Tak bisa ku lupakan walau kisah cinta ini telah lama berlalu, kisah cintaku yang tak bisa bersatu karena perbedaan keyakinan dan terpisahkan oleh maut.
Inilah perjalanan kisah cintaku tujuh tahun yang lalu
Saat itu aku masih bekerja di perdalaman yang jauh dari keramaian kota, aku bekerja di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan jabatan kerani divisi, di sinilah aku berjumpa dengan zaky, kehadiran nya yang begitu singkat dan berkesan yang mengukir kenangan indah dan juga perpisahan yang sangat menyakitkan bagi ku.
Bab 1. Pertemuan
Aku lagi asik selpian di kantor, tiba-tiba ada suara yang mengagetkan ku.
Hey....selfi terus, suara reno mengagetkan q
Ehhh kamu ren... ngagetin aja
Aku mau kepabrik din, ikut ngak dewi sama lilis juga ikut ni, kata reno
Jam berapa pergi nya, tanya ku
Bentar lagi, jawab reno
Emmmm, gumam ku
Udah lah ikut aja, kata reno
Okey...., jawab ku
Sip...., Reno mengancungkan jempol
Kami pun pergi menaiki dam truk angkut buah
Di perjalanan dam truk. Mengalami kerusakan ban belakang dam truk bocor
Aku, dewi dan lilis berlindung di bawah pohon sawit, menunggu reno mencari pertolongan tuk perbaiki dam truk. ku lihat dari kejauhan Beberapa kali reno nelpon dan geleng-geleng kepala,
Susah sinyal ujar reno sambil menghela nafas
Aku berjalan menghampiri reno,
Ngimana ren, tanyaku
Susah sinyal ni din, aku ngak bawa dongkrak lagi, jawab reno sambil memandang ban mobil yang bocor
Kebetulan ad motor lewat ni, kata ku
Reno melambaikan tangan, pengedaraan motor itu pun berhenti, ku lihat reno sedang bicara sama pengendaraan motor, kemudian dia berjalan menghampiri ku.
Kalian tunggu di sini ya aku mau pergi ke workshop panggil mekanik
Baiklah, jawab ku sembari berjalan menuju di mana dewi dan lilis duduk
satu jam menunggu akhirnya reno datang juga membawakan empat bungkus kantong es dan membagikan nya pada kami
Mekanik nya kemana ren, tanya ku
Bentar lagi datang, tadi mereka pada sibuk semua.
Aduhhhh ini sih bakal lamaaa, kata lilis
Niat mau jalan-jalan jadi apes, kata dewi
Ada suara mobil ni, kata ku
Ada dam truk ni kalau kosong kalian pulang aja nya. Ntar ku tanya dulu arah pulang nya medah-mudahan searah.
Reno melambaikan tangan, dam truk itu berhenti
Syukur lah supirnya ku kenal
Hai bro kenapa dam truk nya, tanya supir dam truk
Ini gara-gara bawa tiga bidadari ban nya jadi bocor, kata reno
Tolong antara kan mereka pulang ya kasian ku lihat nya bedak nya pada luntur kelamaan kena panas, kata reno
Biasa aja kok, jawab dewi
Din..,.. panggil reno kalian pulang numpang pak sopir yang genteng ini, kata reno
Aku berjalan kearah reno, lilis dan dewi sudah naik di dalam dam truk
Trus kamu ngimana ren, tanyaku
Ya aku di sini tunggu mekanik datang, jawab reno
Ngak apa-apa ni di tinggal sendiri, kata ku
Bentar lagi mekanik datang, kalian pulang duluan kasian kalau nunggu di sini lama, ni udah sore, kata reno
Baiklah kalau begitu kami pergi duluan ya, kata ku sambil menaiki dam truk
Tadi rencananya mau kemana ni, tanya supir dam truk pada kami
Kami tu tadinya mau kepabrik, kata dewi
Lalu ngak jadi, ban nya bocorrr, kata lilis
O ya kita belum kenalan ni, kata Dewi kepada supir dam truk itu
Saya dewi, ini lilis, ini dina, kalau di abang iniiii
Nama ku zaky. Panggil aja zakk
Dewi dan zaky asik ngobrol, sambil tertawa riang lilis juga ikut-ikutan ngobrol
Aku hanya terdiam, sesekali q lihat supir dam truk melirik ke arahku.
Mbak yang samping jendela itu bisu ya, ni kata Zaky
Dia kehabisan pita suara, kata lilis sambil tertawa riang
Aku hanya tersenyum,
Di sepanjang jalan aku hanya terdiam,
Mobil berhenti di depan kantor div, kami pun turun
Terima kasih ya pak supir ganteng ujar dewi dengan centil dan juga di ikuti dengan lilis,
Disinilah awal pertemuan ku sama zaky
Bab II. Perkenalan
Keesokan harinya disaat aku sedang kerja, kebetulan sedang sendirian di kantor. Aku terima pesan masuk
Hay..., sapa nya
Maaf ya ini siapa?....., tanyaku
Ini aku zaky..., jawab nya
Zaky mana ya, tanya ku lagi
Yang bawa dam truk kemaren yang kalian tumpangi, jawab nya
Ohwwww, jawab ku
Ad keperluan ap ya, tanyaku
Cuma mau nanya reno kamana ya, tanya nya
Ngak tau, cari aj di rumah nya, jawab ku
Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan ku
Heyyyyyy serius amat kerja nya, seru reno
Kamu ren, aku menggelengkan kepala
kelakuan reno selalu bikin aku kaget
Dinnnn ad abang ganteng tu di luar, kata reno
Siapa?..…..., tanyaku
Yuk ikut aku kewarung kopi ntar juga tau, kata reno
Aku lagi sibuk, jawab ku
Alahhhh sibuk apa nyibukan diri ni, ayo lah kita ngopi dulu bentar, rayu reno
Okeyyyyy, jawab ku
Aku menutup letop dan mengemasi buku-buku
Aku dan reno berjalan bersamaan sambil bercanda dan tertawa, reno orang nya lucu dan suka bercanda
ku lihat zaky sudah duduk di warung, zaky punya janji sama reno tuk tunggu kami diwarung
Kok bisa ada?.... tanyaku sama reno.
Reno menepuk bahu ku
santai aja, ada yang mau kenalan, kata reno
Reno manarik kursi dan duduk. Aku duduk berhadapan dengan zaky, reno melambaikan tangan memesan tiga gelas kopi
Din abang ganteng ini dari tadi malam tanya-tanya kamu lho, kata reno sambil menghirup aroma kopi,
Zaky hanya tersenyum senyum di depan kami.
Reno dan zaky ngobrol sambil tertawa, aku pun ikutan tertawa, sesekali aku dan zaky saling pandang,
Emmmm ganteng juga ni orang, gumam ku dalam hati.
Zaky memiliki tubuh yang kekar tinggi dan kulit putih, di tambah lagi potongan rambut cepak sekilas mirip seperti brimob.
Setelah perkenalan kami diwarung, zaky sering datang kerumah dan terkadang menghampiri ku di kantor.
Din aku ingin ngajak mu jalan keluar lokasi, kata reno
Emmmm?....bagai mana ya, aku mengaruk kepala yang ngak gatal
Aku ada janji malam Minggu mau jalan bareng lilis dan dewi, kalau kamu mau ikut barengan jalan sama kami boleh-boleh aja, kata ku.
Zaky terdiam sejenak,
Reno juga ikut kok, kami ad janji mau pergi kepasar malam dan nginap di luar malam Minggu ini. kata ku lagi
Udah lah zak ikut aj, tiba-tiba suara dewi ngagetin kami
Ya ampun rupanya dari tadi ada yang nguping ni, kataku
Bukan nguping aku ngak sengaja dengar, kata dewi
Alahhhh dasar dewiiiiii, kata ku
Emmmm baiklah aku ikut deh, kata Zaky
Nahhhh gitu dong jawab nya dari tadi, kata dewi sambil tertawa kecil
Lilis muncul dengan wajah cemberut
Dina sama Zaki, dewi sama reno, trus aku perginya sama siapa?.....kata lilis
Kamu ajak Andre, kata aku dan dewi bersamaan
Ngak ah, malessss, jawab lilis
Lho kenapa? Tanya ku
Kan kamu bisa tu dekat-dekat andre, kata dewi
Lho itu andre barusan lewat, aku menepuk bahu dewi kasi kode, dewi di pun bergegas keluar
Andre, andreeeeee, pangil dewi
Ada apa Dewi, jawab andre
Masuklah dulu jangan berdiri diluar, kata Dewi
Andre pun masuk dan mata nya tertuju pada zaky
Kenalkan ini zaki, kata dewi
Zaky, andre keduanya bersalaman
Pacar baru kamu ya dew, tanya andre
Enak aja tu pacar nya dina, aku melototi dewi
Upss salah belum jadian lagi pendekatan, kata dewi
Zaky hanya tersenyum
Ohwww lagi pendekatan bearti ada kesempatan lah ni, kata andre
Wajah andre tertuju pada ku
Andre pernah menyatakan perasaannya pada ku, namun aku tolak, aku hanya ingin menjaga perasaan lilis, lilis naksir berat sama Andre.
