"Kak Lusi, Apakah aku masih bisa bermain seperti dulu lagi"
"Tenang Tora, Aku akan segera mendapatkan obat untukmu, Aku berjanji. Oleh karena itu bersabarlah dahulu dan istirahatlah dengan tenang bersama nenek di Rumah ini. Aku sudah menyiapkan stok bahan pembakaran dan beberapa makanan"
Namaku ada Himitsu Lucine. Ayahku adalah orang Jepang asli dan Ibuku adalah orang Eropa. Mereka berdua sudah tiada di Dunia ini, sekarang Aku hanya tinggal bersama Nenek dan Adikku, Tora. Tora adalah nama adik laki-lakiku, dia adalah seorang adik yang sangat baik dan selalu menuruti ucapanku, mungkin alasan Aku dapat bertahan hidup dikondisi cuaca ekstrem yang sudah berlangsung lama seperti sekarang ini hanyalah karena Tora.
Namun sekarang Tora sudah tidak dapat seaktif dahulu lagi, dimasa seperti ini muncul berbagai macam penyakit aneh yang belum ada obatnya. Selain muncul penyakit aneh, banyak pula cerita-cerita aneh yang disalurkan dari mulut kemulut. Dikeadaan seperti ini, sangat susah mendapatkan informasi sehingga kami hanya bergantung dengan penjelajah yang singgah, bagi kami penjelajah adalah gudang besar sebuah informasi. Mereka adalah orang yang mengeksplorasi area-area baru yang terbentuk oleh salju, setauku mereka semua berasal Lembaga. Terakhir kali ada penjelajah yang datang kesini adalah satu bulan yang lalu
"Hei! Ada penjelajah! " dihari itu Aku mendengar teriakan dari salah satu orang yang tinggal di pemukiman kecil kami "Selamat datang di Pemukiman kecil kami Tuan" kemudian ada salah satu orang yang tidak sabar dan menyela "Anu, Tuan penjelajah bisakah Anda memberikan sedikit informasi baru diluar sana? Sudah 3 Bulan sejak penjelajah terakhir datang kesini. Pastikan informasi yang menarik ya!" kurasa wajah penjelajah itu terlihat terkejut dan menjawab
"A... informasi yang menarik ya, kurasa tidak ada yang perlu kujelaskan"
"Apa-apaan itu! Tolong berikan sesuatu yang menarik, hal yang aneh juga tidak apa-apa. Kami membutuhkan hiburan disini"
"Maaf, Maaf... sesuatu yang menarik... " kata penjelajah itu sambil memegang dagu dengan sarung tangan tebalnya "Ah, beberapa hari yang lalu Aku mendengar sesuatu dari peneliti di Lembaga. Mereka membicarakan sesuatu yang dapat mengabulkan suatu permintaan."
"Apa itu! "
"Maaf" orang itu mengangkat tangannya seolah sedang menyerah "Hanya itu yang kudengar"
Terdengar suara kecewa dari warga pemukiman, tetapi Aku tidak akan menyerah secepat itu. Entah hal itu memang ada atau tidak Aku akan mencarinya, itu lebih baik daripada Aku hanya diam dan melihat Adik kecilku meninggal perlahan. Jadi mulai hari ini aku memutuskan untuk pergi dari tempat ini sebentar dan datang ke lembaga untuk menawarkan diri menjadi penjelajah.
...
Sudah cukup jauh Aku pergi berjalan dari pemukiman tempat tinggalku. Aku beristirahat ditempat pos jaga penjelajah yang sudah tidak terpakai lagi. Banyak orang yang menggunakannya sebagai tempat tinggal, jadi Aku tidak sendirian duduk disini.
"Dari mana asalmu gadis" Tanya seorang Kakek disebelahku yang merupakan salah satu orang yang memukim di Pos ini.
