tapi Xun er langsung menarik lengan Chang di dan berkata padanya "jangan asal pergi, Xun er belum selesai dengan mu" saat itu Chang di langsung berbalik dan menatap Xun er yg masih di penuhi oleh kekesalan lalu berkata "apa lagi yg kamu inginkan?"
mendengar nada acuh tak acuh Chang di, Xun er menggerakkan giginya dan berkata lagi pada Chang di "apa kamu sengaja melakukan ini, apa itu hanya untuk menyakiti xiao yan?"
lalu Chang di menatap Xun er dengan tatapan yg dalam dan berkata dengan nada dingin "apa semua hal harus berhubungan dengan xiao Yan, apa di matamu hanya ada dia, apa kamu tidak bisa hidup tanpa dia, jika begitu anggap saja aku memang melakukan ini untuk menyakiti xiao Yan, he he he wanita yg dia cintai ternyata sedang bermain di belakangnya bersama pria lain"
saat itu Chang di mulai memeluknya lagi, tapi kali ini tangannya mulai sedikit tidak bermoral.
perlahan dia meremas pantat Xun er yg membuatnya Xun er sedikit tercengang dan blus merah perlahan muncul di pipinya.
melihat bibir Chang di mulai mendekat dia tidak menunggu lama dan langsung mencium bibir Chang di.
tiba tiba mereka berdua menghilang dari tempat tersebut dan muncul di tempat yg lebih aman.
perlahan Chang di menyandarkan Xun er di tembok yg ada di belakangnya.
sambil memberikan permainan lidah pada mulut Xun er, tangan Chang di perlahan memasuki kain yg menutupi pahanya.
perlahan Chang di mengelus paha mulus Xun er dan Xun er yg merasakan hal ini juga mulai menggunakan tangannya untuk menahan tangan Chang di yg tidak bermoral itu.
tapi semua usaha nya tidak berguna sama sekali, tangan Chang di terus masuk semakin dalam dan akhirnya menyentuh lubang kecil yg ada di dalam celana dalamnya.
seketika mata Xun er mulai terbuka dan berusaha menggelengkan kepalanya sambil memberikan tatapan memohon pada Chang di.
tapi hal itu sama sekali tidak berguna juga, jari Chang di perlahan memasuki lubang sempit itu dan mulai memainkannya jarinya secara perlahan.
saat itu tubuh Xun er sedikit bergetar dan dia menutup matanya dengan erat.
kerutan di alis terlihat bahwa Xun er sedang berusaha menahan sesuatu.
tapi perlahan kerutan itu mulai mereda dan tangannya yg menahan tangan Chang di juga semakin melemah.
lalu perlahan tangan itu kembali ke leher Chang di dan memeluknya lebih erat lagi.
sampai waktu berlalu dan tubuh Xun er tiba tiba memanas seketika kedua tangannya memeluk kepala Chang di dan menempelkannya dahinya ke dahi Chang di lalu Xun er melepaskan ciumannya.
dengan nafas terengah engah dia mulai berkata pada Chang di "hentikan tangan mu Chang di, Xun er mohon hentikan, mmmm Xun er benar benar tidak tahan"
tapi Chang di saat itu mempercepat permainan tangannya yg membuat Xun er langsung meremas kepala Chang di dan berkata dengan terengah engah "tolong Chang di,mmmm hah hah jangan mmmmmm aahhhhhhhhhh"
dan dengan erangan lembut itu tangan Chang di langsung di penuhi oleh cairan yg agak lengket dan tubuh Xun er juga langsung bergetar sesaat lalu jatuh lemas kedalam pelukan Chang di.
setelah itu Chang di langsung membawanya ke dekat tempat tinggalnya, setelah melepaskan pelukan pada Xun er, Chang di langsung menghilang lagi.
dengan keadaan yg lemah Xun er berusaha mengatakan sesuatu, tapi melihat Chang di yg sudah pergi Xun er hanya bisa menggertak giginya dan berjalan kembali ke tempat tinggalnya.