Kimmy berharap kedua bayi laki-laki menjadi seorang kakak penyayang bagi anak perempuannya nanti. Dia ingin anak perempuannya mempunyai kakak yang akan menjaganya dengan kasih sayang seorang ayah, mengingat ketiga bayinya sudah tidak memiliki ayah, karena dia sudah resmi bercerai dengan sosok pria yang menghamilinya.
Sore ini seperti biasa, orang-orang kantor pasti sibuk membereskan pekerjaan mereka secepat mungkin karena waktu menunjukkan pukul 3 sore jam pulang kantor, hanya tinggal beberapa menit lagi, jam kantor akan berakhir.
Tapi di waktu itu Arka ambil kesempatan pulang lebih dulu, dia sudah sangat risih pada Aldisha yang selalu mengganggunya. Wanita sialan itu selalu meminta Arka untuk mengantarnya pulang ke apartemennya, Arka berulang kali selalu menolak, tapi Aldisha tetap memaksa, dan hal itu membuat Arka kadang mengiyakannya karena tidak enak hati.
Menurut Arka wanita itu dengan sengaja mengganggunya. Dia tahu dirinya sangat tampan dan kaya, wanita mana yang tidak ingin memilikinya, dan mengejarnya salah satunya adalah Aldisha. Wanita sialan itu seperti kehausan materi, dia selalu mendekatinya. Aldisha tidak pernah alpa untuk meminta pada Arka agar mengantarkannya pulang, dan bahkan Aldisha sudah lebih dulu di parkiran VVIP kantor hanya untuk menunggu Arka. Arka merasa risih sampai-sampai dia pernah mengancam Aldisha akan memecatnya, tapi wanita itu keras kepala dia tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh Arka.
Seperti hari-hari sebelumnya, Arka selalu sibuk mencari keberadaan Kimmy, dia sengaja pulang kantor lebih dulu. Hari ini Arka merasa kelelahan akibat petualangannya, dia berniat mampir di salah satu cafe, dan langsung memesan makanan kebutuhannya. Tidak lama kemudian dia menunggu, terlihat seorang pelayan membawa nampan ke mejanya, akhirnya pesanannya pun siap di nikmati.
Baru saja Arka ingin memakan makanannya, tiba-tiba dia melihat ke arah depan. Terlihat seorang wanita yang sedang sibuk membawa nampan ke meja pengunjung lain, Arka terus memperhatikannya, dia merasa tidak asing melihat wajah itu. Saat Arka sedang memperhatikannya, tiba-tiba pandangan wanita itu juga tertuju pada Arka. Pada saat itu Arka kaget bukan main, ternyata wanita yang diperhatikannya adalah wanita yang di carinya.
"Kimmy." batin Arka kaget dengan ekspresi tidak percaya.
Sungguh hati Arka merasakan sesuatu yang tidak biasa, dia merasakan perasaan yang dia sendiri pun tidak mengerti perasaan apa yang dia rasakan. Tanpa sadar Arka menyimpulkan senyuman tipisnya. Arka melihat Kimmy terlihat
sangat syok, sama sepertinya, Kimmy masih berdiri kaku di tempatnya. Arka berdiri dari duduknya berniat menghampiri Kimmy, tapi yang dihampiri malah pergi berlari ke belakang.
Arka tentunya tidak tinggal diam, "Kimmyyy,,," teriak Arka mengejar Kimmy.
"Maaf pak, dilarang masuk selain karyawan." cegah salah satu karyawan laki-laki yang bertugas di cafe tersebut, ketika Arka ingin masuk yang memang tempat para karyawan bertugas.
"hanya sebentar, saya ingin bicara dengan wanita itu." ucap Arka yang tetap memaksa ingin masuk.
Tapi para pelayan di sana tetap melarang Arka untuk masuk, dan akhirnya Arka memilih mengalah, dia hanya menyampaikan pesan untuk Kimmy melalui pelayan laki-laki tadi.
"ada apa Kimmy?" tanya Dias heran karena melihat Kimmy yang berlari tergesa-gesa.
Kimmy tidak langsung menjawab pertanyaan Dias, dia malah mengatur pernapasannya.
"apa yang terjadi, kenapa kamu terlihat syok?" tanya Dias lagi, dia heran pada sahabatnya itu, terlihat panik dan berlari.
"Kimmy." teriak pelayan laki-laki memanggil Kimmy.
