"kakak, zi Yan akan pergi mencari hal hal baik untuk di jadikan Pill, kakak tunggu saja" melihat mata besar zi Yan yg lucu dari dekat, Chang di tidak bisa menhan senyum nya.
"tentu saja" saat itu zi Yan dengan ragu ragu mendekati bibirnya ke bibir Chang di, tapi akhirnya bibir mereka masih tetap bertemu.
setelah melepaskan bibir mereka, zi Yan langsung berlari keluar sambil berteriak pada Chang di.
"zi Yan pergi dulu kakak" dan dia menghilang begitu saja.
merasakan tempat yg sepi, Chang di mulai berjalan jalan di sekitar akademi.
di jalan Chang di melihat sebuah pertarungan di sebuah arena yg cukup luas.
teriakan saling mendukung terdengar dari penonton yg menyaksikan pertandingan.
perlahan Chang di juga penasaran dan dengan cepat berjalan menuju arena pertandingan.
di arena terlihat seorang wanita cantik menggunakan pedang sedang bertarung melawan seorang pria.
setelah beberapa saat pria itu akhirnya kalah dalam pertandingan dan wanita itu mengambil sebuah kartu darinya lalu menyatukan kartu itu dengan kartunya.
setelah proses itu selesai, wanita itu melemparkan kembali kartu yg di miliki oleh pria itu.
"mmm, lumayan cantik dan ilmu pedang yg indah" tapi tiba tiba suasana menjadi hening dan semua orang tiba tiba menatap Chang di.
bahkan wanita cantik yg berdiri di atas arena juga mulai memperhatikan Chang di, saat itu Chang di baru teringat bahwa bisikan sekecil apapun dapat di dengar jika level kultivasi sudah tinggi.
dengan senyum canggung Chang di mulai berkata "apa ada yg salah, aku hanya mengatakan yg sebenarnya"
tapi mereka semua masih menatap Chang di dengan tatapan aneh, sampai salah satu penonton wanita mendekati Chang di dengan expresi kesal.
"apa kamu tidak tahu siapa yg kamu komentari dan siapa juga kamu, apa kamu murid baru di sini?" mendengar nada kesal wanita, Chang di menggelengkan kepalanya dan memberikan senyum lembut padanya.
"aku memang tidak mengenalnya, maaf sudah membuat mu marah, aku adalah tetua tamu yg baru saja masuk di akademi Jia nan ini" mendengar pengakuan Chang di semua orang langsung terkejut, tapi wanita itu masih menunjukan expresi kesalnya dan mulai membentak Chang di.
"jangan berbohong, bagaimana bisa seorang tetua bisa begitu muda, apa menurutmu kami semua adalah anak kecil yg mudah di tipu" tapi Chang di hanya menggelengkan kepalanya dan perlahan pergi dari lokasi tersebut.
melihat Chang di yg mengabaikannya dan perlahan pergi, wanita itu benar benar marah dan langsung mengeluarkan senjatanya untuk menyerang Chang di.
tapi Chang di hanya mengabaikan semua hal tersebut dan terus berjalan dengan santai.
semua orang yg melihat ini benar benar tidak tahu harus berkata apa, di dalam benak mereka Chang di pasti akan terluka parah oleh wanita itu.
tapi saat pedang itu menyentuh tubuh Chang di, wanita itu merasa seperti menusuk udara dan terlihat bagian yg di tusuk olehnya berubah menjadi kabut hitam.
semua orang yg melihat ini hanya bisa membatu dengan wajah terkejut.