Dre malam Minggu kita pergi barengan yuk, jalan -jalan kekota, masa malam Minggu mandang pohon sawit, kata dewi
Emmm boleh, kata andre
Okey deh kalau gitu udah sippp, jawab dewi sambil ngacungkan jempolnya
Kamu ikut keluar juga din, tanya andre
Iya ikut lah kan malam Minggu, kata ku
Kamu bocengan sama aku ya, kata andre
Hussss sembarangan kamu, dewi menepuk bahu andre
Kamu boncengan sama lilis, kata dewi
Orang ngak mau jangan di paksa, kata lilis wajahnya dari tadi udah keliatan tidak senang aku pun merasa ngimanaaaa gituuuu
Hyyyy, reno muncul ngimana malming jadi ngak ni, tanya reno
Jadiiiii, jawab aku dan dewi dengan semangat
Sippppp, reno mengancungkan jempol masbro ikut juga ya reno menepuk bahu zaky
Ok,
Andre kamu ikut juga, kata Reno lagi
Ok, jawab andre sambil angkat bahu.
Sabtu siang pulang kerja, kami pun siap-siap pergi keluar lokasi pakai roda dua, seperti yang di rencanakan aku berboncengan sama zaky, dewi sama reno, lilis sama andre kami meluncur ketempat tujuan
Sesampainya di kota kami nginap di sebuah hotel dan menyewa dua kamar
Aku, dewi dan lilis satu kamar, Sedangkan zaky, reno dan andre satu kamar.
Selesai mandi dan berganti pakaian kami pergi kepasar malam, ini hari pertama aku pergi sama zaky, kami bergandengan tangan sambil berjalan -jalan keliling melihat keramaian, layak nya seperti orang yang berpacaran sesekali aku menyandarkan kepala ku di bahu nya yang kekar.
Inilah awal kedekatan ku dengan zaky, setelah berpergian ini kami makin dekat dan sering pergi berduaan, tanpa di sadari tumbuh rasa saling sayang di antara kami
Bab lll. Terjalin nya cinta
Pada suatu hari Zaky mengungkapkan perasaannya
Din..... Sapa zaky, aku menoleh kearah nya.
Zaky meraih tangan ku, Dina aku suka kamu mau kah kamu terima rasa suka ini, kata zaky
aku membuang pandangan ku jauh-jauh dan menghela nafas panjang
Zak...,.... Bagaimana dengan perbedaan kita jawab ku,
Zaky pun menghempas kepala nya di kursi (aku seorang wanita muslim dan memeluk agama Islam sedangkan Zaky pria non muslim Memeluk Agama katolik)
aku....aku tidak ingin menjalani suatu hubungan yang nantinya akan putus. Aku ingin menjalani hubungan degan serius sebuah hubungan bukan untuk main-main jawab ku.
Zaky menghela napas panjang, aku bisa saja mengalah dan mengikuti keyakinan mu, Namun tidak untuk orang tua ku, keluarga ku terutama ibu ku. kata zaky
Aku terdiam tanpa kata-kata tak bisa menjawab untuk menerima atau tidak. Zaky menhela nafas dan menghidupkan kendaraan di perjalanan kami hanya terdiam tanpa kata, sesampainya di depan rumah Zaky turun dari mobil mebuka pintu untuk ku. Aku turun dan melangkah menuju rumah tanpa ada ucapan sepatah kata pun dari bibir ku. aku menoleh kebelakang melihat zaky duduk di dalam mobil sambil pegang kepala dengan kedua tangan nya.
Keesokan hari zaky datang ke kantor
jam berapa pulang tanya zaky
Jam empat, jawab ku.
ku tunggu di warung samping ya, kata zaky
Iy, jawab ku sambil anggukan kepala
Setelah pulang kerja seperti bisa nya kami pergi jalan-jalan. Zaky orangnya romantis dia suka kasi kejutan dan hadiah kecil itu yang membuat ku ngak bisa jauh-jauh dari nya. tidak bisa ku pungkiri kami saling membutuhkan walau perbedaan diantara kami yang menjadi penghalang untuk kami bersatu. Terkadang di dalam lamunan ku aku berseru ohwww tuhan kenapa ada perbedaan di antara kami.
Hubungan kami makin hari semangkin erat kami tidak perduli dengan omongan orang-orang yang sirik melihat kedekatan kami, Tiap kali Zaky datang kerumah menjemput ku selalu saja mata ibu-ibu yang suka membuat gosip menjeling dan mulutnya mencibir, Maklumlah ibu usil seru ku dalam hati.
Masih ku ingat saat-saat kami bersama dulu kami sering pergi mancing, pergi berburu, dan yang paling ku ingat waktu itu disaat hujan dia rela melepaskan jaket nya untuk memayungi ku agar tidak basah.
Kehadiran Zaky memberi warna dalam hidup ku, Namun dia hanya hadir sesaat lalu pergi untuk selamanya.
Dinnnn mau kah kamu menikah dengan ku, tanya Zaky.
Aku terdiam sambil menghela nafas panjang. Aku tak bisa, jawab ku
Kenapa tak bisa?..., tanya zaky
Banyak kok orang yang tinggal serumah tapi mereka beda keyakinan
itu mereka tapi bukan aku, mohon kamu mengerti dan hargai keputusan ku
Aku menolak tuk menikah dengan zaky karena perbedaan di antara kami tapi aku pun tidak bisa jauh dari Zaky.
Hubungan kami bagaikan simala kama, Kami terus bersama menjalani hubungan tanpa tau akhir dari hubungan ini.
Hari sabtu siang zaky datang kerumah.
Din kita pergi sekarang, kata zaky
kemana, tanyaku
ada acara dikeluarga, jawab Zaky
Buru-buru aku berganti pakaian siap-siap pergi. di perjalanan aku terus bertanya ada apa sih kok buru-buru. zaky hanya terdiam
dalam hati ku masih bertanya-tanya ada apa?... Tiba-tiba Zaky menghentikan kendaraan nya.
Din mau kah kamu menikah dengan ku tanya zaky
Zaky kamu kan sudah tau perpedaan kita, kita tidak bisa memaksa keadaan, kita tidak mungkin bersama dengan perbedaan ini. jawabku
Kemaren malam aku sudah bicara hal ini ke ibu aku, beliau setuju kita menikah dengan sarat kita masing-masing menjalani keyakinan kita, ayo lah din kamu jagan mempersulit keadaan, kita bisa hidup bersama walau pun berbeda. Di rumah keluarga ku sudah kumpul, kepala desa ketua adat dan lain nya.
Di rumah mereka sudah menunggu kedatangan kita. kata zaky
Apaaaaa, jawab ku sambil menghelakan nafas panjang
ini ngak mungkin ini terlalu cepat ngak mungkin kita menikah sedangkan kedua orang tua ku tidak tahu. kataku
Aku ngak abis pikir Zaky begitu nekat dan membuat acara tanpa setahu ku. Aku turun dari mobil dan berjalan tanpa tujuan
dinnnn dinnn zazy memanggil ku.
Dia turun mengejar ku merahi dan memeluk ku maaf kan aku din, aku terpaksa lakukan semua ini tanpa setahu mu aku sangat mencintaimu aku tak dapat bayangkan bila suatu hari kita harus pisah, kata zaky
aku juga minta maaf zak, bukannya aku tak mau menikah dengan mu, belum waktunya untuk ku beritahu kedua ortu ku. Aku harap kamu bisa mengerti.
aku tediam di pelukan nya tak terasa air mata ini keluar.
Zaky menelpon keluarga nya dan bilang kami ada halangan ngak bisa hadir.
Aku ngak bisa menikah tanpa kehadiran dan persetujuan dari kedua ortu ku zak, aku ngak mau di bilang anak yg tak berbakti kepada orang tua. akuuuuu tidak bisa membuat mereka kecewa dengan keputusan yang kuambil mohon kamu mengerti keadaan ku, kecuali kalau kamu mengalah dan mengikuti kenyakinan ku kita bisa menikah, kata ku
Zaky terdiam mendengar kata-kata ku.
Aku bisa saja ikut kenyakinan mu din tapi tidak dengan ibu ku, beliau tak kan setuju aku berpindah keyakinan. Aku uuu dia menghela napas panjang.....
Tak bisa membuat mereka kecewa sama seperti mu yang tak bisa membuat kedua orang tua mu kecewa, kata zaky
Aku menangis di pelukan nya, saat itu terasa zaky mengusap rambut ku dengan lembut dan mengecup kening ku. Hati ini berteriak kenapa ada perbedaan di antara kami, kenapa semua ini terjalin, andai saja di antara kami tidak ada perbedaan tentulah semua ini tidak sesulit ini. Entah sampai kapan kami mampu bertahan dengan semua ini, hubungan ini tak tau akhirnya dimana?...
