Chereads / Menjadi koki di dunia penuh masalah / Chapter 3 - Under The stary sky

Chapter 3 - Under The stary sky

12/3/16

19:40

Sebagai seorang manusia, sudah menjadi bagian dari kehidupan normalku. Karena tanpa memakan apapun tubuh ini tidak bisa menerima kandungan mineral dan protein yang akan diproses menjadi energi untuk menggerakan tubuh ini.

Kulihat dari panci portable yang ada di hadapanku dengan air mendidih dan juga mie yang terlihat mengambang di atasnya sementara di bawahnya terdapat kantung alumunium yang tertutup di sana.

Lalu kupalingkan pandangan ke arah jam 4 dengan adanya keramaian para wartawan yang ada di sekitar yang di hadapanku terdapat bangunan dengan empat lantai berwarna putih yang dipenuhi dengan kerusakan parah hingga terlihat seperti reruntuhan.

"Jadi, sudah keluar rupanya." Gumamku dengan nada yang datar.

Dengan aku pun yang meraih mangkuk kecil dan mengarahkan sumpit hitam ke dalam panci itu sebelum menggulung seluruh mie di dalamnya yang kuarahkan dalam mangkuk.

Setelah, itu kuraih kantung alumunium yang ada di dalamnya dengan sumpit yang perlahan kukeluarkan dari panci. Dengan bagian yang atasnya perlahan mulai berubah menjadi kebiruan yang menjadi tandaku untuk membukanya dan menuangkan isinya.

Yaitu saus kari berwarna cokelat kemerahan dengan potongan sayuran, kentang, dan wortel yang ada di dalamnya yang perlahan kutaburi ke atas mie ini yang mengeluarkan rempah-rempah yang amat sangat sangat kuat sekali hingga membuat semua rasa tekanan dan juga perasaan buruk di dadaku menghilang.

"Jadi bahkan para Protogenitor pun juga ada yang terinfeksi, padahal tadi sudah kupastikan jika kau sudah disucikan. Sepertinya kau sengaja menginfeksi tubuhmu lagi." Bisa terdengar suara dari seorang perempuan dengan nada yang amat sangat serius dan tenang.

Kudengar suara itu dan memalingkan ke pemilik suara tersebut dengan terdapatnya sepasang mata merah yang kontras dengan rambut putihnya yang bergelombang yang di kedua sisi kepalanya terdapat empat pasang tanduk yang agak melengkung dengan warna kelabu yang di dalamnya terdapat sinar kemerahan.

Dengan dirinya yang mengenakan pakaian dengan model seperti gaun yang berwarna hitam dengan di bagian dadanya yang terlihat kontras dengan warna putih yang memiliki lengan hitam panjang yang juga sama dengan rok selutut yang ujungnya terbagi menjadi 9 bagian dengan dua di bagian depannya yang bagian dalamnya berwarna jingga kemerahan.

"Selamat malam, wahai nona yang anggun dan menawan. Ada yang bisa kubantu?" Gumamku dengan nada datar dan membosankan.

"Nampaknya tingkat infeksimu sudah amat sangat turun hingga kau tidak merasakan kesakitan yang dirasakan daru elixir. Kau bilang tadi kau itu mengembangkan obat untuk mengatasi elixir." Balas perempuan tersebut dengan nada tenang.

"Lebih tepatnya sebuah vaksin untuk ke membuat sistem tubuhku mengenali bagaimana parasite bekerja dan menciptakan sistem imunitas baru. Kurang lebih seperti itu." Jawabku dengan nada tenang.

Sembari aku pun yang hanya menghela nafas sedikit dengan mangkuk itu pun kupegangi dengan tangan kiri. Sementara itu tangan kananku pun meraih ke belakang saku jaket yang kukenakan dan mengeluarkan sebuah botol kaca berisi cairan keputihan dengan tutup hitam yang tersegel dengan plastik.

"Jadi, apakah benda ini bisa menyembuhkan infeksi yang membuat kami semua menderita?" Tanya gadis tersebut dengan nada penasaran.

