Chereads / overlord di danmachi / Chapter 31 - tidak lagi..

Chapter 31 - tidak lagi..

/beberapa saat setelah pemakaman selesai/

*drak* *bruk"

suara kayu yang saling bertubrukan dengan banyak orang yang mengoceh berbagai hal memunculkan riak yang familiar dari ainz. saat ini , para penduduk desa sedang melakukan pekerjaan rekontruksi terhadap rumah rumah yang rusak akibat serangan gila set familia. kayu yang ditebang dari hutan disebelah desa mereka harus sedikit layak untuk setidaknya menghilang kemungkinan rapuh atau dimakan rayap sebelum dipoles oleh pernis.

'aroma dari kayu kayu ini , lalu suara memalu... sangat alami , berbeda dari duniaku sebelumnya yang terlalu bergantung pada kecanggihan mesin sehingga SDM di sektor infrastruktur jauh drastis berkurang sejak era ai dimulai... tapi disinilah aku , dunia dengan hutannya yang asri , kerja keras nyata dari para pekerja membuat ini lebih alami.. hahh betapa aku mendambakan dunia ini. dengan hal itu semakin menguatkan bahwa... dunia ini tidak diperbolehkan tercemar dengan apapun ' langkah ainz terhenti membuat artoria dan albedo juga ikut berhenti dan saling memandang sebelum mereka berdua bertanya kepadanya.

" em.. ainz-sama? "

" paduka? " jawab mereka berdua serempak

ainz pun berbalik kepada mereka dengan senyum hangat dan lega tipis ainz untuk menjawab "haha kalian tidak perlu mengkhawatirkan apa apa , aku hanya termenung sedikit , daripada itu... albedo, artoria bagaimana menurut kalian tentang manusia? " jawab ainz yang masih tersenyum hangat pada mereka

artoria sempat ingin menanyakan apa maksud dari pertanyaan ainz tapi albedo disisinya tanpa keraguan apapun langsung menjawab " makhluk rendahan , mahkluk kotor yang lebih baik mati saja , tidak berbeda dari serangga " jawaban menusuk albedo tidak berarti apa-apa , itu adalah jawaban yang sudah diduga mengingat data charanya meskipun ainz... ' a-aku lupa jika dia memang di setting untuk membenci ras human... bagaimana kalau dia tahu jika kehidupan penguasa agung yang mereka sembah adalah seorang manusia?? hahh... "ainz menghela napas tanpa memperlihatkannya dan tetap pada ekspresi senyum hangat.

ainz menoleh kepada artoria , membuat dirinya tersentak karena telat menjawab pertanyaan dari rajanya " s-semua yang memutuskan kehendak diri akan saya jatuh ditangan paduka , tapi jika itu adalah pendapat dari saya sendiri... tanpa mempertimbangkan kesan skeptis terhadap manusia , menurut saya mereka adalah mahkluk yang cukup unik dan beragam untuk menumbuhkan sesuatu hal dengan kata lain mereka cukup potensial " setelah merasa cukup untuk pendapatnya artoria menoleh ke saudarinya yang menatapnya dengan wajah mengejek

"mahkluk potensial katamu... heh jan-"

"berhenti albedo"

ainz menghentikan albedo yang ingin mengkritik pedas artoria tentang rasa kemanusiaan yang dia bicarakan , tapi disisi lain ainz cukup setuju dengan artoria soal potensi karena bukannya selalu dari ras peringkat tinggi saja yang dapat mengembangkan suatu potensi tapi manusia jika diberikan pengetahuan dengan benar mereka pasti juga punya potensi tidak ada mahkluk yang tidak memiliki potensi yang selama mereka masih memiliki akal dalam diri mereka. ainz berbicara "itu benar artoria mereka memang memiliki potensi.. sejauh mana potensi mereka yang dapat dikembangkan kita hanya perlu melihat.. tidak, jika potensi itu membawa kehancuran mungkin tidak akan baik juga jika kita membiarkannya begitu saja " berkata ainz sambil melihat lihat para penduduk desa yang sedang berkumpul di alun alun kota

sambil berjalan lagi menuju karumunan , ainz melanjutkan " maka dari itu albedo , jangan memandang remeh bahkan mahkluk rendah sekalipun , karena begitu juga dengan kita untuk tidak menunjukkan celah kelemahan sedikitpun yang sangat tidak bisa ditolerir ah , dan juga cobalah untuk menghargai pendapat seseorang apalagi itu saudari tirimu " kata ainz dengan ekspresi yang kembali menjadi emotionless

albedo yang mendengar tuannya untuk menghargai pendapat seseorang langsung menundukan kepalanya untuk meminta maaf "sa-saya minta maaf ainz-sama saya tidak mengira di mata Anda , manusia cukup punya nilai. mulai sekarang saya akan mempertimbangkan kembali pendapat saya dan juga... maaf artoria aku.." albedo yang merasa bersalah mencoba meminta maaf kepada saudari tirinya -artoria dengan yang terakhir tertawa kecil sebagai jawabannya "haha.. anda tahu? cukup imut melihat anda meminta maaf dengan armor keren di tubuh mu itu , lagi pula aku tak mempermasalahkannya karena itu masalah karma seseorang , jadi.. dimana sikap sainganku yang superior itu? "

