***
Nama dari beberapa Akademi yang turut serta mengikuti pertandingan langit yang dikenal dengan nama Mitavia Battlegrounds.
1. Piri Reis Academy, Green Earther (Bumi).
~ Line Stationary Of Garuda Aircraftt ~
Garuda Aircraft tengah bersiap untuk membawa para Player ke Mitavia. Dari hasil ujian akhir di Piri Reis, hanya terpilih dua Player yang akan mewakili Akademi Piri Reis, yaitu Wildan dan Arashi.
Mereka berjalan pelan menuju Aircraft. Lalu Masteach Xeea dan beberapa Aldean masuk ke dalam Aircraft. Dan tak lama, Wildan berjalan di sebelah Arashi sambil melihat ke arah Gairan yang sudah berada di dalam Aircraft.
Melihat Wildan yang berjalan di sebelahnya itu, membuatnya teringat sesuatu.
"Hey, bukannya kau tidak tertarik dengan undangan kelulusan itu?" Tanya Arashi.
"Awalnya aku tidak tertarik. Tapi apa yang pernah kau bilang ada benarnya,"
"Memang apa yang aku bilang?"
"Coba ingatlah sendiri," balas Wildan sambil berjalan masuk ke dalam Aircraft.
"Apa?! Rambut jagung sialan..!"
***
2. Winter Academy, Ring Saturn (Saturnus).
~ Line Stationary Of Estrella Aircraft ~
Suara tabung penyimpanan Image dari bawah Aircraft itu terdengar cukup kencang. Dan beberapa dari Assis Unity tengah mengarahkan beberapa orang yang akan naik ke Aircraft.
Setelah dirasa sudah tidak ada yang tertinggal, lalu salah satu Assis Unity menghampiri Masteach Regina yang tengah merapikan rambut.
"Maaf Nona Regina, Estrella sudah siap untuk diterbangkan," ucap salah satu Assis Unity.
"Oh, apa semuanya sudah masuk?"
"Sudah Nona. Tuan Putri Chaterina dan yang lain juga sudah menunggu,"
"Baiklah, kalau begitu segera persiapan untuk terbang," ajaknya sambil berjalan masuk ke dalam Aircraft.
"Baik Nona Regina ..."
.... Apa peristiwa beberapa tahun lalu akan kembali terjadi? Aku masih ingat dengan beberapa kejadian yang cukup meninggalkan goresan luka bagi banyak orang ....
***
3. Blue Specter Academy, Blue Neptune (Neptunus).
~ Line Stationary Of Whitegeal Aircraft ~
Serpihan Image putih keluar dari kedua telapak tangan Reona. Lalu dia memadatkannya menjadi sebuah bentuk serangan. Saat dia akan melepas serangan itu, tiba-tiba seseorang dengan topeng tengkorak menghampirinya.
"Cukup!" Seru seseorang dengan topeng tengkorak itu.
Lalu Reona menarik kembali padatan Image itu menjadi serpihan dan menghilang bersama serpihan Image yang keluar dari kedua telapak tangannya.
"Apa sudah mau berangkat?"
"Maka dari itulah aku mencarimu. Cepatlah kembali ke Aircraft,"
"Baik ..." Sahut Reona.
Lalu orang bertopeng tengkorak itu langsung menghilang. Reona segera mengaktifkan Flying Shoes dan terbang kembali ke Aircraft.
.... Apa yang harus aku lakukan dengan senjata aneh itu? Aku merasa ada sesuatu yang sedikit mengganggu pikiranku. Yah, untuk sementara kurasa baik-baik saja ....
***
4. Marie Curie Academy, Curicaldena (Merkurius).
~ Line Stationary Of Vazioaline Aircraft ~
Lucary tengah mengayunkan sebuah pedang untuk mencoba salah satu Skill. Dia lalu melihat ke arah dinding khusus yang letaknya sedikit jauh di depannya.
Angeleos Wings --- Dari sela bentuk pedang itu, muncul serpihan-serpihan Image merah dan menjadi sebuah serangan dengan bentuk sepasang sayap hitam.
Lucary mengarahkan tangan kirinya ke arah dinding itu dan menggenggamnya. Lalu entuk serangan itu melaju cepat ke arah dinding khusus itu dan menghantamnya dengan sedikit keras.
Tak lama kemudian, seseorang berambut merah muda menghampirinya.
"Maaf Tuan Lucary, semua sudah menunggu di dalam Aircraft," ucap Karin, Elpeerager di keluarga Bastelano.
Lucary membuka File Box dan menyimpan pedang berwarna merah gelap itu. Lalu dia mengaktifkan Flying Shoes dan bersiap untuk terbang.
"Sampai kapan kau akan diam di situ?" Tanya Lucary.
"Ah, m-maaf Tuan ..." Balas Karin.
Karin lalu mengaktifkan Flying Shoes dan terbang mengikuti Lucary yang terbang lebih dulu.
***
5. Leemon Morver Academy, Moonlight (Bulan).
~ Line Stationary Of Babygeal Aircraft ~
"Apa semuanya sudah masuk?" Tanya Masteach Orion,
"Sudah Nona!" Sahut Selvina dan Aoki bersamaan.