"Jika jawaban yang kau inginkan adalah menghilangkan seluruh elixir di tubuhmu, maka jawabannya adalah iya. kalau kau mau ambil silakan ambil obat ini jika untuk membuatmu merasa lebih senang." Jawabku dengan nada yang amat sangat serius.

Sementara itu perempuan tersebut hanya meraih vaksin itu dari tanganku dan menegakan tubuhnya.

Dengan aku pun yang hanya mengarahkan kembali pandangan ke mangkus sembari mengaduk mie tersebut hingga distribusi sausnya tersebar secara merata.

Dan kuangkat sumpit itu sembari mengarahkannya ke mulutku.

"Selamat malam, pertama-tama, perkenalkanlah. Namaku adalah Tartarus, pemimpin dari para administrator yang bertugas sebagai pegawai negeri di univercity. Atau dengan gelar yang lebih dikenal sebagai Grand administrator." Bisa terdengar suara dari seseorang dengan nada serius.

"Jadi, Grand Administrator, pemimpin dari para administrator dan juga salah satu sosok yang dijunjung tinggi oleh para protogenitor. Wajar saja karena anda adalah salah satu penciptanya. Sungguh sebuah kehormatan sekali bisa bertemu denganmu. Perkenalkan, para anak buahku menyebutku sebagai Centrion." Balas perempuan tersebut dengan nada tenang.

"Mau kupertemukan dirimu dan rekan-rekanmu dengan penciptamu?" Tanya sosok tersebut dengan nada serius.

"Tidak, aku ini adalah manusia yang memiliki keturunan dari para ras sihir yang datang ke bumi 500 tahun yang lalu. Sehingga penciptaku yang anda maksud adalah kedua orang tuaku, tetapi, kedatangan kami ke sini adalah untuk memberikan hukuman kepada mereka karena telah membuat para orang-orang tidak berdosa merasa tersiksa dengan elixir." Jawab gadis tersebut dengan nada serius.

Wah, sepertinya yang tadi permasalahannya amat sangat rumit sekali. Ini amat sangat menarik untuk disimak.

Dengan aku pun yang memasukan sumpit ke arah mangkuk dan mulai memakan mie yang ada di dalamnya dengan adanya rasa pedas dan juga gurih yang bercampur di mulutku dengan seimbang yang cukup menggugah selera.

"Jadi, manusia biasa yang memiliki darah ras sihir. Selamat datang di univercity, akan segera kusiapkan ganti rugi dan juga perawatan untuk semua orang yang terinfeksi dengan elixir. Kami juga sudah mengembangkan teknologi terbaik untuk membuat rasa sakit kalian semakin berkurang." Ucap sosok tersebut dengan nada serius.

"Benarkah, tetapi apa yang membuatku bisa mempercayakan para saudara dan saudariku yang tersiksa tidak akan menjadi subjek percobaan di tangan para protogenitor." Jawab sosok perempuan tersebut dengan nada serius.

"Tenang saja, jika itu sampai terjadi maka kau bisa membunuhku, seharusnya itu mudah untukmu dengan kekuatan sihirmu yang kuat itu. Selain itu kau juga bisa memastikannya dengan para teman-temanmu dari Solumention." Balas Sosok tersebut dengan nada serius.

"Para orang-orang suci itu, mereka sangat beruntung sekali karena penampilan mereka yang menarik hingga mendapatkan bantuan dari para petinggi di pemerintahan dan juga sponsor untuk aksi mereka. Tetapi kudengar ada satu lagi kelompok newtype yang anda lindungi di tempat ini, jika tidka salah namanya adalah Noctrune Research institute." Ucap perempuan tersebut dengan nada serius.

"Noctrune Research Institute, orang yang baru saja kau temui adalah pemimpinnya. Dia adalah agen cross." Jawab sosok itu dengan nada serius.

Sebelum kurasakan jika kurasakan mie ini habis dari hadapanku dengan sausnya juga habis.

