"Duh, dari tadi belum menemukan tempat sama sekali, bagaimana ini Lavina?" ucap Shindo.
Kemudian Lavinia dengan capai menjawab ucap Shindo dengan lemas
"Ah, aku capai shindo, Tunggu sebentar, aku ingin beristirahat."
Mereka pun beristirahat sejenak, dengan meminum air.
Lalu melanjutkan perjalanan lagi hingga sore, langit sudah hampir gelap, dan shindo, Lavinia belum menemukan tempat tinggal sama sekali.
Beberapa menit kemudian ... Shindo dan Lavinia telah menemukan tempat penginapan yang murah.
Dan mereka berdua mendatangi tempat itu, dan bertemu dengan kakak cantik, lalu menyapa shindo dan Lavinia,
"hai anak muda! Apa yang kalian lakukan di-malam hari ini?"
Kemudian Shindo menjawab dengan senyum,
"kami sedang mencari tempat tinggal untuk tidurKu ."
"oh, tenang saja! Disini tidak mahal loh, hanya membutuhkan 10 koin perak saja." Ucap Kakak Cantik.
"oh baiklah." ucapku sambil memberikan 10 koin perak.
Setelah itu ku di beri kunci kamar nya, dan kamarnya berada di lantai 3.
Aku dan Lavinia mulai memasuki kamar yang sudah kita sewa.
"uwah! Lumayan juga kamar ini." ucap Lavinia, "tentu saja. Dan harganya cukup terjangkau, hanya 10 perak saja."
Setelah pembicaraan ku dengan Lavinia selesia, akhirnya kami pergi tidur.
[.....]
Ke-esokan hari nya, aku dan Lavinia bangun pagi-pagi sekali. Kemudian aku mencuci muka ku terlebih dahulu, setelah itu Lavinia juga mencuci muka-nya. Setelah aku dan Lavinia cuci muka, kami turun dari tangga untuk pergi sarapan yang sudah di siapkan oleh pelayan penginapan,
"ayo kita turun, lavinia."
"baiklah."
Aku menuruni tangga...
Dan akhirnya aku dan Lavinia telah sampai pada meja makan yang di penuhi dengan masakan-masakan yang sangat lezat. Dan Lavinia segera memakan makanannya dengan lahap... sedangkan aku harus menggunakan sihir
"...huh——"
Beberapa saat , makanan telah habis tak tersisa. Aku hanya kebagian sedikit lauk saja, sedangkan Lavinia yang sangat banyak lauk nya saja masih saja merasa lapar.
"duh, aku masih merasa lapar. Apa makanan nya benar-benar sudah habis?" kata Lavinia.
"hei! Yang benar saja, makanan begitu banyak-nya kamu masih belum kenyang? Apa apaan dengan perut mu?", "kau diam saja!" bentak Lavinia kepada ku.
Setelah itu, aku berencana untuk pergi keluar dan mencari sebuah guild.
"lavinia, apa kamu mau mencari guild petualang?"
"guild? Petualang? Um, boleh saja asal tidak membosankan."
Setelah Lavinia setuju, aku langsung pergi keluar bersama Lavinia untuk mencari guild. Dan pada akhirnya kami telah menemukan guild tersebut, saat kami memasuki guild, ada banyak sekali petualang yang sedang berkumpul di dalam. Dan itu membuat ku sedikit canggung, akan tetapi, rasa canggung ini tidak di rasakan oleh Lavinia, dia malah hanya diam dan melihati semua petualang di dalam. Dan itu memancing perhatian semua petualang di dalam guild...
"hei..apa kalian ingin menjadi petualang?" kata salah satu anggota petualang mendekati ku dan Lavinia. Setelah itu aku menjawab nya,
"Iya. Memang nya ada apa?" tanya ku.
"kau harus membayar pajak tiap hari kepada ku tiap hari lho jika tetap ingin aman. Dan di mulai dari sekarang!" kata kasar petualang. Dengan perkataan yang sedikit kasar itu kepada ku, dan apa lagi dia seperti memalaki ku, aku dan Lavinia merasa sedikit kesal. Kemudian Lavinia mendorong tubuh petualang dengan berkata,
"oioioi, untuk apa kami membayar pajak kepada mu jika kami sendiri sudah kuat?"
