Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

J E R A T

ChocoNori
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.4k
Views
Synopsis
Bermula dari kematian keluarganya yang beruntun, entah dari kecelakaan, sakit tiba tiba, ataupun menghilang tanpa jejak. Ia mulai mendapat julukan Gadis Penyihir. Awalnya ia tidak peduli, toh ia tidak mengganggu orang. Tidak berbuat onar atau membuat masalah. Entah provokasi dari siapa, hal yang amat sangat ia sembunyikan terungkap. Dirinya pun menjadi buronan, ia terus berlari dan berpindah tempat agar tidak tertangkap. Ia hanya ingin hidup dengan tenang, namun rumor tentang dirinya terus menyebar dari mulut ke mulut. Terus berkejaran dengan rumor. Di salah satu malam pelariannya, ia menemukan sebuah fakta dibalik kematian keluarganya. Hal itu bukan semata mata kematian yang 'wajar' tetapi hal yang sudah direncanakan. Gadis itu mencari dalang dibalik kematian keluarganya, namun ia malah terjerat. Dapatkah gadis itu menemukan kebenaran dibalik kematian keluarganya?

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - 00. Apa Salahnya?

Seorang gadis, berlari dengan kencang menerobos semak belukar. Tidak peduli tangannya terluka dan terasa perih.

Namun, hal yang lebih mengerikan adalah jejak yang ditinggalkan gadis itu. Semua hal yang terkena darahnya, meski hanya sedikit melebur secara perlahan.

Ia menyadari bahwa mungkin saja memang dirinya terkutuk, penyihir atau segala hal yang disematkan kepadanya. Tetapi, bukan berarti dia rela mati dengan cara diusung, dibakar, atau segala hal yang biasa dilakukan untuk mengusir kesialan.

Ia hanya ingin hidup tenang!

Karena sudah menjadi seperti ini, sekalian saja ia membuat pengejar nya mati bersama!

Baiklah, kini tujuannya hanya satu, yaitu hutan!

Malam itu seharusnya gelap dan sunyi menjadi ramai karena sebuah aksi pengejaran. Penduduk desa, terutama wanita dan anak anak bersembunyi ketakutan didalam rumah. Dan penduduk laki lakinya mengejar seorang gadis yang disebut sebagai penyihir.

"Kejar! Jangan biarkan gadis penyihir itu lolos!! "

Seruan seorang pengejar membuat gadis itu menyadari bahwa jaraknya dengan para pengejar tidaklah jauh.

Mungkin hanya satu lemparan batu. Gadis itu cemas. Sejatinya, Ia sendiri pun tidak mengerti dimana letak kesalahannya. Padahal Ia tidak berbuat onar di desa tersebut, sungguh membuatnya kesal!!

'Sialan! Siapapun itu... Kumohon... Meski itu bukan manusia... Apapun itu!'

Seolah mendengar permintaan tolong gadis itu, mendadak salah seorang penduduk yang mengejarnya perlahan terdiam.

Penduduk itu adalah salah seorang veteran perang puluhan tahun lalu, meski fisiknya sudah renta. Tapi instingnya terlatih dan itu tidak pernah salah.

Krisis dalam hatinya semakin menjadi, penduduk lain merasa heran dan mulai bertanya tanya.

"Ada apa,...? "

"DIAM!! "

Veteran itu menggertakkan giginya dan segera memberikan perintah.

"MUNDUR! " Ia mulai panik.

"Eh? Kenapa? Ada ap-? "

"KUBILANG LARI SEKARANG!!"

"Sang Penguasa-" gumamnya panik.

Penduduk terdiam, kini mereka mengerti kenapa veteran itu memberi perintah untuk mundur.

Keadaan mendadak sangat sunyi. Angin berhenti berhembus, seolah mengantarkan perasaan intimidasi dan rasa mencekam.

Gadis yang mereka kejar berhenti persis dihadapan seseorang yang disebut sebagai 'Sang Penguasa Hutan'. Sejatinya, yang disebut penguasa hutan adalah seseorang yang tidak diketahui dirinya manusia atau makhluk lainnya. Tapi, satu hal yang pasti.

Penguasa Hutan adalah sosok yang bisa memerintah segala hal di hutan. Contohnya, seperti saat ini.

Para pengejar terdiam karena terkepung oleh gerombolan serigala. Dan itu bukanlah serigala biasa, melainkan Serigala Perak.

Sedangkan gadis itu, sedang merasakan perasaan senang sekaligus terancam. Senang karena pengejaran nya berhenti serta kemungkinan dirinya mati konyol berkurang. Tapi, kemungkinannya untuk hidup juga nol!

Mungkinkah ini yang dinamakan 'telur diujung tanduk?!! '

Ah, entahlah. Gadis itu tidak ingin sembarang menyimpulkan, ia pun menghela napas lelah.

Penguasa Hutan melihat raut wajah gadis itu terlihat lebih rileks dibandingkan sebelumnya merasa bingung. Apakah gadis itu tidak takut padanya?

"Apa kau yang membuat kerusakan di hutan ku?!"

Suara berat yang menggema, membuat siapapun gemetar. Pengejar gadis itu sebagian besar sudah tidak sadarkan diri karena ketakutan.

"Benar!"

Gadis itu tersenyum manis seolah tidak bersalah sama sekali. Penguasa Hutan mengernyitkan dahi dan memilih mengabaikannya.

"Usir mereka, bunuh yang melawan."

Perintah Penguasa Hutan membuat pengejar nya semakin merinding.