Setelah bertemua dengan kliennya siang itu Gabriel menjenguk ayahnya yang masih terbaring di rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit banyak wanit yang mencuri-curi pandang kepadanya meski Gabriel berjalan dengan wajah datar dan dingin tapi itu tidak mengurangi ketampannya.
Siapa yang tidak mengenlnya Gabriel Elvano Wijaya Ceo G'Wijaya seorang lelaki tampan dingin dan cuek pada siapaun.
Pengusaha yang masih tergolong masih muda berusia 27 tahun
Kekayaan tak perlu di perhitungan lagi maka dari itu banyak wanita yang menginginkan dirinya akan tetapi Gabriel tak perna mengubris mereka, apa lagi dia sudah mempunyai kekasih seorang model dia sudah menjalin hubungan dengannya selama 2 tahun tapi sayang orang tuanya belum merestui mereka.
Disebuah ruangan kamar VIP di Rumah Sakit Terbaik di Jakarta umum Pusat Fatmawati berbaring seorang laki - laki yang sudah berumur 50 tahun tapi meskipun begitu dia masih terlihat gagah di usianya itu yang sudah setengah abad bernama Bayu Wijaya. Entah apa yang terjadi tapi beberapa hari ini dia mula sakit - sakitan. Padahal selama ini dia terlihat baik - baik saja.
Semakin hari sakitnya semakin parah dan tubuhnya mulai kurusan entah apa yang terjadi bahkan dokter sudah angkat tangan padahal mereka sudah melakukan yang terbaik tapi dokter juga hanya manusia biasa, kondisi Bayu makin hari semakin melemah, hanya Tuhan yang tahu apa yang terjadi. Itu membuat anak dan istrinya semakin khwatir dan cemas bahkan setiap hari istrinya selalu menangis melihat kondisi suaminya yang dulu selalu sehat tapi sekarang harus terbaring lemah di rumah sakit.
Bayu memiliki istri bernama Ainin dia juga memiliki dua anak.
Anak pertama bernama gabriel umur 27 tahun dan anak ke dua 22 tahun bernama velis.
Pak Bayu memiliki sahabat namanya Pak Dirga dia hanya pegusaha kecil di kampungnya.
Setiap pak Bayu memiliki perjalanan bisinis keluar kota maka dia akan lebih memilih selalu menginap di rumah sahabatnya dari padah di hotel.
Setelah sampai di ruangan ayahnya, Gabriel bisa melihat ayahnya yang terbaik lemah dengan di temani wanita cantik yang di usia yang tidak muda lagi, siapa lagi kalau bukan ibunya, Biasa dipanggil bunda Ainin.
"bagaimana keadaan ayah? Tanya gabriel dengan lembut dan memegang salah satu tangan ayahnya yang bebas dari infus dan sudah duduk di kursi samping ayahnya.
"Semakin lemah dan ayah rasanya tidak kuat lagi Gal
jawab pak bayu dengan suara lemah."
"jangan berkata seperti itu yah, ayah pasti sembuh dan kita bisa berkumpul lagi". Jawab Gabriel
"Gal kamu tau sahabat ayah yang bernama pak Dirga kan? "tanya pak bayu.
"Iyah tau yha, kenapa memangnya? "tanya Gabriel
"Saya merencanakan menikahkan kamu dengan anaknya saya akan berbicara dengan Pak Dirga nanti jika sudah sampai, hari ini katanya dia akan kesini melihat ayah dan saya akan berbicara tentang pernikah kalian. " jawab pak Bayu
"Tidak bisa gitu dong yha, ayah tahu sendiri kan kalau aku punya kekasih" jawab Gabriel tentu dia menolak mentah-mentah karna dia sudah punya kekasih.
"Ayah tahu tapi ayah hanya ingin melihatmu menikah dengan anak sahabat ayah. sebelum saya meninggal." jawab tegas pak Bayu meski dalam keadaan lemah
"Engga bisa yah, gabriel enggak mau.
Lagi pula mengurus pernikahan itu butuh waktu, ga bisa nikah gitu aja." jawab Gabriel
"Kamu hanya perlu menikah dengan penghulu Gal, surut-suratnya bisa kamu urus setelah menikah.