"!!" , "berani sekali perempuan seperti mu mendorong ku. Apa kau mencari masalah?" ujar petualang, dan memanggil semua teman-temannya. Kemudian ada salah satu petualang yang memiliki mana yang cukup kuat mendekati ku dan Lavinia. Kemudian ada suara di dalam pikiran ku, dan ternyata suara itu Adalah Lavinia yang menggunakan sihir suara. Lavinia berkata bahwa dia akan menghajar semua petualang di guild ini jika mereka macam-macam.
"apa kalian berdua ini petualang baru?" kata petualang yang memiliki mana yg cukup kuat.
"Iya. Kami di ganggu oleh salah satu teman mu pada saat ingin mendaftar." kata ku.
setelah itu petualang yang meminta membayar pajak itu memotong pembicaraan,
"hei! Kalian lah yang menggangu ku. Dan apa apaan dengan topeng mu itu hah? Apa wajah mu begitu buruk sehingga kau memakai topeng seperti itu? Dan juga, aku tidak dapat merasakan aliran sihir dari tubuh mu, apa kau memiliki mana untuk menjadi petualang? Apa kau ingin bunuh diri? Ha-ha-ha, orang lemah seperti mu ingin menjadi petualang? Sebodoh apa kau ini." kata petualang tersebut. Aku sedikit emosi karena perkataan nya, akan tetapi, melihat Lavina yang terus melotot i ku membuat ku sedikit ketakutan. Dengan tiba-tiba, Lavina memukul petualang yang mengatakan buruk kepada ku dengan kencang sehingga membentur meja sehingga sampai hancur.
"rasakan itu bodoh! Kau terlalu banyak bicara." ucap Lavinia dengan marah. Setelah petualang yang memiliki aliran sihir yang lumayan kuat meminta maaf kepada ku dan Lavinia...
"maaf karena teman ku menganggu kalian, jadi saya akan mencoba memberikan pelajaran terhadap teman saya yang menggangu kalian."
"ya, ajarkan sopan santun kepada teman mu itu." kata Lavinia. Sedangkan aku hanya diam saja dan membiarkan Lavinia yang membela ku. Setelah itu semua petualang pergi dari hadapan ku dan Lavinia, ada seseorang mendatangi kami dan Berkata,
"hei, apa tadi ada keributan disini?"
"iya, tadi ada seorang petualang yang menganggu kami." kata Lavinia.
"oh, maaf jika anda merasa tidak nyaman. Sekarang, apa yang ingin anda lakukan?" tanya nya.
"——kami ingin mendaftar menjadi petualang, mohon maaf, biarkan kami berdua lewat." kata Lavinia.
Setelah, orang tidak di kenal tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah pengurus guild ini. Dan akan segera mendaftarkan kami berdua menjadi petualang.
Kemudian, dia mengajak kami ke tempat pendaftaran dan menjelaskan apa saja yang akan di lakukan sebagai petualang.
"oke. Pertama-tama sebagai petualang, kalian harus memiliki kartu identitas terlebih dahulu." kemudian, pengurus guild tersebut memberikan sebuah formulir kepada kami.
Kemudian, kami mengisi formulir tersebut dan formulir tersebut berubah menjadi sebuah kartu,
"...wah!"
"nah, sekarang kalian sudah menjadi petualang resmi karena sudah mendapatkan kartu petualang. Dan ingat ya, kartu ini tidak boleh di hilangkan! Karena ini untuk mengetahui identitas petualang." kata pengurus guild.
"oh, baik."
Setelah menerima kartu petualang kami di berikan misi oleh pengurus guild tersebut. Dan misi nya adalah menyelesaikan sebuah dungeon dan mengalahkan bos nya agar bisa meningkatkan Rank petualang. Lalu, aku melihat kartu petualang ku, dan aku masih mencapai Rank F begitu juga dengan Lavinia, dia Mendapatkan Rank F.
