Saat mendengar dentuman keras Xun Lao pun bergegas ke belakang rumah karena mengkhawatirkan keselamatan Akbari yang sedang berlatih di belakang rumah tanpa pengawasan dari Xun Lao, dia takut terjadi sesuatu kepada Xun Ishigami dan akan menyalahkan diri sendiri jika hal buruk terjadi kembali. Sesampai di tempat suara terakhir terdengar, dia terkejut melihat ke arah anak laki-laki nya yang sedang di selimuti oleh Energi Kort. Bahkan batu besar yang sedang di duduki nya sekarang mengalami retakan.
"Aku saja untuk bisa membuka aliran Kort membutuhkan waktu delapan bulan sedangkan dia membutuhkan dua hari untuk membangun aliran Kort, kecepatan latihan nya benar-benar mengerikan" gumamnya. Bisa di bayangkan betapa sulit membangun aliran Kort dan bisa di pastikan jika berita ini tersebar luas akan menimbulkan kegaduhan di seantero Kerajaan Bulan Jatuh. Bahkan, pihak-pihak besar di Kerajaan Bulan Jatuh tidak akan tinggal diam ketika mendengar berita itu, mereka akan menginvestigasi berita tersebut untuk mencari petunjuk apakah berita itu benar atau tidak, jika berita itu bohong maka mereka menutup mata dan menganggap angin lalu saja, tapi jika berita itu benar, mereka akan memperebutkan anak itu untuk mengajak nya bergabung ke dalam pihak nya untuk mengamankan anak yang memiliki potensi luar biasa tersebut. Tentu saja pasti akan ada kelompok-kelompok besar kriminal yang akan mengincar nyawa anaknya karena bisa mengancam mereka di kemudian hari dan harus di singkirkan sesegera mungkin.
Yang jelas, dia memahami situasi dan potensi anaknya sekarang.
...
Mendengar pujian itu, membuat hati Akbari gembira lalu dia bangkit berdiri dan melompat
Whoosh..
Akbari sudah berada dihadapan Xun Lao sambil membungkuk kan badan dan mengantupkan kedua tangannya, "Terima kasih, ayah. ini semua berkat bimbingan ayah", "Tanpa bimbingan mu, aku tidak akan bisa seperti sekarang" ia menambahkan.
Xun Lao menganggukkan kepala dan merasa puas, "Haha, sepertinya aku salah sudah mengkhawatirkan mu, dengan kepribadian mu yang sekarang seperti nya kamu sudah bisa membuat keputusan dan bisa melindungi dirimu sendiri. Untuk latihanmu, itu semua berkat usahamu sendiri, aku hanya membantu sedikit saja dan kamu harus mengingat baik-baik, mulai sekarang kamu harus berhati-hati saat bertindak, itu karena potensi mu yang luar biasa dan pasti akan menempatkan mu dalam bahaya, di luar sana masih banyak orang-orang kuat" kata Xun Lao sambil tertawa lalu ekspresi wajah nya mulai berubah serius. Xun Lao takut kalau tidak memperingati anaknya, dia akan arogan dan ceroboh dalam bertindak. Faktanya Xun Lao terkesan dengan Akbari karena perangai dan potensi nya yang luar biasa, walaupun dia masih berusia enam tahun tapi perangai dan potensi nya lebih unggul dari dirinya saat usia enam tahun. Tentu saja sebagai orang tua, dia akan menuntun Xun Ishigami ke jalan yang benar, itulah tugasnya sebagai orang tua.
Akbari pun menganggukkan kepala dan menyadari peringatan Xun Lao yang ditunjukkan kepada dirinya, yang tidak dia ketahui adalah kalau Xun Lao mengkhawatirkan keselamatan Akbari.
Alasan kenapa dia tidak menyadari nya karena dia belum pernah merasakan sendiri hidup menjadi warrior seni bela diri.
"Terima kasih atas peringatan dan perhatiannya, ayah. Aku akan mengingat nya baik-baik" Ucap Akbari tegas sambil mulai menegakkan postur tubuh lalu menatap Xun Lao yang ada di depan dan ketika tatapannya melihat kedua tangan Xun Lao, dia merasa terkejut ketika dia melihat bahwa ayahnya memegang pedang berwarna merah sepanjang 132cm di tangan kanan sedangkan di tangan kiri, dia memegang gelas besi yang mana sudah berisi ramuan berwarna kuning.
