Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

THE ALPHA MY MATE

LICOCAN_Ma
--
chs / week
--
NOT RATINGS
791
Views
Synopsis
Cara Greyes seorang putri dari pasangan Alpha dan Luna dari sebuah pack kecil bernama 'The Golden Eclipse' yang mengalami pembasmian dengan sadis. Pembasmian diatas namakan cinta. Seorang putra mahkota dari dunia kaum immortal yang disebut sebagai Cheviland, Chasel. Pria itu terobsesi dengan Cara dan berniat memiliki Cara dengan upaya apapun. Karena pria itu bukan belahan jiwa yang ditakdirkan untuknya, Cara memutuskan untuk menolak Chasel dan lari. Dalam pelariannya dari seorang putra mahkota yang terobsesi dengannya itu justru membawanya pada belahan jiwanya, cinta sejatinya yang telah ia tunggu selama ini, Xander Andreas. Seorang raja dari salah satu kaum immortal dalam dunia Cheviland, yaitu Werewolf yang juga merupakan belahan jiwa yang sudah ditakdirkan bersama Cara. Chasel yang menemukan Cara berada di kastil raja kaum serigala langsung memutuskan untuk melakukan penyerangan dalam rangka merebut Cara dari Xander. Tentu saja Xander menanggapi penyerangan itu dan mempersiapkan pasukan. Xander memang bukanlah raja dari dunia Cheviland. Alasannya bukan karena pria itu lebih lemah dari raja Cheviland yang saat ini tengah menjabat, yaitu Chetta Archiles Desoulier. Namun karena Xander yang menyerahkan jabatan itu dengan senang hati pada Chetta karena Xander merasa dia sudah cukup dengan menjadi raja di kaumnya sendiri. Dibanding dengan Chetta yang merupakan raja dari dunia Cheviland, saat masa keemasan mereka, Xander berpuluh - puluh lebih kuat daripada Chetta. Walaupun Xander sangatlah kuat, namun Chasel yang merupakan anak Chetta serta calon raja selanjutnya tidak dapat diremehkan. Chasel adalah anak jenius yang diramalkan akan menjadi seorang pemimpin terkuat dalam sejarah dunia Cheviland bersama dengan belahan jiwanya. Dan belahan jiwa itu bukanlah Cara. Perang pun terjadi tanpa bisa dihindari, dibandingkan kaum manusia serigala yang memperoleh kekuatan mereka dari latihan keras, para kaum bangsawan hanya mengandalkan jabatan dan garis keturunam tanpa latihan yang benar. Dengan Chasel yang meninggalkan peperangan dan menjadikan mereka sebagai alat untuk mengulur waktu, tentu saja kaum demon kalah telak. Saat Chasel mencium aroma Cara yang berada di daerah hutan. Chasel langsung memeriksanya. Namun begitu ia mendapati Cara, saat itu dia juga mendapati belahan jiwanya bersama Cara. Karena dendam kaumnya pada Cara yang membuat mereka bernasib mengenaskan. Seorang bangsawan dari kaum demon yang sejak tadi mengikuti Chasel tanpa disadari pria itu langsung meluncurkan panah. Namun panah itu bukannya mengenai Cara justru mengenai Alysha, belahan jiwa Chasel. Chasel yang marah, sedih dan kecewanya. Memutuskan untuk mundur, dengan membawa jasad belahan jiwanya. Hari - hari duka Cheviland berlangsung lama dengan cuaca yang sering mendung dan hujan. Di tengah - tengah hari itu, Cara melahirkan seorang putri yang cantik jelita, bernama Lorraine Chrysanthemum. Di saat yang sama seekor Amershy (Mahluk langka yang memiliki kekuatan yang sangat besar) muncul dan mengamuk, membutuhkan para raja dari masing - masing kaum dan pasukan mereka untuk menidurkan Amershy itu, Arachora. Setelah berhasil menidurkan Arachora, sebuah ramalan pun muncul, membawa harapan baru bagi kaum Cheviland dan Chasel sendiri. Ramalan itu berisi tentang Chasel yang memiliki 2 belahan jiwa dan Alysha bukanlah belahan jiwa pertama Chasel namun yang kedua, dan belahan jiwa pertama Chasel telah lahir ke dunia. Belahan jiwa yang bisa mengubah dunia Cheviland. Xander yang mendengar ramalan itu sangat yakin jika Lorraine adalah belahan jiwa Chasel yang ada di dalam ramalan, Xander terpaksa harus bersikap dingin dan keras pada putrinya, Xander mengirim Lorraine ke akademi khusus bangsawan, sebuah sistem baru yang Chasel buat setelah menjadi raja.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - PROLOGUE

________________________________________________________

She is only his, how bad fate is, she must accept it. although destiny is toying with, bright spots will always be there for those who seek and be patient.

-TAMM-

Cara Greyes seorang putri dari pasangan Alpha dan Luna dari sebuah pack kecil bernama 'The Golden Eclipse' yang mengalami pembasmian dengan sadis. Pembasmian diatas namakan cinta. 

Seorang putra mahkota yang terobsesi dengan Cara dan berniat memiliki Cara dengan upaya apapun. Karena pria itu bukan belahan jiwa yang ditakdirkan untuknya, Cara memutuskan untuk menolak pria itu dan lari.

