Chereads / Misteri Kubus Kekosongan / Chapter 15 - Kemulaan Misteri

Chapter 15 - Kemulaan Misteri

Dia langsung melakukannya, tanpa menawar sesuatu dariku.

"Tuan William, apakah kau bisa merasakan keberadaan kubus itu sekarang?".

Aku tak tahu apa maksudnya.

"Astaga, kau ini bicara apa sih? Aku saja menaruhnya di lemari kamar ku" tanyaku.

Joaquir ketakutan karena suatu hal sedangkan Antarisk dan Kima...

Makan makanan dengan lahap seperti orang belum makan 3 hari.

Miltia kembali dengan tatapan kosong membawa sebuah kubus berwarna hitam itu. "Kau, kenapa? Ada apa dengan tatapan kosong itu? Itu kan sudah kamu bawa".

Dia mendekatiku.

"Maaf. Tapi kubus ini... kubus palsu tuan, yang asli.. hilang entah kemana" katanya dengan tatapan kosong nya.

"Hah? Hilang? Biarlah.. bukan kah aku bisa membuat yang asli dan menemukannya?"

Terdengar suara langkah kaki setelah aku berkata seperti itu.

"Haha.. lama tak bertemu kalian bertiga. William, "The Worst Creature Of Void", Joaquir "The Strategist", Miltia "The Uninvited Guests". Maafkan aku jika menakuti kalian".

Suara yang familiar, ini? Matthow!.

Aku menoleh ke arah nya dengan cepat dan tanpa kusadari dia sudah di depan ku.

"Haha.. eh? Ada Antarisk juga? Bagus.. aku punya satu pertanyaan untuk mu. Kenapa kau berkhianat kepadaku hah? Lalu apa kalian mencari kubus hitam ini?" Katanya sambil membawa kubus nya. "Tentu saja! Tapi bagaimana kau bisa merampasnya?!" Dengan nada suara yang kutinggikan karena marah.

"Ya, aku mengambil kubus ini karena katanya kubus hitam seukuran kardus yang disana itu.. bisa menyerap sesuatu jika tuan nya itu kuat apalagi dia salah satu dari yang terpilih. Maksud nya salah satu orang yang terpilih untuk menggunakan kubus ini sesuka hati, maka dari itu aku adalah salah satu orang nya. Rasakan ini! "Absorption!". Kyahaha!".

Apa? Dia akan membuat Kima ikut kedalamnya juga?!.

Matthow menjulurkan tangannya ke depanku agar aku bisa terserap dengan cepat tapi yang lain nya juga ikut termasuk Kima yang tak tahu apa-apa.

"Wahh!" Teriak ku ketakutan karena masuk ke dimensi lain.

"Tuan! Tuan! Bangun!" Suara seperti kakek-kakek tua, ini Joaquir.

"Hmm".

Aku bangun meregangkan tubuhku tapi masih sedikit pusing.

"Ini? Dunia apa? Tidak ada hitam-hitam nya seperti yang sebelumnya?".

"Ini dunia fantasi atau bisa dibilang khayalan" kata Joaquir dengan nada tenang.

"Kenapa kau malah tenang coba!? Kita semua terjebak loh termasuk si Kima!" Kataku dengan nada panik.

"Tenang lah William. Aku disini" kata Kima.

"Eh?".

"Jangan malah, eh. Tapi kita harus mencari solusinya dulu".

Dia benar, akan tetapi.. gimana caranya? Aku tak tahu apa-apa.

"Kita ikut saran nya Joaquir saja. Mengerti? Miltia, Antarisk dan Kima?".

Mereka menangguk mantap.