Dan pada saat kami ingin berangkat, petualang guild tersebut memberikan pesan kepada kami.
「...hei tunggu dulu! Kalian harus berhati-hati saat di dalam dungeon. Karena jika kalian sudah mengalahkan bos dari dungeon, kurang dari 5 menit, dungeon akan langsung hancur. Jadi setelah mengalahkan bos nya kalian harus segera keluar ya!....」
「...baiklah, kami akan mengingatnya.」
Dan kami sudah berangkat menuju dungeon.
[....]
Dan akhirnya kami telah sampai di depan dungeon. Tiba-tiba Lavinia mengatakan sesuatu kepada ku,
「..Oi, Shindo. Seperti ini akan menarik, aku merasakan sesuatu di dalam dungeon ini. Aku merasakan aliran sihir iblis yang lumayan.」
「——Aliran Sihir iblis katamu? di dungeon ini ada iblis? Bagaimana mungkin.」
Kemudian aku mengingat pada saat aku bereinkarnasi di dunia ini. Bahwa sebenarnya Iblis di dunia fantasi hanya ada di dalam neraka. Jadi tidak mungkin kan, iblis berada di dalam dungeon, mungkin Lavinia hanya berhalusinasi.
Setelah itu kami langsung masuk kedalam dungeon. Di dalam dungeon sangat hampa, sunyi, tidak ada mahkluk apapun. Jadi sudah pasti tidak ada iblis di dalam dungeon ini, duh....
Beberapa saat kemudian, ada sebuah monster kadal berada di depan ku dan Lavinia.
「...Lavinia! Ada Monster di sana!」
「...baik. ayo kita bersembunyi di balik batu itu, lalu menyerang nya...」
Lalu, kami bersembunyi di balik batu, dan melihat monster yang sedang berjalan di hadapan kami, dan kami pun langsung memulai penyerangan terhadap monster tersebut.
"sekarang!" ucap Lavinia dengan mengeluarkan sihir. Lavinia menggunakan mana nya dan mengubah nya menjadi gelombang ultrasonik ke arah Monster iblis tersebut.
"...wah! Lavinia, kamu mengubah mana dan menjadikan nya gelombang ultrasonik? Hebat..." ucap ku.
"Tentu saja shindo! Mana dapat kita ubah menjadi sihir apapun yang kita mau, tapi tergantung keahlian yang kita miliki. Dan keahlian ku adalah sihir suara.." kata Lavinia.
Dan setelah kami menyerang monster tersebut menghilang, dan tersisa batu yang aneh bewarna merah. Kemudian Lavinia menyuruh ku untuk mengambil batu tersebut...
Aku menuju batu tersebut dan mengambilnya. pada saat aku memegangi batu itu, tiba-tiba mengeluarkan sebuah cahaya.
Batu itu terbang di atas ku lalu Lavinia menuju ke arah ku dan berkata..
"shindo, diamlah jangan bergerak. Akan ada hal yang terjadi——"
"Apa maksudmu?"
Tiba-tiba, muncul seekor mahkluk hitam berwujud mengerikan dari cahaya tersebut. Dan Lavinia mengatakan bahwa mahkluk mengerikan itu adalah seekor iblis, dan aku terkejut mengatakan...
"apa?!! Iblis? Itu iblis? Tidak mungkin...."
"ya, itu adalah iblis. Ini yang ku Tunggu, shindo bersiap-siap lah untuk bertarung dengan iblis." kata Lavinia.
"baik."
Setelah itu aku dan Lavinia bersiap-siap untuk melawan iblis. Dan pada saat ini aku masih belum di perbolehkan untuk membuka topeng ku, huh...aku merasa seperti di segel saat menggunakan topeng ini. Semoga saja, hari kedepannya aku bisa terbiasa dengan topeng ini..
Setelah aku memikirkan hal itu, iblis tiba-tiba berkata kepada kami.
"huh...sudah lama aku di kurung di dalam monster lemah itu." kemudian, Iblis melihat kami berdua dan berkata, "huh? Ada 2 seorang manusia? Ini bagus, mereka akan menjadi tumbal ku di hari awal aku bangkit sebagai iblis."
