Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pesta Tengah Malam

🇮🇩iceofficialstudio
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.3k
Views
Synopsis
Menceritakan 7 teman yang nekat dan mencoba untuk berpesta diam-diam pada saat tengah malam..... WARNING! • Just Fiction • Harap untuk tidak meniru apa yang dilakukan dalam book ini (7+) • Photo cover: pixabay.com Happy reading! [Tersedia juga di Wattpad]
VIEW MORE

Chapter 1 - Pesta Tengah Malam

Jam istirahat di sekolah. Murid-murid berhamburan keluar kelas. Banyak yang jajan, bermain bersama teman, pergi ke perpustakaan, atau ada yang hanya di kelas, mengobrol, atau bermain HP.

Di kelas 6D ada beberapa anak di kelas yang sedang bermain HP, sibuk sendiri- sendiri. Anak-anak itu adalah Gyorgy, Tere, Lidya, Gaby, Vincent, Daniel, dan Adelfa. Bertujuh di kelas sibuk melihat HP mereka sendiri.

Gyorgy yang sedang nge-scroll Instarlight, tertarik melihat suatu postingan. Gyorgy pun berbicara memecah keheningan. "Guys," Gyorgy memanggil teman-temannya yang ada di kelas. Sebuah ide terbesit di kepalanya.

"Hm?" tanya Gaby yang sedang nge- scroll Tiktalight.

"Kita adain pesta yuk! Tapi pestanya unik," kata Gyorgy, membuat yang lainnya mulai tertarik.

"Yang kayak gimana?" tanya Tere.

"Jadi, pestanya diadain di tengah malem," Gyorgy memulai dengan nada suara yang misterius, dan disambung dengan Lidya yang naik pitam.

"Wiw! Kamu sendiri aja suka ketiduran di kelas. Tengah malem gak mungkin kamu bangun," Lidya meledek Gyorgy.

"Cih, kamu kan juga kebo Lidi," Gyorgy balas meledek Lidya.

"Udah-udah, jangan berantem 'napa. Coba Gyor, jelasin dulu pestanya kayak apa," Vincent buru-buru melerai, takut terjadi pertengkaran.

"Jadi, aku barusan liat di sebuah postingan-"

"Instarlighter Sejati."

"Diem napa."

"Nah, di situ mereka pesta. Cuma, adainnya di tengah malem. Dan mereka makan. Biasanya untuk ngerayain ulang tahun seseorang. Tapi, kalau kita jangan makan, melainkan kita mabar bareng! Mabarnya game horor. Dengan challenge gak boleh ribut atau teriak, gimana menurut kalian?" Gyorgy memaparkan rencananya dengan antusias.

"Breh, itu sih kekanak-kanakan. Dan nekat banget! Lagian kalau ketahuan gimana? Terus kita semua kan gak serumah," Daniel yang sedari tadi diam, menyahut membalas Gyorgy.

"Kalau gak mau ikut juga gakpapa, tapi aku gak bakal kasitau bagian asyiknya," Gyorgy pun menggeser posisinya seolah- olah dia hanya akan memberitahu yang lain.

"Yaudah, aku ikut. Cuma gimana cara nge-laksanainnya kalau gak serumah?" tanya Daniel yang akhirnya berubah pikiran.

"Iya tuh, aku juga penasaran," sahut Gaby heran.

"Aku udah susun rencana. Jadi-"

"Gimana tuh rencananya?"

"Cepet amat mikirnya."

Gyorgy merasa sebal karena teman- temannya mendesak terus, "Sabar! Jangan pada desak-desak! Nih, kita ijin aja sama ortu masing masing kalau aku adain acara sleep-over di rumah aku. Semoga aja diizinin. Aku juga minta izin sama ortuku buat adain acara nginep. Aku minta izin hari Sabtu adainnya. Nginep-nya sampe Senin. Paginya, kita berangkat sekolah bareng-bareng. Kita adain pestanya jam 12 malem. Pas malem pertama. Tapi jangan kasi tau ortu kita. Kayaknya mereka bakal rundingin. Aku pernah liat grup emak-emak di HP mamaku waktu ngintip. Nah, kalian siapin barang kalian buat 3 hari," jelas Gyorgy panjang lebar sampai kehabisan nafas.