Hingga aku pun meraih gelas air yang ada di sebelah kompor dan meminumnya secara perlahan sembari memalingkan pandangan ke arah jam 2 dengan adanya kesembilan orang termaksud kakek buyut yang tengah berhadapan dengan perempuan tersebut yang ditemani beberapa pemuda dan pemudi sepantarannya yang terlihat memiliki fitur tubuh yang cukup unik dari berbagai hewan yang berbeda.

Dengan terlihat juga adanya para senator dan juga wartawan yang tengah mengarahkan kameranya ke arahku sembari memasang wajah terkejut.

Lalu kumatikan kompor itu sembari membuang air rebusan itu ke tanah yang ada di sebelahku. Sebelum kuletakan ke penyimpanan di bawah kompor portable ini, sembari mengarahkan mangkuk dan sumpit ini ke atas kompor portable.

Setelah itu kuarahkan energi ke kedua tanganku yang perlahan memancarkan energi keputihan dengan bersinar dengan terang. Hingga kompor portable itu pun terbalut dalam energi kehitaman yang menghilang.

"Miranium Arte aneh apa itu? Kemana perginya kompor tadi?" Tanya salah satu anggota senator dengan nada yang amat sangat serius.

Dengan aku pun yang beranjak dari tempat dudukku sembari menegakan badanku dari tempat duduk ini yang kupalingkan pandangan ke sekitar dengan terlihat kakek buyut yang hanya tersenyum ke arahku.

"Jadi, apa aku perlu mengganti rugi kerusakan yang terjadi di gedung ini?" Tanyaku dengan nada penasaran.

Yang mana terlihat para senator itu hanya terlihat memasang wajah kesal sembari menunjuk ke arahku.

"Ganti rugi, kau harus menggantinya dengan nyawamu karena berani menghancurkan dialog damai diantara para orang-orang terinfeksi dengan para penyelamat kita yaitu sang righter. Demi kehidupan abadi yang kami inginkan selama ini kami impikan untuk hampir tercapai dan kini ternoda oleh keberadaanmu. Si Aneh 391-100!" Balas salah satu orang senator dengan nada yang kesal.

Namun kuabaikan perhatiannya dengan bisa kurasakan guncangan dari bawah tanah yang disusul dengan adanya udara segar yang bisa kuhirup yang berasal dari arah jam 6.

Ketika kupalingkan pandangan ke arah tersebut dengan terlihat adanya pancaran energi kehitaman yang berasal dari kejauhan yang tingginya menembus awan di langit sekitar yang disusul dengan guntur petir yang amat sangat kencang mulai memenuhi langit.

"Mau hujan rupanya, kurasa aku harus segera pulang secepat mungkin sebelum masuk angin." Gumamku dengan nada tenang sembari memasang tudung jaket di atas kepalaku.

Sembari aku pun menguap dengan lebar yang terlihat wajah panik dari para anggota senator dan juga wartawan yang langsung meninggalkan tempat area ini tanpa mengatakan sepatah katapun dan mulai masuk ke bangunan di sekitar sini.

Dengan aku pun hanya menghela nafas dengan berjalan menjauhi area ini dengan terdapat pandangan orang-orang itu.

"Tidak, menyebabkan masalah dengannya hanya akan membuat kalian kehilangan nyawa. Hanya orang bodoh saja yang mau menyerangnya." Ucap perempuan tersebut dengan nada serius.

"Kita mmebutuhkannya untuk meminta keterangan kenapa para protogenitor sepertinya bisa terinfeksi seperti kita!?" Balas salah satu pemuda berambut putih yang ada di sebelahnya dengan nada kesal.

"Ia tidak terlalu jahat, karena ia bersedia memberikan serum ini. Jika ini adalah jebakan maka ia akan menyesalinya." Balas gadis tersebut dengan nada serius.

Dengan kuabaikan mereka sembari mengaliri energi ke penjuru tubuhku dengan menguap lebar.

Dan perlahan akhirnya pandanganku menjadi gelap selama beberapa saat/