20/3/16 U.C
06:00
"Selamat pagi, sudah tujuh hari semenjak pertarunganmu dengan ular merah, jika kau sudah tersadar aku hanya ingin memberitahukan jika kau sudah menyebabkan kerusakan besar di penjuru univercity hingga membuat bangunan yang sudah dibangun dengan anggaran negara rusak berat hingga tidak bisa ditinggali." Bisa terdengar suara dari sabuk itu dengan nada serius.
Dengan aku pun yang membuka kedua mataku secara perlahan dengan hal pertama yang bisa kurasakan adalah diriku berada di dalam sebuah kapsul dengan kaca transparan yang dipenuhi dengan cairan keputihan.
Yang dari balik kaca bisa terlihat tubuhku yang terbaring di atas tempat tidur dengan alat rekam jantung yang mendeteksi detak jantung yang stabil dan bagian kepala yang terbalut dalam sebuah helm yang tidak kukenali.
"Hai, jadi apa kau ingin kembali ke tubuh aslimu?" Tanya lagi suara dari sabuk tersebut dengan nada serius.
"Tentu saja, kau bilang sudah 7 hari. Jika begitu aku akan menyantap makanan lezat setelah ini." Jawabku dengan nada serius.
"Dimengerti, proses transfer kesadaran akan segera dimulai." Respon suara itu dengan nada yang amat sangat tenang.
Hingga bisa kurasakan pandanganku yang menggelap selama beberapa saat yang ketika kubuka lagi mataku bisa terlihat diriku yang kini berada di atas tempat tidur ini
Lalu kuhela nafas sembari mendapati helm aneh dan juga beberapa kabel di sekitar tubuhku.
"Hari ketujuh, berarti sudah satu minggu aku tidak sadarkan diri. Bisa ceritakan apa yang terjadi kepadaku?" Tanyaku dengan nada penasaran.
"Kau berhadapan lagi dengan ular merah itu yang berniat menangkapmu untuk dipersembahkan kepada atasan yang ia layani. Aku jauh lebih penasaran kenapa kau memiliki kekuatan sebesar itu?" Tanya sabuk tersebut dengan nada serius yang suaranya berasal dari pinggangku.
"Oh, itu untuk memastikan jika aku bisa selamat ketika berada di planet lain untuk membeli mie gelas langka di sana." Jawabku dengan nada serius.
"Mie gelas lagi, rasanya kepalamu memang sudah rusak dengan mie gelas. Tetapi sampai ke peradaban lainnya, memangnya para al... maksudmu adalah para peradaban dari exodus." Balas suara itu dengan nada serius.
Sebelum aku pun hanya beranjak dari tempat dudukku dengan kuhela nafas yang amat sangat panjang.
Aku pun berjalan ke arah pintu yang ada di depan sembari meraih ke pinggangku dan mencabut sabuk tersebut dengan tangan kiriku.
Hingga akhirnya pintu tersebut bergerak ke samping dengan adanya pemandangan orang-orang berpakaian formal yang tengah berada di sekitar ruangan dengan bisa terlihat area labolatorium penelitian yang tidak asing.
Dengan tinggi tembok yang ada di sekitar yang nampak memiliki tinggi 50 meter di sekitar dengan kaca pecah. Kupalingkan pandangan ke sekitar yang terdapat bangunan dengan panjang 800 meter dan juga lebar 500 meter.
"Ah, tempat ini rupanya, ini kan area gudang lama yang kubeli empat tahun yang lalu untuk alasan gabut. Jadi dibawa ke sini rupanya." Gumamku dengan nada penasaran.
Yang lalu bisa kurasakan aliran energi kuat yang ada di hadapanku hingga terlihat energi ungu yang membentuk retakan di hadapanku.
Dengan sepasang mata merah dari sosok pria berambut hitam pendek yang mengenakan seragam formal berdiri di hadapanku.
"Agen Cross, ternyata kau sudah tersadar rupanya, kurasa kini aku paham alasan penyegelan kekuatanmu. Tetapi tenang saja karena ternyata kontrak itu bisa dibatalkan yang membuat dirimu dan juga para tumbal lainnya tidak akan mengalami penderitaan lagi, ganti rugi juga akan dikirimkan." Ucap sosok itu sembari melewati retakan itu ke hadapanku.
Yang bisa terlihat dirinya memalingkan pandangan ke area sekitar dengan mata merahnya yang semakin bersinar.
