seperti biasanya bibi wise akan datang setiap 1 bulan sekali selama 1 pekan untuk memeriksa kesehatan saudaranya dan melihat wise
di pekan itu wise bersenang-senang dengan sang bibi karena baginya meskipun dia tak punya seorang ibu tetapi baginya sang bibi bagaikan ibunya sendiri
wise menceritakan banyak hal kepada sang bibi. wise begitu bahagia dia dapat bermain, bercerita ,dan bersenang senang dengan sang bibi
"wise hidup bagaikan laut terkadang pasang dan terkadang surut jadi kamu akan mengalami banyak hal dalam hidupmu. kamu tidak boleh menyerah dan harus terus bangkit dan tegar dan menjadi lebih kuat " itulah perkatan sang bibi kepadanya
"baiklah bibi aku tidak akan melupakan nasehatmu"
suatu hari ketika wise sedang mengumpulkan kayu bakar untuk memasak dia juga sekalian melatih kontrol sihirnya . meskipun wise memiliki mana yang besar tetapi tanpa kontrol yang baik sama saja tidak berguna itulah yang di pikirkan wise
wise menghabiskan waktunya berlatih di dalam hutan sampai sore. dan tatkala dia sudah sampai dia langsung di marahi oleh sang bibi
"wise kamu dari mana saja"
"aku dari hutan untuk mengumpulkan kayu bakar"
"jangan kamu melakukan ini lagi bibi sudah
sangat khawatir dari tadi ketika kamu masih
belum pulang"
"maafkan aku bibi membuat bibi khawatir"
"baiklah akan bibi maafkan kali ini tapi jika kamu mengulanginya lagi kamu akan mendapat marah bibi"
"hmmmm?"
"ada apa wise?"
"bibi nampak seperti seorang ibu yang begitu peduli terhadap anaknya. apakah bibi memiliki seorang anak?"
"jadi bibi belum pernah menceritakannya ya?.sebenarnya bibi adalah istri dari seorang bangsawan bergelar duke dan bibi memiliki seorang anak yang lebih muda dari kamu 1tahun"
"kalau begitu bagaimana kalau bibi membawa seluruh keluarga bibi ke sini bulan besok"
"baiklah tapi kamu jadi anak yang baik ya"
"janji"
"janji"
keesokan harinya bibi wise pulang. tetapi setelah kepergian bibi ayah wise mengalami penyakit yang begitu parah. wise yang tau waktunya dengan sang ayah takkan lama dia menghabiskan waktunya di sisi sang ayah merawat sang ayah dan selalu menemaninya
"wise seandainya ayah mati maka jadilah anak yang kuat dan membanggakan di karenkan restu ayah dan ibu akan selalu mendapingimu
"
"ayah jangan mengatakan itu aku masih ingin di sisi ayah"
"tidak apa-apa ayah akan selalu di setiap langkahmu dan jika ayah sudah meninggal pergilah bersama bibimu dia akan merawatmu"