"Terus kitanya?" tanya Adelfa, belum puas dengan penjelasan Gyorgy.

"Coba aja sebisanya beli snack. Buat ngemil pas mabar. Sama minuman, biar gak haus."

"Aku aja yang bawa minuman buat kita semua," sambut Lidya dengan antusias.

"Ok sip. Nanti kalau aku udah di rumah, aku rencanain cara ngadain nya" kata Gyorgy mengakhiri perundingan.

"Eh by the way, nanti kita main game apa?" tanya Vincent.

"Ada deh, nanti aku survei dulu game horor yang bagus buat mabar."

"Sip dah," kata Adelfa mewakili semuanya.

🌤️Esok harinya🌤️

"Yosh jadi kalian diizinin gak?" Gyorgy bertanya melalui telepon.

"Iya," jawab Gaby diikuti jawaban yang sama dari yang lainnya.

"Ok good. Aku juga udah diizinin. Inget ya hari sabtu, kalau telat aku gak bakal bukain pintu," ancam Gyorgy mengakhiri pembicaraan di telepon.

🛌Hari sabtu🛌

"Yuk ke rumahku sekarang, kalian udah tau kan alamatnya?" tanya Gyorgy lewat telepon.

"Yoi!" sahut Daniel.

"Nginep nya berapa malem ya? 'Ku lupa," tanya Lidya.

"2 malem. Kayak nenek-nenek aja kau Lid," jawab Tere sekaligus menyindir.

"Udah sampe belum?" Gyorgy memutus pertengkaran itu sebelum berkembang jadi adu mulut.

"Udah nyampe dari tadi," jawab Vincent pendek.

"He kenapa gak bilang? Yodah aku buka pintu dulu," Gyorgy pun membuka pintu untuk Vincent.

🧳Setelah semua sampe🧳

"Hello guysssssssss!" Gyorgy menyapa dengan riang. "Kalian taro aja barang kalian di kamar aku dulu. Terus ketemu mamaku," lanjutnya.

"Ngoke/Oke/Woke," jawab semuanya berbarengan.

🎒Setelah taro barang🎒

"Yuk ke ruang makan. Mamaku ada di sana," Gyorgy mengajak yang lain, kebanyakan sedang membuka kopernya.

"Btw, buat apa ketemu mamamu?" tanya Gaby heran. "Yah, supaya mamaku tau kalian udah dateng. Yuk ke ruang makan," ajak Gyorgy lagi.

🥢Di ruang makan🥢

Sesampainya di ruang makan, mereka disambut oleh Mama Gyorgy yang sedang memasak. Memang, dari tadi tercium bau masakan.

"Oh, temen-temennya Gyor ya?" sambut mama Gyorgy begitu melihat mereka masuk ke dapur.

"Iya Ma, ini temen-temenku" jawab Gyorgy.

"Kalau main jangan berantem ya. Nih makan dulu," kata wanita berumur 30 tahunan itu.

"Makasih Tante," jawab Adelfa mewakili yang lain.

🍱Setelah makan siang🍱

"Kita main aja dulu sesuatu, aku mulai bosen nih," usul Gyorgy, karena sudah mulai bosan berdiam diri saja.

"Emang mau main apa?" tanya Daniel, karena tak membawa satu alat mainan pun.

"Ular tangga?" tanya Tere, tapi Lidya spontan menolak, "Jangan! Yang lain aja, abisnya aku sering kalah," sewot Lidia. "Lah elah emang kenapa? Salahmu kan kalah mulu," balas Tere tak mau kalah.

"Terus apa dong? Kasih ide napa," sahut Gyorgy sebelum ada pertengkaran.

"Monopoli mau? Aku bawa papannya, buat jaga-jaga ada situasi gini," sambut Adelfa diikuti paduan suara setuju dari yang lain.