Kemudian, Lavina membalas perkataan iblis,
"hah, tumbal? Maksudnya dirimu? Itu tentu saja..."
"Oi Lavinia, apa yang kamu katakan kepada iblis itu? Memang nya kita dapat mengalahkan iblis itu?"
"tentu saja. Kamu tenanglah shindo." ucap Lavinia.
Setelah itu, iblis dengan angkuh menjawab perkataan Lavinia yang merasa bahwa dia dapat mengalahkan diri-nya.
"Huh...kau manusia yang lumayan berani menantang iblis seperti ku. Baiklah, aku akan melayani Kalian berdua di dalam pertarungan——"
Setelah itu kami mulai bertarung. Iblis itu menggunakan sihir api untuk Menyerang kami. Sihir api itu sangat besar sehingga hampir membakar ku dan Lavinia..
"Apa hanya segitu kemampuan kalian?" ucap iblis.
"diam saja." balas Lavinia.
Kami hanya terus menghindari serangan iblis dengan kecepatan, dan pada saat tertentu, Iblis itu membuka celah yang lebar sehingga Lavinia memiliki kesempatan untuk menyerang.
"Akhirnya, muncul juga celah nya." ucap Lavinia dengan mengulurkan tangan nya dan menggunakan sihir Gelombang Ultrasonik yang membuat iblis terpental.
"—Ugh!!...."
"...Sialan.." ucap iblis yang sedang tersungkur ke tanah.
"rasakan itu." ucap Lavinia
Setelah itu, iblis itu meningkatkan kekuatan nya, dan dengan cepat menghampiri kami lalu memukul kami.
...CRUCH.....
"—Uch...." kami berdua terpental dan tersungkur ke tanah. Kemudian kami berdiri kembali, dan iblis itu menyerang kembali.
...DUBRAK!.....
"—Ugh!"
Kami terhempas lagi. Akan tetapi, saat terhempas, topeng ku terpotong sedikit sehingga membuat mata ku terbuka. Dan Lavinia kaget dan berkata.
"-!!! Shindo!!! Topeng mu...."
"!!!"
Secara langsung, aliran sihir ku meluas hingga memenuhi dungeon. Dan iblis itu kaget karena aliran sihir dan mana yang ku miliki..
"?!!, Kekuatan macam apa ini!! Menakutkan, apa kamu ini benar-benar Manusia??!....UGH!!....."
"——Agh...!!!!!!!!!!..........................." teriak iblis kesakitan menerima mana dan aliran sihir yang di miliki oleh Shindo.
Dan Lavinia menciptakan pelindung gelombang ultrasonik agar tidak terkena efek dari aliran sihir ku. Aku kebingungan ingin melakukan apa, kemudian aku berpikir untuk menggunakan mana ku, dan membuat sebuah pedang..
...Wush.....
Pedang muncul di hadapan ku. Pedang itu penuh dengan cahaya, dan itu menghentikan aliran dari sihir ku dan membatasi jarak efek dari aliran sihir yang ku miliki.
Dan setelah itu, Lavinia menghilangkan pelindung gelombang ultrasonik karena sudah merasa aman. Sedangkan, iblis yang sedang tersungkur ke tanah dengan tubuh nya yang hancur.
"...tubuh ku.... hancur... jantung ku yang sebelumnya ada 6 sekarang sudah tak tersisa... Manusia seperti apa dia..dia sudah bukan manusia lagi...dan juga, apa apaan dengan topeng nya yang utuh kembali, seperti regenerasi... Sungguh...."
Setelah itu, aku menghampiri iblis dengan cepat lalu menebas iblis tersebut.
....SLASHH.....
Kemudian, iblis itu lenyap tak tersisa...
"..Huh, akhirnya sudah selesai. Lavinia, apa kamu baik-baik saja?"
"Dasar bodoh. Berhati-hati lah agar topeng mu tetap menahan aliran sihir mu. Untung saja aku dengan cepat menciptakan pelindung dengan gelombang ultrasonik milik ku." kata Lavinia yang terlihat sedang marah kepada ku.