Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dia Milikku (Ketika Cinta Harus Memilih)

🇮🇩DaoistSr5PBs
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
Synopsis
Menceritakan tentang dua orang sahabat yang tengah memperebutkan pujaan hati yang sama. Dan keduanya pun saling menyatakan bahwa sang pujaan hati lebih cocok untuk salah satu dari mereka. Meski demikian, keduanya sadar bahwa penentunya adalah sang pujaan hati sendiri.

Table of contents

Latest Update1
Bab 12 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1

Indonesia

Di rumah pak Krisna,

Di kamar Titah..

"Alhamdulillah sudah selesai masukan barang dan baju ke dalam koper dan kardus, sekarang saatnya makan malam", kata Titah.

Di meja makan..

"Jo, Cep", bu Dewi memanggil Cecep dan Paijo.

"Iya bu Dewi", jawab Paijo.

"Iya ibu bos nya", jawab Cecep juga.

"Cep, kamu panggil Titah gih di tunggu makan malam gitu", kata bu Dewi.

"Maaf bu bos nya, sepertinya tidak perlu dah", sambung Cecep.

"Kok tidak perlu, kenapa cep ?", tanya bu Dewi.

"Itu mbak Titah nya, bu bos nya", jawab Cecep lagi.

"Oh, ya sudah kamu duduk makan malam bersama di meja makan, ngek..", kata bu Dewi dan bu Dewi memanggil Cengek juga.

"Iya bu Dewi", jawab Cengek.

"Duduk sini, makan malam bersama dengan kita disini", kata pak Krisna.

"Dan ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu, kamu, Paijo, dan Cecep ikut Titah ke London, besok berangkat, setelah makan malam kalian berkemas ya", sambung bu Dewi.

"Laksanakan bu Dewi", kata Paijo, Cengek, dan Cecep.

"Kalau mereka ikut Titah ke London, yang bantu-bantu bude siapa dan yang nyupirin pakde ke kantor juga siapa ?", tanya Titah.

"Ada kok tah, tunggu sebentar, yah panggil Abdul Latief, Asih, dan Diman ya", jawab bu Dewi.

"Oke mah", kata pak Krisna lagi.

"Abdul Latief, Asih, Diman", pak Krisna memanggil Abdul Latief, Asih, dan Diman.

"Iya pak", jawab Abdul Latief, Asih dan Diman.

"Nah semuanya perkenalkan ini dua abdi yang baru, kalau yang satunya lagi, ikut kamu juga tah ke London, mas Tiyo minta dicarikan supir, mereka bernama Abdul Latief, Asih, dan Diman, Diman dan Asih yang akan bantu-bantu di rumah ini, sedangkan Abdul Latief yang akan ikut kamu ke London untuk menjadi supirnya mas Tiyo", kata pak Krisna lagi.

"Dan kalian mulai bekerja besok, oh ya kalian bertiga ikut makan malam bersama yuk", sambung bu Dewi.

"Laksanakan bu Dewi", kata Abdul Latief dan Asih.

London

Di rumah Tiyo,

Di meja makan..

"Kita makan cuma berdua, papa dan mama kerja, coba saja kita berdua tinggal di Indonesia, pastinya kita tidak kesepian, karena ada tetah", kata Rafi.

"Iya ya, mas jadi kangen tetah, tetah bagaimana kabarnya ya, mas juga kangen nasi goreng telur jerawat pecah buatannya tetah", sambung Angga.

"Oh jadi mereka berdua merasa kesepian dan mereka berdua juga merindukan tetah nya, tunggu lusa ya anak-anak ku, lusa tetah kalian sampai di London", kata Fira yang tidak sengaja mendengar percakapan kedua anaknya.

"Assalamu'alaikum mama pulang", Fira memberikan salam pada Rafi dan Angga.

"Wa'alaikumussalam", Rafi dan Angga menjawab salam dari Fira.

"Anak-anak kita makan siang bersama yuk, nih mama sudah belikan ini nih, kesukaan kalian kentang goreng dan burger", kata Fira.

"Iya mah..", sambung Rafi dan Angga.

"Mama tidak pulang bersama papa untuk makan siang bersama juga ?", tanya Angga.

"Tidak, tapi nanti papa ikut makan malam bersama kok, ya sudah sekarang dimakan ya makan siangnya", jawab Fira.

"Iya mah", seru Angga dan Rafi.

"Sepertinya aa harus tahu, kalau anak-anak rindu dengan tetah nya, WhatsApp aa deh", kata Fira didalam hati.

Percakapan Fira dan Tiyo lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum a, sepertinya anak-anak rindu dengan adik ipar, saya tidak tega melihat wajah mereka yang cemberut saja, aa bisa kasih info jam berapa Titah sampai London ?", tanya Fira.

