Chereads / Three Demon of Hoshigaki and the Legend of Seven Deadly Sins / Chapter 14 - chapter 13 : dungeon part 2 dan terungkap Seven Deadly Sins seratus tahun lalu

Chapter 14 - chapter 13 : dungeon part 2 dan terungkap Seven Deadly Sins seratus tahun lalu

"Ya terimakasih sudah mencari ku anggota Seven Deadly Sins."

Hans berdiri lalu membantu Haruka membunuh para minotaur, kami yang lain tidak ingin kalah lalu mengeluarkan kemampuan maksimalnya.

Karen heal Haruka lalu Viktor menyerang minotaur dengan kedua pedangnya yang disayat diperut dan dada minotaur itu.

"Minotaur level rendah hanya terdapat kulit tapi tidak ada bulu nya."

Aku langsung mengeluarkan Rune api yang dibantu Karen menggunakan Rune poison.

Aku dan Karen saling melihat dan mengangguk, aku memasang penghalang bagi barisan depan dan langsung melemparkan Rune dan Karen diwaktu yang hampir bersamaan, dan terjadi sebuah ledakan yang dahsyat hingga membuat lantai dan atap dungeon menjadi membentuk lingkaran, kecuali yang terkena penghalang milikku.

Para monster yang mendengar ledakan ini langsung berlari kearah kami dengan membawa seluruh perlengkapan mereka.

"Hey bodoh, apa yang kalian berdua lakukan."

"Kita bisa membunuh monster ini sekarang dengan lebih mudah."

Haruka mengeluarkan Mega Taunt miliknya dan para monster langsung menyerang Haruka, kami yang melihat itu langsung menyerang seluruh monster itu secara bersamaan.

Yukine dan James menggunakan skill plures dan discedo, yang dibantu aku dan Karen, aku mengeluarkan skill "ice shard" itu membuat es seperti kristal dan menyerang monster yang ada didepan, Hans melompat dan menusuk leher minotaur lalu dibantu dengan Viktor yang langsung menusuk perut minotaur itu dengan pedangnya.

"Haruka aman?"

"Aman, tenang aja."

Karen yang melihat itu langsung mengeluarkan heal pada Haruka agar tidak mati "devinus Fortis." Karen menancapkan tongkat sihirnya di tanah dungeon yang membuat kami semua mendengar itu langsung terdiam, karena itu adalah rapalan sihir kuno yang membuat sihir menjadi sangat efektif.

Setelah Karen menggunakan skill heal miliknya itu seperti penghalang bagi para monster, Yukine dan James yang melihat peluang langsung menyerang para minotaur itu dah seluruh minotaur di lantai 2 habis, dan mana Karen hampir habis juga, dia langsung meminum 3 Potion vial dan membuat mana miliknya langsung penuh.

"Hore, kita menang gara-gara Karen."

"Eh, eehhhh! Kok aku?"

"Kamu gak sadar Karen? Devinus Fortis itu adalah heal Area yang kuno banget loh."

Setelah itu kami memperkenalkan diri pada Hans dan dia langsung paham dengan situasinya.

"Jadi apa tujuanmu masuk dungeon ini Hans?"

"Tujuanku? Ingin mengambil jimat kemalasan dan menjualnya agar bisa kaya."

"Benar saja, ini dosa serakah."

"Tapi jimat kemalasan itu milik kita semua sekarang."

Salah satu ramalan terbuka lagi dan aku masih belum sadar jika ramalan itu sudah terbuka.

"Untung saja kita masih sempat untuk menyelamatkan dirimu Hans."

"Jika kita sampai terlambat sedikit saja sudah dipastikan kau mati."

"Jangan asal memutuskan, sekarang kita hampir sampai di lantai 3 yang isinya adalah vampire."

"Ada yang membawa senjata perak?"

"Eh vampire? Aku gak tau hal itu."

"Heeee Yukine bisa menjadi bodoh juga ternyata."

"Yukine bodoh? Tidak mungkin, dia hanya kekurangan informasi aja untuk menjadi sebuah rencana."

"Yukine wajahnya seperti orang bodoh, lihatlah."

"Diamlah, dia sedang berpikir untuk membuat rencana."

"Ketemu jalan terbaik untuk kita jalani."

"Kan apa kubilang."

"Pertama Hans maju duluan untuk melihat para monster yang ada, setelah terlihat semua baru kembali dan bilang kepada kita seluruh jumlah vampire yang ada di lantai ini, lalu Viktor dan Haruka maju untuk memancing para vampire, Nezuko dan Karen langsung heal agar mereka berdua tidak mati, setelah itu aku James dan Hans membunuh para vampire ini."

"Para vampire ini sangat merepotkan bagi kita, karena bisa heal saat serangannya berhasil mengenai seseorang."

Sementara itu para vampire itu merasakan ada aura yang sangat besar dan itu menandakan calon raja baru telah terlahir dan mereka mempersilahkan agar Seven Deadly Sins bisa masuk kedalam ruangan bos yang ada di lantai tiga ini.

"Apapun yang terjadi jangan sampai menyerang party itu karena ada calon raja kita."

"Raja baru, telah lahir?"

"Seperti itulah, jangan sampai menyerangnya."

Hans yang melihat ada yang aneh dengan para vampire itu langsung melaporkan pada Yukine.

"Hey Yukine, para vampire itu seperti mempersilahkan kita masuk."

"Apa, serius!?"

"Iya, lihat sendiri aja kalo gak percaya."

