Chereads / POV - There are always two sides of a coin / Chapter 50 - Bab 16 - Bagian 2 (End)

Chapter 50 - Bab 16 - Bagian 2 (End)

"Gua bilang juga apa!" seru Debby dalam balutan sheath dress simpel dari sutra biru tua, "Pasti Patty yang nikah pertama! Gua masih sering terharu kalau…"

"Kalau lu ingat gimana Nick lamar Patty di Rumah Makan Gelfara dengan kostum Doraemon? Ya ya. Lu sudah bilang itu seribu kali." kata Lexa, yang mengenakan dress dengan model yang sama, sambil tertawa.

Kelima gadis yang berdiri di lobi Hotel Nusan itu memakai dress yang sama dengan buket bunga kecil berwarna biru muda di tangan mereka. Betul. Mereka semua adalah bridemaids di hari pernikahan Patty ini.

"Gua kan senang banget!" protes Debby sambil cemberut.

"Awalnya gua hampir nyerah lihat Nick nggak nembak Patty sampai lulus kuliah." kata Lexa gemas.

"Siapa sangka dia benar-benar kerja keras bangun masa depan untuk dia dan Patty sebelum melamar, ya?" kata Debby sambil menautkan kedua tangannya di depan dada masih sambil memegang buket bunga di antara kedua tangannya. Tersipu sendiri dengan kenangannya saat melihat Patty menangis terharu saat itu.

"Memang amazing sih mereka. Nggak ada pacar-pacaran, langsung menikah saja." kata Lexa lagi.

Debby membuka matanya kemudian berkata dengan semangat, "Iya. Karena mereka sudah saling yakin, ya guys ya."

Keempat gadis yang lain mengangguk dengan antusias. Memang cerita Nick dan Patty ini seperti cerita kasih sejati yang dipertemukan sejak masih kecil. Beruntung sekali, ya?

"Tapi walaupun kalian ragu, gua tetap nebak dengan benar, kan?" kata Debby bangga sambil mengangkat tinggi tangan kanannya dan memainkan buket bunga.

"Kalau gitu coba tebak siapa yang nikah terakhir!" kata Lexa dengan nada menantang.

Debby melihat kelima gadis cantik di sana dan menunjuk gadis terakhir yang menjadi anggota QS menggantikan Sharon. "Lu! Kita semua sudah punya pacar kecuali lu!" serunya.

"Sebentar lagi juga Lexa putus." kata Ayu.

"Heh!" Lexa mengangkat buketnya seakan memukul kepala Ayu dengan buket bunganya. Tetapi kemudian dia tertawa dan berkata, "I've changed! (Gua sudah berubah!) Tapi cantiknya sih masih tetap."

"Then, I bet Lexa yang terakhir nikah." kata Listy sambil tertawa.

"Hey!!" seru Lexa.

Kelima gadis itu tertawa saat tiba-tiba Patty muncul di sebelah mereka dan berkata, "Aya naon, euy? (Ada apa nih?)"

Mereka berbalik dan melihat Patty dalam balutan wedding gown model tahun 80-an dengan buntut sepanjang 3 meter, mahkota yang tinggi dan elegan bertengger di atas rambutnya yang dicat coklat dan ditata denga model glamorous updo, tangannya memegang buket bunga besar berwarna putih dan biru. Sangat cantik!

Di sebelah Patty, Nick berdiri dalam jas biru-hitam. Nick terlihat tampan hari itu dengan rambut berwarna senada dengan rambut Patty. Mereka berdua saling melingkarkan tangan dan Nick, sambil tertawa, membantu menyeimbangkan badan Patty yang sedang menendang-nendang gaunnya agar tidak terinjak dirinya sendiri.

Semuanya bersorak kegirangan. Debby kemudian berkata, "Memang benar, kan! Gua bilang juga apa? Lu yang…"

Patty tertawa dan berkata, "Iya, iya. Memang gua yang nikah duluan di antara kalian. Tapi kalau dibandingkan dengan anggota QS yang lama, yang menikah duluan tetap Sharon."

"Well," Lexa tersenyum manis dan berkata, "Gua senang dia tetap dapat yang terbaik."

Ayu mengangguk dan menambahkan, "By the way, Gua pikir Satrya would have broken up with her right after (akan putus dengan dia segera setelah) insiden di gedung olahraga dulu." katanya kemudian tertawa kecil. Semua anggota QS sudah terbiasa melihat Ayu tertawa sekarang. Tapi tentu saja, banyak orang yang masih terpesona dengan pesona tawa Ayu.

