Chereads / sistem the gamer / Chapter 755 - Bab 273 menjinakkan rubah

Chapter 755 - Bab 273 menjinakkan rubah

"sepertinya kerajaan Eva memiliki ambisi besar." cinzia segera memecah keheningan dan aku membalasnya dengan anggukan ringan.

"aku tidak menyangkalnya, karena itu aku membutuhkan seseorang seperti nona fox" lalu aku menatap Kim Hanna yg masih berdiri diam dengan expresi datarnya.

"aku masih tidak mengerti, kamu bisa sampai sejauh ini menunjukan bahwa kemampuan mu tidak lebih rendah dari ku" Kim Hanna mulai menunjukan rasa penasarannya dan aku membalasnya dengan menggelengkan kepala.

"sejujurnya aku paling benci hal hal politik seperti ini jika bukan karena situasi Eva yg mengharuskan ku mengambil posisi raja untuk membantu, aku lebih baik tinggal di pengasingan bersama flone dan hidup bahagia."

"kamu berkata seakan akan mendapatkan posisi raja sangat mudah" Kim Hanna kembali menunjukan wajah kesalnya pada ku.

"kamu lihat sendiri dan itulah yg terjadi." seketika aku muncul di depan Kim Hanna dan langsung memeluk pinggangnya yg membuatnya sedikit panik. "aku sangat jarang menghargai seorang wanita nona Kim Hanna"

aku perlahan mengangkat dagu nya dan mata kami berdua saling bertemu. "ratu Eva hanya titik awal bagi mu"

"apa maksud mu" Kim Hanna bertanya dengan nada serius.

"siapa yg mengatakan hanya ratu parasit yg bisa menyerang dunia lain."

"kamu... kamu...." tapi aku segera menutup mulut Kim Hanna dengan jari ku sambil memberinya senyum lembut. "aku bisa berjanji pada mu satu hal.." perlahan aku merapikan rambut Kim Hanna dan menyelipkannya di telinga nya sambil mendekatkan bibirku di telinganya. "suatu hari statusmu tidak akan lebih rendah dari 7 dewa paradise"

bisikan ku langsung membuat jantung Kim Hanna berdetak lebih kencang dan nafasnya mulai tidak teratur.

tangan ku perlahan memainkan bibir kecil nya yg indah sambil berkata dengan nada main main. "hanya kamu satu satunya wanita yg membuatku sampai mengeluarkan semua kartu ku hanya untuk memikat mu, kamu tahu kenapa...?"

Kim Hanna hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan ku. "memiliki mu sama artinya aku memiliki banyak waktu untuk melakukan hal hal lainnya."

"kamu ingin menjadi penjaga toko."

"tidak juga... aku perlu membuat banyak artefak, berlatih untuk meningkatkan kekuatanku dan di malam hari aku juga harus melatih fisik mu."

"itu terdengar seperti lelucon bagi ku"

aku mengangguk dengan sungguh sungguh. "aku juga merasa seperti itu kerena baru beberapa bulan yg lalu aku hanya seorang teknisi keliling dan sekarang menjadi raja, mendapatkan cinta dari hantu pendendam yg ternyata seorang miliarder, mengubah ratu yg polos menjadi ratu yg penuh semangat di ranjang, membunuh musuh yg hampir mendekati dewa, di puja seperti dewa oleh rakyat eva dan kamu tahu lelucon yg akan segera terjadi."

Kim Hanna hanya menggelengkan kepalanya. "jika kamu kembali ke sinyoung sekarang, nasib mu pasti akan sial." aku menunjukan expresi main main ku sebelum melanjutkan kata kata ku lagi. "mungkin kamu akan di bunuh di tengah jalan, lalu mereka menyalahkan ku sebagai pembunuhnya karena kamu menolak tawaran ku."

lalu aku menunjukan expresi berpikir lagi sebelum berkata. "mungkin akan ada yg menculik mu dan menggunakan mu untuk membuat penawaran dengan ku."

"..."

"atau mereka mungkin akan berusaha mengendalikan mu dan menggunakan mu sebagai pion nya untuk mengendalikan kerajaan Eva."

"kamu menjebak ku" desah Kim Hanna dengan expresi tak berdaya.

"aku tidak akan menyangkal nya" aku menjawab dengan acuh tak acuh.

