"Aku datang untuk membantumu," ucapku.
Aku terus menahan pukulan telapak tangan itu dengan pedangku.
"Bagaimana bisa seorang murid akademi menahan pukulanku yang sudah diselimuti Mana," pikir Ludmila.
Ludmila pun memperkuat pukulannya itu agar dapat menerobos pertahananku, tapi aku juga melakukan hal yang sama. Kami pun saling menekan dalam adu kekuatan ini. Tapi, lama-kelamaan aku berhasil menekannya dalam adu kekuatan ini. Dia pun terhempas beberapa meter ke belakang.
"Tidak hanya menahan pukulanku, tapi dia juga berhasil menekan dan menghempaskanku. Siapa dia sebenarnya ?," pikir Ludmila.
"Barusan itu pukulan yang sangat berbahaya. Jika aku tidak memperkuat pedangku dengan sihir, pasti pedangku ini sudah hancur. Dan juga, jika aku tidak menahan pukulan itu, pukulan itu akan langsung mengenai Charles dan dia akan langsung mati. Kenapa kamu mau membunuh Charles ?," tanyaku.
Ludmila nampak diam tidak menjawab.
"Tadi dia bilang, dia ingin membunuhku untuk memulai perang. Tidak hanya membunuhku, dia juga berniat untuk membunuh Chloe dan Caroline," ucap Charles.
"Memulai perang ? Itu rencana yang gila. Kerajaan ini saat ini sedang dalam masa damai, dan kamu ingin memulai perang dengan melibatkan kerajaan ini ?," tanyaku.
"Itu benar," ucap Ludmila.
"Melihat kebanyakan orang-orang yang menyerang akademi ini adalah ras Demi-Human, apa kalian yang menyerang kerajaan ini berasal dari kerajaan Sedona ?," tanyaku.
"Itu benar, alasan kami ingin membunuh anak-anak dari Ratu San Fulgen adalah untuk mendeklarasikan perang terhadap kerajaan San Fulgen," ucap Ludmila.
"Kenapa kalian ingin memulai perang dengan kerajaan San Fulgen ?," tanyaku.
"Aku tidak akan mengatakan apa alasannya," ucap Ludmila.
"Begitu ya," ucapku.
Aku berniat untuk membaca pikirannya namun tidak menemukan jawabannya di pikirannya.
"Sepertinya dia adalah prajurit terlatih dari kerajaan Sedona. Dia terlatih untuk tidak memikirkan sesuatu ketika sedang bertarung. Tapi kerajaan Sedona ya, kerajaan itu memang kerajaan para Demi-Human. Namun, jika mereka memang berasal dari kerajaan Sedona, kenapa mereka bekerja sama dengan manusia untuk menyerang akademi ini ? Apa mungkin mereka sebenarnya bukan berasal dari kerajaan Sedona tapi dari kerajaan lain yang berniat untuk menghasut perang antara kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Sedona," pikirku.
"Yah, meskipun kamu tidak mengatakan alasannya, apapun itu aku tidak akan membiarkanmu membunuh mereka bertiga," ucapku.
Aku mengarahkan tanganku ke arah Charles yang berada di belakangku.
~Full Heal~
Charles yang terluka cukup parah pun langsung pulih dari lukanya hanya dalam beberapa detik.
"Sihir penyembuhan ? Ditambah apa-apaan penyembuhan yang cepat itu. Ini pertama kalinya aku melihat itu," pikir Ludmila.
"Pergilah, Charles, biar aku yang mengurus dia. Karena kamu menjadi incaran para penyerang ini, lebih baik kamu bersembunyi atau pergi ke tempat yang aman. Tidak perlu mencari Chloe dan Caroline. Aku yakin mereka baik-baik saja," ucapku.
"Baiklah, aku akan mengikuti saranmu. Terima kasih atas sihir penyembuhannya, Rid," ucap Charles.
"Iya. Dan juga, jika kamu bertemu dengan anggota Elevrad atau prajurit lainnya, bilang pada mereka untuk jangan datang kesini. Aku akan mengurusnya sendiri," ucapku.
"Baiklah," ucap Charles.
Charles pun langsung berlari meninggalkanku dan Ludmila. Tapi Ludmila tidak diam saja melihat Charles pergi meninggalkannya. Dia pun mengejar Charles dan dengan cepat langsung berada di dekat Charles.
"Jangan kira aku akan membiarkanmu pergi begitu saja," ucap Ludmila.
Dia pun bersiap untuk menyerang Charles kembali menggunakan pukulan telapak tangannya. Tapi aku dengan cepat mendekatinya dan menendang pinggang kanannya dengan kakiku yang sudah dilapisi Mana.
"Lawanmu kali ini adalah aku, nona. Jika kamu ingin mengejar Charles, kalahkan aku terlebih dahulu," ucapku.