Ke esokan hari nya zaky pagi-pagi kerumah untuk pamitan pergi keluar lokasi mengantarkan estate manager
aku keluar dua hari, kata nya
Hati-hati jaga diri jagan lupa sarapan dan makan siang ya. aku mengigat kan zaky hal itu, zaky seringkali pergi kerja tanpa sarapan udh jadi kebiasaan nya.
Dua hari berlalu zaky datang kerumah membawa serangkaian bunga dan oleh-oleh lain nya. Aku sangat senang hati menerima semua itu apalagi bungga yang di beli zaky sangat lah indah. Sengaja ku beli bunga ini ku lihat bunga ini indah cocok dengan mu kata zaky tersenyum. Kami pun bercanda dan tertawa seperti biasanya.
Bab IV. . Mencoba tuk melupakan
Hari-hari ku lalui bersama Zaky tidak sedikitpun ia pernah menyakiti ku dia berusaha untuk selalu membuat ku bahagia. Zaky tipe Cowok penyayang. Hanya saja dia memiliki rasa cemburu yang berlebihan.
Terhadap reno sobat ku ia merasa cemburu. Suatu hari reno datang kerumah meminjam kendaraan (sepeda motor).
Din aku pinjam motor mu ya. kata reno
Motor ku lagi di bengkel ni lusa baru selesai di servis, aku buru-buru mau pulang kampung siang ini.
Ia ren pakai lah, jawab ku
ngak mungkin lah aku menolak untuk meminjamkan sepeda motor selama ini reno selalu membantu ku.
Terimakasih ya din, kata Reno, Dia pun pergi.
Tak lama kemudian Zaky datang membuat ku kaget
lho kok sepeda motor ku bisa kamu yang bawa, tanyaku pada zaky
tadi ku jumpa reno di jalan dan ku tukar dengan Motor ku, jawab zaky
Jangan kasi orang sembarangan pinjam kendaraan apalagi masih baru apa kamu tidak sayang buang uang untuk membeli dan hanya untuk di pinjam-pinjamkan orang. kata Zaky dengan nada marah
Dari nada bicara zaky bukan hanya keberatan aku meminjam motor ku pada reno, sebenarnya dia cemburu pada reno, hanya saja dia tidak pernah mengungkapkan nya dari nada bicara dan sikap nya menunjukkan dia cemburu.
Setelah kejadian itu aku dan zaky sering bertengkar, rasa cemburunya yang berlebihan membuat ku risih.
Din aku ingin pergi, kata zaky sambil tersenyum.
kamu mau pergi kamana?....., tanyaku
Aku pergi.... Pergi jauh kesuatu tempat, jawab zaky
Kamu ingin kita putus, tanya ku...
Zaky mengelengkan kepala
Trus kenapa kamu mau pergi. tanyaku
Suatu saat kamu akan tau jawabannya, kata zaky sambil merahi tubuh ku memeluk dengan erat.
Setelah itu dia pergi tanpa kata-kata.
Aku masih berdiri terdiam dan bertanya-tanya dalam hati mengapa dia ingin pergi, apa salah ku, apa dia sudah bosan degan sikap ku berapa hari ini tak sengaja membuat nya cemburu.
Ohwwww mungkin karna kami tak mungkin untuk hidup bersama. Tak terasa air mata menetes di pipi ku aku menangis menyesali nya.
Hari-hari ku lalu tanpa kehadiran zaky hidup ku terasa hampa. Terakhir ku dengar kabar zaky ambil cuti beberapa hari pulang kampung ada keperluan.
Kenapa dia pergi tidak pamit, kata ku dalam hati apa dia benar-benar ingin meningalkan ku, Hati ku terasa sakit sakit sekali saat itu. Aku sering mengurung diri dalam kamar. Malas makan membuat dewi dan lilis teman serumah ku kuatir sama keadaan ku
Din....din..... Dewi mengetuk pintu kamar ku
Buka din. kata dewi
Boleh kah ku masuk, kata dewi
Masuk lah, aku membuka pintu kamar
Sudah lah din untuk apa sih kamu menangis. Bukan kah kamu bilang ingin mengakhiri hubungan kalian, kata dewi
toh di antara kalian tak ada yg mau mengalah.
Kamu dan zaky sama-sama keras kepala
Sama-sama mempertahan keyakinan kalian
Kalau tidak sekarang kapan lagi kalian mengakhiri hubungan kalian. kata dewi
Kata-kata dewi ada benar nya, gumamku dalam hati
ku coba tuk kuatkan hati ini. berusaha untuk tidak kelihatan sedih.
Keesokan harinya aku masih bekerja seperti biasa nya aku terlihat tegar namun sebenarnya hati ini rapuh. ku pangdangi ponsel ku tidak ada pesan atau pun telp dari zaky, tak terasa air mata ini menetes.
Dia sudah benar-benar melupakan ku, gumam ku dalam hati, aku tak bisa berpisah dengan mu zakkk, tapi aku juga tak bisa mengalah mengorbankan kenyakinan ku untuk bersama mu. Tangan ku mengusap air mata yang jatuh di pipi ini. Tiba-tiba ada sebuah tangan menepuk bahu Mengagetkan ku.
Haiiiiii jangan melamun....., reno mengagetkan ku
Eeee kamu ren. Bikin kaget aja, kata ku
Nangisi Zaky ya, tanya reno
Engakkkk, jawab ku
Jagan bohong, tuuuu mata mu merah abis nangis iya kan, kata reno membuat ku malu
Ihhhh kamu ini kepo aja, jawabku
Ntar malam juga zaky datang kok kerumah mu, kata reno
Mana mungkin dia datang lagi, kami udh putus dan saling untuk melupakan, kata ku
Kamu yakin sama kata-kata mu, tanya reno
Sudahlah ren jangan di bahas lagi, kata ku
Reno hanya tersenyum, seperti nya dia sembunyikan sesuatu dari ku
Seperti yang dikatakan reno malam nya zaky datang kerumah. Tak bisa ku pungkiri aku sebenarnya kangen sama zaky, aku pura-pura marah dan acuh tak acuh, walau sebenarnya hati ku bahagia dengan kehadiran nya.
Zakkkk ada yang nangis tu di tinggal satu Minggu tanpa kabar. kata reno
Siapa yang nangis, jawab ku
Ngak keluar kamar dan ngak mau makan, kata dewi.
Ihhhh kalian ini. Ngak kok bohong itu, itu ngak benar...., jawabku
Bener ap benerannnnnnn, kata reno,dewi dan lilis bersamaan.
Dan juga ada yang lagi senang tuuuu, kata reno
Aku hanya mencibir dan membuang wajah menahan rasa malu.
Ujian yang Zaky kasi ke dina berhasil kok, kata dewi
Jadi kalian, aku menghela nafas panjang
Udah tau zaky perginya kemana, kata mereka bersamaan sambil tertawa
Jahat kalian tidak kasi tau aku. kata ku dengan wajah cemberut
Mereka tertawa
Din... Sapa zaky
Maaf aku pergi tidak memberitahumu, kata Zaky
Ya, jawabku
Aku sengaja tidak memberitahu mu. Oh ya aku membeli sesuatu untuk mu, zaky merahi saku celana.
Zaky membuka hadiah yang dia belikan hadiah itu membuat ku sangat senang.
Cieeeeeee teriakan reno, dewi dan lilis mengagetkan ku.
Di pasang dong zak, kata lilis
Oh iya ujar zaky sampai lupa dia menepuk kening
Zaky membeli ku sebuah cincin
Dia meraih tangan ku dan memasang cincin di jari manis ku
Iiii, kata nya sambil menampak kan gigi
Cincin nya longgar nih kebesaran, kata zaky
Ngimana bisa besar sih salah pasang kamu zaky, gurau dewi.
Padahal aku udh coba ukur di jari kelingking ku, Dasar jari tangan mu din kecil amat, kata zaky. Tadi nya ku pikir kalau pas dijari kelingking ku pasti nya udah pas di jari dina, jari ini kan udah paling kecil. kata Zaky lagi
Cincin yang di beli zaky kebesaran, sudah di coba kesemua jari-jari ku masih saja besar, aku pun tersenyum memandangi jari tangan ku yang kecil dan akhirnya cincin itu hanya bisa di simpan.
Ntar kita sama-sama pergi untuk tukar cicin ya, kata zaky. Aku hanya mengangguk kepala.
kami berpelukan melepaskan rasa kangen
Bab V. Rencana yang tertunda
Pada bulan November 2014 kesehatan zaky mulai menurun. zaky tak pernah menunjukkan rasa sakit nya, dia seperti sehat-sehat saja padahal sedang sakit.
Tiga hari zaky ngak datang kerumah membuat ku kangen. Kami hanya telponan dan Sms-an. Aku ingin memberi kejutan pada zaky sengaja ngak kasi kabar mo pergi kerumahnya.
Sesampai kerumah ku lihat semua pintu tertutup ku tanya tetangga sekitar.
