waktu berlalu begitu saja.raya dan anggara semakin dekat.raya benar benar merasakan jatuh hati pada suami hantu nya.pertemuan yang sering dan rasa empati nya pada anggara membuat benih benih kasih sayang dan rasa takut kehilangan muncul di hati nya.raya mulai bersikap egois,padahal dia sudah mengetahui keberadaan keluarga anggara setelah mencari beberapa hari lama nya.namun ia seolah enggan memberi tahukan kepada anggara.orang tua raya yang sudah kembali dari kampung juga merasa khawatir pada kondisi raya.tak jarang mereka menyaksikan raya tertawa tawa sendiri,mengobrol sendiri bahkan kadang dia marah tak jelas atau pun tiba tiba ketahuan menangis.
Malam itu pak surya memanggil raya,setelah mendapatkan banyak pengaduan dari bu marini dan bagas.pak surya sengaja mengajak raya mengobrol berdua di teras rumah.
"duduk sini nak dekat bapa..."ucap pa surya ketika melihat raya datang.raya segera duduk di samping nya.
"ada apa pa...??"tanya raya,ia merasa keheranan karna tiba tiba ia di panggil pak surya.pak surya agak lama bicara.dia menghela napas nya beberapa kali.ia mengelus rambut anak nya.
"maafkan bapa dan ibu bila tak ada waktu untuk mu akhir akhir ini..."lanjut pak surya,raya semakin keheranan.
"bapa kenapa sih...?aneh...!!!"raya tertawa menggoda pak surya.pak surya hanya tersenyum kecil.
"kalau ada masalah cerita sama bapa,bapa akan selalu menjadi pendengar yang baik.jangan memendam apapun sendiri.semua orang perlu teman untuk berbagi.termasuk kamu..."ucap pak surya lembut.raya awal nya terdiam karna heran,lalu ia tersenyum dan mengacungkan jempol nya.
"ya sudah istirahat,jangan keseringan gadang..."perintah pak surya.
"jadi bapa manggil raya kesini cuma mau bilang gitu doang..."raya tampak kesal.pak surya hanya tersenyum dan kembali mengelus rambut anak nya.raya segera berdiri.
"bapa ngga usah khawatir.pokok nya kalau ada apa apa,bapa yang raya cari terlebih dahulu."raya tersenyum sambil beranjak.tiba tiba anggara yang sedari tadi berada di samping nya menggandeng pundak nya.
"kenapa aku tiba tiba cemburu sama bapamu,dia begitu mencintai mu,dan kamu pun begitu mencintai nya...."bisik anggara lembut,seolah meledek.raya segera melepaskan tangan anggara di bahu nya dan menggandengnya masuk rumah.pak surya yang melihat gelagat aneh raya di depan nya semakin khawatir.dia segera pergi menemuo bu marini di kamar.pak surya segera mengunci pintu kamar agar pembicaraan mereka tak ada yang mendengar.bu marini tampak terkejut
"ada apa pa....?gimana raya...?"tanya bu marini cemas.
"apa sebaik nya raya kita bawa ke psikiater bu,bapa khawatir..."ucap bapa.
"tapi pa,gimana cara nya.tak mungkin kita bilang langsung ke raya dan menyuruh nya pergi ke psikiater."balas ibu,pak surya merasa kebingungan.
"harus nya bapa bicara tentang gelagat aneh nya langsung tadi.biar raya mau pergi ke psikiater.mumpung belum terlambat.."balas ibu.
"ngga bisa bu,raya itu perlu di rangkul,di dengarkan.kalau bapa tadi bicara apa adanya apa raya ga akan berasumsi kalo kita secara tidak langsung menyebut nya gila..."jelas pak surya.bu marini tampak semakin khawtir.
"terus gimana dong pa.kasian raya,masa depan nya masih panjang..."pak surya tampak berpikir.
"gini aja bu,besok sepulang kerja bapa mau nemuin orang pintar.siapa tau bisa membantu.kebetulan teman bapa ada yang sering berobat kesana..."ucap pak surya.
