Desak tangis dari seorang bayi yang baru saja lahir, terdengar dari sebuah rumah di pedesaan yang bernama desa Marle.
Desa kecil yang berada di bawah kekuasan kerajaan Luxion, yaitu kerajaan manusia yang memuja maha Dewi Aria.
Seiring berjalannya waktu, anak yang diberi nama Yuuta Hajime itu terus tumbuh menjadi sosok laki-laki yang ceria dan memiliki dua orang teman yang bernama Oda dan juga Rin.
Sampai pada saat dimana mereka telah memasuki usia 16 tahun, dimana itu adalah waktunya bagi mereka untuk memulai awal dari segala impian.
Dengan berbekal sarapan yang dibawa dari rumah, Yuuta, Oda dan juga Rin pergi menuju kerajaan Luxion pada pagi hari.
Perjalan yang cukup melelahkan sama sekali tidak menurunkan semangat mereka bertiga untuk mengikuti akademi sihir kerajaan.
Ketegangan dan emosi karena sambutan yang kurang baik oleh beberapa anak bangsawan, ikut mewarnai langkah awal mereka.
Perselisihan pun terjadi, adu mulut yang dilakukan oleh Yuuta dan tiga anak bangsawan sombong itu membuat suasana menjadi panas.
Namun nasib baik sepertinya berpihak kepada mereka, setelah diselamatkan oleh seorang anak laki-laki berambut pirang yang baik hati.
Putra mahkota dari yang mulia Raja Endeis dan Ratu Altria, telah membuat anak-anak bangsawan itu pergi meninggalkan mereka.
Shira Elzard, dengan kebaikan hati dan kebijaksanaannya itu yang membuat dirinya menjadi sosok pangeran yang sangat disegani.
Yuuta, Oda, dan juga Rin yang tidak mengetahui hal itu, akhirnya pergi menuju ruangan yang dicari bersama Shira.
Dimana semua murid baru yang datang pada saat itu, berkumpul di suatu tempat yang sama.
Dan tak disangka, ternyata mereka bertiga berada di dalam satu ruangan yang sama dengan tiga anak bangsawan tadi.
Dengan santai Shira mencoba untuk menenangkan Yuuta, agar tidak termakan emosi.
Dukungan dan pemahaman terus diberikan oleh Shira kepada mereka bertiga, memastikan kedamaian dan ketentraman di lingkungan sekitar juga sudah menjadi tugas dasar bagi Shira.
Hingga menjelang sore, hari berjalan cukup baik untuk sebuah perkenalan.
Teman baru yang mereka dapatkan di hari pertama, membuat mereka bertiga sangat terkejut saat Shira menceritakan sedikit tentang dirinya.
Perbedaan status dan kekayaan, sama sekali tidak menjadi penghalang bagi Shira untuk membentuk sebuah hubungan.