Di ketuk aja mbak ada kok orang nya di rumah
O iya, kata ku
Zakkkk Zakkkk, pangil ku
Iyaaaa, jawab suara dari dalam
Zaky buka pintu, masuk lah kata nya
Aku pun bergegas masuk kedalam, betapa kaget apa yang ku lihat. Semua barang tersusun rapi di dalam kardus termasuk pakaian.
Ada apa ni zakkkk kenapa semua barang-barang dikemas.kamu mau berhenti ya, kenapa ngak bilang zakkkk kita bisa kok bicara kan ini kata ku tak terasa air mata ku menetes
Namun zaky hanya tersenyum dan memeluk tubuh ku
Dinnnn. Aku mau pamit pergi, pergi jauh, kata Zaky ( kata-kata yang sering diucapkan zaky)
Pergi jauh kemanaaaaa, kenapa kamu tiba-tiba mau pergi, tanya ku
Bukan kemauan ku tapi keadaan, jawab Zaky Tapi kita kan bisa bicara baik-baik zakkkk bukan dengan cara seperti ini, kata ku.
Sudah lah kalau kamu yang minta aku tidak pergi kok. kata zaky
Duhhhh pacar yang cerewet kata nya sambil mencubit pipi kedua pipi ku
Sudahlah jangan nangis kamu masak gih didapur, kata zaky
Aku hanya mengangguk kepala menuju dapur dan mulai memasak.
Selesai sudah memasak, namun zaky tidak menyusulku kedapur.
Zakkk zaky. panggil ku
ku lihat zaky terbaring di tempat tidur.
Lho kok malah tidur. tanya ku, Aku bergegas masuk kekamar.
Ada apa zakkk tanyaku lagi
Zaky hanya memandang ku dengan tatapan sayu, ku pegang badan nya Astagaaaa Panas tinggi, Yuk kita pergi periksa kata ku.
Sudah, kemaren aku sudah periksa, jawab zaky
Trusss. Hasil nya?....., tanyaku
Sakit tipes, jawab zaky
Ya ampun, kata ku
Maaf ya zak aku tidak tau kamu sakit, kata ku sambil menagis. Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sedang sakit. Aku bisa datang untuk merawat mu, kata ku
Din aku minta tolong telpon adik ku. Suruh dia jemput ku. Aku mau pulang kerumah disana ada ibu yang merawat ku, kata zaky
Baiklah, kata ku
Aku menelepon adik zaky, belum lama dia datang menjemput zaky. Hati ku sangat sedih memikirkan keadaan zaky.
Seminggu berlalu keadaan zaky sudah membaik dia kembali kelokasi kerja dan bekerja seperti biasa.
Din..... Aku sudah membuat keputusan, aku ingin kita nikah, aku mengikuti keyakinan mu tapi dengan satu syarat, kata zaky
Apa syarat nya zak, tanyaku
Setelah aku mengikuti keyakinan mu. Aku ingin kita pergi jauh dari kampung halaman ku. Kita sama-sama Risen dan mencari kerja di luar, kata zaky
Kenapa kita harus pergi, tidak adakah cara lain, tanyaku
Karena keluarga ku tidak ada yang setuju aku bepindah kenyakinan terutama ibu ku, dengan aku berpindah keyakinan berarti aku harus jauh dari mereka, kata Zaky dengan wajah sedih
Aku terdiam dan terharu menatap ketulusan zaky.
Dinnnn
Ya
Aku ingin merayakan natal dan tahun baru ini bersama mereka tuk terakhir kali nya, kerena setelah ini aku tak akan pernah merayakan natal dan tahun baru bersama mereka lagi, kata zaky
Iya zak, aku mengangguk
Bab VI. melewati hari-hari bersama mu
Hari natal pun tiba zaky membawa ku kerumah orang tuanya tuk marayakan natal bersama, kehadiran ku di sambut baik oleh keluarga zaky mereka tidak membedakan walau ada perbedaan di antara kami, ku lihat zaky begitu bahagia merayakan natal bersama mereka.
Din menyambut tahun baru 2015 kita pergi kepantai ya. Angap saja tahun ini yang terakhir nya, kata zaky
Aku tersenyum dan menganggukan kepala.
Tanggal 31 Desember kami mengunakan sepeda motor menuju ke pantai pasir panjang.
Di perjalanan sepeda motor yang kami pakai mengalami kerusakan. Terpaksa harus kebengkel tuk di perbaiki, cukup lama
Menunggu, hari sudah mulai gelap
Bagaimana ini zak apa sebaiknya kita balik saja kataku.
Ngak, biar pun malam kita tetap kesana, jawag Zaky
Tapi apa tidak bahaya pergi malam, tanyaku
Tenang lah din kamu perginya bersama ku, tak kan terjadi apa-apa kok, kata zaky
Dia bersikeras ingin pergi pantai.
Akhirnya selesai juga ni motor, kata zaky sambil menanyakan tukang bengkel biaya perbaikan motor.
Kami pun melanjutkan perjalanan. Tempat yang kami tuju masih jauh. Kami singgah di sebuah warung makan. Karena dari tadi sore kami tidak makan.
Zak apa sebaiknya kita tahun baru di sini aja, kataku
Kalau kita pergi kesana keburu lewat malam tahun baru nya belum lagi capek dan tidak ada tempat untuk istrirahat. kataku
Zaky menghela nafas, baik lah dina sayang
Kami pun pergi ke hotel. Hanya tersisa satu kamar. Terpaksa kami harus sekamar, setelah istirahat sejenak meletakkan tas dan barang bawaan. Kami pun pergi jalan-jalan keluar melihat keramaian, dan menunggu pergantian malam tahun baru.
Jam 12:00wib telah tiba pelepasan kembang api yang begitu indah, ku lihat zaky tersenyum dan menatap ku di tengah keramaian.
Din ini yang terakhir ku lihat kembang api sebagus ini, setelah itu aku tidak akan lihat lagi, kata zaky
Aku menatap zaky. Dan merasa Canggung degan kata-kata yang dia ucapkan.
Bab VII. Merangkai impian indah
Zaky membawa ku kesuatu tempat, dan menunjukkan ku sebidang tanah
Din aku ingin kita bangun rumah di sini, aku berencana buka bengkel dan pencucian,kata zaky
Aku tersenyum.
Saat itu aku duduk di pangkuan zaky. Dan menghayal tuk hidup bersama. Kami memiliki impian-impian yang indah . Kami tidak menghiraukan lagi perbedaan ini. Kami sama-sama mengucapkan impian kami kedepannya.
iy zakkk, aku pun ingin selalu di dekat mu, aku berharap kita bisa hidup bersama hingga ke hari tua.
seandainya saja kita, ssss Zaky menutup mulut ku
jangan katakan lagi perbedaan yang menjadi penghalang hubungan kita Din, aku tidak ingin lagi mendengar kata-kata seperti itu lagi, aku sayang kamu Din, kata zaky
iy zak, aku juga tak ingin kita berpisah. seandainya itu terjadi hanya mautlah yang bisa memisahkan kita.
kami saling berpelukan
kemudian kami berjalan menyusuri tanah yang di beli Zaky, dan dengan hayalan kami ingin membangun rumah seakan-akan semuanya itu akan menjadi nyata
Din kamarnya di sini, di sini ruang tamu, di sini dapur, WC nya di sini dan taman nya di sini, kata zaky
aku tersenyum mendengar ucapan Zaky.
okey, zak taman nya disini ya, ntar mau ku tanami bungga-bungga, kataku
baik nyonya, ujarnya sambil tertawa
tak terasa hari sudah sore kami beranjak pulang, kami berjalan dan bergandengan tangan menuju kendaraan
Bab VIIl. Menemani mu di saat sakit
Pada bulan Maret 2015 penyakit zaky kambuh lagi.
Zakkk kita klinik ya periksa, kataku
tidak usah, zaky yang keras kepala ngak mau di periksa.
Aku terpaksa merawat zaky di rumahnya, aku nginap di rumah zaky, Tampa perduli kata-kata tetangga. Aku tak ingin membiarkan zaky sendirian dalam keadaan sakit.
Malam hari tiba badan zaky panas seperti bara api dan terkadang dingin seperti es. Zakkk aku panggil orang klinik tuk periksa ya, zaky mengelengkan kepala, aku sedih zaky begitu keras kepala tidak mau di periksa.
Aku menyelimuti zaky pakai selimut tebal, zaky masih kedinginan minta di selimuti pakai kasur tebal. Aku kebingungan ngak tau ap yang ku lakukan lagi hati ku sedih melihat keadaan zaky. Disaat badan nya panas dia minta buka kan baju, di saat badan nya dingin dia minta di selimuti.
Menjelang pagi dalam keadaaan lemah tak berdaya.
Din bawa aku kerumah sakit, aku sudah tidak mampu lagi menahan sakit, kata zaky
Baik lah, Aku bergegas pergi ke klinik minta surat rujukan untuk pergi kerumah sakit. Dan tidak lupa pergi kekantor minta izin cuti menemani zaky kerumah sakit.