"aku benar benar lengah, semestinya aku menyadarinya saat kamu mulai membuat keributan untuk menarik perhatian di sekitar."

"he he he kamu terlalu terpesona oleh ketampanan ku."

"jangan narsis." geram Kim Hanna dengan expresi kesal, tapi aku mulai mengangkat dagunya dan memperhatikannya dengan seksama.

"kenapa wanita cantik seperti mu masih melajang hingga sekarang, apa kamu terkena sihir kutukan yg membuat pria menjauh dari mu." perlahan aku mendekatkan wajah ku ke wajah Kim Hanna yg membuat wajahnya memerah dan terlihat panik.

"jangan bicara omong kosong, mereka semua bukan tipe ku."

"lalu bagaimana dengan ku."

"itu...ini pertama kalinya kita bertemu." Kim Hanna berusaha menjauhkan wajahnya dari wajah ku yg mendekat.

tapi karena pelukan ku sangat erat, Kim Hanna hanya bisa pasrah dan menutup matanya rapat rapat.

tapi ciuman yg dia harapkan tidak kunjung datang.

"pffft" aku perlahan melepas pelukanku sambil menahan tawa ku melihat expresi lucu Kim Hanna.

melihat ini Kim Hanan menatap ku dengan mata yg lebar yg menunjukan kekesalannya.

"ha ha ha ha ha" aku tidak bisa menahan tawa ku lagi.

"kamu mempermainkan ku" geram Kim Hanna dengan kesal dan dia langsung menerjang ke arah ku.

tentu saja aku langsung menangkap nya dan membiarkannya memukul dada ku terus menerus. "aku tidak akan memaksamu melakukan hal hal yg tidak kamu inginkan."

"apa aku bisa memegang kata kata mu"

"selama kamu tidak menggunakan kostum perawat atau piyama transparan, aku bisa sedikit menahan diri."

"kamu....." Kim Hanna kembali menatap ku dengan kesal dan aku tersenyum canggung sebelum membuka mulutku. "aku pria normal, tidak seperti seekor kelinci yg berbaring di ranjang itu" aku dengan santai menunjuk ke arah Seol.

"setidaknya kamu sadar diri."

"tentu saja... untuk menerobos ke ranah kultivasi yg lebih tinggi kita harus mendapatkan pencerahan dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu."

"omong kosong lainnya."

"ya ya.. tapi waktu istirahat mu sudah selesai ibu lucy"

"siapa yg kamu panggil ibu lucy" geram Kim Hanna yg semakin kesal.

"ehh... bukankah anak perempuan kita nanti bernama Lucy."

tubuh Kim hanna kembali menegang sebelum berkata dengan kesal. "jangan memutuskan nama anak kita sesuka hati."

"baiklah... kamu yg memutuskan."

"mm" Kim Hanna mengangguk penuh persetujuan sebelum kembali menatap ku dengan kesal.

"kamu menjebak ku lagi..."

"he he he... biasakan diri mu dengan kerajaan Eva terlebih dahulu dan tanyakan semuanya pada kuhne. aku sudah memberi tahu mereka tentang kedatangan mu."

"apa maksud mu" tapi portal oranye segera terbuka di belakang tubuh Kim Hanna dan aku segera mendorong nya untuk masuk kedalam portal.

"kamu....."

brurrrr... Kim Hanna langsung terjatuh di pemandian air panas di area inti.

"kamu bajingan.... pria kasar...." teriakan Kim Hanna langsung bergema di seluruh ruangan dan aku berkata dengan nada santai sebelum menutup portal. "nikmati waktu santai mu."

dan aku menatap semua orang sambil mengangkat bahu ku dengan expresi tak berdaya. "hanya itu satu satunya cara menjinakkan rubah licik itu."

Hugo, Kazuki, Hao win, master Ian dan Marcel langsung mengacungkan jempol nya pada ku dan Jang maldong hanya menggelengkan kepalanya dengan expresi tak berdaya.

"kenapa tidak sekalian kamu membawa seo yuhui bersama mu" tanya cinzia dengan nada acuh tak acuh.

aku menatap cinzia untuk sesaat lalu menatap seo yuhui dengan penuh perhatian dan dia hanya memberiku senyum lembutnya yg membuat ku sedikit merinding.

"ehem.. selain cantik dan dada yg nyaman untuk di mainkan, aku rasa tidak ada lagi yg istimewa dari nya."

