Chereads / Three Demon of Hoshigaki and the Legend of Seven Deadly Sins / Chapter 12 - chapter 11 : pergi dari Emelead

Chapter 12 - chapter 11 : pergi dari Emelead

Diwaktu kami semua menuju dungeon The Wicked Lair kami bertemu gerombolan minotaur yang menuju kearah kami.

"Ada event apalagi ini."

"Banyak banget minotaur kearah kita."

"Bukankah sekarang saatnya kita menunjukkan kekuatan seven deadly sins yang ingin menjadi iblis."

"Nezuko, Giant fire ball bisa?"

"Bisa kak tapi butuh banyak waktu agar aku bisa bunuh semua minotaur itu secara langsung."

Diwaktu yang sama ditempat yang berbeda ketua dari kelompok bandit yang terkenal keluar dari Crassmore setelah satu minggu tidak ada kabar dari mereka.

"Siapa yang berani membunuh prajurit ku?!" Ketua bandit itu marah dan melihat sekitar.

Dia melihat pohon yang tumbang akibat pukulan dari Haruka saat itu.

"Ini bukan ulah manusia, ini pasti ulah iblis, tapi kenapa iblis ada ditempat seperti ini? Itu sangat tidak masuk akal, tapi jika memang ada maka itu masuk akal kenapa seluruh prajurit yang aku miliki bisa meninggal dengan keadaan seperti ini."

"Tunggu sebentar ketua."

"Ada apa?"

"Jika memang ulah iblis kenapa iblis itu sampai meninggalkan jejak seperti ini?" Wakil ketua dari bandit itu menyentuh pohon yang sudah tumbang tersebut.

"Apakah ada manusia yang berubah menjadi iblis?"

"Aku rasa kamu ada benarnya ketua, manusia yang berubah menjadi iblis, kejadian langka ini hanya terjadi selama seratus tahun sekali."

"Ada benarnya juga kamu kurasa, siapapun yang berani membunuh prajurit ku akan aku cari hingga aku meninggal, aku bersumpah atas nama Black Bee akan aku buru orang itu."

Saat ini kami sedang ingin membunuh para minotaur yang ada didepan kami.

"Aahh aku males kalo suruh bunuh lagi apalagi sebanyak ini."

"Tadi katanya mau sekarang malah gak aneh banget."

"Aku cuma ingin nonton aja, oh ya minotaur itu tidak tahan dengan serangan racun, itu adalah spesialis Karen." Aku melempar blank Rune pada Karen dan dia menangkapnya.

"Baiklah kalo gitu, aku akan mencoba skill baruku Nezuko." Karen langsung ingin mencoba skill barunya itu.

"Partum Fel Poison." Terbelah menjadi dua bagian.

"James Yukine pasang ini di Arrow kalian."

"Cara memasangnya gimana Yukine?"

"Tancapin aja gini." Yukine menunjukkan Poison Rune yang sudah tertancap di Arrownya.

"Heeeyyyy!!!! Itu gak bahaya?"

"Mana ada bahaya James, ini bisa mengurangi waktu cooldown saat terkena tanah, akan langsung meledak ini."

"Apaaaaa?!"

"Baiklah sekarang saatnya. Scrater Shot." Duplikasi Arrow yang sudah dilengkapi dengan Poison Rune milik Karen, dan begitu mengenai target langsung meledak dengan racun disekitarnya.

"Eehh, hanya dengan Arrow satu bisa menjadi banyak dan langsung meledak saat terkena target."

"James kamu Pake Rune milikku aja. Partum ignis fire." Aku melempar Rune milikku pada dia dan dia bisa menangkapnya walaupun agak takut terjatuh.

"Sekarang saatnya bagiku untuk berkilau ya ternyata. Plures Velox." Penembakan Arrow dengan sangat cepat dalam jangka waktu 1 detik, dan juga bisa untuk menduplikasi Arrow yang dilengkapi Rune milikku.

Terjadilah sebuah ledakan yang sangat besar dan mengerikan didepan kami, para minotaur itu mati semua.

Ledakan itu terjadi karena ada 2 elemen yang menyatu yaitu Poison dan Fire, itu bisa menyebabkan sebuah ledakan.

Sebelum ledakan terjadi aku menyiapkan penghalang yang tebal untuk semua orang agar tetap selamat dan aman, terutama Karen.

"Hoho aku sudah menduganya itu akan terjadi." Aku tertawa terbahak-bahak sambil melihat semua orang yang terdiam karena tingkah usilku.

"Kau mau membunuh kami Nezuko?"

"Tidak juga :3."

"Aaaaaaa kabur manusia jelek sedang mengejarku aaaaaa, tapi tunggu sebentar, itu disana ada armor yang cocok untuk Viktor, aaaaaaa kabur lagi."

Dan saat itu juga aku belum menyadarinya bahwa aku telah mendapatkan skill mata identifikasi.

