Chereads / Reincarnation to become the strongest swordsman / Chapter 3 - Chapter 3 : Tragedi

Chapter 3 - Chapter 3 : Tragedi

"Ya kurasa begitu" jawab ku tak yakin.

"Kalau begitu sisanya tinggal kau pelajari sendiri" kata ayah kepadaku

"Eh? maksudnya?" tanyaku pada ayahku.

"Sama seperti yang ku bilang sebelumnya untuk menjadi Pendekar pedang sejati lebih baik jika kamu menemukan caranya sendiri,jika kamu mengikuti standar yang sudah ada maka kamu tidak akan berkembang,lakukan seperti yang kamu mau,tidak usah pedulikan apa kata orang,untuk menjadi kuat kamu tentu butuh tekat yang kuat." jelas ayah kepadaku

"Hmmm baiklah akan ku coba,oh iya bagaimana dengan misinya?".aku penasaran dengan apa yang di lakukan ayah ku selama ini

"Banyak keanehan terjadi,jumlah monster mulai meningkat,bukan hanya itu mereka juga menjadi lebih kuat dari sebelumnya,bahkan untuk menumbangkan orc kami sedikit kesulitan." Ayah menjelaskan apa yang di alami nya selama misi beberapa hari terakhir ini.

"Jadi?kapan ayah akan pergi untuk melakukan misi lagi?".Aku ingin tahu kapan dia akan menjalankan misinya lagi ,ya ayahku sangat sibuk menjalankan misinya

"Ah untuk itu mungkin selama beberapa Minggu aku hanya akan berjaga di istana,tidak ada tugas mendesak sampai 2 Minggu kedepan." Ouh sepertinya dia hanya akan berjaga di istana, sepertinya dia akan memiliki banyak waktu dengan ibuku

"Oh ya sepertinya kau sudah banyak berlatih,aku bisa melihat itu dari statusmu,kurasa itu sangat berlebihan untuk anak seusia dirimu." Katanya padaku,aku sedikit terkejut padahal sudah ku gunakan sihir untuk mengalihkan sihir identifikasi tapi itu kurasa tak berfungsi padanya dengan skill identifikasi kelas A,aku juga memiliki skill itu dan aku pun bisa melihat status ayah ku sendiri.

Kekuatan : 33890

Kelincahan : 19300

Kecepatan : 27800

Ketahanan : 56000

Kecerdasan: 260

Mana : 47500

Stamina : 32080

"Ya aku berlatih cukup keras akhir akhir ini,apakah kekuatan komandan itu tidak jauh berbeda dari ayah?." tanya ku padanya,pastinya dia juga sadar aku juga memiliki skill identifikasi kelas A

"Ya kurasa aku sedikit lebih di atas rata rata,aku bisa lebih kuat karna pada dasarnya aku memiliki ketahanan dan mana yang lebih ,selain itu aku juga bisa menguasai beberapa sihir untuk meningkatkan status ku sendiri." jelasnya

"Baiklah Kurasa aku harus berangkat ke istana sekarang,teruslah berlatih Leon, lampaui lah aku,dan selamatkan kerajaan ini!" aku cukup heran dengan kata kata terakhirnya,apa maksudnya selamatkan kerajaan ini?bukan kah kerajaan Axlecia merupakan pusat kekasiaran dengan kekuatan tempur yang paling tinggi di antara kerajaan lainnya?lalu apa?

Apapun itu kurasa tidak masalah, sepertinya aku berlatih lebih keras khususnya dalam peningkatan mana,aku juga sudah mendapatkan teori tentang konsep mana dan sihir di dunia ini,di dunia ini memiliki 6 atribut sihir dasar yaitu Tanah,Air,Api,Angin,Cahaya,dan kegelapan,selain itu adalah gabungan atau campuran dari berbagai macam sihir, umumnya satu orang bisa memiliki 1 atribut,namun untuk beberapa ras atau orang bisa memiliki lebih dari itu. Sama seperti yang lainnya semakin sering di gunakan maka kapasitas mana akan meningkatkan,jadi intinya ketika aku menggunakan sihir yang sama secara berulang ulang hingga ratusan kali,maka kapasitas mana ku juga akan meningkatkan,dan aku bisa mengeluarkan sihir yang lebih tinggi,setelah itu kapasitas mana ku kan akan lebih cepat meningkatkan.

Hari sudah larut malam akan tetapi ibu belum juga pulang kerumah,langit malam sangat gelap , sepertinya ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi

"Duk Duk Duk, Leon Leon Cepat buka pintunya!!" teriak orang di depan rumah ku

akupun lari ke bawah dan membukakan pintu untuknya

"maaf anda siapa?"tanyaku pada orang yang terlihat sangat panik dan ketakutan

"Aku adalah Jack,Wakli komandan dari Tuan Adam,ini adalah tugas terakhir ku,maaf aku harus mengirim mu ketempat yang jauh, Kerajaan telah di serang,Ayah mu tewas dalam pertempuran,ibu mu tidak di ketahui keberadaan nya,aku akan membukakan segel sihir,kau akan segera dikirimkan ketempat yang jauh"

"Tunggu! apa yang kau katakan?ayah ku tidak mungkin mati semudah itu!" kataku tidak percaya.

"maaf tapi itulah kebenaran nya!" tegas nya sambil merapal sihir.

sesaat sebelum aku di terkena efek sihir itu secara penuh sesosok berjubah datang dan menghunuskan pedangnya ke arah orang di depan ku.