Kimmy sontak melihat ke arah sumber suara.
"pria tadi siapa? dia meminta kamu untuk keluar sebentar menemuinya." ucap pelayan laki-laki lagi.
Kimmy menggeleng, "aku tidak ingin bertemu dengannya, katakan padanya bahwa saya sedang sibuk." jawab Kimmy, dia benar-benar syok melihat keberadaan Arka di cafe ini.
Saat itu Kimmy sudah enggan keluar dari persembunyiannya, dia juga meminta pada Dias untuk menggantikannya mengantarkan makanan para pengunjung, Kimmy takut karena Arka masih berada di cafe ini.
Sampai waktu menunjukkan waktu pulang, Kimmy keluar dari persembunyiannya, dan langsung memeriksa cafe. Setelah menyelusuri pandangannya di seluruh cafe, dia tidak menemukan keberadaan Arka, Kimmy yakin Arka sudah pasti pulang, karena terlihat para pengunjung juga sudah tidak ada, karena ini waktu cafe tutup.
Sedangkan diluar cafe, Arka setia menunggu
Kimmy, dia rela menunggu hingga berjam-jam lamanya hanya ingin bertemu Kimmy. Arka berkali-kali melihat jam Rolex yang melingkar di tangan kirinya, dia merasa sangat lelah menunggu dari tadi.
Kimmy bersiap-siap ingin pulang, dia berjalan keluar cafe dengan santainya, dia tidak mengetahui bahwa Arka berada di luar menunggunya, Kimmy tidak menyadari hal itu. Baru saja beberapa langkah Kimmy meninggalkan cafe, dia kembali terkejut dengan kehadiran Arka yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Pa, Pak Arka." ucap Kimmy terbata-bata.
"aku ingin berbicara dengan kamu." ucap Arka langsung.
"ma, maaf saya buru-buru ingin pulang." ucap Kimmy menolak langsung meninggalkan Arka sekali lagi.
Arka langsung menahan Kimmy dengan mencengkeram lengan kanan Kimmy, hal itu membuat Kimmy terkejut, Arka menyentuhnya.
"hanya sebentar." ucap Arka menatap Kimmy dengan tatapan memohon, tapi wajah Arka masih terlihat sangar di lihat oleh Kimmy.
"lepasin." bentak Dias tiba-tiba.
Dia tidak terima ketika melihat lengan Kimmy di cengkram oleh laki-laki tidak dikenalnya. Sontak saja tangan Arka terlepas dari lengan Kimmy ketika Dias melepaskan dengan kasar, Arka juga menyadari ternyata cengkramannya tadi sangat kuat.
"kamu siapa hah? beraninya menyentuh teman saya." ucap Dias marah.
"Arka tidak menjawabnya, dia hanya menatap kedua wanita dihadapannya bergantian.
"eh kalau di tanya di jawab ya!" bentak Dias lagi, dia tidak suka jika pertanyaannya diabaikan.
Tapi Dias tadi sempat terpukau melihat ketampanan pria yang di hadapannya, pria yang mempunyai wajah yang kebaratan, dan mempunyai iris matanya cokelat muda, dan satu
lagi Dias mencium aroma pria itu sangat membuatnya terhipnotis. Ditambah pria itu memakai pakaian formal, Dias sudah menebaknya, bahwa pria yang dihadapannya pasti pria kaya raya.
"berikan aku waktu sebentar." mohon Arka lagi menatap Kimmy.
Kimmy yang melihat Arka merasa tidak enak, mungkin dia berpikir sebaiknya dia mengiyakan saja, barang kali Arka ingin meminta bantuannya, walaupun itu tidak mungkin. Kimmy pun langsung mengangguk mengiyakan, terlihat wajah Arka langsung berubah tersenyum, Dias yang melihat itu hanya mengagap mulutnya terhipnotis.
"Dias bisa pulang duluan, nanti aku menyusul." ucap Kimmy pada Dias.
Lo kok gitu sih Kimmy, gak mau ah, nanti kamu di apa-apain lagi sama laki-laki gak jelas ini." ucap Dias menolak.
Jujur saja walaupun Dias naksir dengan pria pandangan pertamanya, dia tidak tega meninggalkan Kimmy sahabatnya bersama pria itu. Kimmy tersenyum dia paham apa yang ada di pikiran sahabatnya itu.
"gak pa pa kok Dias." ucap Kimmy menyakinkan.