"I thought so! I was so stunned when I heard that Satrya ran after her abroad. It was so sweet of him. (Gua juga mikir begitu! Gua kaget banget waktu dengar Satrya mengejar dia ke luar negeri. Manis banget.)" ujar Listy dengan suara lembutnya yang terdengar jelas dan tegas. Listy berdiri tergak sambil tersenyum percaya diri memandang teman-temannya kemudian berkata, "Dan akhirnya Sharon dapat yang terbaik dan bahkan menikah lebih cepat dari kita."

"Gua sempat berharap dia kena karma loh setelah menjahati Patty." kata Debby sambil cemberut kemudian menambahkan, "Tapi kita kan nggak pernah tahu apa yang dia lewati."

"Kita juga belum tahu apa alasan dia sampai tega menjebak gua dulu. Tapi gua yakin she had her reasons. (Dia punya alasan dia sendiri)" kata Patty sambil tersenyum.

"Ya. Sama kaya Lexa had her reason to hate Olive. (Punya alasan untuk benci Olive)" kata Nick sambil tertawa.

Olive, anggota QS yang terakhir, tertawa dan berkata, "Dan lucky me to know that reason and join this incredible group. (Gua beruntung untuk tahu alasan itu dan akhirnya bergabung dengan kelompok luar biasa ini.)" katanya. Olive tersenyum, memperlihatkan kempot manis di pipi kanannya yang tirus. Hidungnya mancung, tidak lagi tertutup lemak. Rambutnya dibuat bergelombang indah, tidak lagi lepek. Badannya ramping dan berotot, tidak lagi penuh lemak.

"Tapi lu tetap yang nikah terakhir." kata Debby disusul dengan tawa seluruh anggota QS dan Nick.

"Kejam banget, Deb."

Semua orang menoleh, melihat seorang gadis cantik dengan kulit putih manis dan rambut yang diurai dengan gelombang manis di ujung bawanya dalam balutan long sleeve dress satin berwarna hijau lumut dengan lengan kaki domba yang menggembung di bagian bawah.

"Sharon? You're so georgous! (Lu cantik banget)" seru Lexa.

Sharon tersenyum anggun pada Lexa kemudian berkata pada Patty, "Pat, thank you sudah ngundang gua dan maafin gua."

Patty tersenyum dan mengangguk kemudian berkata, "It's all in the past. (Semua itu masa lalu) Yang penting lu sadar dan nggak akan ulangi lagi."

"Mana suami lu, Shar?" tanya Nick sambil tersenyum cerah.

"Dia lagi parkir mobil di bawah. Kaya biasa, dia selalu turunin gua di lobi." katanya anggun.

Semua bersorak kemudian Patty berkata pada Nick, "Kapan kamu kaya gitu?!" sambil tertawa dan mencubit pelan lengan Nick.

"KDRT! KDRT!" seru Nick dengan dramatis.

Semua tertawa sebentar kemudian Sharon berkata lagi. "Thank you banget kalian nggak musuhin gua atau rusak nama baik gua dan bokap ke orang luar. Makasih banget kalian yang berusaha cegah anak-anak GIS untuk masukkan nama gua dan Satrya ke ingstaram. Kalian baik banget."

Listy berkata lembut, "Off course, Shar. Lu kan teman kita juga."

Sepasang kakek nenek yang sudah keriput dan kurus datang tergopoh-gopoh dalam balutan baju tradisional Korea. Sang nenek datang kemudian memukul-mukul tangan Nick dengan keras sambil berkata "오모! 오모!오모! (Omo! Omo! Omo!) (Ya ampun! Ya ampun! Ya ampun!)"

"야 할머니! 아 왜? (ya halmeoni! Ah wae?) (Eh nenek! Ah kenapa?)" seru Nick sambil menyingkir dan melindungi tangannya.

"너 진짜! 방에 너 우리 떠났어! (neo jinjja! Bange neo uri tteonasseo!)(Kamu benar-benar deh! Meninggalkan kami di kamar!)" kata nenek Nick sambil merajuk.

Nick tertawa kemudian merangkul kakek dan neneknya sambil berkata, "아 우리 예쁜 할머니양~ 미안합니당 ~ (a uri yeppeun halmeoniyang~ mianhamnidang~) (Ah nenekku yang cantik~ maaf ya~)" katanya kemudian menggandeng kakek-neneknya dan menuntun berjalan menjauh menuju lift. Mereka sudah harus berganti pakaian dengan dress dan jas yang sudah Nick siapkan di kamar. Maklum, sudah tua. Mungkin mereka lupa kalau mereka harus ganti baju sebelum turun ke lobi.

Saat pintu lift terbuka, Gelfara, dalam balutan jas biru tuanya, tiba-tiba memeluk kedua kakek-nenek itu sampai hampir terjatuh. Seluruh anggota QS dan Sharon menjerit kaget melihat itu kemudian tertawa terbahak-bahak melihat nenek Nick memukul-mukul lengan Gelfara dengan kasar.

