Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Pertama, Akankah bisa?

Sungjae_Yook_9234
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.4k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1 Sahabat ?

Kisah ini berawal dari persahabatan semasa sekolah menengah. Kami berlima Rifan,Dista,Nada,Andin dan Bagas sama-sama menduduki kelas X disekolah menengah Nusa Indah, pertemanan kami dimulai saat Andin dan Bagas terlibat cinta pandangan pertama.

Hi! perkenalkan namaku Dista, aku sahabat Andin dan Nada.

Bagaimana kami akhirnya bisa bersahabat berlima karena Andin dan Bagas berpacaran dan Rifan adalah teman baik Bagas.Jika kalian mengira kami bisa bersahabat karena kepribadian kami sama, tentu kalian salah hahaha ... karena kepribadian kami sungguh sangat berbeda.

Aku dan Andin adalah pribadi yang sangat humble dan berisik sedangkan Bagas,Rifan dan Nada adalah pribadi yang pendiam bahkan cenderung introvert.

Dan kami berlima dipertemukan dalam suatu pertemanan yang sangat seru, karena kami bisa saling berbagi dan bertukar pikiran satu sama lain.

Meskipun sekolah kami sama namun kami berbeda kelas, aku sekelas dengan Andin dan Nada sedangkan Bagas sekelas dengan Rifan. Kami sering berkumpul setiap pulang sekolah kadang juga saat jam istirahat, karena rumah kami searah kami sering selalu naik bis bersama untuk pulang kerumah.

Suatu ketika kami dihebohkan dengan pengakuan Rifan yang menyukai temanku yang bernama Nifa, dan karena dia anak yang pendiam dia meminta bantuanku untuk mengenalkannya dengan Nifa. Aku yang kaget karena hal itu sontak tertawa

Dista : Hah!! Lu beneran suka sama Nifa ?

Rifan : Iya gue suka sama Nifa, bantuin kek kenalan sama dia

Dista : Dih mana mau dia sama anak pendiem kayak luu wkwkwk

Rifan : Kampret luuu !! udah kenalin dulu aja

Dista : Oke oke .. ntar coba gue bilang ke si Nifa

Setelah beberapa hari berikutnya aku menyampaikan rasa suka Rifan kepada Nifa dan ternyata Nifa juga ada rasa dengan Rifan lalu mereka mulai pendekatan, singkat cerita mereka mulai berpacaran. Ceritanya gue yang nyomblangin nih.. jadi kalau ada masalah antara mereka tetep juga gue disangkutin buat nyelesaiin masalah mereka.

Si Andin udah sama Bagas, Rifan sama Nifa gimana dong nasib gue sama Nada ??

Hahaha tenang Nada pacaran sama kakak kelas kok,walaupun diem begitu dia terkenal dikalangan kakak kelas karena cantiknya bukan maen tu anak. Sedangkan gue ?? Gue masih jomblo yaa bestie.

Tapi udah ada kok yang ngajak PDKT, siapakah dia ? Dia itu sepupu si Bagas, mungkin karena si Bagas kasian kalik ya liat gue sendiri jones banget akhirnya dia kenalin deh sama sepupunya namanya ilham.

Seperti anak PDKT pada umumnya gue sama ilham juga pakai acara malu-malu begitu kok, kita PDKT sekitar 3 bulanan deh dan akhirnya jadian. Kita berlima sering banget ngedate bareng sama pasangan masing-masing, jadi antara pacar pun mereka saling kenal juga.Antara kita berempat gue yang paling deket sama Rifan jadi kalo Rifan ada masalah sama pacarnya si Nifa pasti cerita ke gue.

Suatu ketika aku mendengar kabar bahwa Rifan diputuskan oleh Nifa didepan kakak kelas yang katanya menyukai Nifa, sebagai teman sekaligus makcomblang jelas dong aku tidak terima. Karena Nifa mempermalukan Rifan didepan banyak orang, lalu setelah mendengar kabar itu aku segera bergegas menuju kelas Rifan.