Karena sudah tidak ada yang perlu di khawatirkan, Orion kembali ke dalam kabin kendali. Lalu di salah satu pasang kursi, dua Player bersaudara tengah membicarakan senjata.
"Apa kau sudah menyempurnakan Special Skill?" Tanya Soora.
"Sampai saat ini aku belum berhasil. Tapi, kata Masteach aku harus memicunya agar bisa bangkit," jelas Hilary.
"Yah, senjata panah milik Ibu memang sulit daripada milik Ayah,"
"Tapi aku pasti akan menyempurnakannya,"
"Yah, kuharap kau bisa. Hahaha,"
"Jangan meledekku, Kakak sialan!"
"Maaf, tapi aku percaya padamu ..."
***
6. Lenarian X Academy, Jupirenater Line (Jupiter).
~ Line Stationary Of Zoaltrex Aircraft ~
Di dalam Aircraft bernama Zoaltrex yang tengah terbang menuju langit Mitavia itu, Figrid dan Nekro duduk di sebelah kursi tempat Elpeerager-nya berada.
"Aku dengar Lucary ikut pertandingan langit," ucap Nekro.
"Kenapa kau menyebut nama Iblis sialan itu?"
"Aku hanya memberi tahu,"
"Iblis sialan itu. Tunggu saja pembalasanku,"
"Apa kau yakin bisa mengalahkannya? Kau Ingat kan, saat Sparing Battle waktu itu?"
"Kau ini! Aku sudah lupa kejadian itu, dan kau malah mengingatkannya kembali!"
"Hahaha ... aku tidak sengaja mengingatnya,"
"Kau ini ada di pihak siapa!?"
"Hahaha ..." Sahut Nekro dengan tawa lepas.
Lalu Elpeerager bernama Stefania itu melihat ke arah Figrid dengan senyum kecil.
.... Meski Tuan kalah melawan Iblis itu, tapi Tuan adalah Player yang paling bersemangat di Akademi ....
***
7. River Round Academy, Circle Blue (Uranus).
~ Line Stationary Of Rangeline Aircraft ~
Di kursi bagian belakang Aircraft, sang Dewi pemalas bernama Ninna tengah tertidur di sebelah Uriko. Karena Uriko sedikit bosan dia mencoba menjahilinya dengan menyentuh lubang hidung Ninna, lalu menempelkannya pada mulut itu.
.... Makan itu, dasar tukang tidur ....
Tak lama, Ninna mulai tersadar karena mengecap sedikit rasa asin.
"Uriko, aku baru saja bermimipi berada di tempat yang penuh dengan makanan. Tapi begitu aku mencoba salah satu makanan itu, rasanya asin," ungkap Ninna, hingga membuat Uriko tertawa.
"Kenapa kau malah ketawa?"
"Hahaha ... seindah itukah mimpimu?"
"Tidak juga. Tapi entah kenapa, rasa dari makanan tadi itu masih terasa meski aku sadar,"
"Kalau begitu lupakan saja mimpimu," sahut Uriko, sambil menahan tawa kecil.
"Yah, aku jadi tidak sabar ingin melihat arena pertandingan itu," balas Ninna, lalu memejamkan kedua matanya kembali.
"Hey! Bisa-bisanya kau kembali tidur!" Protes Uriko.
Karena membuat Uriko kesal, Ninna perlahan bangun. Dia lalu merangkul lengan kanan Uriko dan langsung bersandar di lengan kanan Uriko.
"Kalau begitu, bisakah kau menjagaku saat tidur? Siapa tahu aku bermimpi tentangmu," pinta Ninna.
"K-Kau ini ..."
Dengan wajah kemerahan itu, Nekro membiarkan Ninna bersandar di lengannya.
***
8. Venuela Academy, Elvenus (Venus).
~ Line Stationary Of Vincinater Aircraft ~
Seorang Player rambut coklat bernama Revan tengah duduk di sebelah Naomi, seorang Elpeerager di keluarga Anderson.
"Tuan Revan. Apa Anda baik-baik saja?" Tanya Naomi.
"Tentu saja. Aku hanya sedikit kesal dengan si menyebalkan itu,"
"Ada apa dengan Tuan Shean? Apa Anda bertengkar lagi?"
"Aku sampai bosan kalau harus bertengkar dengannya. Oh iya Naomi, bolehkah aku menyandarkan kepalaku di pangkuanmu?"
"T-Tentu saja boleh Tuan," balas Naomi sambil mempersiapkan tempat pangkuannya.
Lalu Revan menyandarkan kepalanya dan membuat Naomi menahan malu sekaligus senang.
"Naomi, apa kau pernah jatuh cinta?"
"Eee ... pernah Tuan,"
"Jangan bilang kau jatuh cinta padaku," tebak Revan.
"Ah, t-tentu saja bukan,"
"Syukurlah kalau begitu. Karena kau sudah ku anggap sebagai Adikku sendiri,"
"Terima kasih Tuan ..." Balas Naomi dengan pelan.
Lalu Revan perlahan menutup kedua matanya.
.... Seandainya mimpi waktu itu adalah petunjuk, pasti di suatu tempat aku bisa bertemu dengan sosok wanita itu ....
***