Chereads / Kontes Bakat / Chapter 2 - Prologue

Chapter 2 - Prologue

Lion memasuki Arena dengan di iringi sorakan yang ramai "Akhirnya setelah sekian lama saya naik ke pengadilan tertinggi bersama sang Rivalku Saber hahaha" tertawa sembari mengusung dada tinggi-tinggi

dengan wajah sombong saber berkata

"emangnya kau layak berada dipengadilan tertinggi bersamaku?" kata saber sembari mengejek Lion

"Siapa yang tau kita masih belum tau siapa yang akan memenangkan pertandingan ini di arena yang hebat ini" ucap Lion kepada saber

Saber merasa kesal akan tingkah. aku Lion "Huh!terserah apa yang kau bicarakan" mencoba bersabar

"Sang pengadil mulai lah pertandingannya sekarang juga aku sudah muak dengan sikapnya itu" ucap Saber kepada sang pengadil

Sang pengadil mulai berjalan menaiki panggung "Pertandingan akan dimulai setelah kedua belah pihak setuju dan berjanji tidak akan ada dendam apakah kalian sudah siapa dan setuju?"

"Setuju!" ucap Lion dan Saber yang saling berhadapan.

Sang Pengadil bersiap-siap sambil memegang lonceng "Setelah kedua belah pihak setuju pertandingan akan dimulai tidak akan ada dendam di antara kalian berdua bahkan sampai kehilangan nyawa 1....2....3...Mulai!"

"Untuk setelah sekian kalinya lamanya di kerajaan frontera yang legendaris akan memulai pertandingan bakat kembaliOleh dua pemuda dan pemudi yang selalu bersaing sejak dari kecil dan terkenal disuruh benua Moon diseluruh kerajaan terkenal diantaranya"

-Kerajaan No.1 Frontera

-Kerajaan No.2 Elfmidgard

-Kerajaan Kuno No.3 Urk

-Kerajaan Sampah Dan Miskin yang dimana adalah tanah tempat kelahirannya Lion yaitu No.10 Rum

Pertandingan akan segera dimulai!!!

Sang Pengadil membunyikan lonceng sebagai tanda start "Mulai...!!!" kata Sang pengadil.

"Terdengar kencangnya sorakan dari seluruh arena pertandingan yang besar"

"....ooo...yooo..wooooo!!!!!"

"Rakyat Rum dan Para Bangsawan Frontera Berkumpul di arena pertandingan yang besar yabg saling berhadapan"

Bangsawan Frontera yang melihat Lion setelah mebgetahui lawan Saber sih Jenius No.1 "Lion miskin itu mau menghadapi sih Jenius No.1 Saber?,Hahahaha! mana mungkin dia bisa menang melawan Saber!"

Rakyat Rum mengkerutkan keningnya "Apa kata kalian!" ucap mereka sambil berteriak

Rakyat Rum yang tertawa lepas "Hahaha,lucu sekali mungkin kalian tidak tau bahwa di kerajaan kami Lion adalah yang terkuat,"

Rakyat Rum yang menjelaskan kepada Bangsawan Frontera "bahkan Orang terkuat dikerjakan kami bisa diklahkan olehnya berkat bakat alami darinya yaitu Analisis pertarungan cepat dan kekuatan terhebatnya yaitu pantang menyerahnya tersebut Lion bisa memprediksi jalur serang lawan,lihat saja siapa yang akan menang Saber sih jenius atau Lion kebanggaan kami?" ucap Rakyat Rum dengan bangga nya mereka dengan Lion.

Bangsawan Frontera yabg jijik melihat tingkah laku mereka "Cihhh.. Dasar gelandangan!" ucap bangsawan frontera yang dilontarkan bersamaan dengan ludah.

