihatmu berduaan bersama dengan Bu Livy sewatu di sekolah"
"Ternyata, Aku selama ini telah mendapatkan arti dari kebahagiaan namun Aku tidak menyadarinya. Bahwa kebahagiaan yang kumiliki ternyata selalu berada di dekatku sepanjang waktu. Dan baru kali ini Aku merasakan perasaan bahagia setelah apa yang diucapkan oleh orang tuaku"
"Aku pun juga menyukaimu, Lily. Tepatnya sebelum kita naik kelas 2, perasaanku sudah mulai tumbuh tanpa kusadari"
"Jadi, artinya kita telah menemukan kebahagiaan yang selama ini kita cari-cari ternyata kebahagiaan tersebut selalu dekat dengan kita tak peduli apapun yang terjadi. Dan pertemuan kita di kelas 1 ternyata menjadi kebahagiaan untuk kita saat ini"
"Aku sangat bersyukur sekali bahwa orang yang kusukai adalah dirimu, Kenzo"
"Aku juga sama denganmu, Lily'
"Jadi, bagaimana kalau kita mengejar impian kita masing-masing. Setelah itu kita akan menikah setelah impian kita tercapai"
Dan akhirnya Kenzo dan Lily pun memutuskan untuk mengejar impian mereka masing-masing. Yang dimana Kenzo memiliki impian menjadi seorang pengusaha besar dan sedangkan Lily memiliki impian untuk menamatkan gelar S1 di Universitas Mevoly.
Di masa depan, Kenzo dan Lily pun akhirnya menikah setelah menemukan arti dari kebahagiaan tersebut dan teman-temannya mendukung mereka sampai kematian memisahkan mereka berdua.
~Tamat~