Tidak terasa sudah setengah tahun kami sekeluarga berada di negara orang, tapal batas antara Indonesia dengan Vietnam. Hanya tersisa tiga ratus orang lagi, yang belum di kirim ke pos pengungsian akhir. Mungkin saat saat bahagia ku, bersama Rindam tidak akan lama, Rindam sekarang sibuk dengan ujian akhir disekolah nya, yang jarang bisa bertemu dengan ku.
Sebelum hari tes kelulusan dimulai, Rindam selalu ku temani untuk belajar di dermaga tambatan tempat kapal kayu milik Papa berlabuh.
" Selama tes kelulusan, Rindam tidak bisa menemui mu, Nivincu." Kalau ada apa apa, cepat kasi tau Fedro, ya. Jaga diri baik baik, banyak makanan di kapal ini, kalau ada yang kamu ingin kan biar Fedro yang beliin. Ajak adik adik mu kemari, jangan biarkan mereka kekurangan apapun di pos, sana. Beli apa yang mereka minta.
" Ya, Rindam. Berapa hari kamu tidak akan kemari."
" Ujian akhir selama sepuluh hari, lima hari setelah itu, Rindam akan sibuk mengurus kelengkapan dokumen." Nivincu, jangan sedih gitu, dong? cuma dua Minggu saja, kok.
" Sehari saja Rindam tidak kemari, Nivincu sudah rindu berat. Apalagi dua Minggu? gimana rasanya.