Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

I love you my savior

Herlita_Sihaloho
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.2k
Views
Synopsis
novel ini menceritakan tentang seorang gadis muda hidup disebuah desa terpencil yang hidup dibawah garis kemiskinan. kemiskinan yang menuntun dirinya harus rela meninggalkan kedua orang tuanya di desa ia pergi merantau ke kota. Berniat untuk mengubah nasib ekonomi keluarganya. Tetapi kehidupan di kota, tidak seperti seindah yang ia pikirkan begitu banyak tantangan yang ia hadapi sehingga gadis belia itu memilih untuk pergi merantau ke negeri orang. Disana dia bekerja sebagai asisten rumah tangga. disana ia mendapatkan perlakuan yang tak pantas. dirinya disiksa habis habisan oleh majikannya. sebut saja nama majikanya sultan Arya. begitu banyak tantangan yang ia terima disana. Tetapi karena sudah ia jalani mau tidak mau dirinya harus kuat menahankan apa yang ia alami.sampai dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang berniat menolong dirinya. seorang pengusaha kaya yang ada dinegara itu sebut saja namanya Doklas. seorang CEO perusahaan terkenal di negaranya. akan kah Yanti bersatu Doklas? yuk simak ceritanya di "I love you my savior" by Morata FB Nolan s Ig Sihalohoherlita
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1

Perkenalkan namaku Rianti, aku biasa dipanggil Anti oleh orangtuaku dan juga teman temanku. Minggu ini adalah hari terakhir masa tenggang kerja sebentar lagi kami akan mengadakan ujian nasional atau biasa disebut ujian akhir.

Semua teman temanku sudah asik memikirkan ke kampus mana akan melanjukan kuliahnya. lain halnya dengan aku yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga aku bersekolah hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah.

Aku bersekolah di salah satu sekolah negeri yang berjarak lima kilo meter dari rumahku. Setiap hari aku pergi kesekolah dengan berjalan kaki. Maklum transportasi umum kedesaku belum ada.

Karna jalananya sangat rusak.hal itu membuatku harus lebih cepat berangkat kesekolah agar tidak terlambat terkadang aku harus berangkat kesekolah jam 5.30 wib agar tidak terlambat karna kalau bejalan kaki bisa memakan waktu lebih kurang satu jam.

Setiap hari aku pergi kesekolah dengan rajin berharap kelak aku bisa lulus dengan nilai yang bagus, aku sangat rajin belajar berharap kelak aku berhasil dan bisa membanggakan keluargaku .

"Siang Bu..."

Sapaku setelah pulang dari sekolah

"Loh sudah pulang nak." Jawab ibuku sambil menerima salam dariku

"Sudah Bu, bapak dimana Bu?" Tanyaku

"Papa kamu lagi upahan diladang Bu kumairah. " Jawab ibuku singkat

Ya ayahku terkadang harus bekerja keladang orang lain agar dapat memenuhi kehidupan sehari-hari.

Karna ladang yang kami miliki untuk diolah hanya sedikit, bahkan untuk kebutuhan kami sehari hari ibuku terkadang harus berhutang dulu ke tetangga. Seperti istilah gali lobang tutu lobamg begitulah kehidupan kami sehari hari. Terkadang kami hanya memakan ubi kayu pakai garam karna orang tuaku tidak memiliki uang untuk membeli beras dan juga lauknya.

"Bu ....kalau Anti lulus, Anti mau pergi merantau."kataku kepada ibuku

"Memannya kamu sudah pikirkan matang matang," terus kamu mau merantau kemana nak?"

"Belum tau Bu lihat nanti aja dulu, ini masih rencana ku aja, aku ingin membantu ekonomi keluarga kita Bu."jawabku kepada ibuku .

"Ya udah nanti kalau bapak kamu pulang dari ladang Bu Komariah, kita bicarakan ya nak." Jawab ibuku kepadaku.

Beberapa jam kemudian pak Ramli pulang dari ladang Bu komariah

"loh bapak sudah pulang?" Tanya Bu Selvi kepada suaminya.

" Ia Bu...." Sahut pak Ramli sembari memberikan upah kerjanya kepada Bu Selvi.

"Loh Yach kok dikasih semua sama ibu?" Tanya Bu Selvi kepada suaminya

"Tidak Apa apa Bu, tolong dicukup cukupi ya Bu hanya segitu yang bisa bapak berikan." Kata pak Ramli kepada istrinya. Aku melihat bapakku sudah datang, langsung menghampirinya dan memberi salam kepada bapakku sembari memberi air putih hangat kepada bapakku.

"Trimakasih nak."

Setelah beristirahat sejenak bapakku bergegas mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai melakukan ritual mandinya bapakku memakai pakaian yang sudah disediakan ibuku.

Beberapa menit kemudian kami berniat untuk mengisi perut kami yang lapar. Didapur ibuku menyiapkan makanan seadanya. "Pak kita makan Yach." Kata ibuku karna ibuku sudah merasa lapar.

Kami sengaja menunggu bapak agar kami sama sama makan bersama kedua orang tuaku dan juga adikku, agar makanan yang kami miliki cukup dibagi bagi.setelah selesai makan, aku menyuci piring bekas makan kami.