Dista : Fan, lu beneran diputusin Nifa didepan kakak kelas?

Rifan : udah ga usah dibahas, gue gak papa kok

Dista : Dih, ga bisa begitu dong. Bukan apa-apa caranya ga begitu juga dong. Kan kalo dia memang mau putus harusnya bilang baik-baik atau kalo gak ngechat deh lebih better.

Rifan hanya membalas dengan senyuman, setelah kejadian itu Nifa dan kakak kelas tersebut menjalin hubungan. Bagaimana dengan hubunganku dan ilham? sejauh ini kami baik-baik saja dan tidak ada pertengkaran yang berarti, begitupun dengan Andin dan Bagas.

Setelah beberapa bulan berlalu, aku mendengar kabar bahwa Nifa dan kakak kelas tersebut putus. Dan Nifa kembali mendekati Rifan, Rifan yang masih memiliki perasaan terhadap Nifa akhirnya menerima dia kembali dan mereka balikan.

Heran banget kan sama temen gue yang namanya Rifan? sama gue juga, udah disakitin masih mau balik juga ckckckšŸ˜šŸ˜..

Rifan yang tadinya selalu absen kalau extrakulikuler pramuka, tiba-tiba jadi si anak rajin yang gak pernah bolos, karena Nifa dikenal rajin mengikuti extrakulikuler tersebut.

Dista : Lah gak salah nih lu ikut pramuka? Ngapain lu disini?

Rifan : Kan gue udah insyaf sekarang mau rajin ikut pramuka

Dista : Hem iya deh si yang paling insyaf šŸ˜ŒšŸ˜Œ

Selang beberapa bulan berlalu hubungan ku dan ilham sedang dalam gonjang ganjing, karena ilham mengaku menyukai wanita lain.Yap anak sekolah sebelah hahaha bukan anak kampung sebelah ya, lalu kami pun memutuskan mengakhiri hubungan kami yang sudah berjalan kurang lebih 4 bulan secara baik-baik dan kami tetap berteman baik.

Dan anehnya tidak berselang lama Nifa dan Rifan kembali putus lagi,heran gak sih putus nyambung mulu capek nih yang cerita. Kali ini putusnya mereka dengan cara baik-baik dan Rifan bisa menerima dengan lapang dada, begitupun dengan Bagas dan Andin. Mereka juga putus dengan baik-baik, yaampun ini kutukan apa ya?? sekalinya aku putus yang lain ikutan putus. Maafin aku ya gaes gak ada maksud apa-apa kok cuma ga enak aja jomblo sendiri hahahaaa.. canda jomblo.

Dan tidak terasa sudah penutupan tahun ajaran, kami akhirnya naik kelas XI (sebelas).Kali ini aku pisah kelas dengan Andin dan Nada, tetapi aku sekelas dengan Rifan dan Bagas. Setiap jam istirahat kami selalu berkumpul bersama, entah didepan kelas ku atau didepan kelas Andin dan Nada.Meskipun aku, Rifan dan Bagas sekelas namun aku paling dekat dengan Rifan, aku lebih sering bertukar cerita dengan Rifan dan pulang bersama dengan dia.

Hingga suatu pagi aku berada dibis menuju kesekolah, aku melihat sesosok pria yang entah kenapa lumayan tanpa hari itu dan dia mengalihkan pandangan ku sambil berkata dalam hati "Wih siapa ya itu? Anak sekolah mana kok ganteng banget!!".Setelah itu aku turun dari bis dan ternyata si anak tadi juga turun,aku masih belum sadar siapa dia sampai dia memanggil namaku dan aku sontak kaget ternyata anak itu adalah Rifan!, dalam hati aku berkata "Lah kenapa jadi si Rifan kayaknya bukan dia deh,ehh tapi bener kok jaketnya sama.Tapi kok tadi dimata gue ganteng banget ya? astaga mata hei mata!! sadar yuk itu sahabat lu Dista!!"