"Dari pemukiman sebelah timur, sudah 3 Jam aku berangkat dari sana"
"Wah, sudah cukup lama juga ya. Kami juga sudah lama menetap di Pos Penjaga ini, dimasa seperti sekarang sangat susah untuk sekedar mencari tempat meneduh dari badai putih yang tak kunjung berhenti, Jadi kami juga selalu menerima orang lain yang ingin tinggal disini. Jadi silahkan istirahatkan tubuhmu dengan nyaman anggap saja ini pemukimanmu sendiri ya"
Akhirnya Aku berbincang-berbincang dengan Kakek yang ramah itu. Umurnya sudah cukup tua, dia bercerita bahwa dirinya pernah merasakan hidup di Bumi hijau yang indah. Tak kusangka ternyata setelah dunia Bumi berubah menjadi hamparan putih tanpa ujung ini, dia pernah bergabung dengan Pasukan Militer dari Lembaga. Namun dia tidak lama bekerja sebagai tentara disana dan keluar setelah usianya 50 Tahun. "Kini Aku hanyalah seorang Kakek Tua yang pernah merasakan sebentar hangatnya Bumi" Katanya. Ketika bertanya apa tujuan hidupku, Aku menjawab kepadanya bahwa Aku sedang mencari sesuatu yang dapat mengabulkan segala permintaan untuk adikku.
" Kau ingin mencari sesuatu yang mengabulkan permintaan? Maksudmu Utopia Eteo ?"
"Utopia Eteo? "
"Sudah lama Aku tidak mendengar itu. Ya, kabarnya itu memang sesuatu yang dapat mengabulkan segala permintaanmu. Sebuah Utopia dengan mutiara hitam yang diyakini dapat mengabulkan apapun yang diminta oleh orang yang menemukannya"
"Bisakah Kakek menceritakan lebih detail tentang Uto-pia Eteo? "
"Utopia Eteo ya, Lagipula Aku juga tidak diharuskan untuk merahasiakannya jadi mungkin Aku bisa sedikit menceritakannya kepadamu. 20 Tahun yang lalu Aku pernah menjadi kapten pengawalan sebuah ekspedisi yang sangat panjang. Seperti yang kamu tebak, tujuan ekspedisi itu adalah mencari Eteo. Perjalanan yang kami lalui memang sangatlah sulit, tetapi walaupun begitu semua orang sudah tau pasti jika kesulitan mencarinya akan terbayarkan di akhir dari perjalanan. Dan kami benar-benar berhasil menemukan Eteo, salah satu peneliti yang kukawal bahkan sempat hampir berkontak fisik dengannya. Tetapi sayangnya ketika tangannya sedikit lagi bersentuhan dengan Eteo tiba-tiba kami semua kembali ke titik awal, Lembaga. Aku tidak mengetahui kenapa hal itu terjadi."
"Begitu ya, jadi Eteo itu benar-benar ada"
"Bersyukur jika cerita ini dapat membatumu. Tetapi jika kamu menanyakan lokasinya Aku tidak dapat membantumu. Tetapi gadis muda, kusarankan berhentilah untuk mencari benda itu"
"Sangat berguna Kek, Terimakasih banyak. Maaf Kek, tetapi Aku tidak punya pilihan lain.Jika Aku mati maka Adikku juga akan mati, oleh kerena itu Aku akan menerimanya. Apapun hasilnya kami berdua tetap akan bersama"
"Begitu ya, pada akhirnya itu adalah pilihanmu sendiri. Aku hanya bisa menyarankannya, Aku harap kamu menemukannya dan berhasil menyelamatkan Adikmu"
"Terimakasih Kek"
Dari cerita Kakek tadi Aku berpikir bahwa langkah ku untuk mencari itu memang sudah benar. Benda itu benar-benar nyata dan Aku akan menemukannya. Setelah selesai berbicara Aku menutup mataku dan mengistirahatkan badanku sebentar.
...
10 Jam berlalu sudah ketika Aku melanjutkan perjalananku dari Pos Jaga, selama 6 Jam Aku berjalan sambil beristirahat 30 Menit sekali. Terkadang Aku juga beristirahat di Pos Jaga yang sudah tidak terpakai seperti tempat Kakek tadi.