"Bangunan yang terbengkalai, tempat ini cukup luas juga. Ini kan area fasilitas pabrik terbengkalai yang kau beli bersama dengan kedai makanan itu. Jadi, masih belum dibangun apapun di sini." Ucap Grand administrator.
"Tadinya ini untuk pembangunan kapal luar angkasa, tetapi itu sudah selesai 3 tahun yang lalu. Rencananya akan menjadi area penelitian pribadiku setelah kurenovasi nanti untuk proyek konten di media sosialku yang tidak muat jika di labolatorium basement." Jawabku dengan nada datar dan membosankan.
"Konten media sosial, kau tahu kan jika menyeludupkan bahan bangunan itu untuk dirimu sendiri agak egois. Lebih baik kau gunakan batu itu untuk pembangunan fasilitas pemerintahan." Ucap grand administrator dengan nada serius.
"Bangunan ini dibuat sebelum perang suci terakhir, catatan dokumennya menunjukan jika bangunan ini sudah berdiri selama 100 tahun." Jawabku dengan nada datar dan membosankan.
"Bangunan yang bertahan sebelum perang suci terakhir, kau bercanda kan. Harga properti ini bisa menembus 4.5 triliun zenark bahkan dalam kondisi ini karena fondasinya amat terbuat dari trinium alloy yang dibuat dengan teknik konstruksi dari era modern yang catatannya sudah menghilang." Ucap Grand administrator dengan nada serius.
Teknik konstruksi itu rupanya, sebenarnya bukan menghilang karena aku memiliki catatannya. Lebih baik kurahasiakan karena aku ingin bersantai untuk sementara waktu.
"Kau bilang mengetahui rahasia konstruksi univercity, cepat beritahukan rahasianya kepadaku!" Sambung Grand administrator dengan nada serius.
"Itu adalah pengetahuan rahasia dari chronos yang agung. Jadi bicarakan dengannya, dan juga untuk membuat bangunan seperti ini dibutuhkan sertifikasi pembangun bangunan univercity. Jadi anda tidak mungkin bisa melakukannya bahkan dengan posisi anda sekalipun." Jawabku dengan nada serius.
"Apakah kau berani menantangku? Aku ini adalah protogenitor dari kasta hitam, kami adalah kasta pembangun peradaban dari protogenitor, orang-orang yang pertama kali meletakan pondasi yang menjadi bangsa protogenitor. Selain itu apa syarat lainnya untuk mendapatkan rahasia itu?" Tanya lagi Grand administrator dengan nada serius.
"Tidak boleh dibangun dengan sihir, apapun yang terjadi, tetapi kalau mesin dan penggunaan teknologi tidak masalah.' Balasku dengan nada tenang,
"Itu mudah sekali, jadi ada tantangan baru untukku. Dengan begini berarti kediaman impianku bisa kubangun dengan mudah!" Balas Grand administrator dengan nada serius.
Sebelum akhirnya dari belakang bisa terlihat ada sepasang mata merah lainnya dari gadis berambut biru gelap dengan mata merah yang di kedua sisi kepalanya terdapat sepasang tanduk yang berwarna hitam di atas telinganya.
Rasanya aku tidak asing dengan wajah itu.
"Tunggu, mantan kapten ksatria kekaisaran elsyium. Primordial of Purple, padahal kan dia sudah kembali ke kekaisaran elsyium setelah perjalanan berkeliling benua elsyium dulu." Gumamku dengan nada tenang.
Sembari aku pun hanya bergerak melewati retakan itu yang kupalingkan pandangan ke sekitar dengan terdapatnya ruangan aula berdinding kelabu gelap dengan luas sekitar 95 meter di sekitar yang dipenuhi dengan furniture mewah, dan bahkan ada juga perapian di sana.
Yang di sisi lain bisa terlihat pria berambut pirang keemasan dan juga mata biru, dan terdapat keberadaan dari sosok pria berambut hitam dengan mata berwarna biru dan juga perempuan yang terlihat memiliki rambut pirang keemasan dengan mata merah.
"Jadi, kamu sudah tersadar, putraku, wahai penguasa dari Kerajaan newtopia. Jika begitu berarti kamu sudah siap untuk membicarakan permasalahan ini dengan damai sebagai sesama keluarga besar." Ucap pria berambut hitam itu dengan nada serius.
