Chereads / HITAM LEGAM / Chapter 9 - Hati baja

Chapter 9 - Hati baja

Pertandingan antara kapten loxaz dan kapten rob masih terus berlanjut, dimana keduanya terus saling serang dengan sangat ganasnya. Terlihat kapten rob terus menebaskan pedangnya dengan teknik teknik amarahnya. Ia melesat dengan cepat menebas menusuk mencabik serta menyeyat kapten loxaz.

Namun semua serangan tersebut sama sekali tak berpengaruh pada tubuh loxaz.

"Lagi serang aku dengan seluruh kekuatanmu rob." Teriak loxaz langsung melesat menghantamkan pukulanya. "Kerusakan hati." Bisik loxaz dengan cepat menghujani rob dengan pukulan bertubi tubi.

Disisi lain rob sendiri yang menyadari betapa kuatnya serangan itupun juga langsung bersiap dengan pertahananya serta juga segera menyerang balik. "Taring sang raja rimba." Ujar rob di iringi munculnya bayangan singa besar langsung menghantam loxaz. Namun loxaz terlihat sangat tenang sehingga ia dengan mudah menghancurkan serangan tersebut dengan pukulanya. Sebaliknya rob terlihat terpental beberapa meter kebelakang sembari memegang dadanya.

"Ah sial dialah monster yang sesungguhnya." Bisik rob kembali bersiap menyerang.

"Hei apa yang kau lakukan rob. Tidak ada waktu untuk bersantai, kau akan segera mati dalam hitungan detik jika berhadapan langsung dengan iblis diluar sana. Kau harus tetap dalam kondisi puncakmu, jika kau ingin tetap hidup diluar sana." Tegas loxaz kembali menyerang.

"Gangguan jiwa." Bisik loxaz langsung mengubah arena sparing menjadi gelap gulita. Kemudian terdengar suara langkah demi langkah mendekat menuju kapten rob yang tengah kebingungan dengan situasi saat ini.

"Apa apa'an ini, dimana aku. Lalu diamana dia?" Bisik rob tetap waspada dengan pertahananya.

Lalu tiba tiba "Bam!" Terdengar suara keras yang memekakan telinga rob.

"Sekarang apa lagi?!" Bisik rob tetap waspada..

"Lantas apa yang akan kau lakukan jika kau mengalami situasi, tidak bahkan mungkin lebih dari ini diluar sana sendirian rob?. Ingatlah ini hanya pelatihan, namun aku takan berbelas kasih pada siapapun itu." Sambung loxaz sembari merumat mata pedang kapten rob dengan tangan kosong.

Hal itu membuat rob sangat terkejut dan tidak tau harus melakukan apa, karena ia sendiri pada saat ini tidak bisa melihat apa apa..

"Sejak kapan dia ada dihadapanku." Bisik rob dalam hati.

Melihat hal tersebut loxazpun langsung menghantamkan kembali pukulanya tepat keperut rob.. "Kerusakan hati." Bisik loxaz dengan sepenuh keyakinan kembali menghempaskan rob hingga membuat rob terbang jauh menghantam dinding pembatas diantara bangku penonton dan menghancurkanya.

"Arkh!! sial aku serasa mau pinsan. Pandanganku mulai kabur." Ujar rob pasrah dengan keadaan disana lalu muntah darah..

Melihat rob telah terkapar dengan segra loxazpun mengembalikan suasana disana seperti semula, yang membuat semua yang ada didalam ruaangan tersebut sangat terheran heran, "Tiba tiba saja semua menjadi gelap, lalu sekarang dengan tiba tiba pula kita melihat kapten rob telah terkapar tak berdaya." Ujar salah satu penonton disana..

Terlihat loxaz terus maju mendekati rob yang tak berdaya, wajahnya terlihat marah loxaz terus mengepalkan tinjunya..

"Woi loxaz. Ingat ini hanya pelatihan dasar bodoh.!!" Teriak carolina, namun loxaz tidak bergeming sama sekali ia tetap melangkah lalu kembali menyerang rob.

"Gegar otak." Ujar loxaz menyerang rob. Namun tanpa disadari oleh loxaz ia telah berpindah kembali dibangkunya dengan posisi duduk dengan mengayunkan pukulanya.

"Eh, kenapa aku disini?" Ujar loxaz lalu melirik kearah carolina yang terlihat sangat marah..

"Loxaz apa kau berniat membunuhnya, dasar adik bodoh!!" Tegas carolina melayangkan tamparan cintanya. Bam!!

"Maafkan aku kak carolina, aku terlalu bersemangat."

Kembali pada rob yang telah mendapatkan pertolongan pertama, ia segera dibawa keruang medis guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Kau memang bodoh loxaz." Sambung clawdia juga menjitak kepala loxaz..

Namun sae tak kunjung bergeming dengan semua itu, yang membuat kakek merasa sangat khawatir padanya.

"Siapa yang telah membuatmu menjadi seperti ini sae.." Bisik kakek dalam hati dengan tatapan lirih.

"Kapten lihatlah, sepertinya kapten rob terluka parah karena serangan kapten loxaz, apa menurutmu dia akan baik baik saja?" Tanya nadia kepada sae..

"Ya tentu saja, karena semua kapten disini sangatlah kuat." Jawab sae memalingkan pandanganya kearah carolina.

"Syukurlah jika seperti itu, aku yakin dan percaya jika anda lebih kuat dari semua kapten yang ada disini ya kan kapten." Sambung nadia dengan senyum ramahnya. Namun sae tetap diam tak menjawab.