Akhirnya Aku sampai didepan gerbang ini. Ada dua orang yang membawa senjata berdiri di depan gerbang itu, Salah satunya menanyakan sesuatu kepadaku
"Permisi, Gadis kecil. Apakah ada yang ingin dibantu? "
"Aku datang kesini untuk menawarkan diri menjadi penjelajah"
"Oh?"
Wajah penjaga itu terlihat bingung, kemudian entah kenapa dia dan temannya yang berada di belakangnya tertawa dihadapanku.
kupikir Apa ada yang salah dengan itu? Tapi ya sudahlah Aku tidak memikirkannya. Tak lama kemudian muncul lagi seseorang berbaju putih yang menegur penjaga itu
"Ada apa? Kenapa kalian tertawa sampai seperti itu?" katanya kepada penjaga
"Anu, Tuan James. Gadis kecil ini ingin menawarkan dirinya untuk menjadi penjelajah. Kupikir dia adalah anak hilang, jadi awalnya Aku berniat untuk membawanya masuk ke dalam"
Penjaga itu terlihat tegang ketika orang itu datang, seseorang yang berbaju putih tadi- bukan maksudku Tuan James kemudian berjalan kearahku
"Halo gadis, siapa namamu? "
"Namaku Himitsu Lucine"
"Apakah benar kamu tadi menawarkan dirimu menjadi penjelajah? Boleh ku tau umurmu? "
"Ya, emang itu memang benar. Umurku 17 Tahun tetapi maaf tubuhku pendek jadi memang banyak orang yang salah paham dengan hal itu"
Ya, sebenarnya itu memang kenyataannya. Aku sudah terbiasa dengan masalah seperti ini, jadi terkadang Aku tidak memikirkannya.
"Oh? Maaf atas ketidak sopananku Nona. Mari kita membicarakannya di Dalam. Seharusnya Lembaga ini menerima siapapun, karena memang untuk kita semualah awalnya Lembaga ini dibuat"
Setelah mengatakan itu akhirnya kami masuk kedalam, gerbang Lembaga dibuka dan penjaga yang menertawaiku tadi meminta maaf kepadaku. Tuan James masih bersamaku, kami terus masuk ke dalam Lembaga. Disini cukup hangat dari yang kukira, Aku harap suatu saat Tora dapat merasakan kehangatan seperti.
"Baiklah Nona Himitsu Lucine, mari kita membicarakannya lebih detail. Anggap saja ini adalah wawancara kerja. Dari mana asalmu? "
"Namaku adalah Himitsu Lucine, Aku berasal dari pemukiman diarah tenggara dan umurku adalah 17 Tahun."
"Baiklah. Apakah kamu mempunyai alasan atau motivasi untuk bekerja sebagai penjelajah? Penjelajah adalah pekerjaan yang berbahaya untuk gadis semuda dirimu, jadi kupikir pasti ada suatu alasan bukan? "
"Iya, sebenarnya Aku menjadi penjelajah untuk adikku. Dia menderita sakit yang sangat aneh, kupikir sudah tidak ada harapan untuknya kembali sehat. Tetapi satu bulan yang lalu ada seorang penjelajah dari Lembaga yang menceritakan sesuatu yang dapat mengabulkan segala permintaan. Uto-"
"Cukup" Bersamaan Tuan James menghentikan omonganku, terdengar suara ledakan dari luar. Cahaya yang menerangi tempat ini perlahan meredup dan mati. Terdengar suara gemuruh dari luar ruangan yang kami tempati. Tiba-tiba Pintu terbuka "Tuan James! Segera pergi ke tempat bahan bakar, dia-" Orang yang membuka pintu tanpa salam itu melihatku dan melanjutkan omongannya lagi "Pokoknya, Tuan James. Segera ikuti Aku"
"Maaf Nona, Sepertinya Aku harus meninggalkanmu sebentar. Jangan pergi ke mana-mana karena Lembaga ini sangat luas. Sampai Jumpa"
Setelah mengatakan itu dengan ramah, Tuan James menekan tombol disebelah pintu dan pergi meninggalkanku. Tinggal Aku sendirian yang ada di ruangan ini, untungnya tidak terlalu gelap. setelah Tuan James menekan tombol itu ada cahaya redup yang meneranginya kembali.