Ludmila pun memuntahkan sejumlah darah dari mulutnya setelah aku tendang. Dia pun terhempas menghantam pohon yang berada di sekitar dan membuat pohon itu langsung tumbang. Charles pun menengok ke arahku dan aku memberi kode agar terus berlari dan jangan merperdulikanku. Charles pun mengiyakan dan dia terus berlari sampai akhirnya dia berhasil keluar dari hutan akademi.
Sementara itu, Ludmila bangkit kembali setelah menghantam pohon.
"Apa-apaan kecepatan dan kekuatannya itu ? Aku tahu kalau ada manusia yang kuat, tapi aku tidak menyangka kalau seorang murid akademi bisa sekuat ini," pikir Ludmila.
Terlihat Ludmila masih bisa bergerak dengan normal meskipun di bibir dan dagunya terdapat noda darah yang berasal dari darah yang keluar dari mulutnya tadi. Dia pun mengelap noda darah itu menggunakan tangannya.
"Jangan menghalangi jalanku, bocah, atau aku akan membunuhmu," ucap Ludmila.
"Lakukan saja jika kamu bisa," ucapku.
Ludmila langsung melesat ke arahku dan bersiap untuk melancarkan serangan. Aku pun juga bersiap untuk menyerangnya.
~Wind Magic : Great Wind Jaguar Claw~
Ludmila menyerangku dengan serangan cakarnya.
~Wind Sword Art : Great Wind Slash~
Aku pun juga menyerang Ludmila dengan pedangku.
Kedua serangan kami pun beradu dan menimbulkan ledakan kekuatan yang cukup besar.
-
Sementara itu, di pertigaan jalan yang menghubungkan jalan menuju area pertokoan, taman akademi dan asrama akademi.
Terlihat senior Vyn dengan kedua Naga api dan Naga air buatannya serta putri Amelia yang baru saja mengalahkan seorang pria Demi-Human yang bertelinga dan berekor seperti seekor macan kumbang. Demi-Human itu pun terbaring di jalan dengan luka yang cukup parah. Terdapat mawar-mawar berduri yang mengelilinginya.
"Akhirnya dia kalah juga, dia cukup tangguh dibandingkan dengan manusia dan Demi-Human yang menyerang kita sebelumnya," ucap putri Amelia.
"Kamu benar," ucap senior Vyn.
Terlihat senior Vyn dan putri Amelia mengalami kekalahan setelah mengalahkan Demi-Human itu. Di tubuh mereka pun terdapat luka meskipun tidak banyak. Lalu senior Vyn melihat ke sekitar tempatnya berdiri. Di sekitarnya terdapat beberapa manusia dan Demi-Human yang sudah tumbang.
"Sepertinya mereka berhasil menyusup dan menyerang akademi ini dengan berpura-pura sebagai budak dan tuannya. Terlihat para Demi-Human yang menyerang itu menggunakan kalung yang terlihat seperti kalung budak. Tapi Demi-Human yang baru saja kami berdua kalahkan tidak menggunakan kalung budak dan dia juga sangat kuat. Sepertinya Demi-Human yang tidak memakai kalung budak memiliki posisi dan kekuatan yang lebih kuat dari pada yang memakai kalung budak. Daripada itu, apa sebenarnya alasan mereka menyerang akademi ini ?," pikir senior Vyn.
"Hei kak Vyn, apa menurutmu penyerangan ini direncanakan oleh ayahandaku, Duke San Angela dan Duke San Minerva ?," tanya putri Amelia.
Senior Vyn nampak sedang berpikir setelah putri Amelia bertanya seperti itu. Lalu dia pun mulai menjawab pertanyaan putri Amelia.
"Tidak, aku yakin penyerangan ini tidak direncanakan oleh mereka bertiga. Memang mereka bertiga mempunyai target yang harus dihabisi di akademi ini yaitu Rid tapi aku yakin mereka tidak akan menggunakan cara yang ceroboh dengan menyerang akademi secara langsung. Dan juga, aku tidak pernah dengar kalau ketiga Duke itu memiliki koneksi dengan Demi-Human. Selain itu, jika mereka memang utusan ketiga Duke itu, tidak mungkin para manusia dan Demi-Human itu menyerang kita secara membabi buta mengingat kita memiliki hubungan dengan orang yang mengutus mereka," ucap senior Vyn.
"Kamu ada benarnya," ucap putri Amelia.
Lalu tak lama kemudian, senior Alisha dan senior Sophie datang menghampiri mereka berdua sambil menyeret perempuan Demi-Human yang memiliki ekor seperti buaya. Perempuan Demi-Human itu terlihat sudah tumbang. Perempuan itu juga terlihat tidak memakai kalung budak di lehernya. Selain itu, Senior Alisha dan senior Sophie terlihat nampak lumayan kelelahan dan terdapat sedikit luka juga pada tubuh mereka.