Mobil ambulance pun tiba di depan rumah aku ikut naik dibelakang ambulance menemani zaky. Dari dalam ambulance aku menelpon orang tua zaky memberi kabar, Ayah zaky pun menunggu kami di jalan memberi beberapa barang bawaan dan bekal untuk di bawa kerumah sakit.
Setibanya di rumah sakit Zaky langsung di tangani oleh perawat di sana, aku di anjurkan pergi untuk mendaftar dan membayar uang administrasi.
Aku kembali di ruangan zaky di tanggani, zaky sudah tidak ada di tempat. aku bertanya keperawat yang ada di sana.
Mbak bapak yang baru abis di tangani kemana ya, tanyaku
Atas nama siapa ya bu, tanya perawat
Stevanus Zaky, jawab ku
Bentar ya, perawatan itu memeriksa buku daftar
Atas nama Stevanus zaky di ruangan anggrek no 2, kata perawat
Trims ya mbak, kataku
Iy buk sama-sama, jawab perawat
Aku pun bergegas pergi mencari ruangan tersebut, di karenakan aku baru masuk kerumah sakit, sedikit kebingungan mencari, pas juga ada perawatan lewat kataku dalam hati.
Permisi mbak, numpang nanya ni, ruangan anggrek no 2 di mana ya?....., tanyaku
Ibu lurus aj trus belok kanan lurus, belok kekiri, kata perawat tersebut
Baik mbak trims ya, kataku
Lelah mencari akhirnya jumpa juga, ku lihat zaky terbaring lemas dan di pasangi infus.
Kemana aja din kok lama, tanya zaky
Aku tadi tersesat, kataku
Ohwwww....
Aku duduk di samping ranjang zaky dan mengemasi beberapa barang bawaan kami.
ku lihat ada makanan yang di titipkan ayah zaky di jalanan tadi.
Kamu mau makan, tanyaku pada zaky
Zaky menggeleng kan kepala
makan lah, kata zaky
Tanpa ragu aku makan karena dari tadi pagi ngak sempat makan.
Telpon orang rumah din, kasi kabar, ujar zaky
Aku mengangguk dan menelpon orang tua zaky memberi kabar kalau kami sudah sampai di rumah sakit. (jarak lokasi kerja ke rumah sakit 6 jam perjalanan)
Lelah seharian dari lokasi kerja kerumah sakit membuat ku tertidur duduk di kursi samping ranjang,
Permisi... Perawat membangun kan ku
Aku terbangun dan ku lihat jam tangan menunjukkan pukul 22:00wib
Buk saya mau ambil sempel darah bapak ya, kata perawat tersebut,
Iy mbak, jawab ku
Perawat itu pun menacap kan jarum suntik ke lengan zaky tuk mengambil darah, setelah itu memperbaiki infus dan bergegas pergi.
Tidur di sini din, zaky menyuruh ku tidur di samping ranjang
Ngak ap kok aku tidur di sini aja di kursi, kata ku
Jangan, tidur lah disamping ku masih cukup kok untuk berdua, kata zaky
Aku terharu dan menurut.
Keesokan harinya nya zaky mengajak ku jalan-jalan keluar kamar
Din aku bosan di kamar, aku pingin cari udara di luar, kata zaky
Aku menuruti mau nya zaky, dan membantu zaky bangun dari tempat tidur, aku membawa botol infus dan berjalan di samping zaky.
Kami duduk di kursi mencari udara segar, kami bercanda seperti biasa nya, tiba-tiba zaky bicara ngelantur
Din setelah aku pergi apa yang kamu lakukan,
Aku terdiam menatap zaky dengan tatapan sedih
Kenapa bicara seperti itu, Kamu pasti sembuh zakkkk, Kamu harus sembuh, aku tetap berada di samping mu sampai kamu sembuh, kataku pada zaky
Suatu saat jika aku pergi, kamu jangan putus komunikasi sama keluarga ku, Tetap lah bertamu di rumah seperti biasa, anggap lah orang tua ku seperti orang tua angkat mu, kata zaky saat itu
Aku menitikkan air mata
Tiga hari sudah ku menemani zaky di rumah sakit, telpon dari kantor memanggil ku tuk masuk kerja dan menyelesaikan administrasi yang tertunda.
Ada apa din, tanya zaky
Orang kantor menelpon, ada kerjaan yang harus ku selesai kan, jawabku
Trus?....., tanya zaky pada ku
Aku menggelengkan kepala, satu sisi aku ingin menemani nya di sisi lain aku pun harus menyelesaikan kerjaanku
Aku menelpon orang tua zaky dan memberi dan memberitahu ke orang tua zaky
Zakkkk bapak mau datang Mengantikan ku, ngak apa ya ku tingal dulu, ntar kalau urusan ku selesai aku balik kesini untuk menemani mu. kataku
Ngak din, aku juga mau pulang aku udah sehat kok, kata zaky
Benaran kamu udh sehat, tanyaku
Iy din, aku bosan di sini aku ingin pulang, jawab zaky
Zaky bersikeras ingin pulang
Aku pergi memanggil perawat, perawat menyaran kan tuk menunggu dokter
Jam berapa dokter nya datang, tanyaku pada perawat.
Siang buk jam 1, jawab perawat
Dokter pun datang memeriksa keadaan Zaky
Pasien ini tadi pagi minta pulang dok, kata perawat yang berada di samping dokter
Kesehatan bapak belum sembuh total, bapak belum boleh pulang, kata Dokter
Zaky tetap bersikeras ingin pulang
Baiklah jika bapak memaksa pulang, kami pun tidak dapat menahan, jika terjadi apa-apa sama bapak Jagan salahkan kami pihak rumah sakit, kata dokter
Tetap saja zaky bersikeras tuk pulang, aku pun berkemas-kemas tuk pulang dan menyelesaikan pembayaran administrasi.
Jam menunjukkan pukul 16:30 kami menaiki becak menuju keterminal bus
Terminal nampak sepi sudah tidak ada bus lagi, bagaimana ini zakkkk, sudah tidak ada bus lagi, cobalah tadi bertahan untuk satu malam di rumah sakit, kata ku dengan nada kesal
Zaky menarik nafas panjang. Dia terdiam
Kami duduk di warung dan memesan kopi, jam menunjukkan pukul 18:00 wib terdengar kumandang azan.
Sudah waktu Maghrib ni, kita cari penginapan aja ya pagi-pagi baru pulang, kataku
Kita harus pulang malam ini juga, kata zaky besikeras untuk pulang
Kamu baru keluar dari rumah sakit zakkkk, ini udh malam, lagi pula sudah tidak ada bus kearah pulang, kataku
Kita coba jalan kearah sana, biasanya ada truk yang menuju kearah pulang, jawab zaky
Iy lah, jawab ku sedikit jengkel
Kami berjalan, menuju persimpangan kami menemui truk, zaky mendekati sopir truk dan menanyakan, kami pun akhirnya naik truk menuju arah pulang.
Kami minta turun di tengah jalan dan menunggu jemputan,
Jam menunjukkan pukul 21:30wib. Akhirnya jemputan pun datang, sesampai di rumah Zaky langsung baring kelelahan.
Kenapa pulang nya malam, tanya ibu zaky
Sudah saya kasih tau buk agar pulang nya besok pagi tapi zaky nya tidak mau, jawabku
Rencana nya besok bapak mau berangkat kesana, gantiin kamu jaga zaky di rumah sakit, kata ibu zaky
Aku pun sudah bilang begitu sama zaky, Zaky nya keras kepala ingin pulang, jawab ku
Bab lX. impian ku
Keesokan harinya aku pamitan masuk ke lokasi kerja.
Aku pulang dulu ya zakkk, masuk lokasi, kata ku
Hati-hati ya din, jaga diri baik-baik, dan satu lagi, zaky menunjukkan pipinya
Jagan lupa, kata nya sambil tersenyum
Aku tersenyum malu. Dan memberi ciuman di pipi kanan zaky,
Jangan lupa minum obat ya, ku doa kan semoga kamu cepat sembuh, kataku
Baik nona manis siappp
Aku memasang helm dan menaiki sepeda motor siap-siap untuk pulang.
Sesampai nya di rumah aku terbaring lelah, ketiduran. Tiba-tiba ad suara mengagetkan ku
Din ngimana kabar zaky, tanya dewi
Alhamdulillah udah mendingan
Zaky sakit apa sih kok tiba-tiba di rujuk kerumah sakit
Tipes dan mah kronis,
Trusss sekarang dia dimana?....
Ad di rumah orang tuanya
Kok ngak di rawat di rumah sakit
Tadi nya sama dokter ngak boleh pulang, tapi zaky bersikeras minta pulang dan minta rawat jalan, ujar ku dengan wajah lesu.
Keesokan harinya seperti biasa aku pergi kekantor dan bekerja seperti hari-hari biasa.
Din, atasan ku ( Asisten divisi) memanggil
Ya pak
Keruagan sebentar
Aku berjalan mengikuti atasan ku dan masuk kedalam ruangan nya, ku duduk di depan meja beliau
Ada masalah apa pak, tanya ku
Ngak ada masalah, hanya saja ada surat dari kantor pusat, selesai tutup buku bulan ini kamu di mutasi kekantor pusat, kata pak asisten
Aku kegirangan mendengar nya. mutasi kekantor pusat adalah impian ku selama ini.