"bapa masih percaya sama gituan.raya perlu di obati pa.bukan bapa bawa ke dukun..."ibu tampak tidak setuju.
"sudahlah bu,kita hanya ikhtiar.siapa tau juga kan.semua demi raya...."ibu tampak kesal.
"yasudah terserah bapa.ibu hanya ingin raya sembuh.kasian..."pak surya mengiyakan.
keesokan hari nya suasana rumah sedikit berbeda yang di rasakan raya.orang tuanya dan bagas tampak terasa lebih hangat dan banyak bicara.perhatian perhatian kecil juga raya rasakan.tampak aneh namun raya tampak senang.raya tak menaruh curiga kalau mereka melakukan itu karna khawatir padanya.
Sore hari pak surya tak langsung pulang, dia di antar teman nya pergi ke rumah pak harja,seorang dukun yang terkenal dan juga ayah dari bima.tampak dari depan rumah pak harja yang tergolong megah dengan pernak pernik yang berbau mistis,cukup takut pikir nya untuk menempati rumah seperti itu.beruntung pa surya karna ini tak ada pasien sore itu hingga ia tak perlu menunggu lama.kemudian pak surya di ajak ke suatu ruangan,tampak remang dan berhawa dingin,pak surya menyerahkan foto raya kepada pak harja setelah mereka duduk.
"dia anak saya pa,dia tampak bersikap aneh semenjak dia hampir meninggal beberapa bulan yang lalu.saya takut mental nya terganggu karna terbentur atau karna apa..."ucap pak surya sedikit ragu ragu.
"siapa nama nya..."tanya pa harja.
"raya wijaya..."pak surya membebarkan semua nya yang sering terjadi pada raya.dia juga memberi tahu tanggal lahir dan hari kelahiran raya.tak lama pak surya di suruh menunggu.pak harja masuk ke ruangan lain di ruangan tersebut beserta foto raya yang dia berikan.cukup lama pa harja di dalam sampai akhir nya keluar kembali dan duduk di hadapan pak surya.
"anak bapa di ikuti mahluk sebangsa jin.jin itu menempel pada raya dan sulit untuk di lepaskan..."ucap pak harja.
"hati hati pa,bisa bisa anak bapa di bawa pergi jauh oleh jin tersebut ke dunia nya.."lanjut pak harja,setengah benar,setengah salah.
"lalu kami harus bagaimana pak..."tanya pak surya.
"nikahkan dia..."pak surya sedikit terkejut.
"bagaimana mungkin,raya terlalu muda untuk menikah..."elak pak surya.
"tak ada cara lain pak,itu satu satu nya cara.bila dia mempunyai kekasih atau tambatan hati yang di cintai nya jin itu akan pergi..."tak lama pak harja memberikan sebuah batu berbentuk liontin.
"berikan ini pada raya sebagai perlindungan.jin tersebut tak akan bisa mendekati raya..."pak surya membawa liontin tersebut...lalu memberikan amplop di meja pak harja.pak surya segera berpamitan lalu segera beranjak pulang.di depan pagar rumah pak harja dia bertemu dengan bima yang hendak memarkirkan motor nya.bima tampak terkejut karna sering bertemu pak surya.
"loh bapa..."tanya bima sambil mencium tangan pak surya.
"nak bima...kamu...???"pak surya tampak bertanya tanya.
"saya anak pa harja,bapa ada perlu sama ayah..."?jawab bima.
"ohhh pantas,bapa tadi liat liat pak harja kok kaya sering ketemu.tampan dan gagah.mirip nak bima..."
"bapa bisa aja,ayah sudah tua pa.sudah keriput..."bima tersenyum kecil.
"maaf nih nak bima,bapa tak bisa lama lama.bapa tinggal dulu..."pak surya segera berpamitan pulang.bima segera bertanya kepada ayah nya ada apa pak surya hingga bisa datang menemui nya.pak harja pun menceritakan maksud pak surya.bima tampak terkejut lalu memberitahu kalau raya adalah pujaan hati nya yang sering dia ceritakan kepada ayah nya.bima bertekad akan membantu raya habis habisan....