Aku menyadarinya setelah lelah berlari.

Aku melihat magic book punyaku dan Wand yang aku pegang.

"Wah itemku sekarang ada namanya."

"Apa yang kau maksud Nezuko?"

Diatas magic book punyaku terdapat tulisan "Mistery Tome" dan diatas Wand yang aku pegang terdapat tulisan "Thunderstorm Harp"

"Huuuuu, mengerikan."

"Apa yang kamu maksud Nezuko?"

Aku melihat kearah Yukine dan terdapat tulisan di seluruh item yang sedang dia pakai.

"Kak Yukine, kamu Pake set elven yup?"

"Kenapa, kamu bisa tau?"

"Entah, tiba-tiba aja ada tulisan diatas item punyamu kak."

"Ehh gitu kah?... Mana bisa gitu woyy." Kepalaku dipukul pelan oleh Yukine.

"Mataku bisa melihat realitas."

"Jangan asal bicara lagi, kita tunggu yang lain disini."

"Kak disana ada monster." Aku menunjuk jauh dibelakang Yukine.

"Mana ada hey."

"Coba Pake Rune kegelapan ini."

"Partum Nex death."

Aku sengaja membaginya menjadi 5 bagian tapi 4 bagian yang lain ada didalam tasku, aku memberikan Rune itu pada Yukine.

"Panah kearah sana kak, aku ingin membuktikan kalo mataku ini bener."

"Baiklah kalo gitu."

Yukine langsung menembakkan Arrownya dan langsung keluar penghalang kecil yang sangat tebal.

"Kak aku sangat yakin, bahkan kak Haruka sekalipun tidak akan bisa keluar dari sana, dengan selamat."

Haruka dan yang lain merasakan aura membunuh yang sangat mengerikan, itulah kenapa mereka berlari kearah kami dengan cepat.

"Aura membunuh ini belum pernah aku rasakan sebelumnya, bahkan aku saja sampai merinding."

"Jangan bilang ini aura membunuh iblis yang sesungguhnya."

"Jika itu benar maka kita harus cepat."

Viktor langsung menggendong Karen layaknya seorang Putri dan berlari kearah kami.

"Halo semua aku disini!!" Aku berteriak dengan keras.

Setelah mereka sampai disini aku langsung menjelaskan semuanya pada Haruka dan yang lain.

"Tadi aku cuma menggunakan skill baruku aja kak."

"Namanya?"

"Nex death."

"Ini aku masih ada 4 lagi."

"Pantesan kok kecil, jangkauannya dan batu nya juga kecil."

"Kan aku dah bilang, aku bisa melihat realitas."

"Melawak lagi? Pukul juga nanti baru tau rasa kamu."

"Nezuko kamu menjadi aneh setelah membunuh minotaur tadi."

"Mataku bisa melihat realitas hoho aku sangat senang."

"Realitas kah? Jangan bilang mata identifikasi."

"Huh kak Yukine selalu saja pintar xD."

"Itu benar Nezuko?"

"Iya itu emang bener mata identifikasi dikedua bola mataku."

"Woahh, itu sangat langka, biasanya mata identifikasi hanya ada di salah satu saja."

"Aku sekarang bisa melihat dari jauh, lebih jauh dari dua Archer ini."

"Apa Nezuko? Kamu mau menandingi mataku yang bisa melihat sangat jauh?"

"Seberapa jauh kamu bisa melihat James? Palingan cuma satu kilometer saja, aku bisa lebih loh."

"Iya emang cuma satu kilometer saja."

"Ini kira-kira menurutku saja, jika dunia ini hanya ada padang rumput maka aku bisa melihat diriku dari sisi yang lain, mengerikan bukan? Hanya mengalirkan sedikit energi sihir pada mataku."

"Kalo terlalu banyak apa yang akan terjadi?"

"Aku bisa mengidentifikasi semuanya, tapi aku tidak bisa melihat tiga ratus enam puluh derajat seperti minotaur yang bisa melakukannya."

"Saatnya makan malam sekarang."

"Karen yang masak ini?"

"Sepertinya enak, baiklah. Saatnya makan."

Saat kita memakan makanan yang dimasak Karen, rasanya sangat nikmat.

"Lebih enak berkali-kali lipat dari masakan Nezuko, Karen."

"Sudah malam, sekarang saatnya untuk berkumpul didepan api unggun dan bercerita."

"Ada benarnya juga kamu Haruka."

"Dimulai dari Yukine terlebih dahulu."

"Baiklah jika itu mau kalian, jangan salahkan aku kalo gak bisa tidur malam ini."

"Tentu saja Yukine."

"Jika kita pindah kedunia lain apa yang akan terjadi?"

"Yang akan terjadi adalah kita tidak akan pernah bisa kembali lagi kedunia ini selamanya."

"Kita akan berada disana dan meneruskan hidup secara terpaksa, bukan?"