Hanya saja saya minta sebelum kamu pergi kesana tolong kamu kasi pelajaran si ika administrasi sampai dia benar-benar bisa, kata pak asisten
Ok pak, jawab ku kegirangan
Aku menelpon zaky memberi kabar bahagia,
Zaky ikut senang mendengar nya, dia menyarankan ku untuk pindah kerumah yang dia tempati biar tidak jauh pergi kerja, aku pun menuruti nya
Hari pertama kerja, memasuki kantor pusat Alhamdulillah di sambut dengan baik oleh rekan-rekan kerja.
Aku mulai belajar administrasi untuk menambah ilmu, Bekerja dan menimba ilmu, ya itu lah yang aku ingin kan.
Hari-hari ku di sibukkan dengan perkerjaan, yang menyita waktu ku dari pagi sampai sore. Aku hanya bisa berkomunikasi dengan zaky lewat telpon di malam hari nya.
Dua bulan aku ngak pernah bertemu dengan zaky kami hanya berkomunikasi lewat telpon setiap ku menelpon dia kasih kabar agak baikan.
Jangan kuartir aku baik-baik saja, kamu jaga diri dengan baik ya, kata suara lewat telpon
Aku begitu polos nya tidak tau keadaan zaky yang sebenarnya. Padahal disaat dia menelpon ku dia sedang di rawat di rumah sakit dan berjuang untuk sembuh.
Bab X. Saat-saat terakhir bersama mu
Pada hari sabtu siang aku bermaksud menjenguk zaky. Rasa kangen lama tak bertemu membuat ku ingin cepat-cepat bertemu zaky, mesti zaky melarang ku untuk datang aku tetap bersikeras untuk datang.
Kedatangan ku di tunggu zaky di teras rumah nya, ku pandangi wajah zaky yang tersenyum bahagia melihat kedatangan ku mesti dia sempat menolak ku untuk datang.
Zaky merangkul bahu ku, kami sama-sama melangkah masuk kedalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu.
Bagaimana keadaan mu din, tanya zaky
Baik, kamu ngimana tanyaku
Seperti yang kamu lihat, jawab zawab zaky
Ayah zaky menghampiri kami
Din zaky tadi nya masih di rawat dirumah sakit, dan belum boleh pulang. Tapi dia bersikeras ingin pulang. Dan melarang memberitahu kamu kalau dia sedang di rawat, kata ayah zaky
Kenapa tidak memberitahu ku zakkkk, tanyaku sambil memandang kearah zaky
Zaky hanya terdiam dan senyum
Kami barusan pulang dari rumah sakit, tadi pagi kamu menelepon kami masih di rumah sakit, kata ayah zaky
Pantasan zaky melarang ku untuk datang, ternyata dia sedang dirawat di rumah sakit,
Klw aku tau kamu masih di rawat aku akan datang kesana zakkkk. Kenapa kamu melarang ku datang kesana?...., tanyaku pada zaky
Sudahlah din aku sudah mendingan dan baik-baik aja kok, jawab zaky
Ayah zaky pun pergi meninggalkan kami berdua di ruangan tamu. Zaky dengan senyum memegang tangan ku dan membelai rambut ku.
Din kamu kangen ngak, kata zaky
Ya kangen lah zak, jawab ku
Aku tadi ingin cepat-cepat pulang, aku ngak sabaran jumpa dengan mu
Aku bisa nyusul di sana zak (rumah sakit), kalau memang kamu masih di rawat, kata ku
Ngak din aku ngak mau kamu kesana, aku pun udah capek terbaring disana aku ingin di rawat di rumah saja. Apalagi ad kamu dirumah, kata zaky sambil mencubit pipi ku dengan nakal. Aku tersenyum
Kamu lelah kan. Musuk lah kedalam pergi mandi ini sudah sore, kata zaky
Aku mengangguk kan kepala dan berjalan melangkah masuk ke kamar adik perempuan nya zaky, meletakkan barang-barang kemudian bergegas menuju kamar mandi.
Selesai mandi dan berganti pakaian aku masuk kedalam kamar zaky dan melihat zaky sedang berbaring di tempat tidurnya
Kamu sudah minum obat, tanyaku
Belum
Ibu zaky datang membawa makanan
Ini makan dulu abis itu baru minum obat, kata ibu zaky sambil meletakkan makanan di atas meja samping ranjang zaky
Aku mengambil makanan yang di simpan ibu zaky diatas meja dan menyuapi zaky makan, selesai memyuapi zaky makan aku memberi nya minum obat.
Setelah meninum obat zaky memejamkan mata nya.
Aku beranjak dari tempat duduk, tiba-tiba tangan zaky meraih ku
Kemana?..., tanya zaky
Mau kedapur nyimpan piring, jawab ku
Biar kan aj dulu, ntar juga ibu datang mengambil, kata zaky
Jangan kemana-mana din temani aku di sini, kata zaky sambil memegang tangan ku
Baik lah, jawabku
Aku kembali duduk, zaky mulai memejamkan matanya dan tertidur sambil memegang tangan ku. Aku perlahan melepaskan tangan dan keluar kamar menuju kamar perempuan adik zaky dan tidur.
Keesokan harinya aku kembali kekamar zaky, ku lihat zaky sudah bangun
Selamat pagi, sapa ku
Pagi juga nona manis, jawab nya
Sudah minum obat, tanya ku
Belum aku mau sarapan dulu, jawab zaky
Ohwww ya, belum sarapan ya, tanyaku
Bisa tolong ambilkan ku sarapan, pinta zaky
Aku tersenyum, menganggukan kepala dan begegas kedapur
ku lihat bibik nya zaky sedang masak
Bik saya mau ambil sarapan nya zaky, kata ku
O ya ini sudah bibik siap kan dari tadi. Dia menunjukkan meja
Kamu juga sarapan din. Kamu belum sarapan, kata bibik zaky
Ntar aj bik, selesai kasi zaky sarpan baru saya serapan, jawabku
O iy lah, kata bibik
Aku pun bergegas masuk ke kamar zaky, menyuapi zaky makan dan meminumkan obat
Din, sapa zaky setelah minum obat
Y ada ap?...., tanyaku
Aku boleh minta tolong ngak, kata zaky
Tolong ap?....., tanyaku
Pinjami aku uang din. Aku sudah kehabisan uang tuk biaya rumah sakit dan rawat jalan
Bahkan uang yang ku tabung untuk pernikahan kita pun sudah terpakai, kata zaky
Aku belum gajian zak, aku meraih dompet
Aku hanya punya uang segini, aku menunjuk pada zaky isi dompet ku sisa 400rb
Adehhhh, jawab zaky sambil tersenyum
Gini aj zak, aku meraih cincin yang zaky belikan untuk ku
Cincin ini ku jual aja ya, untuk biaya pengobatan kamu.
Jagan din, zaky menolak
Tapi kamu lagi butuh zak, kataku
Zaky terdiam, terserah kamu aja lah din
Aku janji akan ganti, membelikan lagi untuk mu
Aku menutupi bibir zaky pakai jari
Aku ikhlas menjual nya, kataku
Apa pun akan ku lakukan untuk kesembuhan mu, kataku pada zaky
Zaky berbaring dan mulai memejamkan mata, aku menyelimuti Zaky kemudian bergegas kedapur untuk sarapan dan mandi
Selesai mandi dan berganti pakaian aku pamit keibu zaky untuk pergi kepasar.
Sesampai kepasar aku mendatangi toko mas dan menjual cincin yang di beli Zaky. Dari uang jualan cincin aku berbelanja beberapa keperluan zaky dan juga buah-buahan
Sesampai nya di rumah aku menyerahkan uang pada zaky.
Aku akan menganti nya din dan akan membelinya lagi untuk mu, kata Zaky
Zak. Bagi ku cincin itu tidak perlu aku hanya ingin kamu sembuh dan pulih seperti semula, o ya aku mau pamit pulang masuk kelokasi.
Iy din ntar kalau kondisi ku agak mendingan aku nyusul masuk kesana, hati-hati ya dijalan, maaf aku ngak bisa antar kamu keteras, kata zaky
tidak apa-apa kamu di sini saja jagan lupa minum obat ya, kataku
Aku memberi kecupan di pipi zaky dan begegas keluar kamar dan pamit pada bibik, Adik zaky, ayah dan juga ibu zaky.
Sesampainya di rumah lokasi kerja aku berbaring sejenak melepaskan lelah.
