Chereads / PERGI UNTUK KEMBALI / Chapter 2 - Perjodohan

Chapter 2 - Perjodohan

PERGI UNTUK KEMBALI

By Dina Ummu FurQan

PART 1

Rayhana itu namaku, aku bekerja di salah satu instansi pemerintah di kotaku, kota yang menurutku memiliki sejuta kenangan, yang membawa aku kembali mengingat, tentang bagaimana perjalanan hijrahku hingga sekarang.

Saat itu hujan turun dengan derasnya di tempat di mana aku bekerja, sembari mengusir bosan berbalas pesan dengan Rayyan, sambil menunggu jam istirahat, setelah mengetik beberapa data dari Atasanku.

Saat jam istirahat tiba, biasanya aku makan siang di kantin, letaknya tepat di bawah bangunan ini, bangunan yang berlantaikan 4 dengan parkiran luas dibawah gedung, di bawah hanya terdapat satu kantin. Aku memesan beberapa menu makanan, hanya sederhana yang penting bisa mengganjal perut sampai pulang nanti.

Oh yah Rayyan itu kekasihku, masih tinggal di provinsi yang sama denganku, hanya beda kabupaten saja. Aku menjalin hubungan dengannya sudah lama, 4 tahun dan selama itu juga kami LDR, dia kuliah di Makassar sedangkan aku kuliah di Mamuju, kami berkenalan sejak kami sama-sama duduk di bangku SMK di kotaku.

Dulu kami dimakcomblangi oleh sahabatku, Nauna, yang dulunya juga dekat dengan Rayyan, lebih tepatnya sahabat Rayyan juga.

Nauna itu mudah akrab dengan siapa saja, tapi kisah percintaannya selalu rumit, dan lebih sering kandas ditengah jalan. Aku tau karena akulah teman, sekaligus tempatnya menuangkan segala curahan hatinya.

Rayyan itu baik, tidak banyak bicara, dan tampan, tidak banyak dari temanku akan berujar kalau Rayyan itu wajah-wajah badboy, saat aku memperlihatkan fotonya di ponselku. Tapi walaupun kami jarang bertemu karena jauh, komunikasi kami tetap lancar dan sampai saat ini hubungan kami belum pernah dimasuki orang ketiga. Baik dari Rayyan maupun Aku

Rindu! Tentu saja aku rindu, siapa yang tidak rindu dengan kekasih hati, bertahun-tahun LDRan bukanlah waktu yang singkat menurutku, sebab hati tak bisa dibohongi kadang harus menahan rindu. Kalau kalian bertanya sebanyak apa cintaku pada Rayyan, tentu dia segalanya bagiku. Yah aku mungkin dibutakan oleh cinta, tapi aku tetap tau batasan-batasannya, meskipun pacaran dalam agama islam itu dilarang karena bisa menimbulkan perzinahan.

Pacaran kan juga zina? Tapi kok masih pacaran? Itulah cinta, buta, hal yang aku sesalkan hingga sekarang.

Aku teringat dimalam itu, malam dimana aku mencurahkan isi hatiku kepada Rabbku, tentang hubunganku dengan Rayyan, terdengar konyol memang ketika Allah melarang perzinahan dalam bentuk pacaran, tapi aku tetap kekeh melanjutkan hanya karena aku terlanjur mencintainya.

Hingga suatu hari, ponselku bunyi menandakan pesan masuk, pesan yang mampu mengubah seluruh hidupku

Mataku membulat sempurna, dengan dada yang sudah naik turun karena menahan Amarah dan sakit yang bersamaan, saat membaca pesan singkat yang dikirim Rayyan

["Rayhana maaf, aku dijodohkan, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku harus menerima perjodohan ini, ayahku sakit-sakitan."]