🍲Sehabis makan malam🍲

"Oi diskusi dulu yuk! Kita kan harus mikirin mau pestanya di mana," seru Gyorgy memanggil yang lain.

"Lah aku pikir kamu udah siapin? Hadeuh gimana sih," seru Tere balik.

"Udah yuk, mulai aja diskusi nya," kata Vincent menyela.

"Ok ok, kita kan gak satu kamar nih. Cowo sama cowo dan cewek sama cewek. Aku lagi pikirin di mana nanti pestanya," Gyorgy mengutarakan pikirannya.

"Gimana di dapurmu?" usul Adelfa.

"Jangan. Kamar mamaku deket dapur. Ada ide lain?" tanya Gyorgy.

Tak ada yang menjawab. Semuanya sibuk berpikir di mana enaknya pesta nanti.

"Ini kan rumahmu Gyor. Masa gak tau tempat paling aman?" tanya Lidya memecah keheningan.

"Iya ya. Tapi aku tetep bingung," kata Gyorgy sambil menggaruk-garuk kepala.

"Gimana kalau di ruang belajarmu Gyor?Kamu kan, punya ruang belajar sendiri. Lumayan besar lagi. Tadi aku sempet liat," usul Daniel memberi ide. "Boleh juga! Di situ aja. Bagus juga idemu," Gyorgy menyambut ide Daniel dengan baik.

"Terus gimana cara bawa makanannya? Ketahuan gak? Kan gak lucu kalau nanti ketahuan," Tere menyambut dengan penasaran.

"Ya nggaklah! Mamaku jarang nengok ruang belajarku. Bawa sekarang aja. Lagi pula mamaku lagi di kamarnya," Gyorgy memberi instruksi.

🍩Setelah memindahkan makanan🍩

"Ok, sekarang kita main aja. Sekitaran jam 8 nanti kita pura-pura udah ngantuk. Terus aku bilang sama mamaku buat ijin tidur. Nah, nanti masing-masing jaga satu jam. Aku jaga duluan. Terus Adel, Lidia, and Daniel. Jadi Daniel paling akhir. Nanti dia bangunin kita," Gyorgy menjelaskan dengan panjang lebar. "Ashiaap bos!" sahut Adelfa dengan penuh semangat.

"Dan.... aku ada undang tamu. Seorang lagi. Aku udah bilang mamaku. Nanti dia dateng jam setengah 7," Gyorgy menuturkan dengan nada misterius.

"Siapa Gyor? Kenapa gak undang dari awal aja?" tanya Tere dengan penuh tanda tanya.

"Buat kejutin kalian aja," Gyorgy memasang muka polos. Lidya langsung menggeplak Gyorgy, "Siapa orangnya woi!? Ayo bilang!" seru Lidya dengan nada tinggi.

"Hahahaha iya deh! Namanya.... Bisma!" seru Gyorgy dengan wajah senang. "WHAT!?/SERIUS!?" seketika teriakan terkejut memenuhi kamar Gyorgy.

"Aku nggak bohong kok. Coba tanya Bisma sendiri," sahut Gyorgy masih dengan senyuman senangnya.

"Aku udah WA bisma. Katanya bener," kata Tere dengan mulut berbentuk 'O'

"Aku juga udah ceritain rencana pesta tengah malam kita. Jadi dia udah tau dan siap-siap," kata Gyorgy lagi sambil cengar-cengir. "Kamu ada-ada aja deh Gyor. Bikin kaget. Pake segala ngundang Bisma lagi," kata Lidya sembari menatap tajam ke Gyorgy.

"Ya, terus kenapa? Kan makin asyik rame-rame. Lagi pula dia nggak bisa dateng pagi karena ada acara," jelas Gyorgy berusaha menenangkan teman-temannya.

"Iya deh. Dia bawa makanan sendiri?" tanya Vincent. "Iya dong. Masa enggak. Kita tunggu Bisma dateng aja. Baru jam enam lewat ini," jawab Gyorgy sambil melihat jam.

🕢Jam setengah 7🕢

Pintu depan diketuk dengan nyaring. Spontan semua kaget.

