"seira masakan mu sangat enak, sayang sekali aku tidak akan bisa memakannya setiap hari." memang rasa masakan seira lumayan enak dan itu bukan suatu kebohongan.
"datanglah jika kamu menginginkannya lagi" tapi aku hanya menggelengkan kepalaku sambil menikmati makanan seira. "papa, Anya ingin membawa mama seira."
"tidak semudah itu sayang, kaum bangsawan memiliki banyak aturan yg mengikat mereka dan berbagai ideologi yg kaku. kebanggaan, harga diri, kesetiaan, pengabdian hal hal seperti ini mengikat hati mereka." sekita semua orang mulai memperhatikan ku dengan serius. tatapan terkejut, kebingungan penasaran, antisipasi dan kecurigaan mulai muncul di wajah mereka.
"papa, Anya ingin mama seira." tapi kata kata tegas Anya langsung menyadarkan mereka.
"bahkan jika papa bisa mendapatkan cinta seira, belum tentu seira bisa bersama papa."
"apa masalahnya papa, bukankah papa hanya perlu membawa mama seira pergi." aku dengan lembut membelai kepala Anya. "kaum bangsawan sangat ortodox dan kaku karena mereka tidak pernah melihat dunia luar. saat papa membawa seira, mereka pasti akan menganggap seira sebagai pengkhianat."
"apa papa takut melawan mereka." aku langsung menggelengkan kepala ku. "itu bukan lagi masalah takut atau tidak, tapi apa yg terjadi setelahnya."
"menang atau kalah, seira pasti akan bersedih dan menyalahkan dirinya sendiri."
"apa Anya mau seira bersedih" Anya segera menggelengkan kepalanya dengan expresi sedih. "maaf papa, Anya tidak bermaksud seperti itu."
"seira memiliki tanggung jawab dan kebanggaan sebagai kepala keluarga. jika papa merebut kebanggan seira, itu hanya akan menghancurkan perasaan seira dan dia pasti akan membenci papa."
"kecuali itu kehendak seira sendiri, papa pasti akan melindungi seira bahkan jika dunia ini menjadi musuh papa"
saat itu Anya langsung menatap seira dengan expresi sedih. "maaf mama seira, Anya tidak bisa membawa mama bersama Anya. Anya tidak ingin membuat mama bersedih."
"tidak apa apa" saat itu seira menundukkan kepalanya dengan expresi yg rumit karena memikirkan kata kata yg aku ucapkan.
"kamu sepertinya sangat mengenal kaum bangsawan." saat itu Frankenstein langsung menyela untuk meredakan suasana canggung di meja makan. "hanya sedikit, tidak banyak dan jangan tanya dari mana aku tahu."
"apa kamu juga memodifikasi tubuh mu." saat itu m21 langsung bertanya dengan serius dan aku langsung tersenyum padanya. "aku tidak akan melakukan hal sebodoh itu. aku hanya manusia yg sudah mencapai tingkat kehidupan tertentu dengan masa hidup lebih dari 1000 tahun berkat latihan yg keras."
"Anya juga sama. jangan meremehkannya karena dia terlihat imut dan cantik. dia bisa menghajar Regis hingga babak belur jika dia mau." seketika suasana ruangan langsung berubah menjadi serius.
"jangan bicara omong kosong." rael tiba tiba berkata dengan kesal dan aku langsung menggelengkan kepala ku. "Anya beri mereka penyembuhan" Anya langsung mengangguk dan segera menggunakan skill penyembuhannya pada semua orang yg membuat mereka terkejut.
"luka ku pulih sepenuhnya" seru m21
"aku juga" di sambung oleh Takeo.
"ini benar benar ajaib." dan Tao.
"jadi bagaimana tuan rael, kamu tidak perlu takut untuk membunuh ku dan kamu juga tidak perlu takut mati saat kita bertarung. Anya akan segera memulihkan mu ke kondisi semula jika itu terjadi" kata ku dengan nada main main dan segera berdiri dari tempat duduk ku.
"ayo tuan Frankenstein, tunjukan tempat latihan mu yg tahan benturan. aku sudah tidak sabar memukul seseorang sepuasnya, he he he he he" bibir Frankenstein langsung berkedut kesal dengan expresi gelap di wajahnya. "dari mana kamu tahu aku punya ruang latihan khusus."
