Chereads / IDMPO Slot Mudah Menang / Chapter 3 - Slot Mudah Mudah Menang IDMPO

Chapter 3 - Slot Mudah Mudah Menang IDMPO

Indonesia sebuah negara yang berbentuk kepulauan yang memiliki beragam jenis kebudayaan dan adat istiadat yang sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu, Dan Indonesia sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang mengenai domistikasi ayam. dan jika selama ini hanya sungai kuning di cina dan lembah Indus di india yang dianggap sebagai pusat sejarah domisikasi ayam di dunia, dan nyatanya Indonesia sendiri memiliki kisaj sejarah tentang sabung ayam. Panjangnya kisahj mengenai interaksi manusia dan ayam di bumi indonesia barangkali adalah kunci dari jawaban mengapa mitos ayam jantan begitu lekat dengan kebudayaan.

Clifford Geertz menggunakan paradigma interpretasi simbolik, mendiskripsikan makna di balik sabung ayam di Bali. Geertz menemukan makna penting sabung ayam jagom dalam kebudayaan masyarakat Bali. Di balik sabung ayam itu ada sebuah bangunan kultur yang besar tentang Status, Tentang Kepahlawanan, kejantanan dan etika sosial yang menjadi dasar pembentukan budaya bali. Sabung Ayam menurut Geertz, lebih dari sekedar judi, juga merupakan simbol dari ekpresi dari status, otoritas dan lain sebagainya.

Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata jago secara Leksikon berati " Ayam Jantan" yang berarti calon utama dalam sebuah kepemilihan "juara" atau "kampiun". Pun dalam bahasa Jawa. Jago bagi orang Jawa berarti ayam. Namun kata ini juga bermakna konotatif, sebagaimana makna dalam kamus bahasa Indonesia.

Secara etimologi kata jago ditengarai berasal dari bahasa Portugis yaitu 'jogo', yang dilafalkan 'zhaogo' dan secara harfiah berarti "permainan". Konon, istilah ini mengacu pada permainan sabung ayam di Nusantara yang sangat digemari orang-orang Portugis. Dari pelafalan inilah kemudian istilah ini diserap ke Nusantara dan masuk ke pelbagai bahasa seperti bahasa Melayu atau Jawa. Namun tidak terlalu jelas, sejak kapan istilah jago jadi kata serapan

Masyarakat jawa mengenal Folklore Cindelaras yang nmengambil konteks dan latar belakang dari sejarah zaman kerajaan jenggala abad ke 11, yang memiliki narasi cerita sabung ayam yang relasinya dengan simbol kuasa, dan di Sunda pun terdapat folklore Ciung Wanara