"Ternyata kalian berdua, wahai penciptaku, wahai sang pahlawan perang suci terakhir yang telah mendorong untuk perdamaian di antara penyihir dan juga manusia biasa. Sebuah kehormatan karena bisa bertemu dengan anda di sini." Balasku dengan nada serius.
"Deharm, kali ini skenario apa yang coba kau lakukan untuk memperburuk situasi ini!" Balas sosok pria berambut hitam itu dengan nada serius.
"Aku hanya mengikuti tradisi para protogenitor yang berlaku, jika tidak boleh ada ikatan spesial di antara para pencipta dan ciptaannya. Aku merupakan mahluk yang kalian ciptakan dan kalian adalah penciptaku." Balasku dengan nada serius.
"Deharm, lupakan soal formalitas dan juga tradisi protogenitor itu karena mulai sekarang kita akan menggunakan tradisi manusia. Jadi kita adalah orang tua dan anak." Balas sosok tersebut dengan nada serius.
"Benarkah, papa, jadi sudah tidak lagi bermain protogenitor-protogenitoran." Balasku dengan nada yang amat sangat serius.
Sebelum kupalingkan pandangan ke arah perempuan tersebut sembari kudapati mata merahnya yang tertuju ke arahku.
"Mama, lama tidak bertemu." Ucapku dengan nada yang amat sangat datar dan membosankan.
"Deharm, satu minggu yang lalu kamu menghilang setelah melepaskan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi mahluk apapun yang dikontrak sang righter untuk bisa menggunakan sihir. Padahal saat itu kamu hampir mati, tetapi kini kamu sehat sekali." Ucap Mama dengan nada serius.
"Sederhananya, ini adalah kelebihan dari tubuh manusia yang kumiliki. Hanya dengan beristirahat sedikit saja aku bisa pulih kembali." Jawabku dengan nada serius.
"Jadi seperti itu rupanya, tetapi berdasarkan keterangan dari soulder noa nampaknya ingatanmu terkait semua penyihir sudah terhapus dan kini kamu tidak mengingat interaksi yang kamu buat dengan para teman-teman penyihir sepertimu." Ucap mama dengan nada serius.
"Kurasa itu efek samping dari membersihkan pikiranku dari sihir atau apapun itu, lagipula semua interaksi dengan penyihir tidak berjalan mulus untukku." Balasku dengan nada yang amat sangat tenang.
Sementara di sisi lain bsia terlihat sosok gadis berambut biru gelap itu yang bergerak mendekatiku dengan memasang wajah serius sembari memandangiku.
Yang dirinya mengenakan seragam berwarna hitam dengan sweater ungu di atasnya dan juga rok biru pendek di atas lutut yang dipadukan dengan stocking hitam yang menutupi jenjang kakinya yang amat sangat tinggi.
"Primordial of Purple, lama tidak bertemu." Ucapku dengan nada yang amat sangat tenang.
"Deharm, saat ini aku sudah bukan lagi disebut dengan gelar itu karena ada daemon berdarah murni lain yang layak untuk mengisinya. Saat ini, aku menggunakan nama palsu itu yang disebut sebagai Liniar Weisstein sebagai identitas asliku dan aku pun sudah kehilangan gelar kapten kekaisaran." Jawab gadis tersebut dengan nada serius.
"Bahkan setelah berkeliling mengunjungi para ars goetia yang dianggap sebagai dewa kau masih dianggap kotor oleh para bangsawan. Tetapi, tenang saja karena di mata para masyarakat kau masih dipandang tinggi meskipun tanpa gelar primordial of purple milikmu. Liniar." Responku dengan nada tenang.
Dengan perempuan tersebut yang hanya memasang senyum kecil ke arahku
"Jadi kamu benar-benar sudah kembali, mencoba meringankan suasana dengan kata-katamu. Tenang saja, Deharm, aku tidak terlalu memikirkan permasalahan itu karena aku memang tidak cocok dengan gelar kapten kekaisaran dengan segala bentuk politiknya yang rumit. Syukurlah kamu sudah kembali seperti dulu." Ucap gadis tersebut dengan nada serius.
Sebelum aku pun memalingkan pandangan ke arah papa dan mama yang hanya melirikan pandangan satu sama lain sembari memandangi ke arah Liniar.
"Papa, mama, dia itu hanyalah teman seperjalananku. Jadi mohon jangan berpikir sesuatu yang aneh-aneh." Ucapku dengan nada datar dan membosankan.
Yang mana mama hanya tersenyum kecil ke arahku sembari melirikan pandangannya ke arah papa.
