Chereads / Memories of Munder / Chapter 5 - Part five

Chapter 5 - Part five

"Apakah saat ini kamu sedang cemburu?"

Mendengar apa yang diucapkan oleh suaminya, membuat Maria hanya tertawa lepas.

"Ha ha ha ha ha ha,"

"Apakah itu terdengar lucu bagimu? Saat ini aku sedang serius!" jelas Johan kepada istrinya.

"Apakah itu penting?"

"Tentu saja itu penting!"

"Beri tahu aku, mengapa itu penting untukmu"

"Karena kamu adalah istriku!"

"Kamu menganggapku sebagai istrimu?"

Perkataan dari Maria itu, membuat Johan menjadi terdiam.

"Jika memang kamu menganggapku sebagai istrimu, kamu tidak akan pernah melakukan ini. Kamu tidak akan pernah membawah wanita lain ke rumah!" jelas Maria.

"Aku hanya ingin bersenang-senang!" jelas Suaminya.

"Mendengar perkataanmu membuatku menjadi sangat geli!"

Karena saat ini, hubungannya dengan suaminya mulai memanas. Maria pun memutuskan untuk pergi meninggalkan suaminya, dia tidak ingin kehilangan suaminya. Jika terus bertengkar. Maka itu tidak akan baik untuk rumah tangganya, dia tidak ingin ada perpisahan dari pertengkaran. Sedangkan suaminya yang saat ini hanya tertinggal sendirian di ruang tamu, terlihat sangat kesal dengan perlakukan istrinya.

***

Maria, saat telah berada di dalam mobil. Siap untuk pergi, di dalam mobil telah ada pak Han yang ikut menemaninya.

"Ayo jalan saja!" perintah Maria.

"Nyonya kita mau pergi ke mana?" tanya pak Han.

"Aku sangat merindukan ayah dan ibuku, aku ingin pergi ke suatu tempat. Aku ingin mengenang mereka!" jelas Maria.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka pun sampai di danau Piru. Pak Han mulai turun, juga membukakan pintu mobil untuk Maria.

"Silakkan nyonya!"

Maria menuruni mobilnya, dia melihat pemandangan air danau yang sangat indah.

"Nyonya apakah saat ini anda ingin menenangkan pikiran?' tanya Pak Han lagi.

"Aku hanya ingin tenang saja!' jelas Maria.

"Ada apa nyonya? Saya dengar. Anda dan tuan Johan bertengar lagi, apakah itu benar nyonya? Apakah tuan Johan mulai berulah lagi?"

"Tidak ada yang berubah darinya, dia selalu saja melakukan apa pun yang dia inginkan. Tanpa pernah berpikir tentang perasaan orang lain,"

"Saat ini saya sangat mengerti nyonya!"

"Namun tempat ini sangat sempurna, aku membuang abu ibu dan ayahku di tempat ini. Saat ini aku juga sangat merindukan mereka!"

"Pastinya mereka juga tahu, jika anda merindukan mereka!"

Mendengar perkataan dari pak Han, Maria mulai tersenyum lebar. Sedangkan seperti biasanya, Johan hanya menghabiskan waktunya pada kasino terbesar di California, tidak ada yang bisa orang kaya ini lakukan. Selain menghabiskan uangnya, dengan cara yang tidak benar.

"Tuan Johan, ada apa? Hari ini anda terlihat tidak biasa. apakah anda memiliki masalah?" tanya Jack saat melihat raut wajah buruk Johan.

"Istriku yang menyebalkan, dia mempermalukanku. Di hadapan wanita sekali pakaiku!" jelas Johan kepada Jack.

"Tuan saat ini saya tidak mengerti, mungkin saja. Nyonya merasa cemburu!"

"Aku pun tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh istriku, namun dia membuatku kesal. Harusnya dia tidak perlu melakukan itu, dia adalah wanita sahku. Dialah yang akan menemaniku hingga hari tua, dia juga yang menikmati kekayaanku. Lalu mengapa dia melakukan hal yang bodoh?"

"Tuan anda tahu, wanita itu mempunyai sebuah naluri. Ketika dia cemburu, itu artinya dia takut. Jika nantinya anda akan berpaling darinya!" jelas Jack.

"Tetap saja itu menyebalkan!"

"Tuan, dari pada anda hanya mengerutuh. Lebih baik kita bertaruh saja, lagi pula. Mengerutuh hanya akan membuat anda menjadi cepat tua!"

