Chereads / Three Demon of Hoshigaki and the Legend of Seven Deadly Sins / Chapter 15 - Chapter 14 : bos dungeon dan iblis vampire

Chapter 15 - Chapter 14 : bos dungeon dan iblis vampire

"Hey sampai kapan kita begini."

"Iya juga, kita harus segera melawan vampire disini dulu."

Kita berdiri dan langsung membereskan dan Haruka sebagai pemimpin yang membuka pintu.

"Agak macet pintunya, Viktor jangan cuma lihat, bantuin juga lah."

"Eh, iya iya." Viktor tertawa kecil dan membantu Haruka yang kesulitan membuka pintu.

Setelah satu pintu terbuka lalu kami masuk kedalam sana. Setelah kami masuk tiba-tiba pintunya tertutup sendiri. Kami semua terkejut karena pintunya tertutup dengan keras.

Aku melihat arena pertempuran yang akan terjadi, berbentuk lingkaran yang cukup luas dan disini terasa lebih dingin dari tadi.

"Bukankah cukup dengan ledakan aja?"

"Cukup tapi... Atau mungkin gak cukup, entahlah siapa yang tau."

"Bahkan kita aja gak tau seberapa kekuatan dari ajudan raja vampire ini."

"Kau tau dari mana Yukine?"

"Insting aja."

"Hewan kah kau?".

Tiba-tiba vampire jatuh dari atas, dan aku sudah menduga hal itu maka dari itu setelah masuk aku melihat sekitar dan memasang penghalang.

Vampire itu cukup besar sehingga bisa menghancurkan penghalang milikku.

"Hey besar juga itu vampire."

"Hey hey itu terlalu berbahaya bukan?"

"Tentu saja tapi tunggu sebentar."

"Rune api siap."

"Rune poison siap."

"Gitu kah? Oke kalo gitu, Haruka Viktor lempar Rune itu lalu aku dan James akan menembakkan fire Arrow."

Vampire mulai menyerang Haruka dan berhasil ditangkis lalu Viktor menebas tangannya dan tidak memberikan damage. Mereka berdua langsung meloncat mundur untuk mengambil Rune.

Lalu Haruka dan Viktor melempar Rune itu secara bersamaan dan terkena vampire sebelum meledak Yukine dan James menembakkan fire Arrow lalu meledak dan terbakar.

"Sepertinya sudah berakhir."

"Tuanku anda telah terlahir kembali, bunuh saya untuk mengambil gelang kemalasan dan anda akan melihat apa yang harus anda lakukan."

"Gitu, ok." Tanpa pikir panjang Yukine memanah wajah vampire dan langsung mati setelah vampire itu mati dia menjatuhkan jimat kemalasan dan ada 3 slot Rune diatas nya.

"Hanya bisa dimasukkan Rune es?"

"Oh Glacio ice?"

"Iya itu."

"Partum Glacio ice."

Aku memasang di 3 slot itu lalu Yukine pingsan.

"Dimana aku?"

"Kau ada didalam jimat kemalasan yang kau pakai dan kau tidak akan bisa melepaskannya sampai kapanpun."

"Tangan kiriku? Oh seperti itu, hey raja vampire apa yang kau inginkan dariku?"

"Aku ingin kau membunuh banyak manusia agar aku bisa bangkit lagi."

"Hey dasar makhluk pintar, kau sama sepertiku, dan apa keuntunganku jika kau berhasil bangkit?"

"Kepintaran akan naik drastis dan akan semakin fokus. Semakin kau malas semakin kau pintar, aku seperti bilang pada diriku sendiri."

"Lalu apa yang ingin kau lakukan pada anggota yang lain?"

"Aku gak akan membunuh inang dari kami, tujuan kami hanyalah menghancurkan dunia."

"Tujuanmu tidak penting bagiku, wahai raja vampire, kau lah yang paling lemah dari seluruh anggota bukan?" Yukine tersenyum menyeringai.

"Tentu saja, aku dosa kemalasan."

"Lalu kau butuh berapa banyak manusia agar bisa bangkit secara utuh tanpa kekurangan sedikitpun."

"Aku butuh lima ribu manusia jika ingin membuatku bangkit secara sempurna."

"Lalu bagaimana dengan yang lain? Apa sama butuh lima ribu juga?"

"Tentu saja, kau membunuh satu manusia semua akan dihitung sebagai membunuh juga."

"Dengan kata lain, kami hanya perlu membunuh lima ribu manusia aja?"

"Tentu."

"Pembangkitan raja vampire yang lemah hanya butuh lima ribu manusia aja, terlalu sedikit bagi kami."

"Jika kau ingin kami bangkit secara sempurna dan kemungkinan bisa menguasai tubuhmu iri lebih dari dua puluh ribu manusia."

"Itu baru lumayan."

"Waktuku sudah habis untuk bicara denganmu, kau bilang semua itu pada anggota yang lain."

'yang tidak kau ketahui adalah lima belas ribu manusia sudah cukup untuk membangkitkan kami semua secara sempurna.' Itulah yang dipikirkan oleh raja vampire.

