Terlahir menjadi blesteran Arab - Indonesia bukanlah hal yang mudah karena harus meneruskan keturunan tersebut agar tidak punah. Itulah aku yang memiliki darah setelah Arab dan setengah Indonesia jadi gak jarang banyak yang menyangka kalau diri ku adalah orang Arab padahal orang Indonesia asli.
dari dulu aku memiliki impian untuk menjadi seorang dokter serta suami seorang abdi negara. oleh sebab itulah sejak umur 10 tahun mama sudah membawa ku ke tempat kerja nya untuk melihat bagaimana dokter serta suster berkerja untuk menyelamatkan nyawa satu orang saja. kebetulan mama adalah kepala rumah sakit di kawasan Jakarta.
Di dalam rumah sakit mama menggendong ku dan membawa nya ke ruangannya serta pandangan ku dengan dunia kedokteran menjadi sangat besar hingga memutuskan mengikuti jejak mama. Saat di dalam ruangannya dimana mama menjelaskan tentang alat - alat apa yang ada di dunia medis itu dan di umur saat itu diri ku belum memahami benar.
" Sayang, kalau kamu sudah besar nanti dimana bisa memegang semua alat - alat yang ada di sini serta mengenakan jas putih seperti mama kenakan ini. " kata mama yang sambil menggendong ku. Di sana mulai mencium ku dengan penuh cinta karena itulah aku mulai mempunyai tekad untuk mengikuti jejak mama untuk menjadi dokter.
Sejak masuk SMP ku sudah menjadi murid yang berprestasi dalam segala bidang nya dan juga sangat memahami dunia sains itu seperti apa. Saat masuk ke SMA dimana diri ku memilih jurusan IPA karena mengingat kalau mau masuk kedokteran itu harus berasal dari jurusan IPA jadinya ku berubah keras selama di SMA.
Diri ku juga memiliki sahabat yang sama - sama dari kelas IPA dulu bernama Elisabeth bukan ratu dari Inggris itu ya. Elisabeth adalah satu - satunya sahabat yang ku dari SMA hingga lulus ya walaupun kita sering bertengkar tapi kita memiliki misi yang sama yaitu menjadi dokter termuda di Indonesia. Tidak jarang banyak yang menyangka kalau kami berdua adalah adik kakak karena selalu bersama - sama saat berada di luar ataupun mengerjakan tugas di saat semua nya sedang sibuk liburan.
Di kala aku sedang gagal apa yang sudah ku buat di sanalah Elisabeth datang dan membantu ku bangkit dari kegagalan itu serta mengulang nya lagi agar tidak mengulangi hal yang sama untuk kedua kalinya. Tapi suatu ketika dimana Elisabeth harus terkena penyakit serius yang membuat kita berdua harus berpisah untuk sementara waktu. Di sana ku memutuskan untuk bekerja keras agar lulus menjadi dokter termuda di Indonesia serta menyelamatkan nyawa sahabat ku.