Tolong gal kabulkan permintaan ayahmu untuk yang terakhir kalinya, ayah hanya ingin melihatmu menikah sebelum meninggal." jawab pak Bayu dengan suara yang lemah.
"Baiklah, gabriel akan memikirkannya lagi yah.
Gabriel harus kembali ke perusahaan sekarang.
Ayah harus banyak istirahat jangan banyak pikiran biar cepat sembuh. " jawab gabriel pamit dan mencium tangan ayahanya dan bundanya sebelum pergi.
(●´з`)♡(●´з`)♡(●´з`)♡
Di lain tempat setelah Pak Dirga dan keluarganya selesai sarapan. Ke Dua anaknya sudah berangkat sekolah, ia memiliki dua anak yang sulung seorang perempuan sebentar lagi lulus SMA sedangkan yang terakhir masih sekolah kelas 5 SD.
Pak Dirga sendiri dan sang Istri akan menjenguk sahabatnya siapa lagi jika bukan Pak Bayu yang tiba - tiba masuk rumah sakit dia baru mengetahui itu kemarin saat pulang kerja. Istirnya itu mengatakan jika sahabatnya masuk rumah sakit.
Perjalanan dari rumahnya dan ke rumah sakit memang sedikit memakan waktu kurang lebih dari empat jam.
Saat pak Dirga dan pak Bayu berbincang - bincang di dalam kamar, justru para sang istri lebih memilih di luar kamar karna tidak ingin menganggu suaminya saat mereka berbicara.
"mohon maaf yah pak Bayu, saya baru bisa menjenguk mu hari ini." kata pak Dirga
"Santai aja pak Dirga dan terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk bisa menjenguk saya. " jawab pak Bayu
"Bagaimana keadaan Pak Bayu ? Tanya pak Dirga merasa perihatin melihat keadaan sahabat nya."
"Yah beginilah seperti yang kamu lihat mungkin umur saya sudah tidak lama lagi." jawab pak Bayu sambil tersenyum
"Pak bayu jangan berbicara seperti itu, Pak Bayu pasti sehat dan kuat kembali. " kata pak Dirga perihatin. "
"Pak Dirga kamu tahu kan kalau hubungan kita sudah seperti keluarga, kalau saya pergi nanti hubungan kita hanya akan tinggal kenangan. " Kata pak Bayu dengan suara terdengar lemah.
" pak Bayu jangan berkata seperti itu, pak Bayu pasti sehat kembali." kata pak Dirga
Setelah mereka berbicara cukup lama, Pak Bayu akhirnya mengutarakan ke pada Pak Dirga jika dia ingin menikahkan anak mereka.
"Saya ingin berbicara serius dengan pak Dirga. Sebelum saya pergi saya hanya ingin kita bisa menjadi keluarga yang sesungguhnya, Saya ingin melihat anak laki - laki saya menikah dengan putri pak Dirga." kata pak Bayu tiba - tiba
Pak Dirga sempat terkejut mendengarnya siapa yang tidak terkejut Anaknya yang perempuan masih sekolah SMA
"Mohon maaf yha pak. Tapi pak anak saya masih SMA beberapa bulan lagi lulus, dia pasti menolak menikah apa lagi dia masih sangat mudah." jawab pak Dirga berusaha menolak.
Bagimana pun anaknya masih SMA ia tidak mungkin mau menikah muda apa lagi dia harus kuliah.
Dengan muka sedih pak Bayu kembali memohon agar keinginannya tercapai.
"Saya mohon pak, saya ingin menjalin hubungan keluarga dengan kalian, saya tidak kuat lagi. Sebelum saya meninggal, saya hanya ingin melihat mereka menikah di kamar ini secepatnya." Ujar pak Bayu kembali mohon.
"Baiklah pak saya akan membicarakan ini dulu dengan istri dan anak saya, semoga mereka tidak menolak." ujar pak Dirga kembali berbicara
Dia mengiyakan ucapan pak Bayu bagaimana pun mereka adalah sahabatan dan keluarga mereka sangat dekat, tidak ada juga salahnya menikahkan anaknya dengan keluarga Pak Bayu.