"Kau akan merasa kepanasan jika tidak memakai Rune es milik mage milikmu."

"Ah gitu, oke kalo gitu."

Yukine terbangun dan melihat wajah kami semua lalu berkata.

"Ada apa kalian semua menangis seperti itu."

"Bukankah kau sudah mati, Yukine..."

"Mana mungkin, seenaknya saja tapi sepertinya ada yang baru dari tubuhku."

"Apa itu?"

"Aku menjadi semakin malas dan aku merasakan kekuatan yang besar merasuk kedalam tubuhku."

"Saatnya keluar dari tempat ini dan lihat semua vampire itu."

Seluruh vampire berlutut dihadapan sang raja bagi mereka.

"Jangan perlihatkan sisi lemah kalian, raja baru telah terlahir." Vampire yang mengatakan itu sambil menangis terharu.

"Bisakah kalian menjaga tempat ini dan beberapa bilang pada dungeon lain untuk bersiap kedatangan raja dan ratu baru kalian."

"Siap tuan, saya akan mengatur semua itu."

"Hebat juga kau Yukine."

"Aku raja vampire bukan Yukine."

"Oh seperti itu ternyata, Yukine adalah inang baruku."

"Saatnya keluar dari dungeon ini."

"Mage kau sudah bekerja dengan sangat baik."

"Terimakasih raja vampire."

"Levelmu masih terlalu rendah untuk Magic Caster."

Setelah itu kita semua berjalan keluar dungeon, sesampainya diluar raja vampire menyuruhku membuka buku sihir yang aku bawa.

"Hey Mage buka itu buku, aku merasakan energi sihir yang aneh."

"Iya kah?"

Aku membuka buku sihirku dan melihat ada satu ramalan lagi keluar dari bukuku.

"Energi ini seperti milikmu Mage, atau aku panggil Succubus nafsu aja?"

Semua orang yang mendengar itu langsung kaget dan tercengang, karena aku ratu Succubus.

"Iya kah, aku Succubus nafsu itu?"

"Gak mungkin aku salah, seluruh Succubus nafsu itu Mage tidak ada yang lain."

"Kau Dragonoid amarah." Vampire itu menunjuk Haruka.

"Kau Goliath serakah, penampilanmu cukup lucu." Dia menunjuk Hans lalu tertawa melihatnya.

"Kalian bertiga adalah zombie rakus wanita rambut kuning, lalu minotaur iri kau rambut biru, dan yang terakhir kau behemoth sombong."

"Tapi anehnya kenapa minotaur iri bisa jadi Archer, padahal dulu gak deh. Aku ingin mengatakan sebuah kebenaran pada kalian semua wahai Seven Deadly Sins, kalian adalah raja dan ratu untuk 7 ras iblis tertinggi dan juga kalian akan menjadi iblis yang hebat dan kuat."

Yukine kembali dan semua orang tidak tahu itu.

"Lalu apa yang ingin kau katakan pada kami raja vampire?"

"Apa maksudmu bodoh, ini aku Yukine."

"Saatnya gunakan skill itu lah. Mind read."

"Wahai inang baruku aku akan memberikan skill unik padamu."

"Apa itu?"

"Skill uniknya adalah kau akan semakin pintar saat malas dan itu akan terjadi setiap kau merasa malas, dan aku akan memberikanmu satu skill unik lagi padamu, kau bisa menghilangkan seluruh suara yang ada di sekitarmu saat kau fokus."

"Hanya itu aja? Tambahan lain gada gitu?"

"Ada tapi levelmu masih belum cukup untuk semua skill unik, hanya dua itu yang bisa kuberikan padamu untuk level segitu."

Saat aku bangun aku ada di gendongan Haruka lagi.

"Yaampun apa yang terjadi padamu Nezuko."

"Seperti biasa, mengintip ingatan." Aku tersenyum.

"Buka buku sihirmu dulu Nezuko."

"Eh iya baru ingat."

Haruka menurunkanku dan aku melihat buku sihir milikku ada 1 ramalan sudah terungkap. Disana tertulis "seluruh Seven Deadly Sins telah berkumpul ini saatnya mencari jimat yang lain."

"Dungeon mana lagi ni?"

"Dungeon mana yang harus kita masuki sekarang."

"Sekarang kita harus menuju The Gloomy Tombs."

"Saatnya kita berangkat menuju dungeon The Gloomy Tombs."

"Apa itu dungeon terdapat jimat dari Seven Deadly Sins?"

"Tidak, kalian harus menaikkan level terlebih dahulu baru kalian di The Cursed Tombs."

"Disana terdapat minotaur iri, seingatku seperti itu."

"Baiklah kita di Gloomy dulu kan?"

"Kalo gak salah Gloomy itu dekat dengan maenian kingdom."

"Kita berhenti di Maenian kingdom baru menuju Gloomy jika seperti itu."

"Bagaimana leader?"

"Baiklah jika seperti itu."

Kita berangkat menuju Maenian kingdom dengan harapan bisa mengisi persediaan makanan dan menghilangkan rasa capek di perjalanan.