"bagaimana kamu tahu jika aku tidak memiliki keistimewaan?" seo yuhui masih mempertahankan ketenangan dan saat itu aku tersenyum padanya sebelum menjawab pertanyaannya. "dalam mimpi panjang ku di pagoda mimpi, kamu adalah kekasihku di bumi dan bahkan kita sudah berjanji untuk menikah."

"...." semua orang melebarkan matanya dan bahkan seo yuhui yg tenang mulai merasa tidak nyaman.

"tapi tiba tiba kamu memutuskan hubungan kita secara sepihak dengan alasan yg konyol."

"apa alasan yg aku buat di dalam mimpi mu" rasa penasaran terdengar dari nada bicara seo yuhui.

"awalnya kamu hanya berkata bahwa sudah tidak mencintai ku tapi saat aku memasuki paradise dan bertemu dengan ku lagi, kamu mengatakan alasan yg sebenarnya."

"apa itu" seo yuhui sedikit mendesak dan aku menjawabnya dengan nada acuh tak acuh.

"kamu bilang kamu mendapatkan perasaan dari diri mu di masa depan, sehingga kamu lebih memilih meninggalkan ku dan mengejar Seol. bukan kah itu konyol...."

"...." seo yuhui melebarkan matanya dengan expresi penuh kejutan.

"bagaimana jika perasaan yg di kirim oleh dirinya di masa depan mengatakan bahwa dia harus bergabung dengan ratu parasit, apa dia akan mengikutinya juga...."

"..."

"mengikuti perasaan diri di masa depan sama dengan mengikuti jalan yg sama dengannya, jika memang hasilnya bagus dia tidak akan repot repot mengirimkan perasaannya ke diri nya di masa lalu."

"...."

"bukankah itu artinya dirinya di masa depan menghadapi kemalangan yg luar biasa sehingga dia mengirimkan perasaannya ke masa lalu sebagai cara terakhir untuk mengubah masa depannya."

"itu...." seo yuhui menunjukan sedikit kepanikan, tapi untungnya master Ian segera menyela. "jadi kamu tahu bahwa Seol akan menyelamatkan semua orang di laboratorium lama itu dari mimpi mu."

aku mengangguk ringan. "tapi Seol sedikit terlambat karena Yui berakhir dengan tragis."

Yui yg berdiri di sebelah Kazuki langsung tertegun dan bersiap untuk mengatakan sesuatu, tapi aku segera menghentikan nya dengan melambaikan tangan ku.

"jangan salah paham aku tidak ada niat menyelamatkan mu karena tujuanku adalah membunuh banyak parasit untuk mendapatkan poin kontribusi."

lalu aku menatap master Ian. "dan jangan mengandalkan mimpi ku, karena mimpi itu berakhir tepat setelah hari ini. jadi kedepannya tidak ada yg tahu apa yg terjadi."

"apa yg membuatmu sadar dari mimpi mu" Ian semakin penasaran dan aku tersenyum canggung padanya. "selama kamu mau menanggung resikonya aku tidak keberatan mengatakannya."

"apa itu sangat berbahaya."

"mungkin beberapa pukulan dari seorang wanita."

"jadi tidak masalah, katakan saja" Ian menjadi semakin antusias dan aku mengangguk ringan sebelum berkata. "aku tiba tiba di perkosa oleh wanita tombak ini" aku menunjuk ke arah permaisuri suci yg membuat semua orang terkejut.

"jangan tanya aku, aku juga tidak tahu kenapa di dalam mimpi ku dia melakukan itu. tentu saja aku menerimanya dengan senang hati, tapi sorot matanya mengingatkan ku pada seseorang yg sangat aku cintai jika di lihat dari dekat."

"...."

"karena aku merasa keanehan inilah aku sadar bahwa ini hanya mimpi, tapi aku tidak menyangka semua orang yg kutemui di dalam mimpi benar benar nyata bahkan alur mimpinya sedikit mirip."

tapi saat itu permaisuri suci tiba tiba berdiri dengan mata yg sedikit memerah.

"tenang permaisuri suci... itu hanya mimpi, jangan diambil hati." tapi permaisuri suci hanya melirik ku dengan tatapan sedih sebelum bergegas keluar dari ruangan yg membuat suasana menjadi hening.

"ingat kata kata mu master Ian." tapi master Ian hanya menelan ludahnya sambil menunjukan expresi ngeri.