Aku membuka mataku, dan melihat sebuah cahaya silau yang terang, kemudian aku melihat tangan dan jari tanganku yang ku angkat dan ingin meraih seorang wanita. Wanita itu tersenyum dan mengatakan hal yang tidak ku ketahui, ia menggendongku dan mengangkatku ke sebuah balkon. Aku melihat pemandangan yang sangat luas, dan sangat indah.
Terdapat pegunungan, terdapat tembok yang didalamnya terdapat gedung dan rumah-rumah yang dan diluar tembok terdapat padang rumput yang begitu luas, sungai yang memanjang membelah daratan dan tembok tersebut menuju kearah tempat yang ku berada, terdapat matahari tepat di depanku, di sebelah kanan ku terdapat laut tempat sungai itu bermuara dan di sebelah kanan terdapat lembah yang di penuhi ladang dan rumah kecil, yang di pisahkan oleh tembok.
Sebuah lambang yang sangat familiar yang ku ketahui, Giyanti Empires. itu adalah tempat yang pernah ku tinggali. Ya! aku mengigatnya, aku telah bereinkarnasi di dunia ini, aku memiliki kehidupan baru, dan di kehidupan ini, aku akan memiliki seorang adik perempuan yang akan di namakan Anaya, aku penasaran siapa namaku disini.
Ruang Tahta, Seven Paradise.
"Yang mulia, kita telah melakukan reinkarnasi kepada semua manusia. Dan hanya beberapa orang saja yang memiliki ingatan akan Seven Paradise" ucap Anyaman.
"Aku telah mengutus Thania, ia adalah salah satu manusia yang di reinkarnasi dengan ingatan penuh, dan ia juga akan memiliki Entity Power sebesar 6%" ucap Yugell.
"Bukankah itu sangat kuat dibandingkan seluruh manusia yang hanya memiliki 5% kekuatanmu" balas Anyaman.
"Itu perlu, karna dengan itu, ia akan menjadi Noble Prophet pertama, yang sebelumnya gagal kita lakukan" ucap Yugell.
"Kalau begitu, bukankah kita harus membantunya dengan segera?" Ucap Anyaman.
Yugell pun memanggil Illya dan Haru, dan meminta Illya menggantikannya, dan Haru menggantikan Anyaman. Yugellpun berkata, kalau begitu mari kita kesana Anyaman.
Yugell dan Anyaman bereinkarnasi ke Kekaisaran Giyanti.
Yugell berienkarnasi sebagai Anak dari Bangsawan Avalon Sergeu van Giyanti, sepupu Thania. Dia bernama Clarissa Von Giyanti. Dan Anyaman bereinkarnasi sebagai anak dari Ahli Pedang Jhonatan Nullheim yang menjadi pemimpin pasukan dari Bangsawan Avalon Sergei van Giyanti. Ayahnya Clarissa dan ia bernama Theodor Nullheim.
5 Tahun kemudian, Anayapun lahir, dan Kaisar melakukan pesta besar.
Clarissa yang berumur 5 tahun pun datang ke Istana dan ia dikawal oleh Theodor. Thania yang berumur 8 Tahun saat itu merasakan hal aneh ketika pesta dimulai. Iapun pergi ke Kamar mengira dirinya tidak sehat.
Namun ketika di persimpangan jalan, iapun di tabrak oleh Clarissa, dan Theodor yang secara reflek memegang pinggang Clarissa, dan Clarissa yang tanpa sadar memegang rok Thania yang terjatuh, rok Thaniapun koyak, dan wajahnya Thania memerah pucat.
"Kamu" ucap Thania dengan ekpresi malu, sedih dan marah, iapun menahan air matanya dan berlari ke kamarnya dengan wajah merah. Setelah dikamar ia melihat roknya yang koyak dari pinggang, sampai kekakinya dan dengan wajah sedih ia menangis dengan memeluk bantal di tempat tidurnya.
Clarissa yang merasa bersalah mendatangi Thania, namun ketika ia mengetuk pintu, Clarissa merasa tidak ada yang mendengar ketuka tersebut, dan iapun masuk dengan perlahan, iapun masuk perlahan dan mengatakan "Permisi", dan saat ia berjalan ke arah tempat tidur dan melihat sperti ada seseorang yang tidur, ia pun mendekatinya dan meminta maaf.
