Hari itu aku baru saja putus dengan seseorang yang bisa ku katakan sebagai sahabat yang baik. Ku panggil dia mas brow dan mba brow adalah panggilannya untukku. Entahlah kenapa panggilan itu menjadi panggilan kesayangan kami. Dulu sebelum aku merantau ke negeri Formosa. kami menjalin hubungan persahabatan dengan baik. Meskipun hanya sebatas LDR. Kami selalu mensupport satu sama lain. Masalah yang muncul hanyalah masalah sepeleh. Namun, keadaan berubah begitu menggores luka. Saat ia pergi entah kemana. Dia masih hidup, tetapi seolah-olah dia tidak hidup di handphone ku. Karena beberapa kali chat yang ku kirim untuknya selalu berakhir tanpa balasan. Aku selalu menduga dan mengira dia sedang sibuk di pendidikannya. karena itu aku selalu berpikir positif terhadapnya mencari kemungkinan-kemungkinan lainnya yang membuat pikiran dan hatiku tenang. Tidak pernah terlintas sedikitpun dalam hatiku bahwa dia telah memiliki sahabat wanita yang lain. Karena sosok mas brow yang ku kenal begitu baik bahkan terlalu. Sampai aku tidak bisa melihat sisi lain yang mungkin sudah terlihat oleh orang lain. Hari-hari begitu gelap dan aku masih sembunyi dengan luka-luka yang belum sembuh. Rasa penasaran terus menghantuiku "kenapa? kenapa? dan kenapa?". Hari-hari ku lewati dengan terus mengingat beberapa kejadian ke belakang. Mencoba memperbaiki diri dan mencoba mencari-cari kesalahan fatal dari diri yang belum aku temukan.