Chereads / Si Baik dan Si Cantik / Chapter 9 - #9 Kedinginan

Chapter 9 - #9 Kedinginan

Aku berada di ruang kelas, duduk didepan dengan basah kuyup setelah upacara, Aku hanya bisa menahan hawa dingin karena kehujanan apalagi baju gantiku kupinjamkan pada Delina karena dia juga basah kuyup kehujanan. Vel berada disebelahku, Dia hanya sibuk dengan hpnya.

Aku mencoba memecah keheningan dengan mengajak Vel berbicara, "Vel, kamu suka sama Vira?" Tanyaku, "Gak juga, ngapain tiba - tiba lu nanya gituan?" Jawabnya, "Yaa soalnya kamu perhatian sama Dia, sampek kasih baju olahraga mu biar Vira gak kedinginan." Jelasku, "Ngaca, Gua kan gak kehujanan, baju gua juga kering, lu sendiri menggigil gitu, baju ganti lu malah dikasih ke Delina." Sahutnya, "Bener juga." Jawabku tanpa membantah sedikitpun, "Sekarang gantian gua tanya, lu sebenernya suka kan sama Delina?" Tanyanya balik, "Aku belum bisa pastiin kalo ini rasa suka, kamu tau sendiri kan aku begini ke semua orang." Jawabku, "Antara bego ama tolol sih lu emang, sekali - kali pikirin diri lu sendiri kek, ntar kalo sakit yang rugi siapa?, diri lu sendiri kan." Jelasnya, "Daripada orang lain yang sakit, mending aku aja yang sakit, sebagai Ketua yang baik tuh harus gini Vel, ya gak?" Jawabku dengan becanda, "Serah lu nyet, keseringan cuci otak sih lu, makanya jadi sok baik gini." Ucapnya mengolokku, "Apa hubungannya btw, dari lahir aku emang baik, masa gitu aja gatau?" Jawabku dengan sombong, "Iye dah serah." Sahutnya dan kembali menatap layar hpnya.

Delina dan Vira telah selesai berganti pakaian, Mereka kembali ke dalam kelas dengan membawa katong plastik berisikan seragam yang basah, Mereka menaruhnya di loker belakang kelas. Delina menghampiriku di depan ruang kelas, "Thanks, ntar gw balikin kalo udah gw cuci." Ucapnya, "Iya del sama - sama." Jawabku, "Lu kedinginan?" Tanyanya, "Iya Del." Jawabku, "Terus, ngapa lu kasih baju ganti lu ke gw?" Tanyanya, "Biar kamu gak kedinginan, biar kamu gak sakit, dan biar aku seneng." Jelasku dengan senyuman dan menggigil, "Somplak, terus kalo lu yang sakit gimana?" Tanyanya dengan jari telunjuknya mendorong keningku, "Aduduh, ya gapapa ntar minum obat juga sembuh, gausah dipikirin Del, Kalem aja." Jawabku, "Y." Sahutnya lalu menarik jari telunjuknya.

Baju olahragaku terlihat seperti baju 'Oversized' jika dikenakan pada tubuh Delina yang mungil. Meski baju olahragaku lengan pendek dan celana nya juga pendek namun jika dikenakan Delina terlihat seperti lengan panjang dan celana panjang. Gatau juga sih ini ukuranku yang besar banget atau emang kulkas ini terlalu portable alias kulkas mini? Coba deh kasih pendapat kalian.

Disaat yang bersamaan Vel dan Vira juga sedang mengobrol, aku tidak mau mengganggu mereka yang kelihatannya sedang asik berbincang, "Eh Del, kamu masih kedinginan?" Tanyaku, "Gak." Jawabnya, "Aku ganti atasan dulu ya, mau pake hoodie aja." Ucapku, "Y." Jawabnya. Aku bergegas menuju loker belakang dan membuka lokerku, aku melihat ada kantong pastik terselip di tasku, "Ganti disini aja kali ya, ntar yang seragam yang basah bisa langsung dimasukin ke kantong plastik." Batinku, Tanpa basa - basi aku langsung melepas atasan seragamku dan memasukkannya kedalam kantong plastik, lalu Aku meletakkan kantong plastik didalam loker dan mengenakan hoodieku.

Aku kembali ke depan kelas, aku duduk disebelah Delina, tapi dia hanya memalingkan wajahnya, "Kamu kenapa del? Kayak ngehindar gitu." Tanyaku, "Gpp." Jawabnya, "Jujur aja del." Ucapku, "Kaget, tiba tiba lu lepas baju gitu, mau pamer badan lu?" Jawabnya, "Gak pamer, cuma ganti pakaian aja, emang salah ya?" Jelasku, "Bikin orang deg - deg an aja." Jawabnya lirih, "Gimana del?" Tanyaku kaget dengan jawaban Delina, "Gpp, Udah terang ay balik." Jawabnya, "Ooohh... oke." Sahutku. Aku pura - pura tidak mendengar apa yang diucapkan Delina tadi, Tapi sebenarnya yang diucapkan Delina tadi terus terngiang di dalam kepala ku.

Hari mulai petang dan hujan sudah reda, kami meninggalkan ruang kelas dan Bergegas untuk pulang.

Bersambung.....