"Kamu benar, dari pada aku kesal dengan istriku. Lebih baik aku bersenang-senang di sini!"

"Benar sekali tuan!"

***

Pada salah satu acara stasiun televisi, saat ini seorang politikus terkenal sedang menjadi bintang utama. Pada saluran televisi itu, tampak mereka sedang membahas tentang kenegaraan.

"Tua Jon, saat ini bolehkah kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda?" tanya seorang wartawan kepada Jon.

"Tentu saja, anda bebas mengajukan pertanyaan kepada saya!" jelas Jon.

"Saat ini bagaimana pendapat anda, mengenai masalah yang sedang terjadi di Negara kita. Kasus korupsi di Negara kita, telah menjadi yang terbesar di dunia. Menurut anda adakah jalan keluar yang bisa kita lakukan, untuk mengatasi masalah ini?"

"Iya, mengenai hal itu. Sebenarnya saya juga sudah melakukan beberapa kali rapat dengan beberapa petinggi lainnya, memang benar. Untuk masalah ini, bukanlah masalah yang sepeleh. Ini berpengaruh pada kelangsungan kehidupan di Negara kita, namun untuk menangkap seekor tikus juga tidaklah mudah. Namun jangan khawatir, kami tetap akan berusaha mengupayakan untuk melakukan yang terbaik. Kami memiliki sebuah rencana, untuk menangkap lalat dan gajah dalam sekali tepuk!"

"Pak Jon, jika saya boleh tahu. Apa itu dengan lalat dan gajah?"

"Itu adalah panggilan untuk seekor tikus, lalat adalah mereka yang hanya mengambil sedikit. Namun tetap merugikan, sedangkan gajah. Mereka yang melakukan pencucian uang dengan nominal yang besar!"

"Apakah mereka akan menerima hukuman yang sama?"

"Tentu saja, tidak peduli. Berada pun yang telah mereka ambil. Besar ataupun kecil, maka mereka akan menerima hukuman yang sama. Mereka akan dihukum mati jika terbukti melakukan tindakkan yang tidak senonoh,"

"Iya baiklah pak Jon, selain apakah ada lagi yang ingin anda sampaikan?'

"Mungkin saya akan menyerahkannya kepada anda!"

"Baiklah, saat ini karena waktunya telah habis. Maka acara hari akan berakhir!'

Setelah acara dari siaran televisi itu berakhir, terlihat pak Jon mulai pergi dari tempat ini. Di dalam mobilnya, dirinya mendapatkan sebuah kabar yang tidak mengenakkan hatinya.

"Tuan, saat ini apa yang ingin saya sampaikan!"

"Katakan saja ada apa?"

"Ini mengenai tuan Johan!"

"Apa lagi yang dilakukan oleh bocah itu!"

Lalu pria itu pun, mulai menunjukkan Jon sebuah artikel. Ternyata, selama putranya pergi ke tempat hiburan malam. Dirinya terpergok oleh media, saat sedang bermesraan dengan seorang gadis yang tidak dikenal. Lantas, hal ini pun langsung saja memancing emosi dari Jon. Saat ini karirnya Jon sedang melampau tinggi, dirinya tidak ingin hanya karena tindakkan bodoh dari putrnya. Merusak semua yang telah dia miliki.

"Dasar anak yang tidak berguna,"

"Tuan saat ini apa yang harus kita lakukan?"

"Apa lagi, saat ini juga segera hubungi dia. Jika aku ingin berbicara hal penting, aku akan memberikan bocah ingusan itu pelajaran. Akan aku buat dia tidak berani lagi mengulagi kesalahannya ini!"

"Baiklah tuan!"

Emosi, masih terlihat di raut wajah Jon. Dirinya tidak mengerti dengan pikiran putranya, padahal putranya merupakan orang elit. Namun dia tidak bisa bersikap seperti orang elit pada umumnya, tidak apa jika ingin bermain wanita. Namun tidak perlu juga, ditunjukkan pada muka umum. Itu hanya akan merusak nama baiknya saja, sebelum semuanya terlambat. Jon akan membersihkan masalah ini, Jon telah memberikan perintah kepada bawahannya. Jika artikel ini, harus segera dihapus dan tidak boleh disebar luaskan. Mereka harus memberikan bayaran tinggi, kepada seseorang yang telah membuat artikel itu untuk tutup mulut.