Keesokan harinya aku bekerja seperti biasa
Aku mengantarkan beberapa berkas kedalam ruangan estate manager
Permisi pak, aku mengetuk pintu
Y masuk lah, jawab pak estate
Di dalam ruangan ad mbak ratna yang sedang mengobrol dengan pak estate
Aku duduk di sebelahan mbak ratna depan meja estate
Ngimana kabar pacar nya din, bapak dengar masih sakit y, tanya beliau sambil ttd kertas yang ku serah kan
Y begitukah pak, jawab ku
Kenapa masih di tunggu din, orang sakit kok di tunggu, kamu ini cantik masih bisa cari laki-laki yang sehat, seperti saya misal nya, ini hanya misalnya lho bukan benaran, kata pak estate
Aku hanya tersenyum
Lho kenapa hanya senyum saya bilang gitu, tu coba lihat ratna dapat laki-laki yang sehat pikiran nya pun sehat, kata pak estate
Ahhhh bapak ini ada-ada saja, jawab ratna
Tapi benaran juga ngak apa-apa kok pak kalau dina ngak mau sama ratna aja deh, kata ratna
Ahhhh kamu ini. Mana saya berani bisa-bisa jadi pergedel sama istri saya, kata pak estate
Berarti bapak takut istri dong, jawab ratna
Kami pun tertawa bareng, pak est ini pandai aja bikin lucu, gumam dalam hati
Bab Xl. Melepaskan kepergian mu
Hari-hari ku di sibukan dengan pekerjaan pulang jam 16:30wib terkadang lembur pulangnya jam 20:00wib pulang kerumah selesai ganti pakaian dan mandi aku tertidur kecapean
Bangun keesokan harinya ku lihat hp ini sudah satu Minggu aku tidak ber komunikasi sama zaky, ya sudah satu Minggu aku tidak menelpon zaky dan zaky pun tak menelpon dan mengirim pesan.
ku baca pesan terakhir yang di kirim zaky,
Din sekarang aku udah baikan, aku ingin pergi jauh sejauh jauhnya, ku harap kamu mengerti keadaan kita yang tak bisa tuk bersama jaga diri kamu baik-baik dan belajar lah tuk melupakan ku
Tapi mengapa zak, aku membalas pesan nya
Zaky tidak membalas pesan, ku coba menelpon tidak di angkat, mungkin zaky sudah benar ingin melupakan ku. Tak terasa air mata ini jatuh menahan kesakitan. Hubungan yang begitu lama ku pertahan kan harus kah berakhir dengan perpisahan. Aku menarik nafas dalam-dalam baiklah zak kalau itu mau mu aku ngak bisa memaksa gumam ku dalam hati, aku pun tidak akan menelpon dan memberi pesan pada mu.
Aku beranjak pergi ke kamar mandi dan kemas-kemas tuk pergi kerja. ku lihat barang-barang yang dikemas zaky di dalam dus yang di sunsun rapi sebelum dia masuk rumah sakit. Air mata ku pun jatuh lagi, ahhh sudah lah gumam ku dalam hati sambil membuka pintu dan pergi kerja.
Setiba nya di kantor tiba-tiba aku menerima telpon. Akhirnya nelpon juga dia pikir ku sambil angkat telpon
Hallo....
Hallo kak ini aku adik nya zaky, abang mau bicara sama kakak
Iy...
ku dengar suara zaky yang tak begitu jelas aku pun bingung dan tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Tiba-tiba adik zaky menjawab
Kak ini abang sakit nya sudah parah dia tidak bisa bicara dengan jelas dan sudah 3 hari tidak bisa makan sebaiknya kakak datang dan jeguk abang, kan sudah lama kakak tidak datang
Baik dx, jawab ku
Kalau bisa hari ini juga kakak datang karena kondisi abang sudah parah dan dia mau ketemu kakak, dari kemaren hanya nama kakak yang dipanggil-panggil nya, kata adik zaky
Aku menutup telpon dan menangis ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜, ternyata selama ini aku terlalu egois dan tidak mengerti kata-kata yang diucapkan zaky saat dia bilang ingin pergi
Aku bergegas masuk dalam ruangan atasan ku, tuk meminta izin pulang. Beliau mengijinkan
Mbak ratna menghampiri ku di pakiran dan bertanya
Ada apa din, tanya ratna
Zaky mbak dia....dia... Aku menangis...tak sanggup tuk bicara lagi
Dia sudah sakit parah, jawab ku dengan nada lemas
Sudah lah din yang sabar ya, kata ratna
Iya mbak trims ya, jawabku
Jangan bawa kendaraan sendiri din pikiran mu lagi kacau takut ntar terjadi apa-apa
Kebetulan reno datang kepakiran
Lho Din kenapa kamu nangis, tanya Reno padaku
Aku hanya diam dan mbak ratna menjelaskan kereno
Din aku antar kamu ya kata reno sekalian aku juga ingin jeguk zaky
Aku hanya mengangguk
Akupun pergi sama reno, sesampainya di rumah ku lihat banyak orang-orang keluar masuk rumah, aku pun bergegas masuk kedalam di ikuti reno sesampainya di kamar zaky aku menangis melihat keadaan nya. Tubuh yang kekar kini kurus hanya terbalut kulit dan tulang
Ya ampun zakkk kenapa seperti ini, aku tak mampu menahan tangis saat melihat keadaan zaky yang semakin memburuk.
Zaky memandang ku
Jangan menangis, kata nya degan suara yang sudah tak jelas
Dia mencoba mengangkat tangan mengusap air mata ku, Bahkan untuk mengangkat tangan nya pun dia tidak mampu
Aku meraih tangan zaky, dan meletakkan nya di pipi ku, zaky memegang tangan ku dengan erat seakan tidak ingin melepaskan
Dia melihat reno datang bersama ku
Hai bro, dia mencoba memangil reno dengan suara yang sudah tidak jelas
Adik zaky angkat bicara, saya mewakili abang saya untuk meminta maaf, sekiranya dia ada salah maafkan dia
Iya zak aku maafin kamu, kata reno
Terlihat senyum di wajah zaky dan mata nya tertuju ke reno, Zaky pernah cemburu pada reno
Reno pun pamit pulang
Din aku pamit pulang, kata reno
Iya ren hati-hati di jalan, terima kasih sudah mengantarkan ku, kataku
Reno pun bergegas keluar kamar dan pamitan pulang pada orang tua zaky dan pada tamu-tamu yang ad di ruangan
Zakkk. Ini dina sudah datang kamu makan ya, kata bibik zaky
Dia menyodorkan mangkuk bubur pada ku
Aku menyuapi zaky makan, zaky menolak untuk makan.
Ayo lah zak makan, pinta ku
Zaky mencoba membuka mulutnya tuk makan dia hanya makan 3 sendok. Aku meletakkan makuk di pinggir tempat tidur Zaky
Sudah 3 hari dia ngak bisa makan, kata ibu zaky
Ibu bingung dan pasrah dengan keadaan zaky. Berkali-kali kami membawa nya kerumah sakit dan 3 hari yang lalu rumah sakit pun sudah menolak untuk menerima. Tangan zaky sudah tidak bisa di masukkan jarum infus, kata ibu zaky sambil menangis.
Aku pun ikut menangis, ku lihat ibu zaky sudah kelihatan lelah, dia tidak bisa tidur semalaman, selalu duduk di samping zaky siang dan malam.
Din ibu istrirahat dulu ya, sejak kemarin ibu tidak bisa tidur badan ibu sangat lelah, kata ibu zaky
Iy bu, biar sekarang giliran saya yang jaga zaky, jawabku
Di kamar tinggal aku dan bibik zaky duduk untuk menjaga zaky, sejak tadi zaky masih memegang tangan ku sambil tertidur, aku menarik tangan ku mencoba tuk melepaskan nya tapi zaky memegang nya begitu erat,
Din dari kemaren malam zaky selalu panggil-panggil nama mu, semalaman dia tidak tidur yang di ingat hanya kamu, kata bibik zaky
Aku sedih mendengarnya air mata ku pun keluar lagi.
Kenapa sampai separah ini bik keadaan Zaky, tanyaku
Kami sudah berusaha mambawa nya untuk dirawat kerumah sakit. Zaky keras kepala belum sembuh benar sudah minta pulang, akhirnya kami minta rawat jalan, seminggu di rumah sakit nya kambuh lagi kami kembali membawa nya kerumah sakit begitu seterusnya hingga rumah sakit pun menolak menerima nya lagi. Dikarenakan jarum infus sudah tidak bisa masuk lagi akibat pasang dan buka terus, kata bibik zaky menjelaskan.
Aku menggelengkan kepala dan menangis.