"EHAYAMJANTANBERTELOR, siapa ya? Aku buka pintu dulu," kata Gyorgy sembari berjalan ke pintu.

"Eh Bisma ternyata. Kamu bikin kaget Bis," Tere tersenyum hangat menyambut Bisma. Bisma hanya tertawa.

"Udah tau rencana kita kan Bis?" tanya Gyorgy diikuti anggukan Bisma. "Ok. Inget ya, pura-pura ngantuk jam 8!" Gyorgy memberi instruksi dengan penuh semangat.

🕗Jam 8🕗

"Weh aku beneran ngantuk astaga," kata Tere sambil mengusap-usap mata.

"Kamu doang kayaknya. Aku nggak nih," sahut Gaby.

"Sama. Minum kopi aja sana," kata Gyorgy pada Tere. Tere spontan menggeleng, "Ih kopi kan gak baik buat anak, aku tahan deh," sahutnya.

"Nah, aku ijin mamaku buat tidur dulu ya," kata Gyorgy sambil keluar kamar. "Sip!" seru Gaby dengan semangat. Gyorgy pun langsung keluar dari kamar.

Tak lama kemudian, Gyorgy kembali ke kamar.

"Aku udah ijin mamaku buat tidur, katanya sih tidur aja," Gyorgy tersenyum senang.

"Ok! Yuk ciwi-ciwi kita ke kamar kita dulu," kata Lidya mengajak yang lain. "Yuk bos!" sahut para cewe dengan penuh semangat.

"Ok! Ketemu lagi tengah malam!" seru Adelfa dengan penuh semangat. Yang lainnya pun tertawa mendengar perkataan Adelfa. Kemudian semuanya pergi ke kamar masing-masing.

🕘Giliran Gyorgy berjaga🕘

'Semoga gak ketahuan. Kalau ketahuan rusak rencana kita,' batin Gyorgy lalu melihat jam, 'Eh udah sejam aja, aku bangunin lah si Adel,' kemudian Gyorgy merayap dengan pelan ke kamar para cewe. Gyorgy lalu menghampiri dan mengguncang Adelfa pelan lalu berbisik, "Adel, giliran kamu jaga."

Seketika Adelfa terbangun lalu balas berbisik, "Asiap bosku!" kemudian Gyorgy kembali ke kamarnya.

🕙Giliran Adelfa berjaga🕙

'Beh! Udah sejam aja. Aku bangunin Lidya dulu ah,' batin Adelfa ketika melihat jam. Adelfa pun segera menyentuh pelan Lidya yang tertidur nyenyak di sampingnya. Spontan, Lidya langsung terbangun.

"Giliran aku jaga ya?" tanya Lidya pelan dalam keadaan setengah mengantuk. "Iya, udah kau jangan tidur lagi. Batal nanti kita mabar," balas Adelfa sambil bersiap untuk tidur.

🕚Saat Lidya berjaga🕚

'Hem... Bosen. Ngantuk lagi,' batin Lidya lalu melihat jam. 'Eh udah sejam? Kuy bangunin Daniel,' Lidya membatin senang dan pelan-pelan masuk ke kamar para cowo. Lidya langsung menarik jempol kaki Daniel sampai Daniel terbangun kaget.

"Giliran aku jaga?" tanya Daniel dengan berbisik. "Yoi," balas Lidya kemudian langsung pergi. Daniel pun segera mengambil HP untuk menemani jam jaganya.

🕛Sejam Daniel berjaga🕛

"Hm?" gumam Daniel melihat jam HP. Sudah jam 12.00. Segera Daniel membangunkan Gyorgy. "Pesta tengah malam," bisik Daniel pada Gyorgy. Seketika itu juga Gyorgy terbangun dengan senyum senang. Akhirnya, pesta tengah malam akan segera dimulai!

Gyorgy segera membangunkan semua teman sekamarnya. "Vin, tolong bangunin cewe-cewe yang di kamar sebelah," kata Gyorgy pada Vincent. "Siap!" Kata Vincent lalu segera pergi ke kamar sebelah.

