"itu Chang di, selama kamu melakukannya dengan cepat dan berjanji hanya satu ronde saja, aku rasa tidak masalah, di sini juga tidak ada siapapun, selama tidak berisik aku rasa baik baik saja" merasakan tubuh Yun Yun yg sudah gelisah, Chang di benar benar tidak bisa menahannya lagi.
perlahan Chang di menyandarkan Yun Yun di batang pohon besar di dekat mereka.
dengan pose berdiri, Chang di mengangkat salah satu kaki Yun Yun dan meletakkannya di pinggang nya.
Yun Yun yg mengetahui maksud Chang di dengan cepat mengunci pinggang Chang di dengan kedua kakinya.
dengan lembut Chang di menyibak kain dan celana dalam Yun Yun dan perlahan memasukan senjatanya ke dalam nya.
merasakan senjata besar memasuki lubang nya, tubuh Yun Yun mulai bergetar dan dia menutup mulutnya dengan erat agar tidak bersuara.
merasakan kenikmatan yg mulai menghantam lubangnya, Yun Yun mulai menutup matanya.
setiap tusukan benar benar membuat tubuh Yun Yun melayang.
semakin lama, kenikmatan benar benar memenuhi pikirannya dan tanpa sadar dia melepaskan tangannya dan mulai memeluk leher Chang di dengan erat.
karena tidak bisa menahan kenikmatan yg memuncak, Yun Yun menghisap leher Chang di seperti vampir.
saat akan mencapai puncak nya, Chang di memompanya lebih kuat dan lebih cepat lagi.
hal ini membuat Yun Yun merasakan kenikmatan yg tiada Tara, seketika dia membuka matanya.
tapi saat itu Yun Yun di kejutkan oleh penampakan seorang wanita yg dia kenal sedang menatap mereka dengan wajah kaget dan mulut terbuka.
"Yan er, mmmmm aahhhhhhh" tapi sebelum dia bisa menjelaskan, kenikmatan mereka berdua sudah mencapai puncaknya.
dan ledakan kenikmatan pun terjadi di kedalaman lubang Yun Yun.
melihat guru yang dia hormati berperilaku tidak tahu malu seperti ini, nalan yanran tidak bisa menahan guncangan dalam hatinya.
dengan cepat dia berbalik dan berlari menjauh dari mereka berdua.
"Chang di, Yan er melihat apa yg kita lakukan, dia pasti sangat kecewa pada ku, apa yg harus aku lakukan"
"biarkan saja dulu, lalu bicara saat dia sudah tenang"
"ini semua salah mu"
"kenapa jadi salah ku, bukankah kamu yg menawarkannya"
"itu juga salah mu, siapa yg menyuruh senjatamu menegang dan menggosok tubuh ku"
"salahkan dirimu yg terlihat begitu menawan, siapa yg bisa tahan"
"jangan coba merayuku, ini semua salah mu, titik, jika dia marah pada ku aku akan menyalahkan semua kesalahan pada mu"
"ok ok lakukan sesuka mu" setelah pertengkaran kecil itu, mereka berdua kembali ke tempat untuk menonton pertandingan.
tapi saat sampai di sana pertandingan sudah berakhir dan xiao Yan berhasil memenangkan pertandingan.
terlihat semua orang bersiap untuk pergi, tapi Chang di dan Yun Yun tidak dapat melihat nalan yanran.
"sister Yun Yun kenapa begitu capat" mendengar pertanyaan ya Fei, Yun Yun menunjukan wajah panik dan matanya mulai menatap Chang di seakan memintanya untuk menjawab pertanyaan ya Fei.
tapi sayang nya Chang di dengan sengaja mengabaikan nya dan pura pura tidak melihat.
menyaksikan ini Yun Yun dengan kesal menghentakkan kakinya.
"ehem, sebaiknya hal seperti itu tidak kita bicarakan di tempat seperti ini"
"apa yg memalukan tentang itu, bukankah kalian membicarakan tentang bisnis untuk membeli Pill dari Chang di, aku kira perundingan harga akan berlarut larut, tapi ternyata begitu cepat yg di luar dugaan ku, atau sister Yun Yun memikirkan hal yg lain, misalnya itu seperti itu dan begitu" mendengar nada main main ya Fei, Yun Yun langsung menunjukan wajah paniknya.
"tidak tidak ada hal lain hanya bisnis biasa, aku setuju dengan Harga yg ditawarkan oleh Chang di, jadi semuanya berjalan begitu cepat" saat itu ya Fei hanya memberikan senyuman lembut pada Yun Yun dan langsung memeluk lengan Chang di.
"ayo sayang ku kita pulang, mari kita lakukan bisnis kita, mungkin akan sangat lama, 5 atau 7 ronde sampai benar benar cukup, 1 ronde hanya menggelitik, itu terlalu lemah" lalu Chang di dan ya Fei perlahan pergi meninggalkan Yun Yun yg masih membatu.
"master sekte Yun, kenapa diam saja, mari kita pergi juga, pertandingan sudah berakhir" untungnya suara gu he membangunkan Yun Yun yg masih terdiam.
"ya ya mari kita pergi juga" dan akhirnya semua orang pun meninggalkan ruangan.