"Kalian berdua nampak kesusahan ya," ucap senior Vyn.
"Kamu juga, ketua," ucap senior Alisha.
Lalu senior Alisha dan senior Sophie menaruh perempuan Demi-Human yang mereka bawa ke atas tubuh pria Demi-Human yang dikalahkan senior Vyn dan putri Amelia.
"Apa kalian berdua melihat pengunjung dan murid yang lainnya di tempat kalian bertarung tadi ?," tanya senior Vyn.
"Iya, tapi tadi kami sudah menyuruh mereka untuk pergi ke area pertokoan," ucap senior Sophie.
"Begitu ya, pantas saja ketika kami berdua sedang bertarung dengan pria Demi-Human itu, tiba-tiba datang gerombolan murid dan pengunjung yang pergi ke area pertokoan. Pria itu sempat melesat untuk mengincar gerombolan orang itu, untung aku berhasil menahannya," ucap senior Vyn.
"Daripada itu, apa sebenarnya tujuan mereka menyerang akademi ini. Awalnya aku dengar kalau ada kerusuhan di depan lobi akademi, tapi aku tidak menyangka kalau kerusuhan itu adalah awal dari penyerangan mereka ke seluruh wilayah akademi ini," ucap senior Alisha.
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Lebih baik sekarang kita selamatkan para murid dan pengunjung yang masih ada di beberapa tempat di akademi ini dan mengumpulkan mereka di area pertokoan serta mengalahkan para penyerang yang masih tersisa. Kalian boleh membunuh mereka tapi setidaknya sisakan yang masih hidup agar kita bisa menanyai mereka setelah mereka sadar," ucap senior Vyn.
Tiba-tiba, terdengar ledakan kekuatan yang cukup dahsyat yang terjadi di hutan akademi. Mereka berempat yang mendengar dan melihat ledakan itu pun langsung terkejut.
"Apa-apaan itu ?," tanya senior Sophie.
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di hutan akademi," ucap senior Vyn.
Mereka berempat hendak untuk pergi menuju hutan akademi namun tiba-tiba Charles datang menghampiri mereka.
"Pang- maksudku Charles ? Apa kamu baru saja datang dari hutan akademi ?," tanya senior Vyn.
"Eh, ah iya, aku baru saja datang dari hutan akademi," ucap Charles.
"Apa kamu tahu apa yang terjadi disana ? Barusan kami mendengar suara ledakan yang cukup keras dan dahsyat," ucap senior Vyn.
"Sepertinya itu karena pertarungan antara Rid melawan perempuan Demi-Human jaguar yang mengincarku. Sebelumnya, Rid membantuku saat aku diserang Demi-Human itu ketika berada disana. Lalu Rid menyuruhku untuk pergi dan mencari tempat yang aman. Dan tadi aku lihat, sepertinya kalian berempat berniat untuk pergi ke hutan akademi. Rid bilang untuk jangan pergi ke hutan akademi karena dia bisa mengurusnya sendiri," ucap Charles.
"Jadi itu karena Rid ya," ucap senior Vyn.
"Jika itu Rid, aku yakin dia benar-benar bisa mengatasinya sendiri," ucap senior Alisha.
"Daripada itu, barusan kamu bilang kalau perempuan Demi-Human yang saat ini sedang dilawan oleh Rid sebelumnya hendak menyerangmu ? Apa kamu tau alasannya ?," tanya senior Vyn.
"Iya, sebenarnya alasan mereka menyerang akademi ini adalah untuk membunuhku. Tidak hanya membunuhku, tapi mereka juga mau membunuh Chloe dan juga Caroline yang kebetulan saat ini sedang berada di akademi untuk menikmati festival," ucap Charles.
Mendengar jawaban Charles itu, mereka berempat pun terkejut.
"Membunuhmu, Chloe dan putri Caroline ? Untuk apa mereka ingin melakukan itu ?," tanya senior Vyn.
"Saat aku tanya oleh perempuan Demi-Human itu, dia bilang alasannya untuk memulai perang. Dan saat Rid bertanya apakah mereka berasal dari kerajaan Sedona, dia jawab 'iya'," ucap Charles.
Mereka semua nampak terkejut dengan jawaban yang diberikan Charles.
"Memulai perang ?," tanya senior Sophie yang terkejut.
"Kerajaan Sedona ya," ucap senior Alisha.
"Lupakan tentang alasan mereka terlebih dahulu, kamu bilang kamu sekarang sedang mencari tempat yang aman kan, Charles ?," tanya senior Vyn.
"Iya," ucap Charles.