Sementara ayahku sudah berada diruang depan ya maklum rumah hanya sebuah gubuk yang berdinding tepas, dua kamar dan satu dapur. Karna kamar yang kami miliki hanya dua, membuat adik laki lakiku harus tidur diruang tengah hanya beralas tilam tipis yang sudah kusam.

Sedangkan aku tidur di kamarku sendiri dengan memakai tempat tidur dari kayu yang sengaja ditukangi ayahku dan hanya beralaskan tikar tanpa tilam. Ayah dan ibuku juga tidur ditempat tidur yang ditukangi ayahku sendiri.

Hidup kami yang miskin tidak membuat kami miskin hati. Kami hidup bahagia walau serba kekurangan, walau terkadang kami hanya memakan ubi kayu di bumbui dengan garam.

Beberapa hari kemudian Ujian Akhir disekolahkupun diadakan. Aku berjalan dari desaku menuju sekolahku dengan tergasa gesa agar aku tidak terlambat mengikuti ujian.

Setelah tiba di sekolah aku langsung masuk keruangan yang sudah ditentukan sebelumnya. Beberapa menit kemudian pak Janpilan masuk keruangan kelas kami sembari membawa amplob coklat yang berusia kertas soal dan juga kertas jawaban.

"selamat pagi semua....." Sapa pak Janpilan kepada kami siswa siswinya."padi pak..." Jawab kami siswa siswi serempak.

"Nah disini bapak akan membagikan kertas soal dan juga kertas jawaban. Tolong tertip dan jangan ada yang mencontek. Kata pak janpilan sembari membagi kertas soal dan juga kertas jawaban kepada kami.

Setelah selesai nmembagi kertas soal dan jawaban, pak janpilan mempersilahkan kami agar kami mengerjakan soal dengan tertip dan tidak mencontek. Aku berdoa dalam hati semoga aku dapat mengerjakan soal soal yang diberikan guru kepada kami. "Ya Tuhanku semoga aku bisa mengerjakan soal soal ini, bantu aku Tuhan." Doaku dalam hati

Setelah selesai berdoa, aku mengerjakan soal dengan hati hati berharap agar nilaiku bagus. Benerapa jam kemudian ujianpun telah usai. Aku langsung pulang tanpa mengikuti kebiasaan teman temanku yang biasa nongkrong terlebih dahulu baru pulang.

"Anti ..." Panggil salah satu temanku. Aku menoleh kearah suara yang memanggilku. "Eh helmina ada apa? Tanyaku kepada helmina.

"Kamu lansung mau pulang Yach?" Tanya helmina kepadaku.

Ya helmina adalah salah satu teman sekelas ku bahkan juga sahabatku. Helmina adalah teman yang sangat baik bagiku karna ia selalu mengerti keadaanku. Terkadang kalau guru meminta kami memotocopy helminalah yang selalu memberikan uangnya untuk memotocopy milikku sungguh luar biasa memiliki sahabat seperti helmina.

"Anti kalau sudah lulus kamu mau kemana?" Tanya helmina kepadaku.

" Maaf hel aku belum tau, tapi rencanaku ingin merantau mencari pekerjaan agar bisa langsung membatu ekonomi keluarga kami. Kan kamu tau sendiri gimana kondisi kehidupan kami. Sahutku kepada helmina.

"kalau kamu kemana hel?" Tanyaku kepada temanku helmina.

"Aku sepertinya kuliah dijakarta karna tanteku memintaku kuliah disana." Jawab helmina.

"Ya udah sukses buat kamu ya Rianti ." Kata helmina untuk menyemangati ku

"Sukses kuliahmu ya hel." Jawabku juga untuk menyemangati sahabatku. Kamipun sama sama menyemangati satu sama lain. "Oh ia kamu mau pulang kan?

"Yuk ku antar Rianti."kata helmina menawarkan agar ia mengantarku pulang dengan sepeda motornya. Tetapi mengingat jalan kedesaku sangat rusak, sehingga aku menolak tawaran dari sahabatku helmina.

"Tidak usah hel aku jalan aja, hitung hitung olah raga he he he " jawabku sembari nyengir

"Ya udah deh kalau kamu tidak mau aku antar jawab helmina aku duluan ya anti" pamit helmina kepada sahabatnya. "Okey hel ....." Jawabku sembari melambaikan tanganku.

aku langsung bergegas pulang kerumah dengan berjalan kaki, diperjalanan bertemu dengan adikku Andika yang menungguku agar pulang bersama sama dengannya.

" Loh kamu sudah lama dek?" Tanyaku kepada adikku. "Belum kak baru kira kira sepuluh menit." jawab adikku. "Aku sudah lapar sekali kak" kata adikku karna dirinya sangat lapar."

Sabar ya dek bentar lagi kita Sampai kok kita jalan cepat cepat Yach kataku kepada adikku sembari memberi air minumku yang kubawa dari rumah sebelumnya kepada adikku agar bisa mengganjal perutnya yang sudah sangat lapar. Yach kami memang tidak seperti anak orang lain yang mendapat uang jajan dari orangtuanya. Jangankan uang jajan, buat sekolah aja kami bisa sudah bersyukur.

Bersambung.....