"lalu apa rencana kita selanjutnya, apa kamu punya ide tuan Harry" tanya delphine pada ku dan aku langsung menjawab dengan santai. "cukup cari saja koin bersama, selama kita tidak saling bertengkar itu sudah cukup. untuk masalah membuka pintu lantai 6 serahkan saja pada ku. aku yakin kalian akan berhasil mendapatkan 100 koin selama kalian mau berusaha mencari karena jumlah koin 2 kali lipat dari pada jumlah yg kita butuhkan." lalu aku berdiri dan meletakkan semua makanan yg ada di dalam tas ku di atas meja. "sebelum itu mari kita makan dulu untuk membuat pikiran menjadi lebih tenang." hampir semua orang menekan ludah mereka saat melihat makanan di atas meja. segala jenis roti isian, burger, keju, ham, dan berbagai minuman yg siap makan terpampang di atas meja. "ambilah dan makan, jangan hanya di tatap saja."
salvatore dan delphine segera memulai di ikuti oleh Rebecca, yor, Anya dan yg lainnya. "dimana kamu menemukan banyak makanan." tanya salvatore pada ku. "aku melihatnya saat masuk ke gedung ini jadi aku mengambil beberapa." salvatore langsung mengangguk dan delphine juga berkata sambil menatapku dalam dalam. "kamu sepertinya sudah biasa menghadapi hal seperti ini" tapi aku langsung menggelengkan kepalaku. "aku hanya tidak terlalu peduli dan tetap tenang" Rebecca tiba tiba menyerahkan roti isi yg sudah dia siapkan pada ku. "roti dengan banyak keju dan saus pedas kesukaan mu" aku mengambil roti itu dan Rebecca membawa Anya ke pangkuannya agar tidak menggangu ku saat makan dan kami pun kembali menikmati makanan kami hingga waktu misi di mulai.
"aku akan membawa Anya bersama ku, kalian berdua tidak perlu khawatir dan fokus mencari koin serta melindungi diri sendiri. kembali satu jam sebelum tengah malam, berapa pun hasil nya dan jangan memaksakan diri." yor dan Rebecca saling memandang lalu mengangguk tegas pada ku. setelah itu mereka segera keluar dari ruangan 3-1 dan mulai mencari koin bersama yg lain. "ayah, apa kita tidak ikut mencari koin bersama." aku mencium pipi Anya yg ada di pelukan ku dan berkata. "tenang saja, ayah tahu semua posisi koin di gedung ini. jadi ayah buru buru mencari, mereka semua tidak akan mendapatkan apa apa." mata Anya langsung berbinar. "ayah yg terhebat."
setelah itu aku dengan santai menuju lokasi koin yg paling sudah di temukan oleh yg lainya dan mulai mengambilnya satu per satu. hingga waktu menunjukan pukul 11, aku segera kembali keruangan 3-1 dan selang beberapa saat yor dan Rebecca juga datang. "Harry, aku mendapat 150 koin" kata Rebecca dengan penuh semangat sambil menunjukan koin yg di bungkus dalam sebuah kantong. "aku mendapatkan 200 koin" kata yor sambil menunjukan kantong koinnya dan sedikit menatap Rebecca. melihat ini rebecca mengigit bibir bawahnya dengan kesal, tapi aku hanya mengabaikan tingkah mereka. "simpan 100 koin untuk biaya fee, aku sudah jika sudah menyiapkan biaya fee untuk ku dan Anya serta biaya untuk membuka kunci lantai 6. lalu kumpulkan semua sisa koin bersama." mereka segera memisahkan koin untuk fee mereka dan menyerahkan sisanya pada ku dan tidak butuh waktu lama, semua orang juga kembali ke ruangan.
"aku akan membuka kunci lantai 6, jika ada yg keberatan silahkan angkat tangan" saat itu selah satu peserta mengangkat tangannya. "tuan, aku hanya mengumpulkan 97 koin" aku mengangguk ringan. "berapa orang yg masih kekurangan koin." saat itu 4 orang lagi mengangkat tangannya. "saya kurang 5 koin lagi"
"saya 1 koin"
"saya 7 koin"
"saya 2 koin"
aku langsung melemparkan koin yg mereka butuhkan agar genap menjadi 100 koin. "setidaknya semuanya sekarang sudah memiliki fee masuk" lalu aku menatap yg lainnya. "jadi aku akan membuka pintu lantai ke 6" aku segera menuju ke pintu lantai ke enam bersama yg lainnya dan membukanya dengan membayar dengan koin. seketika pesan masuk masuk di hp setiap orang yg menunjukan hitungan mundur pembukaan gerbang menuju paradise. "aku akan ke menggunakan mesin undian sambil menunggu waktu" kata delphine dan salvatore juga berkata. "aku juga" aku mengangguk ringan dan menyerahkan sekantong besar koin pada Anya. "ajak kedua ibu mu bermain mesin undian" Anya dengan penuh semangat menganggukkan kepalanya dan bergegas menarik tangan yor dan Rebecca. "ibu ayo ayo kita juga bermain bersama kedua kakak itu" yor dan Rebecca kemudian menatapku dan aku hanya mengangguk ringan, melihat ini mereka juga langsung menuju ke ruang perpustakaan untuk bermain mesin undian.
sambil menunggu di lantai 6, aku kembali membuka jendela status. terlihat poin ku yg awalnya nol berubah menjadi 210 dan dari log histori terlihat bahwa seratus poin di dapat karena membunuh monster yg menyakiti orang lain, seratus poin lagi di dapat dari menyembuhkan wanita baik yg terluka dan 10 poin di dapat dari membunuh orang jahat. 'jadi sistem benar benar mengikuti sistem dunia ini, walaupun masih ada celah keuntungan dari itu misalnya sistem poin ini.'
'orang lain pasti tidak memiliki sistem poin seperti yg aku miliki dan di sisi lain aku juga memiliki toko VIP yg lebih lengkap dan dapat di akses kapan saja'
'tapi cara untuk naik level masih belum di ketahui, jadi mari kita tunggu saja setelah mendapatkan job'
"apa kamu tidak tertarik dengan hadiah dari mesin undian" kata delphine yg sudah kembali dari perpustakaan bersama salvatore. "aku sedang tidak membutuhkan apapun, biarkan saja bocah imut itu bermain." lalu salvatore berkata. "kamu terlalu baik pada orang yg baru kamu kenal, aku tidak bicara dengan Rebecca tapi dengan anak dan ibu itu. mungkin dia hanya memanfaatkan kebaikan mu saja." tapi aku segera menggelengkan kepala ku. "jangan tertipu oleh wajah lugu yor, tanpa bantuan ku dia bisa menyelesaikan ujian ini sendirian. jika kamu memberinya senjata, dia bahkan dapat membunuh monster itu dengan mudah. undangan perak bukan tanpa alasan, sama seperti kalian." lalu delphine berkata. "lalu bagaimana dengan mu" aku dengan santai berkata. "itu karena aku mendapatkan hadiah yg bagus saat membuka kotak acak. jika tidak aku mungkin kewalahan menghadapi monster itu"