Namun karna ada yang datang dan takut dikira penjahat, Clarissa pun sembunyi di kasur. Thania dengan handuk masuk ke kamar setelah mandi bersama pelayan yang datang menyiapkan pakainnya, iapun menyuruh pelayan tersebut keluar dan ingin memakai baju sendiri, namun setelah ia melepas handuknya, ia tiduran di tempat tidur. Ia merasa aneh dan saat ia membalik selimut, terdapat Clarissa disitu. Wajahnyapub memerah dan menutup kembali wajah Clarissa sambil berkata "Ngapain kamu datang Yang Mulia".
Clarissapun membuka selimut yang ditutup Thania dan berkata "kalau kamu tau aku, mengapa kamu sperti itu?".
Thaniapun mengatakan "Mengapa asal kita bertemu, selalu ada kejadian sangat aneh, apakah kamu merencanakannya"
Yugellpun menjawab "Kok kamu tanya itu samaku"
"Kamu adalah Lord God, segala sesuatu terjadi atas kehendakmu" balas Thania.
"Benar juga, Aku dan Anyaman bereinkarnasi di kerajaanmu untuk membuat sakte Yugellism, dan kamu sebagai Noble Prophet" ucap Yugell.
"HAHHH!!! Jadi mengapa pertemuan sperti ini terjadi?" Ucap Thania.
"Bukan aku yang membuat takdir sperti ini" Balas Yugell.
"Jangan bilang, ada Entitas yang ada diatas mu Yang Mulia Lord God" ucap Thania
"Kamu benar, mungkin ada Entitas yang menulis cerita kita dengan membuat pertemuan kita sperti ini" balas Yugell.
"Jangan membodohiku, kamu adalah Entitas Tertinggi di Alam semesta ini wahai Lord God" ucap Thania.
Pintupun di ketok, dan seorang anak lelaki 5 tahun membuka pintu, Thania yang tidak memakai apapun menoleh kebelakang, dan melihat Theodor.
Wajahnya Thania memerah dan airmatanya mau keluar.
Dan Theodor yang mengerti menutup pintu tersebut.
Beberapa menit kemudian
Thaniapun menangis memeluk bantal di tempat tidurnya, dan Theodor berdiri di samping pintu, dan Yugell duduk di kursi tempat meja rias.
Theodorpun mengatakan "Jangan mangis wahai Noble Prophet Thania".
Thaniapun bertanya "Apa sih yang ditulis di takdirku, sampai ke-dua entitas tertinggi melihatku tanpa memakai busana?".
Theodorpun menjawab "Aku tidak dapat menjawabnya".
Yugell pun mengatakan "Tidak ada yang tidak terlihat bagiku dan para God Being. Jadi janganlah malu"
Thania yang semakin malu, melemparkan bantal dan mengatakan "Jangan mengatakan sperti itu didepanku, seolah manusia itu sperti binatang di hadapanmu".
Theodorpun berpikir dan menjawab "kamu benar, sejatinya manusia adalah binatang, Namun manusia tidak sperti binatang, tapi beberapa diantara mereka memiliki kelakukuan lebih dari binatang. Melakukan kejahatan sesama manusia, merusak planet kehidupannya sendiri, dan banyak hal yang merugikan untuk dirinya dan orang lain".
"Aku tau itu, jadi mengapa kalian juga sperti itu? Melihat semua orang tanpa busana, bukankah memalukan?" Jawab Thania.
"Bila kita melanjutkan persoalan ini, kita akan membuang tenaga dan waktu untuk membahas yang tidak perlu, Thania. Aku akan mengatakan ini padamu. Kamu dan Adikmu Anaya. Akan menjadi pemimpin besar di Kekaisaran ini melebihi gelar kalian saat ini. Jadi kamu harus mengawasi segala hal yang akan dapat mempengaruhi adikmu menjadi pemimpin yang jahat dan kejam, dan kamu harus menjadi Noble Prophet, dimana kamu juga harus menyatu degan Rakyatmu" ucap Clarissa.
Thania berkata "Aku mengerti, aku juga berpikir bahwa aku tidak akan mengambil gelar pemimpin Kekaisaran Giyanti. Aku akan menjadi warga biasa dan menjadi Rakyat yang baik yang membela negaranya.
"Kamu salah menanghapinya Thania", ucap Theodor.
"Jadi bagaimana, Prime God Anyaman?" Ucap Thania.
"Kamu harus menjadi Noble Prophet dan menyatu dan memimpin seluruh Dunia untuk menyembah Lord God Yugell Ein Hergott". Ucap Theodor.
"Jika itu yang kamu minta Prime God, aku akan menurutinya" ucap Thania.
"Heiiii" ucap Clarissa.
"Ada apa Yang Mulia" ucap Theodor
"Rasanya yang jadi Lord God itu lebih cocok ke kamu ya Theodor" ucap Clarissa.