"Kalau begitu, lebih baik kamu pergi ke area pertokoan saja. Disana merupakan tempat aman karena banyak murid dan pengunjung yang berlindung di tempat itu. Dan juga, disitu itu ada beberapa anggota Elevrad seperti wakil ketua dan Darryl, prajurit kerajaan dan juga staf akademi yang menjaga tempat itu, jadi bisa dipastikan kamu aman di tempat itu," ucap senior Vyn.
"Baik, senior," ucap Charles.
Saat Charles hendak pergi menuju area pertokoan, tiba-tiba datang gerombolan manusia dan Demi-Human yang menuju ke arah mereka dari arah asrama akademi.
"Itu dia pangeran Charles,"
"Ayo kita bunuh dia, dia merupakan target kita," ucap gerombolan orang itu.
"Ternyata benar ya kalau alasan mereka datang kesini karena itu. Cepat pergi sekarang, Charles, biar kami yang menangani mereka. Dan setelah itu, kami akan mencari Chloe dan putri Caroline karena sejauh yang aku ingat, mereka berdua tidak berada di area pertokoan," ucap senior Vyn.
"Terima kasih, senior. Aku serahkan kepada kalian," ucap Charles.
Charles pun berlari menuju area pertokoan, sedangkan senior Vyn, putri Amelia, senior Sophie dan senior Alisha bersiap untuk mengalahkan gerombolan orang yang datang ke arah mereka.
-
Sekitar 10 menit kemudian, di depan gedung lobi akademi.
Terlihat senior Gretta, Chloe dan Caroline tengah terbaring di jalan yang berada di depan gedung lobi dengan kondisi tidak sadarkan diri. Terlihat banyak luka dan darah menyelimuti tubuh mereka. Sementara itu, Irene masih bisa berdiri walaupun dengan luka yang cukup parah. Nafasnya pun juga terengah-engah. Di hadapannya saat ini, pria Demi-Human beruang yang mereka berempat lawan masih terlihat baik-baik saja. Tidak terlihat satupun luka di tubuhnya.
"Aku akui, kamu lumayan tangguh juga, putri Duke San Lucia. Meskipun temanmu yang lain sudah tumbang, tapi kamu masih sanggup berdiri dan terus berusaha melawanku," ucap Demi-Human beruang itu.
Irene pun melesat dengan cepat ke arah Demi-Human beruang itu.
~San Lucia Art : Freezing Air Slash~
Irene pun berniat menebas pria Demi-Human itu dengan rapiernya. Namun sebelum Irene sempat menebas pria Demi-Human itu, pria Demi-Human itu menghindar dengan cepat dan tiba-tiba sudah berada di belakang Irene. Irene pun terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Namun pria Demi-Human itu langsung mencekik leher Irene dan membantingnya ke jalan dengan sangat keras. Irene pun langsung tumbang seketika.
"Aku tidak berniat membunuhmu karena targetku bukanlah kamu. Sudah cukup bermain-mainnya, sekarang sudah saatnya menghabisi target," ucap Demi-Human beruang.
Pria Demi-Human itu pun berjalan mendekati Caroline yang tergeletak tak sadarkan diri.
"Aku akan membunuh si bungsu terlebih dahulu," ucap Demi-Human beruang.
Pria Demi-Human itu bersiap menyerang Caroline dengan cakarnya yang tajam. Namun sebelum dia sempat menyerang Caroline, tiba-tiba muncul banyak batang pohon dari dalam gedung lobi akademi. Batang-batang pohon itu bergerak dengan tinggi ke atas. Di ujung batang-batang pohon yang bergerak ke atas itu, terlihat ada banyak manusia dan Demi-Human yang tertusuk oleh batang-batang pohon itu. Pria Demi-Human itu pun terkejut melihat kejadian itu. Disaat dia terkejut, tiba-tiba muncul batang pohon dari bawah jalan tempatnya berdiri. Batang pohon yang tajam itu hendak menusuknya, tetapi dia dengan cepat mengetahui itu dan langsung menghindari. Lalu batang-batang pohon yang lain muncul di sekitar tempat Irene, Chloe, Caroline dan senior Gretta yang tergeletak tidak sadarkan diri. Batang-batang pohon itu pun menutupi tubuh mereka berempat seolah batang-batang pohon itu sedang melindungi mereka berempat. Lalu dari dalam gedung lobi akademi, muncul bayangan seseorang yang datang. Seseorang yang datang itu adalah nona Karina.
"Sepertinya kamu merupakan bos dari orang-orang yang menyerang akademi ini ya ? Berani sekali kamu menyerang akademi ini disaat akademi ini sedang mengadakan festival dan membuat murid-murid kesayanganku terluka. Aku akan membunuhmu," ucap nona Karina.
"Akhirnya lawan yang menyulitkan muncul juga," ucap Demi-Human beruang.
-Bersambung