"Pertandingan telah berjalan setengah jam antara Lion dan Saber pertandingan sangat sengit sekali karena mereka mempunyai kekuatan yang setiap namun Saber mempunyai Barrier Es yang sangat kuat dan Lion mempunyai Tinju naganya jadi terbilang seimbang...namun Lion unggul di pertandingan yang dimana membuat Saber terpojok apakah Lion bisa memenangkan pertandingan yang legendaris ini"

Lion yang berada di udara setelah melompat tinggi dan hendak mengeluarkan kekuatan yang besar ddngan aura yang panas "Oi...oiii...oiii..saber apa yang kau lakukan, kau selalu bertahan saja dari tadi apakah aku terlalu kuat untukmu Hahaaha" tertawa sombong.

Saber : Huh!?!!?! Jangan konyol,semut sepertimu tidak layak untukku bertarung dengan serius,hanya dengan tebasan Ice sword ku ini mungkin kau akan terjatuh pingsan

dengan nada sombong dan bikin kesal ddngan santai nya Lion berkata "Tidak usah banyak omong!"

"Dengan wajah tenang dan memejamkan mata

Lion bergumam" aku harus serius ,aku harus memenangkan pertarungan ini demi kehormatan kerajaan ku kembali!

Lion mengeluarkan jurus pamungkasnya

"rasakan tinju naga apiku..hiattttt!"

"Aura naga api yang panas keluar dari tangan Lion dan membuat para penonton kepanasan dan merasa seperti terbakar"

Saber yang panik dan mengindar dengan cepat,sat set sat set dan hampir berada diujung pembatas arena !!Panic!! "Saber Terpojok!"

Lion : Kau tidak akan bisa menahannya aku pasti akan memenangkan pertarungan ini

"Jangan berbangga diri dulu semut!" ucap saber yang melihat serangan dari Lion.

"Namun kenyataan nya benar-benar diluar dugaan sekali!"

"Saber mengeluarkan Barrier Es yang saat besar sampai membuat penonton kedinginan dan seakan seperti segera membeku"

"Dengan wajah santai saber berbicara"

"Hah tinju apa ini Lemah sekali?"

"Ternyata saber selama ini menahan dirinya dan tidak bertarung secara serius"

"Lion terjatuh ke tanah dan merasa putus asa"

Dengan putus asa Lion bergumam dengan wajah kecewa "bahkan dengan tinju terkuat yang selalu kubanggakan ini tidak bisa mengalahkannya?" "jangankan mengalahkannya sehelai rambut darimu pun tak terkena" ucap kata Lion yang melihat perisai es Saber.

Saber yang berbicara sombong sembari memandang rendah Lion "Haha,oi semut! Apa kau merasa putus asa sekarang?"

Saber yang melihat Lion seperti ayam terkena hujan dan tak tau jalan kembali itu langsung ingin menyudahi pertandingan nya segera

Saber dengan nada lantang dan bergaya layaknya seorang kastria dewi yang elegan,berbicara dengan sang pengadil. "Sang pengadil lebih baik sudahi saja pertandingan ini dan sudah dipastikan aku yang akan menang! Semut sepertinya tidak layak bertarung denganku"

Sang pengadil yang melihat tingkahlaku Saber mengkerutkan keningnya untuk mencoba bersabartu "Itu tidak bisa,saber! Pertandingan akan selesai bila ada yang menyerah ,keluar dari arena dan K.O" ucap kata sang pengadil kepada saber.

"Huh,Baiklah apa boleh buat maaf lion kau harus mati sekarang," balas Saber yang merasa kecewa sembari menghela nafas.

Saber mengeluarkan Ice sword nya dan akan menebas Lion yang terlihat putus itu.

Dengan wajah melas dan anggun saber berkata "aku harus pergi dari kerajaan yang busuk ini dan aku tidak bisa melibatkan mu!"

"Lion yang panik melihatIce word yang dingin serasa seperti membeku, "Apa maksud dari perkataan mu itu!" balas Lion dengan nada penasaran dan ingin menangis

"Kau akan memahami nya setelah kau terlahir kembali" ucap saberdengan nada lembut dan meneteskan air mata

"Lion pun tertusuk ice sword di dadan namun tidak tertusuk di area yang fatal"

-Disini Saber antara mati atau hidup-

( tidak diketahui )