Yukine langsung berjalan dan melihat para vampire itu seperti kata Hans, dan semua vampire itu merasa ketakutan saat Yukine berjalan di dekat mereka.

"Eh ada apa ini?" Yukine kebingungan saat itu.

"A-a-anda raja baru kami bukan?" Dengan takut dan gugup salah satu vampire itu bertanya kepada Yukine.

"Eh raja baru, mana ada raja baru."

Kami semua kebingungan Yukine berbicara pada siapa, tapi dari matanya dia melihat kearah vampire yang bertanya tadi.

"Hey Yukine, kau bicara dengan siapa?"

"Vampire ini." Yukine menunjuk pada vampire itu.

"Eh, eehhhh!? Aku bisa bahasa vampire."

"Anda adalah raja baru kami, setelah menunggu seratus tahun, semenjak raja kami meninggal akhirnya Anda lahir kembali."

"Tunggu sebentar, jika aku raja baru kalian berarti kalian juga tahu tentang Seven Deadly Sins?"

"Tentu saja tuan, kita semua tahu hal itu."

"Hehehehe, dipanggil tuan."

"Sepertinya Yukine udah mulai gila."

"Tidak, bukan seperti itu, dia sedang menggali informasi tentang Seven Deadly Sins masa lalu."

"Tunggu sebentar!!!"

"Ada apa Nezuko?"

"Semua orang disini gak paham apa yang sedang terjadi, kecuali kita berdua kak."

"Eh iya kah?"

"Aku ingin menggunakan sihir agar kita semua bisa berbicara langsung pada semua vampire yang ada disini."

"Mind reading: Yukine king of vampire."

"Udah ni Nezuko?"

"Udah kok tenang aja."

"Bisa kalian ceritakan tentang Seven Deadly Sins seratus tahun lalu?"

"Tentu tuan, saya bisa menceritakannya."

"Seratus tahun yang lalu Seven Deadly Sins berencana untuk menghancurkan dunia ini, tapi gagal, mereka hanya bisa menghancurkan seluruh teknologi manusia pada saat itu dan membunuh para orang yang cerdas agar bisa membantu generasi selanjutnya, raja kami pemilik kemalasan, raja vampire pada saat itu, dia adalah orang yang tidak terlalu cerdas, dia hanya mengandalkan teman-temannya yang lain, bahkan saat rapat saja mereka sampai ingin bertarung, karena tidak ada ikatan persahabatan sama sekali."

"Sangat bodoh ya semua."

"Ternyata ada Seven Deadly Sins sebodoh itu."

"Jadi apa kalian ingin membiarkan kami lewat?"

"Tentu saja tuanku." Para vampire itu sedikit membungkukkan badannya.

"Tapi sebelum itu ada bos yang akan kalian semua lawan untuk tes kerja sama kalian semua." Salah satu vampire mengatakan hal itu.

"Eh semakin menarik bukan jika seperti itu?"

"Tentu saja, kita akan menghancurkan bos itu sampai menjadi debu."

"Tes senjata dulu sebentar."

Yukine dan James menarik busurnya dengan sekuat tenaga dan melepaskannya, lalu setelah itu terdapat angin yang cukup kuat untuk menghempaskan level rendah.

Lalu Karen dan aku mencoba skill kombinasi antara poison dan fire Rune skala kecil.

Viktor dan Haruka membuat kami bingung karena tingkah laku mereka yang aneh bukannya menebaskan pedangnya tapi malah melakukan hal yang sangat aneh.

"Apa yang kalian lakukan dasar duo bodoh." James mengatakan hal itu dan Yukine tertawa kecil menyadari apa yang mereka lakukan.

"Tidak James, mereka hanya ingin menghilangkan rasa gugup kita semua. Mereka berdua emang bodoh tapi terkadang orang bodoh itu juga bisa pintar."

Kita semua yang mendengar itu menjadi tersenyum dan James tertawa.

"Apaan itu, ternyata begitu."

"Kita semua sudah siap untuk menghadapi final bos di dungeon ini."

"Tentu saja sudah siap, kita semua sudah seperti kesatria kerajaan yang bersiap untuk melakukan perang bukan?"

"Tentu saja Nezuko."

Haruka dan Viktor melakukan pose sebelum berperang, Haruka meletakkan pedangnya berada di atas bahu dan mengangkat perisai lalu Viktor hampir mirip seperti Haruka dan tangan kirinya terlihat memegang pedang dengan kuat.

"Apa yang kalian lakukan bodoh."

"Kau tau pose keren?"

"Kita sedang melakukan hal itu."

"Aku ikut pose keren aja deh kalo gitu."

"Bahkan Yukine juga? Baiklah aku juga ikut."

James dan Yukine ikut membuat pose keren versi mereka sendiri, Yukine mengangkat busurnya kearah atas dan menarik talinya sedikit lalu James sedikit meletakkan lutut kirinya berada di lantai dan menarik mengarahkan busurnya kearah kiri bawah dan menarik talinya sedikit.

Aku dan Karen saling melihat dan tersenyum.

"Kita lakukan Karen?"

"Tentu saja Nezuko."

Karen dan aku tentu saja ikut apa yang mereka lakukan, aku menurunkan sedikit topi dan mengangkat tangan kanan mengarahkan tongkat sihirku lalu Karen menancapkan tongkat sihirnya dan dipegang kedua tangannya.

Hans melihat kita dan dia merasa aneh sendiri jika tidak melakukan pose seperti itu, dia langsung mengambil dua pisau dari belakang tubuhnya dan menyembunyikan pisau dari depan.