"aku memiliki persepsi spiritual yg kuat dan ruang bawah tanah mu tidak memiliki penghalang sihir yg dapat memblokir persepsi spiritual. di mata ku tidak ada dari kalian yg mengenakan pakaian." saat itu aku melirik ke arah seira yg membuat wajahnya memerah dan langsung menutup roknya dengan kedua tangannya. "he he he, lain kali gunakan pakaian hitam yg kemarin kamu gunakan, itu dapat menghalangi persepsi ku."
seketika seragam sekolah seira dan Rai langsung berubah menjadi pakaian hitam yg terbuat dari energi.
"beraninya kamu mengintip tubuh seira." dan rael kembali berseru dengan kesal.
"itu terlalu indah untuk di lihat, dari awal hingga akhir aku terus mengamati setiap lekukan tubuh seira. mungkin sesekali aku harus mengajak seira berkencan agar kita memiliki kesempatan untuk berdua saja." melihat wajah geram rael, aku kembali menambahkan. "aku benar benar merindukan ciuman waktu itu, sampai aku tidak bisa tidur."
"aku juga" tiba tiba suara lemah seira membuat suasana menjadi hening, bahkan aku sedikit terkejut dengan perkataan seira.
"Harry.., aku akan segera mencabik cabik mu" teriak rael dengan kesal dan aku langsung menganggukkan kepala. "kalo begitu ayo kita keruang latihan, jangan hanya berteriak saja."
"ikuti aku" Frankenstein dengan expresi gelap langsung berjalan menuju ruang latihan khusus yg ada di ruang bawah tanah.
di dalam aku melihat 4 orang sedang berbaring tak sadarkan diri. "sepertinya mereka terkena racun, kenapa kamu tidak bawa ke atas dan biarkan Anya menyembuhkan racun mereka. hanya beberapa detik mereka akan kembali normal seperti semula."
"ayo kita lakukan setelah pertarungan mu selesai." jawab Frankenstein.
"terserah."
***
beberapa menit kemudian, semua orang menunjukan expresi gelap mereka saat menonton pertarungan kami dari layar monitor.
"ha ha ha apa hanya ini, aku bisa membantai 100 orang seperti mu dengan mudah." aku dengan penuh semangat memukuli wajah rael dan menendangnya hingga menabrak dinding. lalu menyembuhkannya lagi dan menarik kerahnya lalu membantingnya ke lantai. setelah itu memukul nya habis habisan tanpa memberi kesempatan baginya untuk bereaksi.
setelah puas bermain dengan tinjuku, aku melemparnya agak jauh dari posisiku dan menyembuhkannya lagi. "ayo bangun, tadi hanya pemanasan"
rael segera bangun dan menatap ku dengan niat membunuh yg kuat. "aku akan membunuh mu" tapi sebuah kepalan tangan biru transparan yg besar langsung menghantam tubuh rael dengan cepat yg membuatnya terpental dan menabrak dinding di belakangnya. "jangan banyak bicara, bertarung dengan serius." dan tinju devil hand terus menerus memukul nya hingga tubuhnya di penuhi oleh darah, lalu aku menyembuhkannya lagi.
lalu rael mengeluarkan jurus tiruan bayangan yg membuat dirinya berubah menjadi banyak dan langsung menyerang ku. tapi aku segera mengeluarkan perisai bundar ku "reflect Shield" semua serangan tiruan bayangan langsung dipantulkan kembali yg membuat semuanya tiruan ini langsung lenyap dan rael juga ikut terpental dengan berbagi luka di tubuhnya.
lalu aku membuat tombak kerucut dari skill trans on di tangan kanan ku dan mengarahkannya pada rael. "pin point attack" dalam sekejap aku sudah ada di depan rael dan tombak ku sudah menusuk dadanya. "aaarrgggggg" teriakan kesakitan rael mulai bergema saat aku mengangkat tubuh rael dengan tombak ku dan membanting nya ke depan yg membuatnya terpental jauh, lalu aku kembali menyembuhkan nya.