"Jadi, seperti itu rupanya, papa dan mama tidak terlalu memilih-milih kok dengan siapa kamu menjalin hubungan. Selama kamu menjadi seorang yang baik dan bertanggung jawab, jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya papa dengan nada penasaran.
"Aku tidak akan menikah, karena akan kuhabiskan kehidupanku untuk meningkatkan kemampuan memasakku dan menjadi koki terbaik di dunia ini. Dan bisa kupastikan jika aku adalah koki terbaik di generasiku karena para anak-anak sepantaranku hanyalah anak manja yang tidak bisa melakukan apapun tanpa sihir!" Jawabku dengan nada serius.
Dengan aku pun bisa merasakan pandangan dari Liniar yang matanya semakin memerah yang terasa amat sangat deras sekali hingga membuat tubuhku terpental ke sisi lain ruangan.
"Liniar, mohon tenangkan diri anda karena kami akan mengganti rugi kepada anda atas perkataan putra kami yang menyakiti perasaan anda." Ucap mama dengan nada serius.
"Wahai Ruby ashford, tenang saja karena aku tidak berniat memusuhi kalian. Namun mengingat dirinya yang kehilangan ingatan wajar saja dia tidak mengingat kemampuan memasakku yang sudah setara dengannya, tidak akan kubiarkan dia menghinaku lagi karena tidak bisa memasak seperti dulu." Ucap Liniar dengan nada serius.
Sementara aku pun menegakan badanku sembari mendapati pandangan dari papa dan mama yang terlihat melirikan pandangannya ke arahku dengan wajah serius. Lalu di sisi lain bisa terlihat sosok grand administrator yang juga kembali dari retakan ungu itu sembari memalingkan pandangan ke sekitar.
"Liniar Weisstein, apa yang membuatmu merasa kesal hanya karena masakan buatan agen Cross lezat?" Tanya sosok itu dengan nada serius.
"Benar sekali, apakah dia memberikan sihir yang membuatmu jadi tunduk kepadanya?" Tanya Papa dengan nada penasaran.
"Jadi Putraku sudah memulai perselisihan dengan daemon berdarah murni dan membuatnya kesal." Ucap mama dengan nada antusias.
Dengan aku pun yang bergerak mendekati gadis itu yang hanya memasang wajah yang amat sangat serius.
"Bukan sesuatu yang buruk, tetapi ia hanya membuatku merasa kesal saja karena padahal dia itu adalah laki-laki. Tetapi hidangannya amat sangat lezat dan enak untuk dicicipi padahal dia itu adalah seorang pria, bahkan melebihi para pelayan daemon yang semenjak kecil menghabiskan waktu untuk melayani para daemon yang lebih tinggi pun kalah lezat dari hidangan buatannya." Ucap Liniar dengan nada serius.
Yang mana terlihat keberadaan dari ketiga orang dewasa itu yang hanya memalingkan pandangan ke arahku.
"Deharm, minta maaflah kepada Liniar." Ucap papa dengan nada serius.
"Minta maaf untuk apa? Masakanku memang jauh lebih lezat daripada buatan Liniar." Jawabku dengan nada serius.
Sebelum terlihat papa yang memasang wajah yang amat sangat kesal sementara grand administrator terlihat hanya mengangkat tangannya.
"Tidak, yang dia katakan itu memang benar. Masakan Liniar memang agak unik dengan penampilan mewah dan juga citarasa yang amat sangat kaya di mulut yang cocok untuk sajian di restoran mewah, tetapi, buatan putra anda amat sangat lezat dengan bahan yang ditemui di pasaran. Itu adalah pengalamanku mengkonsumsi hidangan dari kedua figur muda ini." Ucap Grand administrator dengan nada serius.
Hingga papa hanya memasang wajah kebingungan dengan terlihat memijit kepalanya.
"Wahai Raja dan ratu newtopia, karena kalian berdua pernah membuka kedai makanan saat muda kurasa saran kalian amat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan memasakku. Jadi, kurasa untuk sarapan hari ini biar aku yang memasakkan hidangan untuk semua orang di sini." Ucap Liniar dengan nada yang amat sangat tenang.
Papa hanya mengangguk kecil sembari memasang wajah serius.
"Kurasa tidak masalah." Ucap papa dengan nada serius.
Dan akhirnya aku pun hanya menghela nafas yang amat sangat panjang sembari memegangi perutku yang kosong.