Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Though I'm Villainess, I'll Still Alive

🇮🇩ShimeiJiie
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
Ketika aku membuka mata, aku tiba di tempat yang tidak ku kenal. Cukup yakin, ini novel yang pernah aku baca. [The Hero was Survive] [The Hero was Survive] adalah novel yang berpusat pada petualangan karakter utama yang lahir dengan pedang di tangannya. Secara harafiah, Pahlawan memiliki ketertarikan erat dengan pedang sejak dia baru lahir. Aneh? Kurasa tidak. Lagipula pahlawan ini memiliki ingatan dari kehidupannya dulu. Dia dilahirkan kembali ke dimensi berbeda dari sebelumnya. Selain dia, seorang penyihir yang benar-benar pantas disebut pahlawan juga ada. Berbeda dari kelahiran kembali, dia diangkut ke dimensi yang berbeda dari Bumi. Bersama dengan era pertempuran berdarah yang datang, mereka akan berkembang bersama dengan teman-temannya sebagai karakter utama untuk bertahan hidup sampai akhir. Aku menjadi bagian dari novel itu sebagai seorang penjahat kejam mantan tunangan pangeran yang telah diasingkan. Dan setelah diasingkan. Aku merupakan orang yang mengawasi wilayah baru Duke, wilayah yang diambil dari bekas bangsawan sebelumnya yang runtuh karena beberapa masalah. Tapi, tempatnya menetap adalah adalah pusat wilayah, dimana desa pertama yang dikunjungi pahlawan penyihir berada ada dalam buku administrasi wilayah yang dia urus. Masalahnya adalah bangsawan sebelumnya masih memiliki hubungan kerabat dengan pahlawan yang dilahirkan kembali dan tempat penyihir itu menetap dihancurkan oleh pembunuh bersama semua orang didalamnya meninggal. Hingga membuat penyihir menjadi bengkok. Masalah yang lebih besar adalah kenyataan bahwa aku, penjahat kejam dari ibukota tidak bisa mengurus administrasi wilayah dengan baik telah menjadi penjahat bodoh yang membuat orang berpikir aku tidak tahu tentang apa yang terjadi di desa dan mengacaukan penyihir, hanya untuk dipukuli sampai habis. "......... sial, ini mengerikan."
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Chapter 0 – Prolog

Ketika aku membuka mata, aku tiba di tempat yang tidak ku kenal. Tentu saja akhirnya aku tau aku berada di novel yang pernah aku baca.

[The Hero was Survive]

[The Hero was Survive] adalah novel yang berpusat pada petualangan karakter utama yang lahir dengan pedang di tangannya. Secara harafiah, Pahlawan memiliki ketertarikan erat dengan pedang sejak dia baru lahir.

Aneh? Kurasa tidak. Lagipula pahlawan ini memiliki ingatan dari kehidupannya dulu. Dia dilahirkan kembali ke dimensi berbeda dari sebelumnya.

Selain dia, seorang penyihir yang benar-benar pantas disebut pahlawan juga ada.

Berbeda dari kelahiran kembali, dia diangkut ke dimensi yang berbeda dari Bumi. Bersama dengan era pertempuran berdarah yang datang, mereka akan berkembang bersama dengan teman-temannya sebagai karakter utama untuk bertahan hidup sampai akhir.

Aku menjadi bagian dari novel itu sebagai seorang penjahat kejam mantan tunangan pangeran yang telah diasingkan. Aku juga ada sebagai cerita untuk menakuti anak-anak di ibukota. Sebagai orang yang telah mengganggu orang tercinta pangeran sampai mendapatkan akhir buruk dibuang dari ibukota.

Dan setelah diasingkan. Aku merupakan orang yang mengawasi wilayah baru Duke, wilayah yang diambil dari bekas bangsawan sebelumnya yang runtuh karena beberapa masalah. Tapi, tempatnya menetap ada di wilayah sudut barat, dimana desa pertama yang dikunjungi pahlawan penyihir berada ada dalam buku administrasi wilayah yang dia urus.

Masalahnya adalah bangsawan sebelumnya masih memiliki sedikit hubungan dengan pahlawan yang dilahirkan kembali dan tempat penyihir itu menetap dihancurkan oleh pembunuh bersama semua orang didalamnya meninggal. Hingga membuat penyihir menjadi bengkok.

Masalah yang lebih besar adalah kenyataan bahwa aku, penjahat kejam dari ibukota tidak bisa mengurus administrasi wilayah dengan baik telah menjadi penjahat bodoh yang membuat orang berpikir aku tidak tahu tentang apa yang terjadi di desa dan mengacaukan penyihir, hanya untuk dipukuli sampai habis.

"...… sial, ini mengerikan."

Aku merasa sesuatu yang serius terjadi padaku.

Tapi, mungkin ini juga layak dicoba untuk kehidupanku yang baru.