Natalia yg menerima botol giok dari Chang di langsung berkata dengan panik "Chang di, itu itu terlalu mesum, aku bukan wanita seperti itu" tapi Chang di menjawab dengan santai "apa yg kamu perlu peduli perkataan orang lain selama kamu mendapatkan cinta mu, cinta perlu pengorbanan, perjuangan dan tindakan nyata, bukan hanya omong kosong, apa ada lagi yg bertanya" saat itu anise langsung bertanya "kakak, apa anise boleh ikut bersama mu" lalu Chang di menjawab "tentu saja" mendengar itu anise langsung melompat ke pangkuan Chang di sambil berkata "anise juga merindukan kakak, sangat merindukan kakak"
dengan lembut Chang di mengelus kepala anise sambil berkata "kakak tahu kamu hanya merindukan coklat kakak" segera mata anise langsung melebar dan segera berkata "kakak juga bisa membaca pikiran, kakak luar biasa" chang di langsung menggelengkan kepalanya "semua sudah terlihat di wajah mu, lihat air liur mu sudah menetes" sambil tertawa kecil anise mengusap air liurnya.
"apa tidak ada lagi, jika tidak aku akan pergi, jika ada masalah lain tanyakan saja pada kakak ipar ku" setelah hening sejenak Chang di langsung menghilang bersama tear dan anise.
____________________________
kembali ke istana Chang di segar menemui Robin "Robin Chan, tolong pikirkan cara mengolah wilayah baru itu dan beri tahu tear apa yg harus di lakukan, aku akan meninggalkan kalian berdua, sangat lelah hari ini" segera Robin mencium bibir Chang di dengan lembut "aku akan mengurusnya, kamu istirahat saja dulu" segera Chang di kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
di kamar Chang di melihat bibi ana yg sedang asik membersihkan ruangan sambil bersenandung "bibi ana terlihat bahagia hari ini" segera Chang di berbaring di tempat tidur sambil melirik bibi ana yg sedang membersihkan meja, mendengar pertanyaan chang di dia segera menoleh sambil memberikan senyum lembut pada Chang di "bukan hanya hari ini, bibi selalu bahagia bekerja di sini" Chang di pun tersenyum mendengar jawaban bibi ana "syukurlah bibi bahagia" segera bibi ana menghampiri Chang di "apa tuan ingin mencicipi lubang bibi sambil bersantai"
melihat bibi ana yg sedang mengangkat rok pelayannya, Chang di mulai tersenyum "apa itu sudah siap untuk di cicipi" segera bibi ana membuka celana Chang di dan menaiki tubuhnya "lubang bibi sudah secara otomatis mengeluarkan pelumas jika mendengar suara tuan, jadi tenang saja, tuan istirahat saja biar bibi yg mengurus nya, apa tuan mau yg normal atau keras"
seketika chang di menunjukan expresi berpikir "coba bibi masukan dulu" segera bibi ana memasukan senjata Chang di ke dalam lubang nya "bagaimana tuan, apa rasanya nikmat"
segera mata Chang di mulai berbinar "seperti ada yg memijat, lebih lakukan yg normal saja bibi, aku ingin menikmati setiap pijatannya" segera bibi ana bermain dengan kecepatan normal.
setelah 30 menit bibi ana menekan pinggulnya dengan kuat "tuan susumu memenuhi rahim bibi, rasanya benar benar enak, apa tuan ingin lagi" segar Chang di menjawab "aku akan segera pergi ke tempat lain, jadi kita lakukan lain kali saja" segera bibi ana turun dari tubuh chang di "jika begitu bibi segera bersihkan dulu" lalu bibi ana mulai menjilati dan memasukan senjata Chang di ke dalam mulut nya.