Ayah zaky masuk memangil ku
Din makan dulu, sejak tadi kamu datang belum makan, kata ayah zaky
Iya din kamu makan lah dulu, bibik zaky juga menyuruh ku makan
Aku tidak bisa beranjak dari tempat duduk ku zaky memengang tangan ku erat aku tak bisa melepaskan nya. Aku mencoba menarik tangan ku dan membuat zaky terbangun
Dia mengelengkan kepala, jangan pergi pinta nya dengan suara yang tidak begitu jelas
Biar kan dina makan dulu dia belum makan, kata bibik zaky yang sejak tadi berusaha memisahkan tangan kami, tapi zaky memegang tangan ku begitu erat, akhirnya ayah zaky pun ikut untuk melepaskan pegangan tangan zaky ke tangan ku, Zaky menggelengkan kepala
Jangan pergi, pinta zaky
Aku tidak pergi zak, aku hanya makan sebentar, kataku
Iy zak biarkan dina makan duluan, kata ayah zaky dan bibik bersamaan
Ayah zaky berhasil melepaskan tangan ku dari genggaman zaky, lagi-lagi zaky meminta ku untuk jagan pergi, dia mencoba untuk beranjak dari tempat tidur, jangan pergi pinta nya lagi, zaky terjatuh ayah dan bibik membopong nya ketempat tidur
Dina tidak pergi dia hanya kedapur untuk makan, ujar bibik zaky
Aku mau ikut, gumam zaky dengan suara yang tidak jelas
Ngimana kamu mau ikut, bangun saja kamu tidak mampu, kata ayah zaky
Zaky kelihatan marah sama ayah nya. Dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur, bahkan untuk mengakat kepala nya dia tidak mampu.
Selesai makan aku kembali kekamar zaky, aku duduk di samping zaky
Jagan pergi, kata zaky lagi
Aku tidak pergi zak, aku tetap di sini nemani kamu
Din yuk kita pulang ke kampung halaman mu kita nikah din, kata zaky
Iya zak, kamu harus sembuh dulu ya, kataku
Din aku takut, kamu jangan tinggalkan aku sendiri, pinta zaky
Aku tidak kemana-mana zak, aku disini nemani kamu
Aku meraih handuk di dalam baskum yang sudah terisi air, memeras handuk, kemudian mengelap keringat di kening dan leher zaky, Zaky merasa nyaman dan mulai tertidur
ku lihat bibik zaky pun tertidur nyenyak di samping tempat tidur zaky,
Baru saja aku ingin memejamkan mata, zaky terbangun
Din....din..., Panggil nya
Iy zak aku disini, aku meraih tangan zaky
Din aku takut, tolong aku din, nenek itu memaksa membawa ku pergi aku takut din, kata zaky
Nenek mana aku tidak melihat nya, jawabku kebingungan
Itu itu dia datang lagi, usir dia din aku takut, kata zaky
tidak zak tidak ada siapa-siapa di sini, cuma ada kamu aku dan bibik, kataku menunjukkan bibik yang tertidur nyenyak
Aku takut memejam kan mata din aku takut nenek itu datang lagi, dan membawa ku pergi, kata zaky
Aku terdiam,
Zakkkk.... Di sini hanya ada aku dan bibik tidak ada Nenek-nenek, kataku
Zaky memandang ku,
Aku memperbaiki bantal di atas kepala zaky dan kembali mengelapkan keringat di kening dan leher zaky.
Zaky mulai memejam kan mata dan tertidur
Aku menarik nafas lega dan mulai memejamkan mata, namun baru saja ingin tidur tiba-tiba zaky teriak memanggil nama ku
Lagi-lagi dia bilang ada nenek-nenek datang memaksa membawa nya pergi.
Hari menjelang pagi, Semalaman aku tidak bisa tidur, selalu terjaga zaky selalu mengigau nenek-nenek datang memaksa membawa nya pergi. ku lihat zaky tertidur pulas tangan nya memegang tangan ku, perlahan ku tarik tangan ku aku bergegas keluar kamar menuju kamar mandi dan mencuci muka.
ku lihat bibik zaky pun sudah bangun dan memasak di dapur,
Sarapan din, pangil bibik
Iya bik sebentar lagi, jawab ku
Ibu zaky menghampiri ku
Din kalau kamu capek tidur aja dulu, giliran ibu yang jaga, kata ibu zaky
tidak apa-apa buk biar aku saja yang jaga
aku kembali kekamar zaky, ku lihat zaky sudah bangun, ibu zaky membawa kan bubur dan obat
Memberikan pada ku tuk menyuapi zaky makan, beliau duduk di samping zaky sambil membelai kepala zaky dengan kasih sayang,
Din kamu yang kasi zaky makan kalau ibu yang kasi dia tidak mau makan, kata ibu zaky
Aku menyuapi zaky makan
Syukur lah dia sudah mulai membaik dan mau makan, sudah 3 hari dia tidak mau makan dan sekarang dia mau makan, kata ibu zaky senang
Aku pun senang melihat zaky sudah mau makan dan minum obat.
Aku merasa lega.
Zak aku mau mandi dulu, aku mau kepasar
Zaky mengangguk
Pergilah din biar ibu di sini yang jaga
Aku bergegas mandi dan berganti pakaian, pergi kepasar, aku membeli vitamin menambah nafsu makan dan susu formula buat zaky
Aku meletakkan belanjaan ku di atas meja samping tempat tidur Zaky. Aku membuat susu formula dan memberi zaky minum
Din istrirahat lah, kamu nampak capek, biar ibu yang menjaga ku, kata zaky
Aku tersenyum melihat keadaan zaky yang mulai membaik, aku merasa lega.
Baik lah aku kekamar dulu ya, kataku seraya menujuk kamar adik nya zaky
Zaky menganguk,
ku lihat jam menunjukkan 11:30wib aku mulai memejamkan mata dan tertidur
Ada suara membangun kan ku, mengoyangkan badan ku
Bangun din, din bangun, bibik zaky membangun kan ku
Sakit zaky kambuh lagi, kata bibik zaky
Aku terduduk, ku lihat jam 14:00wib aku tertidur selama 2jam setengah
Aku bergegas kekamar zaky ku lihat ibu,ayah,dan saudara-saudara kandung zaky ada di dalam kamar
Aku duduk mendekati ibu zaky yang sedang menagis.
Dokter pun datang memeriksa zaky,
Dokter mengelengkan kepala, mengatakan sudah tidak ada harapan untuk sembuh
Aku menangis memandang zaky yang terbaring tak berdaya,
Ibu sudah pasrah din ucap ibu Zaky.
Kami pun sudah iklas kalau abang mau pergi pergi lah, kata adik zaky
Aku menangis, aku melihat zaky mamandang ku
Din, maaf bukan nya ibu mengusir sebaik nya kamu jangan di sini karena itu akan memberatkan zaky untuk pergi
Aku menuruti kata-kata ibu zaky dan keluar kamar, aku menangis
ku lihat pastor dan suster datang di ikuti beberapa orang yang membawa kitab injil mereka mamasuki kamar zaky dan berdoa menurut keyakinan mereka.
Aku hanya bisa menunggu di luar kamar dan menangis
Selesai mereka berdoa, ibu zaky menghampiri ku
Din, zaky sudah pergi, kata ibu zaky
Aku menangis ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ , ku lihat jam menunjukkan pukul 19:30wib
(Jam 19:30wib. Bertepatan tanggal 01juni 2015 hari kematian zaky)
Aku menelpon mbak ratna, reno dan rekan-rekan kerja lainnya memberi kabar kepergian zaky.
Hati ku terasa sakit dan sedih. Di saat kepergian zaky aku hanya bisa melihat nya di luar kamar.
Mereka menutup mata zaky dan meletakkan tangan zaky di atas perut nya.
Setelah pastor, suster dan beberapa anggota bawaannya pergi aku memasuki kamar, terdengar suara isak tangis dari saudara-saudara zaky, aku hanya bisa terdiam lemas dan menatap orang yang ku cintai terbaring kaku tak bernyawa.
Ke esokan hari nya tamu berdatangan melayat rekan kerja ku satu kantor menghampiri ku
Din ini sumbangan dari kami di kantor dan juga dari karyawan lainnya
Aku mengucapkan terimakasih dan memberikan sumbangan yang ku terima pada ibu zaky
Aku menghantarkan kepergian zaky ke pemakaman.
Tiga hari berlalu setelah kematian zaky aku kembali ke lokasi kerja, sesampainya di rumah, ku pandangi barang-barang yang di kemas zaky di dalam kardus seakan dia memberitahu akan kepergian nya dan mengemasi barang-barang nya kedalam kardus agar tidak merepotkan ku
Teringat kata-kata zaky yang selalu bilang ingin pergi dan yang paling ku ingat disaat dia marahi ku
"kamu tidak boleh bergantung sama orang lain belajarlah mandiri, kemana-mana pergi minta di antar ngimana nanti kalau aku pergi sama siapa lagi kamu minta tolong"
Akuuuu menahan kesedihan saat teringat kata-kata dari zaky
" Din aku ingin merayakan natal dan tahun baru bersama keluarga besar ku untuk yang terakhir, tahun depan aku tidak bisa lagi merayakan nya"
"Saat zaky memeluk ku mengatakan ingin pergi jauh"
" Pesan terakhir dari zaky din aku ingin pergi jauh sejauhnya ku harap kamu mengerti kita tak pernah bisa bersatu"
Ya Tuhan kenapa aku baru menyadari semuanya, menyadari kata-kata AKU INGIN PERGI JAUH SEJAUH NYAðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜.
....TAMAT...
Terimakasih telah sudi membaca perjalanan kisah cinta ku, semoga kisah nyata ini menjadi berkesan.