Tak lama kemudian, Vincent dan para cewe pun sampai di kamar para cowo.

"Halo! Yuk kita ke kamar belajar. Jangan ada yang berisik, nanti ketahuan,'" sambut Gyorgy begitu melihat mereka. "Ashiap bosku," Adelfa berkata sambil cengar-cengir.

[Komentator bola, on]

Kemudian, mulailah perjalanan mereka ke kamar belajar Gyorgy. Perjalan itu sangat menegangkan! Tidak ada yang boleh membuat suara, atau habislah rencana mereka.

Tiba-tiba, sesuatu yang menegangkan terjadi!

TERE MENGINJAK MAINAN!

Semua pun langsung serentak menoleh ke Tere dengan wajah marah dan tegang.

"Hei hati-hati dikit! Kamu mau kita ketahuan ya!?" bisik Gyorgy dengan marah. "Maaf. Tadi aku gak keliatan," kata Tere dengan takut dan tegang.

Beruntung, tak terdengar pergerakan apa pun yang sepertinya akan membuat mereka ketahuan. Mereka pun segera melanjutkan perjalanan dengan sangat hati-hati.

DAN SAUDARA-SAUDARA! AKHIRNYA, MEREKA SAMPAI DI KAMAR BELAJAR! SELAMAT, UNTUK GYORGY AND THE GENK!

[Komentator bola, off]

"Nah, sekarang, kita keluarin dulu snack-nya," Gyorgy beranjak ke tempat snack disimpan, "Untung kita gak ketahuan."

"Iya, untung aja," kata Daniel dengan lega. "Tere tuh yang berisik. Nginjek mainan lagi," kata Bisma sambil menatap sinis ke Tere.

"Maap, tadi gak liat. Gelap," Tere cengar-cengir merasa bersalah. "Alasan," sahut Bisma ketus.

"Udah ah! Jangan berantem. Nanti ribut terus ketahuan," tegur Gyorgy pada keduanya. "Siap dah bos/maap bos," kata Tere dan Bisma berbarengan.

"Nah sekarang, keluarin HP kalian," Gyorgy memberi instruksi, "Terus, abis itu ke PlayLightMarket," sambungnya.

"Mau download game ya? Game-nya apa?" tanya Vincent penasaran, karena Gyorgy memang belum memberi tau game yang akan mereka mainkan.

"Ok, jadi nama game-nya Dead By Daylight Mobile (tidak disponsor ya kawan-kawan!). Itu game horor yang bisa buat mabar. Jadi bakal seru deh!" kata Gyorgy dengan penuh semangat.

"MB-nya Gyor," kata Tere dengan nada memelas. Memang, game ini memakan ruang penyimpanan sampai 1,5 GB. Sangat tidak cocok bagi yang mempunyai HP KenTang.

Gyorgy tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Karena tampak dia sekarang sedang berpikir. Lidya langsung naik pitam dan menggeplak Gyorgy (#2).

"Aduh Lid! Sakit!" seru Gyorgy sambil memegangi kepalanya, karena baru saja menerima 'Hadiah' dari Lidya berupa dua geplakan.

"Ye makanya mikir dulu napa! HP kita itu KenTang semua tau," omel Lidya.

"Stttt! Kalian mau kita ketahuan ya?" tanya Gaby yang sedari tadi hanya diam.

"Gyorgy nih, makanya dipikirin dulu. Sekarang mau gimana? Pesta kita terancam batal," tegur Vincent sambil memandangi Gyorgy dengan serius.

"Ini mah namanya udah batal Vincent! Sekarang mau gimana!?" marah Lidya. Saat itu, Lidya sudah mencapai tingkat kesabarannya. Akhirnya Daniel bergerak untuk mendinginkan suasana itu.

"Hey! Udah-udah! Nanti kita kalau ribut ketahuan. Lidya, jangan teriak-teriak. Kontrol emosimu. Gyorgy, lain kali dipikirin dulu sebelum dilakuin," lerai Daniel dengan segera, "Game kan bukan hanya satu. Dan gak perlu yang horor juga. Meski gak menantang nantinya, kita tetep bisa main bareng, kan?" kata Daniel dengan tenang, membuat situasi mulai kondusif kembali.