"Itu benar sekali, tapi coba kita pikirkan sebaliknya. Apa yang akan terjadi jika kita pindah kedunia lain tanpa kita sadari dan kita dipaksa melawan para monster yang belum pernah kita lihat?"

"Takut tentu saja."

"Sudah pasti bukan? Kita semua akan takut dengan hal itu, tapi kenapa para pahlawan dari dunia lain itu bisa terbiasa hidup di dunia kita?"

"Mereka membiasakan diri mereka secara terpaksa?"

"Itu benar James, mereka membiasakan diri mereka hidup di dunia kita secara terpaksa, apapun yang terjadi mereka tidak akan pernah bisa kembali lagi kedunia asal mereka."

"Seberapa menyakitkannya hal itu, seberapa menyedihkannya hal itu, coba kalian bayangkan apa yang akan terjadi jika kalian hidup secara terpaksa, walaupun dipanggil oleh raja sekalipun jika mereka dipaksa untuk hidup didunia yang tidak mereka kenal, coba kalian bayangkan." Imbuh Yukine dengan wajah yang serius dan melihat api yang ada di depan.

Suasana hening seketika, semua orang terdiam dan melihat api dengan raut wajah yang kesal dan juga sedih disaat yang bersamaan.

"Tujuh pahlawan adalah seven deadly sins generasi yang pertama, mereka mencoba membuat jimat seven deadly sins dengan aksesoris yang mereka buat, tapi tujuh pahlawan itu sepakat untuk berkhianat dan mencoba kembali kedunia asal mereka dengan menjadi iblis, Succubus Magic Caster yang menjadi iblis yang mengerikan, Zombie healer yang menjadi iblis abadi, Behemoth dual sword yang menjadi damage tinggi dengan jangkauan dekat, Minotaur dan Vampire Archer yang mengerikan karena damage per detik mereka sangat tinggi, Gargoyle Assassin yang memiliki kelincahan dan damage yang tinggi, lalu yang terakhir adalah, Dragonoid Knight yang memiliki defense sangat tinggi. Level mereka semua diatas dari dua ratus bahkan Dragonoid melebihi dua ratus lima puluh, coba kalian bayangkan jika kita yang sampai di titik itu dan menghancurkan dunia ini, ada kemungkinan bahwa rengkarnasi dari seven deadly sins di dunia lain sedang menunggu pemanggilan mereka."

Semua orang terdiam dan melihat Yukine sedang bercerita.

"Itu fakta atau tidak Yukine?"

"Fakta dari masa lalu, setidaknya itu menurutku, karena aku udah baca banyak buku sejarah, itulah alasan kenapa aku bisa tahu semua hal itu."

"Untuk dosanya itu apa Yukine?"

"Mana aku tahu. Tapi jika kita ingin berubah menjadi iblis maka kita harus bersiap dengan resikonya, apapun itu kalian harus menerima kenyataan bahwa kita ini hanya akan menjadi inang bagi para iblis itu."

"Kenapa kau bisa tahu sampai sejauh itu?"

"Sudah aku bilang bukan, kalo aku itu hanya membaca buku sejarah saja."

"Tapi Yukine, itu hanya kesimpulan darimu saja bukan?"

"Itu emang benar tapi kemungkinan benar dan salah dari kesimpulanku saat ini lima puluh persen sama, itu menurutku saja, aku bisa benar dan bisa saja salah."

"Itu cerita horor yang sangat menyeramkan Yukine, jangan ceritakan hal itu lagi kepada kami."

"Tindakanmu untuk bercerita itu sangat luar biasa Yukine, nice job." Haruka bilang seperti itu sambil mengacungkan satu ibu jarinya.

"Buku adalah hal yang sangat mengerikan untuk memberikan sebuah informasi."

"Sekarang saatnya untuk tidur."

"Mana bisa aku tidur setelah mendengar cerita yang sangat menyeramkan seperti itu."

Yukine memiliki satu hal buruk yang dimana saat dia berpikir otaknya seperti kosong dan dia seperti orang bodoh saat berpikir dengan sangat serius dan intensif.

Setelah semua itu kita memutuskan untuk tidur dan mengakhiri hari ini.

Keesokan paginya seperti biasa kami bangun sangat pagi dan Karen yang membuat sarapan.

"Selamat pagi Karen."

"Pagi Nezuko."

"Kalian bangunlah, Karen yang memasak makanan hari ini!!!"

"Serius?! Karen yang membuat sarapan?"

"Serius, Karen yang membuat sarapan."

Kami bangun dan semua orang melihat kearahku kecuali Karen. Aku paham semua orang melihatku ingin apa.

"Water fall." Kami langsung mencuci muka dan minum air dari sihirku.

"Kita harus makan cepat, sebelum kita berjalan lagi."

"Iya, itu memang benar."

"Aku ingin menyegel Giant fire ball."

"Huh?"