Tira Production (kantor Tiyo),

Di ruangan Tiyo..

"Hp bunyi", kata Tiyo.

Percakapan Fira dan Tiyo lewat WhatsApp.

"Assalamu'alaikum a, sepertinya anak-anak rindu dengan adik ipar, saya tidak tega melihat wajah mereka yang cemberut saja, aa bisa kasih info jam berapa Titah sampai London ?", tanya Fira.

"Wa'alaikumussalam boleh dong, aa kasih bocoran ya, besok Titah berangkat dari Indonesia ke London dan lusanya Titah sampai London jam delapan pagi, Titah ambil satu hari hari perjalanan kata mama, sudah itu saja yang aa tau, jangan bilang anak-anak dulu ya kalau tetah nya mau datang ke London, sayang", jawab Tiyo.

"Iya a, saya tidak beritahu anak-anak kok, terimakasih infonya ya a", kata Fira.

"Iya sayang sama-sama", sambung Tiyo.

"Assalamu'alaikum", Fira memberikan salam pada Tiyo.

"Wa'alaikumussalam", Tiyo menjawab salam dari Fira.

Di rumah Tiyo,

Masih di meja makan..

"Mah, Angga masuk ke dalam kamar dulu ya mau mengerjakan tugas sekolah", kata Angga.

"Iya", sambung Fira.

"Saya juga mau pergi mengerjakan tugas sekolah di rumah teman mah", kata Rafi.

"Iya boleh Rafi, mama juga mau kembali ke kantor lagi kok, kamu bareng mama saja yuk Rafi", sambung Fira lagi.

"Iya mah, tapi tunggu sebentar ya Rafi mau ambil laptop dulu", kata Rafi lagi.

"Iya sayang, oh ya Angga, kamu di rumah sendirian jangan lupa kunci pintunya ya", sambung Fira lagi.

"Iya mah", kata Angga lagi.

"Yuk mah berangkat", sambung Rafi.

"Oke sayang, ya sudah mama dan adik kamu pergi ya", kata Fira.

"Iya mah", sambung Angga.

"Assalamu'alaikum", Fira dan Rafi memberikan salam pada Angga.

"Wa'alaikumussalam", Angga menjawab salam dari Fira dan Rafi.

Keesokan harinya..

Indonesia

Di rumah pak Krisna,

Di meja makan..

"Sarapan pagi ini dengan apa Asih ?", tanya bu Dewi.

"Nasi uduk bu Dewi", jawab Asih.

"Kamu beli atau masak sendiri Asih ?", tanya bu Dewi lagi.

"Saya masak sendiri bu Dewi", jawab Asih lagi.

"Oh ya lauknya ada apa saja ?", tanya bu Dewi lagi.

"Lauknya ada telur dadar yang diiris-iris, terus tempe, dan mie telur, tidak lupa dengan kerupuk dan sambalnya, bu Dewi", jawab Asih lagi.

"Wah ini sarapan pagi kesukaan Titah, beli dimana mah ?", tanya pak Krisna.

"Tidak beli ayah, Asih yang masak sendiri", jawab bu Dewi.

"Oh masak sendiri, loh Titah mana mah, kan hari ini dia berangkat kan ke London, kok belum ada di meja makan, nah ada Paijo tuh, jo, Paijo", kata pak Krisna yang memanggil Paijo.

"Iya pak Krisna, ada yang bisa saya bantu pak Krisna, bu Dewi ?", tanya Paijo.

"Ada jo, tolong kamu panggil Titah untuk sarapan pagi bersama ya", jawab pak Krisna.

"Laksanakan, ada lagi pak Krisna, bu Dewi ?", tanya Paijo lagi.

"Saya tidak ada, sudah itu saja, kalau istri saya tidak tau", jawab pak Krisna lagi.

"Ada jo, saya minta tolong nanti kamu bawakan barang bawaan Titah, seperti koper, tas, dan lainnya ya jo", jawab bu Dewi juga.

"Siap delapan enam, dan siap melaksanakan tugas dari pak Krisna dan bu Dewi, permisi", kata Paijo.

"Iya jo", seru pak Krisna dan bu Dewi.

Di kamar Titah..

"Sudah jam enam pagi, sarapan dulu, oh iya sekalian saja deh ku bawa koper, tas, dan kardus ku ke bawah, daripada nanti harus ke atas lagi, repot lagi", kata Titah.

Di depan kamar Titah..

"Assalamu'alaikum mbak Titah", Paijo memberikan salam pada Titah.

Di kamar Titah lagi..

"Wa'alaikumussalam lik jo", Titah menjawab salam dari Paijo.