albedo menyunggingkan senyum dari balik helm bertanduk dan mengucapkan terimakasih pada artoria sebelum menegaskan lagi sikapnya , ainz yang melihat hal itu dari balik bahunya tidak bisa untu tidak tersenyum melihat keakraban yang mulai tumbuh di anata mereka setelah berbaikan tapi.. ' imut ya hehe untuk itu adalah kebenaran mutlak '

setelah cukup beberapa meter dari diskusi para penduduk desa di alun alun desa , tiba tiba bayangan di bawah ainz bergoyang seolah ingin berkomunikasi dengan ainz tapi dari semua hal dia tahu bahwa itu adalah servant assasin nya yaitu semiramis yang telah tiba sedari tadi dan telah mensummon banyak merpati untuk tugas pengintain bersama dengan dirinya memasuki bayangan tuannya dengan kecepatan yang tidak bisa dipercaya

artoria dan albedo yang sempat bingung ditenangkan oleh ainz karena itu adalah rekan mereka semiramis yang telah ikut berjaga di bayangan ainz tanpa sedikitpun celah ketahuan , tentunya albedo dan artoria terperangan dengan cekatannya si assasin menempatkan dirinya di bayangan ainz tanpa mereka sadari , menunjukan keahliannya sebagai assasin

ainz membuka saluran telepati massage kepada semiramis " ada apa? " dengan cepat dijawab oleh servant assasin itu " ya master , terdapat rombongan kavaleri sejauh 400 meter yang mendekati desa dengan tergesa-gesa , lalu juga ada orang orang terlihat juga yang terlihat dibelakang para rombongan kavaleri itu sejauh 900 meter yang sedang mengikuti rombongan kavaleri itu , saya masih belum mengidentifikasi siapa yang mengikuti rombongan itu tapi melihat dari logo handband di lengan mereka jika saya diperbolehkan menebak sepertinya seperti sesuatu yang berbau organisasi atau semacamnya " menjelaskan semiramis kepada ainz , tentang temuannya

ainz pun mendapatkan kesimpulan jika mereka yang disangka semiramis adalah anggota dari anggota sebuah "familia" yang dia ketahuu dari informasi kepala desa yang menjelaskan jika biasanya orang dengan berkah akan memiliki sebuah emblem tempat familia mana mereka bergabung "begitu ya , lanjutkan pengamatan secara menyeluruh , ada kemungkinan juga akan bertambah banyak " perintah ainz kepada semi lalu dijawab dengan antusias olehnya " apapun , master ainz ".

'hahh.. kuharap ini akan selesai dengan cepat tapi sepertinya tidak semudah itu ya... aku ingin mandi.. hm? kebiasaan diriku yang dulu..' keluh ainz dipikirannya terhadap situasi

kepala desa dan penduduk desa yang sedang berdiskusi menoleh kepada ainz dengan wajah berseri seri seolah mendapatkan wahyu ilahi dari langit 'ughh... tatapan itu , bukankah tatapan itu yang seharusnya ditunjukan kepada pahlawan yang baik hati dan pemurah? bukan malah kepadaku.. mau bagaimana lagi jika aku berakting seperti itu'

[ tuan , saya juga lelah mendengar keluhan anda ] kata siri dengan sarkas

'kau ini.. '

kepala desa melangkah ke depan ainz dengan tatapan ragu ragu tapi tetap dilanjutkan olehnya " ainz-sama , ada beberapa pasukan yang mendekat dari yang terlihat dari kejauhan. lalu.. - " ainz yang mengerti maksud kepala desa memotong dialognya dan berkata "ahh saya tahu , saya tahu. masukkan para penduduk kedalam balai desa untuk diamankan, saya juga akan memberikan sihir pertahanan nantinya , dengan begitu masalah terakhir adalah apakah anda tidak keberatan jika anda ikut dengan saya? " ainz bertanya kepada kepala desa karena bagaimanapun , dia tetap membutuhkan wali kepala desa jika nantinya pasukan yang mendekat adalah bagian dari pemerintahan

sebagai tanggapan , kepala desa sama sekali tidak keberatan , malahan sudah kewajibannya untuk berdiri juga melindungi desa

dengan begini , ainz dan pengikutnya serta kepala desa menuju ke area masuk desa dan berdiri disana menghadap pasukab kavaleri berjumlah 53 orang dengan pemimpinnya yang berada paling depan memiliki tatapan tegas di matanya , Ainz tersenyum tipis di bibir sebelum mengatakan " ini pasti akan menjadi sesuatu yang menarik... haha mari kita lihat " sembari melihat data statistik pemimpin itu