Setibanya dikelas aku masih bertanya-tanya dengan apa yang terjadi pada mataku,dengan wajah kebingungan aku terus menatap Rifan yang duduk bersebrangan dengan tempat dudukku.Dan Rifan akhirnya menyadari jika ada yang mengamati dia sedari tadi

Rifan : "Dis lu kenapa ? Lu gak papa kan ? Apa ada yang aneh sama gue ?

Dista : " Gue yakin tadi bukan lu deh fan. Tapi kok jaket sama tas nya sama? Muka doang yang beda. Tadi ganteng"

Rifan : " Ya memang gue ganteng.Dih lu kenapa sih ? Aneh banget deh lu."

Dista : " Dih ke PDan lu" (sahut ku sambil memalingkan wajah ke arah lain.)

Setelah kejadian hari itu aku semakin satu hal yang selama ini tidak aku sadari, bahwa Rifan sangat peduli terhadapku. Dalam beberapa waktu dia bahkan mau menemani aku mengerjakan tugas bersama,dan karena kita sangat dekat banyak sekali teman yang mengira kita berpacaran. Hahaha friendzone gak tuh..

Tetapi kenyataannya memang kami tidak lebih dari sahabat, tidak terbesit sama sekali dipikiranku akan menyukai Rifan lebih dari seorang sahabat.

Sampai suatu ketika Rifan yang sudah cukup lama menjomblo mengatakan dia sedang dekat dengan seorang wanita, aneh rasanya aku cukup senang tapi lebih banyak sedihnya karena merasa kehilangan dan pasti kedekatan kita akan berkurang karena dia sibuk dengan yang dia sukai itu.Tapi aku masih belum sadar arti perasaan itu, dan akhirnya Rifan bercerita jika dia akan menyatakan perasaan pada si wanita itu, malam itu entah kenapa aku merasa patah hati yang belum pernah aku rasakan bahkan setelah aku putus dari ilham. Aku menangis tersedu-sedu dan aku sadar bahwa aku menyukai Rifan lebih dari seorang sahabat, lalu aku menceritakan apa yang rasakan kepada Andin dan Nada.

Dista : "Gaes, kayaknya gue suka deh sama Rifan. Astaga perasaan macam apa ini?"

Nada : "Hahaha lu baru sadar ya ?? Kita udah ngira kok dari kemarin semenjak sekelas bareng mulu lu sama Rifan. Akhirnya beneran suka."

Andin : "Lah gass jadian deh, kan si Rifan juga suka sama lu."

Dista : " Ga usah halu deh lu ndin, mana ada dia suka sama gue? orang dia bilang udah suka sama cewe lain."

Nada :" Mari kita buktikan ya ndin. Hahaha gue udah bilang ke Rifan kalo lu suka sama dia dis."

Dista : " What?? wah lu gila sih nad ,malu dong gue. Bener-bener ya lu pada ga bisa lu jaga rahasia lu tauk ahh, besok kan ketemu disekolahh gimana nih mau taruh dimana muka gue ?? Hadehh mode cool yuk bisa yuk mode cool."

Andin : "Rasain luu, Nada mah langsung sat set bilang kayak gak kenal dia aja. Mana bisa dia ngeliat temennya galau, apalagi kita udah ngerasa kalo Rifan suka sama lu dis."

Nada : "Nih si Rifan udah bales sesuai dengan perkiraan dia juga kan sama lu dis! Yang dia maksud cewe mau ditembak itu elu dis!! sadar kan sekarang ??"

Seketika aku hanya diam tidak membalas lagi pesan digrup itu dan merasa aneh,senang tapi juga bingung harus bertindak bagaimana besok? apa yang harus aku katakan besok pada Rifan jika bertemu dengannya dikelas? akankah semuanya menjadi canggung ? Akan jadi apa persahabatan kita nantinya ?. Semua pertanyaan itu berkerumun didalam otakku kan tidak dapat terjawab satu-satu , jantung ini berdetak semakin cepat karena tidak sabar menunggu esok hari.