Rini: dengan batu giok rumput ini, ini bisa menyembuhkan luka ibu mu rif.dan kamu tidak perlu membeli pil akar jiwa ini lagi.
"'ucap rini dengan senyum indah terlihat di malam hari dengan penerangan obor yang mulai menyala menyambut malam yang membuat gadis berkulit putih ini sangat menawan.
Mendengar hal itu, tampak aura semangat yang sebelumnya memudar kembali terlihat dari wajah arif dan menoleh ke arah vestu terlihat gestur memohon dengan dengan harapan, seolah menunggu jawaban sang penolong.
Vestu: ya baiklah, memang sudah sewajarnya aku membantumu.
Rini: batu ini harus di murnikan terlebih dahulu untuk dicampur dalam bahan obat tingkat 3.
Arif: ini bibi grace 52 damin, sisanya pasti akan saya lunasi setelah ini.
Grace: kamu dengar itu, untuk memakai jasa membuat pil dan bahan kelas 3 itu akan tetap diitung sabagai hutang.!
Rini: ibu,prinsip seorang tabib adalah untuk membantu yang membutuhkan bukan menjadi lahan bisnis apalagi ini membuat orang sengsara.
"' Saat rini hendak bergegas meracik bahan.
Senior Riti: tunggu tuan-tuan apakah kalian melupakan kami,kami juga ingin membeli,jangan sampai anda melewatkan pelanggan besar ini .
Senior Rati: cih, desa kumuh seperti ini memangnya ada barang yang bagus,yang bisa kita lihat.'' mengelus janggut putih sambil menunjukan muka sinis.
Grace: dimohon senior jangan langsung menyimpulkan hanya dari tempat,meskipun toko kami terbilang kecil tapi soal pil dan bahan kelas 4 pun kami ada tuan.
Rati: kalo begitu tunjukan barang dengan kualitas terbaik yang kalian miliki.
Vestu: maaf..tuan-tuan tapi batu ini tidak saya jual,batu ini akan saya berikan kepada kawan saya untuk menyembuhkan ibu nya yang sedang sakit.
Wila: tidak tau di untung,barani sekali bocah tengik sepertimu membantah keinginan ku, lagi pula kami membeli tapi inikah perlakuanmu."tampak kekesalan dengan urat terlihat di leher sambil menggertakan gigi.semua cepat ambil batu itu."
Murid luar: Baik.
"' jawab dengan serentak dan intimidasi terlihat di wajah para murid.
"'Suara tawa terdengar dari atas pohon besar, dengan tubuh miring satu tangan memegang tongkat kayu dan tangan satunya memegang batang pohon untuk menahan tubuhnya .
Bagas: berani sekali kalian menyerang ditempat seperti ini.rasakan jurusku ini,seni beladiri,aliran harimau utara.''dasar,hanya kalian menang jumlah,bukan berarti kalian bisa menang dengan mudah.cibir bagas dengan senyum mengejek.
"' wajar saja, bagas adalah kultivator ditahap 4 pengerasan tubuh,melawan orang ditahap pertama dengan jumlah bukanlah hal yang mustahil meskipun sulit.
Arif: bagas, kenapa kau ada disini.?
Bagas: ibumu khawatir, lalu ia menyuruh aku untuk menjemput mu,tak kusangka tebakan seorang ibu terbukti."sambil menyeka darah.
Wila: kurang ajar, 2 senior ,silakan bereskan masalah ini.
"' Riti & Rati sebenarnya kesal diperintah oleh anak bau kencur tapi ini juga tidak bagus untuk masa depan sekte.
Riti: nak, jika kamu tidak ikut campur mungkin kamu sekarang tidak mati konyol sekarang.
"' Ditangannya mengeluarkan segel,energi kuat mulai berpusat pada tangan Riti,jurus ke-4 tebasan cakar angin.
"' 3 bilah angin langsung bergegas menuju bagas dengan kecepatan tinggi.
"' cincin spacipal vestu mengeluarkan cahaya berkedut.
Fija: tuan,cepat keluarkan perisai graphene.
"'ledakan angin mengepul hingga obor disekitarnya padam dan 10 murid yang terkapar, terpental ke segala arah.
Vestu: untung masih sempat.
"' semua orang dibuat terperanga.senior Riti ,itu perisai tingkat 5.
"' beberapa saat kemudian obor itu menyala kembali.
Vestu: bagaimana bisa obor itu masih bisa menyala setelah angin sekencang ini.