Lalu bagaimana jika dalam pelariannya dari seorang putra mahkota yang terobsesi dengannya itu justru membawanya pada belahan jiwanya, cinta sejatinya yang telah ia tunggu selama ini? apalagi pria itu bukanlah pria biasa.

Haruskah ia bersyukur atau perihatin dengan nasibnya? bagaimana pun juga, jalan yang ia lewati telah berlumuran darah.

________________________________________________________

Suara pedang dan darah yang tumpah memenuhi telinga, sekeras apapun aku menutupnya, aku masih bisa mendengarnya. jeritan wanita dan anak-anak yang menangis. Sementara aku di dalam kamar hanya bisa menunggu dan tidak berbuat apapun. Jika aku keluar, maka sama saja aku membuat pengorbanan mereka sia-sia, namun jika tidak menyerahkan diri akan semakin banyak orang-orang yang terluka. 

Aku menatap Grace, seorang pelayan pribadi ku yang kini sedang menemani ku dan menjaga ku di dalam kamar sementara diluar terjadi pertempuran, bukan. Lebih tepatnya pembasmian. Tangan ku bergetar karena takut, "Grace--" gumam ku. Grace menoleh kearah ku dan tersenyum. "Semua akan baik-baik saja tuan putri. Anda akan aman." kata Grace menghiburku.

Bukan, bukan itu yang ku khawatirkan Grace, aku mengkhawatirkanmu. Aku merasa bersalah karena membawa bencana bagi kalian. "Grace, biarkan saja mereka membawaku, aku tidak ingin kalian berkorban lebih banyak lagi."

Grace berjalan kearahku lalu memeluk ku dengan hangat, Grace adalah pelayan yang melayaniku sejak kecil, kami tumbuh bersama dan aku menganggapnya seperti kakak ku sendiri. Aku menangis dalam dekapan Grace. "Shh.. tuan putri, ini bukan salah anda. Ini semua adalah takdir, meski aku harus mati, aku tidak akan menyesal. Jika itu berarti aku bisa melindungi tuan putri."

Tidak Grace, kamu tidak boleh mati, setelah ayah dan ibu yang merupakan Alpha dan Luna meninggal beberapa saat yang lalu. Kamu tidak boleh meninggalkan ku juga. "Aku tidak ingin." kalimatku tidak ku lanjutkan. Karena kutahu ucapan yang akan kulontarkan justru membuat Grace semakin khawatir dengan ku. Aku hanya tidak ingin kalian semua mati karena diriku, aku tidak ingin hidup dalam rasa bersalah seperti ini. Jika kalian semua mati, lebih baik bawa aku bersama kalian juga.

BRAKK!!

Pintu kamar ku terbuka dengan paksa membuat engsel pintu itu rusak, tubuhku bergetar, mereka sudah disini. Apa yang harus kulakukan? Grace melepaskan pelukannya dari tubuhku, aku ingin meraih kembali tangan Grace namun Grace lebih dulu menjauh dan berjalan kedepan untuk melindungiku. Tapi hal itu tidak berlangsung lama.

Nafasku memburu tatkala melihat pemandangan mengerikan tepat di hadapanku, Grace, mati. Dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya.

Tubuhku jatuh tersungkur mencium lantai, suara ku tercekat, tubuhku lemas. Indra penciumanku mengendus aroma anyir darah yang sangat pekat di seluruh sisi pack. Tak terbayang olehku jumlah korban yang mati saat ini.

Samar-samar aku bisa melihat bibir Grace yang bergerak menyuruhku pergi didetik terakhir ajalnya. Tidak! Tidak! Jangan tinggalkan aku sendirian Grace.

"Lari! Putri, pergi secepat mungkin!! Kita akan berusaha menghadang mereka." teriak beberapa Omega dan Warrior yang tadi berjaga di depan pintu sambil berusaha melawan walau itu tidak lama karena mereka bernasib sama seperti Grace. Aku memejamkan mataku.

Air mataku lolos dari kelopak mataku, aku berusaha untuk bangkit, aku melirik jendela yang berada di kamarku, tanpa pikir panjang, aku langsung berlari dan melompat keluar jendela. Aku memejamkan mata ku bersiap merasakan benturan keras yang akan datang, namun itu tidak terjadi karena Marc, Beta dari pack ku menangkap tubuhku.

 Mata ku berbinar, tidak semua dari mereka mati. Aku melirik pria yang berada di belakang Marc, yang tidak lain adalah Stevan, kami bertiga bersahabat. Stevan adalah warrior yang  terkenal tangguh di Golden Eclipse, walau keadaan mereka tidak terlalu baik, tapi setidaknya mereka selamat.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling, sebuah pemandangan yang mengerikan. "Kita akan pergi dari sini, tuan putri." kata Marc yang mulai berlari sambil membawaku sedangkan mereka mulai mengejar kami. Hatiku berteriak jika aku harus kembali dan menolong mereka tapi kaki ku terus saja berlari menjauh saat mendengar teriakkan mereka yang menyuruhku pergi.

Aku menenggelamkan wajah ku di dada Marc, aku merasa sangat lemah dan tidak berguna.

TBC