Gelfara memberi isyarat pada Nick untuk kembali pada Patty. Nick melambai-lambai pada kakek-neneknya dan ayahnya sebelum kembali pada Patty. Hati Patty terasa sangat hangat melihat Gelfara dan kakek nenek Nick sangat akur seperti itu.

Patty tersenyum. Benak Patty mengulang semua yang telah ia lalui bagai sebuah film. Betapa Patty bersyukur dapat melalui semua ini dan mendapat pelajaran yang berharga.

Terkadang mungkin hidup orang yang telah berbuat jahat pada kita terlihat baik-baik saja atau bahkan terlihat jauh lebih baik dari hidup kita. Namun, kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik itu semua. Mari selalu ingat bahwa Tuhan memproses kita semua dengan cara yang berbeda-beda menurut kekuatan kita masing-masing.

Meskipun orang berkata, "orang yang jahat pada kita akan mendapat ganjarannya" tapi ganjaran itu bukanlah hak kita. Jangan sampai kita yang membalaskan kejahatan seseorang dengan kejahatan. Maafkanlah. Bergeraklah maju. Serahkan semuanya pada Tuhan.

Mari selalu ingat bahwa di balik tirai pertunjukkan selalu ada hal-hal yang ditutupi untuk mendukung berjalannya sebuah pentas. Begitu pula dengan hidup manusia. Sering kali manusia menutupi berbagai hal demi dilihat baik atau bahkan sebaliknya. Tidak jarang orang memilih untuk menutupi, atau bahkan menutup mata, agar mendapatkan simpati dari orang lain dan bahkan dari dirinya sendiri. Karena itu, mari jangan iri hati apalagi dengki dengan hidup orang karena kedengkian hanya akan membawa kehancuran. Kedengkian akan membuat mata kita tertutup dari hal-hal baik yang sebenarnya terjadi di sekeliling kita.

Sama seperti apa yang terjadi di cerita ini. Masih banyak hal yang belum para pembaca ketahui meskipun telah melihat cerita dari beberapa sisi. Masih banyak kehidupan lain yang tidak para pembaca ketahui meskipun telah melihat dari berbagai sudut pandang, padahal kehidupan dan sudut pandang orang lain mendukung apa yang terjadi di sekitar kita sekarang ini. Maka dari itu, mari terus jaga pikiran kita untuk selalu terbuka.

Semua hal yang terjadi pada Patty, meskipun menyakitkan, tetapi membangun persahabatan baru antara Patty dan QS, bahkan memperbaiki hubungan Nick dan Gelfara. Semua hal itu jugalah yang mendorong Olive untuk pergi sementara dan akhirnya membawa Olive kembali sebagai Olive yang lebih dewasa. Lalu yang terpenting, semua hal yang terjadi pada Patty menunjukkan siapa orang yang, pada saat itu, tidak baik dan siapa yang baik. Membuat Patty menyadari juga apa yang lebih penting daripada penampilan dan harta. Juga membawa Patty untuk menemukan cinta sejatinya.

Mari selalu ingat bahwa selalu ada dua sisi dari sebuah koin. Sisi yang satu adalah sisi yang buruk. Sisi yang membuat kita melihat betapa buruknya situasi yang kita hadapi, betapa menyedihkan dan mengerikannya dampak yang harus kita hadapi, betapa tidak adilnya hidup ini.

Sisi yang satu lagi adalah sisi yang baik. Sisi yang membuat kita melihat apa hikmah yang ada dari situasi buruk ini, melihat betapa orang-orang di sekeliling kita mengasihi kita, betapa Tuhan sayang pada kita dan ingin membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik, betapa banyaknya dampak positif yang dibawa untuk kita dan orang-orang di sekitar kita.

Yuk mari kita ingat bahwa kebahagiaan dan rasa syukur adalah pilihan di tangan kita. Jangan pernah menunggu untuk keadaan menjadi lebih baik atau menunggu seseorang menyenangkan hati kita untuk kita dapat bersyukur. Ayo terus pilih untuk bahagia dan bersyukur juga berusaha untuk melihat hikmah di balik semuanya! Tentu sambil berusaha untuk mencari solusi dan keluar dari keadaan yang sulit.

Terakhir, ayo kita selalu jaga pikiran kita terbuka untuk pandangan dari tiap-tiap orang. Janganlah kita menuduh seseorang tanpa adanya bukti atau saksi-saksi. Mari kita juga belajar untuk mengampuni orang karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di hidup mereka.

Terima kasih semuanya sudah membaca novel ini sampai tamat! Tunggu sequel dari cerita ini, ya! Mari kita lihat POV yang lain! Yeay!