"Ok, sekarang, kita main apa? Yang bisa mabar? Kalau gak horor juga gak papa, soalnya kan agak gimana juga," tanya Bisma. Bisma masih agak kaget dengan situasi yang memanas tadi.

"Ya, sekarang tanggung jawabnya Gyorgy. Dia kan yang buat kita gini," kata Daniel lalu memandang Gyorgy yang terdiam.

"Ok, aku bakal tanggung jawab. Tapi sebelumnya, aku mau minta maaf karena kekonyolan ku," sahut Gyorgy dengan rasa bersalah yang dalam.

"Minta maaf diterima," sambut Adelfa sambil tersenyum. Dengan segera suasana menjadi nyaman kembali. Yang lain pun memaafkan Gyorgy.

"Saranku, sekarang kita main Among us aja (tidak disponsor #2) lagian cuma makan penyimpanan 80 MB kan. Terus kita bisa mabar bareng," Gyorgy memberi saran.

"Yah, boleh juga sih! Daripada gak ada kan. Yaudah, sekarang kita main Among us aja. Kuy di download dulu semua!" kata Tere lalu mulai men-download game-nya.

Game ter-download, semua pun segera memulai permainan. Memberi username, memilih skin, dan beberapa langkah lain. Beberapa kali terjadi kericuhan saat memberi nama karena sudah ada yang pakai.

Namun, pada akhirnya semua pun mendapatkan username sesuai keinginan masing-masing. Room segera dibuat, game dimulai. Pesta ini berlangsung dengan sangat seru. Main game sambil ngemil memang terbaik! Begitulah kata Gaby.

Jika ada yang keceplosan berteriak karena di-kill oleh sang impostor, maka akan langsung diberi bedak. Itulah hukumannya jika keceplosan berteriak.

Mereka bermain hingga jam 3 pagi, dan semua pun merasa lelah tapi senang. Kebersamaan berhasil mereka jalin dengan jalan yang nekat. Setelah ini, pertemanan mereka pasti akan lebih erat lagi.

Setelah membereskan kamar belajar, semua pun berkumpul di kamar para lelaki. Semua terlihat lelah, namun juga bahagia.

"Nah, selamat bagi kita semua! Kita berhasil ngadain pesta tengah malem tanpa ketahuan," Gyorgy mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka mengadakan pesta sambil tersenyum dengan senang.

"Betul, yang nyaris gagal gara-gara kamu," balas Lidya sambil tersenyum sinis.

"Ah udahlah, yang lalu biarkan lalu, kan Gyorgy udah tanggung jawab juga," kata Daniel meredakan suasana yang nyaris panas kembali.

"Betul juga yah! Yang penting tanggung jawab. Jangan malah kabur," kata Adelfa.

"Udah yuk! Kita ke kamar masing- masing. Tidur! Entar malah jadi capek besok. Eh bukan, maksudnya nanti siang," kata Daniel.

"Ok deh! Selamat tidur semuanya!"

Saat hari Minggu, mereka menyempatkan diri untuk berekreasi bersama. Mereka pergi ke taman hiburan yang terkenal di Jakarta.

Dan pada hari Senin, mereka berangkat bersama ke sekolah. Kedepannya, pertemanan mereka akan bertumbuh bagai pohon yang selalu dipupuk dan disiram.

- Tamat -

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

Author message

Halo semuanya! Gak nyangka, akhirnya cerita ini selesai juga. Seneng Author, satu cerita bisa tuntas. Tidak akan ada epilog untuk cerita ini, soalnya Author agak bingung mau bikinnya gimana. Lagian menurut Author, gak perlu juga. Oh ya! Jika ada kritik dan saran, silahkan ya! Ok deh, jangan lupa voment dan terimakasih sudah membaca sampai akhir! Sayonara!

Jumlah kata:

2652

Tertanda: Auth Sera.

03-01-23