"Ini adalah pedang kesayangan ayah dan ayah akan memberikan nya pada mu sebagai hadiah karena kamu sudah menjadi warrior seni bela diri, pedang ini bernama Pedang Pembelah dan memiliki kekuatan api, jika kau ingin mengaktifkan kekuatan pedang, maka kamu cukup mengalirkan Energi Kort kedalam pedang ini. Untuk tingkatan senjata ini berada di tingkat delapan" Kata Xun Lao menjelaskan sambil menyodorkan pedang ke arah depan dan Akbari merentangkan kedua tangannya ke depan untuk menerima Pedang Pembelah pemberian Xun Lao sambil berlutut satu kaki.
"Terima kasih banyak, ayah. Aku akan merawat dan menggunakan Pedang Pembelah dengan baik" Kata Akbari tegas. Saat Xun Lao melepaskan genggaman tangan kanannya maka Akbari hampir tersungkur - Jika respon Xun Lao lambat maka bisa dipastikan Akbari akan tersungkur ke tanah, itu karena berat Pedang Pembelah mencapai 500kg.
"Dengan kualitas tubuhmu yang sekarang maka akan sulit untuk mengangkat pedang ini, sebaliknya kau harus mengalirkan Energi Kort ke dalam pedang agar mampu mengangkat Pedang Pembelah" jelas Xun Lao
Akbari pun menganggukkan kepala dan menggenggam pegangan Pedang Pembelah serta mulai mengalirkan Energi Kort kedalam Pedang Pembelah dan benar saja dia berhasil mengangkat Pedang Pembelah, walaupun hanya berhasil mengangkat sampai 10cm, setidaknya dengan metode ini, dia pasti bisa mengangkat Pedang Pembelah jika berlatih dan meningkatkan pengolahannya, begitu pikirnya.
Setelah itu, dia merasa tenaga Kort di dalam tubuhnya terkuras habis hanya untuk mengangkat Pedang Pembelah. "Ini minumlah, ramuan ini akan menghilangkan rasa lelahmu", " Karena kau sudah berhasil membangun aliran Kort dan sudah menjadi warrior seni bela, maka aku akan mengajarkanmu teknik 'Consecutive Punches And Rock Kicks', teknik ini memiliki 12 gerakan, aku akan memperagakan gerakannya, setelah itu, kau harus mengingat gerakannya dan melatih gerakan itu" ia menambahkan lalu memberikan ramuan itu ke Akbari, setelah itu, Akbari mengambil ramuan itu dan menenggaknya, dia merasa rasa lelah itu sudah menghilang.
Setelah itu, Xun Lao berjalan ke tempat yang lebih luas sambil memperagakan 12 gerakan.
Gerakan pertama, kedua, ketiga....
Gerakan pertama, tangan kanan mengepal direntangkan kearah depan dengan lengan kiri ditekuk kearah dada sedangkan kaki kiri sedikit maju kearah depan. Gerakan kedua, tangan kiri mengepal direntangkan kearah depan dengan lengan kanan ditekuk kearah dada sedangkan kaki kanan sedikit maju kearah depan. gerakan ketiga adalah gerakan pertama yang diulangi....
"Gerakannya sangat cepat dan setiap serangan mengandung kekuatan yang mengerikan" gumamnya.
Setelah itu, Xun Lao mengulangi 12 gerakan itu sampai sepuluh kali dan memperlambat gerakannya, "Baiklah, sekarang coba kamu ingat setiap 12 gerakan dan memperagakan gerakan-gerakan itu" ungkap Xun Lao.
Akbari menganggukkan kepala sebagai respon dan mulai memejamkan matanya. Setelah itu, 30 menit sudah berlalu dan tiba-tiba dia membuka matanya, dia mulai memperagakan dari setiap 12 gerakan itu.
Gerakan pertama, kedua, ketiga...
Akbari pun berlatih sepanjang hari untuk melatih gerakan-gerakan tersebut. "Sebaiknya aku sudahi untuk latihan hari ini dan kembali ke rumah" ucapnya. Setelah itu, dia kembali ke rumah dan menemukan kalau di meja makan sudah dipenuhi oleh makanan, "Selamat datang kembali, Xuga. Sini duduk dekat ibu, ibu mau dengar langsung darimu" kata Su Sayuri lembut, penuh perhatian, dan tersenyum. "Besok ikut ayah ke hutan, kita akan berburu dan mengumpulkan tumbuhan spiritual" ajaknya sambil tersenyum.