"Apa jangan - jangan kamu itu Penyemburu ya? Yang Mulia Lord God" ucap Thania.
"Hahh!! Aku akan pergi ke pesta, yang pentinh kamu tau apa yang ingin ku sampaikan, sampai jumpa" ucap Clarissa.
Clarissapun membuka pintu dan segera pergi dan Theodor menghampirinya segera.
Didalam kamar Thaniapun memakai pakaiannya, dan seorang gadis berumur 12 tahun datang untuk mengambil pakaian yang robek milik Thania. Sebelum ia mengetuk untuk masuk ia mendengar Thania yang berbicara sendiri
"Mengapa Yang Mulia Lord God Yugell Ein Herrgott , dan Prime God Anyaman datang bereinkarnasi dan bergabung menjadi bagian dengan kami". Ucap Thania.
Gadis tersebutpun terdiam, tidak jadi mengetuk pintu dan tidak lama kemudian
Thania pun berbicara sendiri lagi.
"Hah~ Aku ingin tidur saja, pasti menjadi Noble Prophet akan membuatku pening".
Gadis yang tidak itu mengertipun memundurkan kakinya, tapi pelayan lain yang lebih tua memegang pundaknya, pelayan tersebut baru tiba di belakang gadis itu karna ingin menyampaikan pesan dari Raja kepada Thania. Ia pun mengetuk pintu, dan Thania mengatakan silahkan masuk.
Clarissa mengetahui bahwa akan ada yang akan mengetahui bahwa Thania telah di utus oleh-Nya dan telah menyiapkan 4 Arch Angel di sekitar Thania dengan menyembunyikan keberadaannya dan tidak terlihat.
Malampun tiba, Di sebuah pegunungan dengan bukit-bukit yang sangat curam terdapat goa, itu dibuat sama persis dengan goa yang dimiliki oleh Draco Nava. disitu ia bersama Tho Mas sang Dragonlord dan keluargnya. Namun kondisinya sangat berbeda, dimana lembah itu di penuhi oleh Naga dengan Golem yang aktif bergerak, tidak sperti dahulu saat Draco Nava berada di Dunia yang lama.
percikan api dari dua batu yang di gesekkan dan mengeluarkan api yang membakar rerumputan yang disusun. Dan ketika Api tersebut dinyalakan oleh Theodor, Theodor pun duduk disamping Clarissa, dan mereka berbincang dengan Draco Nava di antara bintang pada malam hari
Clarissa dan Theodor memiliki rambut hitam coklat dengan mata coklat kekuningan, Clarissa memiliki rambut sebahu sementara Theodor memiliki rambut yang pendek dengan sisiran atas ke arah belakang dan memiliki poni ke arah kiri, itu terlihat sperti gaya rambutnya saat jadi Prime God, Clarissa memakai baju gothic merah muda sperti rambut Draco Nava. dan Theodor memakai armor kulit berwarna coklat dan kaus yang tersembunyi di balik armornya, ia memakai pedang pendek di belakangnya, di umurnya 5 tahun, theodor telah meraih master pedang melawan beberapa prajurit ayahnya.
8 Tahun berlalu, Thania yang telah berumur 16 Tahun akan diberikan kuasa untuk memerintah kota kecil di selatan Ibukota Kekaisaran Giyanti, Metrolis, yaitu Kota Silverbind, Kekaisaran, kota itu berada dibawah kendali Ayah Clarissa,
Thania yang duduk di dalam ruang kerjanya menatap kearah Clarissa yang tersenyum dengan Theodor di sampingnya.
ia bertanya kepada mereka "Mengapa semua hal yang ada disini sangat mirip dengan dunia yang lama".
Theodorpun menjawab "Kita memulai ulang seluruh sejarah di semua planet di dunia ini. jadi beberapa tempat akan sama dan sangat mirip dengan setiap planet yang ada di Dunia yang pernah hancur. itu akan menutupi bahwa Sejarah Dunia ini pernah hancur".
Clarissa mengatakan, kamu telah berumur 16 Tahun, dalam waktu dekat kamu akan menerima wahyu pertama, dan menjadi seorang Noble Prophet. Dan kehidupanmu akan berubah.
Sementara itu, di Planet Infernal, para Demonlord yang berasal dari Tharsus di ingin mengambil alih dunia yang saat ini direinkarnasikan. salah satu Demonlord memegang pecahan aura gelap.
"Yugell Ein Herrgott, aku akan merebut kembali Dimensiku, dan menghancurkanmu. ucapnya"
Tobe Continue