"Bocah, apakah kau sudah membuat keputusan?, aku tidak masalah jika kau memilih untuk kenikmatan, kau tahu?, selain uang paman juga menyukai wajahmu yang tampan dan imut."
"persetan denganmu sialan, aku lebih suka bunuh diri ribuan kali daripada di sentuh oleh orang aneh seperti mu"
ketika bandit mesum tersebut mendengar balasan ku dia hanya tersenyum. ya mesum sialan itu hanya tersenyum, dan senyuman itu membangunkan indra bahaya yang telah kuasah bertahun-tahun di arena pertarungan Menyatakan bahwa apapun yang dimaksud oleh senyum itu pasti sesuatu yang tidak ingin aku alami.
"Ohhh, ternyata kau merupakan orang yang tidak mudah putus asa, paman juga orang yang pantang menyerah, paman suka sesama kaum pantang menyerah seperti itu. Apakah kau tahu alasan paman menjadi bandit?.
Dulu aku merupakan Seorang tuan muda berbakat dari keluarga bangsawan, meski itu bukan keluarga yang terkenal tetap saja aku memiliki status bangsawan, aku memiliki bakat yang kuat dalam mengelola mana dan ayah ku juga memberikan seluruh dukungan dalam fasilitas pelatihan, semuanya berpikir bahwa nama keluarga kami akan melejit dibawah naungan ku, tetapi suatu hari ketika aku sedang dalam perjalanan ke ibukota aku dirampok dan seluruh rombonganku dibunuh didepan mataku, tetapi aku ditangkap oleh bandit dan disodomi oleh mereka secara bergiliran, aku menjadi mainan mereka selama tiga hari tiga malam sebelum Ksatria keluarga ku datang dan membunuh semua bandit tersebut, ketika aku diselamatkan oleh orang-orang keluarga ku, aku dalam kondisi yang menyedihkan, adik aku yang satu-satunya melihat kesempatan ini dan menyebarkan kabar ke seluruh wilayah keluarga ku dalam upaya untuk mendapatkan hak waris.
akhirnya hak waris yang seharusnya milikku dipindahkan ke saudara ku, aku diasingkan dan dilarang untuk pulang ke tanah kelahiran diriku sendiri.
Tapi, aku tidak marah maupun kesal, karena peristiwa pahit itu tidak terasa pahit bagi lidah ku, aku menemukan dunia baru, aku lalu menjadi bandit dan menargetkan bocah-bocah imut seperti mu, aku lalu memberikan mereka kenikmatan serta kebahagiaan, tetapi banyak orang yang tidak mengetahui apa itu kenikmatan, jika aku bertemu dengan jenis seperti itu maka aku akan langsung membunuh mereka, jadi aku harap kau bukan termasuk jenis yang terakhir, kekeke bagaimana bocah? "
Ekspresiku telah mengeras sejak dia bercerita, selama aku menjadi 'Blade Dancer' aku tidak memiliki banyak orang yang ku takuti, tetapi satu jenis orang yang paling ku takuti pasti adalah orang yang punya masalah dengan kepalanya, karena akal sehatmu akan hancur cepat atau lambat hanya dengan berada di sekitar orang itu, tidur akan menjadi mimpi buruk, dan sekarang jenis yang sama sedang berada di depan mata ku.
"persetan denganmu brengsek, jika kau laki-laki mari selesaikan ini dengan cara laki-laki"
"ahh, bocah yang bahkan belum membuat sirkuit mana mengajak paman berduel, aku semakin bersemangat untuk mendengar jeritan milikmu di ranjang milik paman, tapi karena aku adalah paman yang baik hati jadi aku akan memberikan dirimu kemudahan, aku akan memberikan mu pedang dan aku akan melawan mu dengan tangan kosong, bagaimana paman adil bukan? "
sudut mulutku terangkat sedikit, dan aku langsung menyetujui tantangan bandit mesum tersebut
"jangan langsung tersenyum bocah, simpan senyuman tampan mu untuk malam ini, hahahahahaha"
setelah mengatakan omong kosong dia melemparkan pedang yang dia taruh di sarung pinggangnya, lalu dia membuka pintu penjara goa ini dan masuk dengan penuh percaya diri.
"meskipun aku menyukai bocah yang pantang menyerah, aku lebih menikmati mematahkan semangat bocah, heheheh, jadi ayo maju bocah"
Dia menyeringai dan mengepalkan tangannya, lalu ada lapisan biru muda menyelimuti kepalan tangan tersebut, tentu aku tahu apa yang dia lakukan, dia menyalurkan mana dari sirkuit mana ke kepalan tangannya, dan kontrolnya atas mana tersebut cukup memuaskan, karena ketika orang biasa melakukan hal yang sama, yang menyelimuti tangannya bukanlah lapisan biru muda melainkan putih pucat, ya secara dasar semakin lemah pigmen biru dari mana yang digunakan oleh penggunanya maka semakin lemah juga kontrol orang tersebut pada mananya, begitu juga sebaliknya, jika aku dalam masa prima melakukan hal sederhana seperti itu maka tanganku akan hampir tidak terlihat, yang terlihat hanyalah lapisan biru pekat menyelimuti tanganku, kekuatan yang dihasilkan oleh teknik sederhana itu juga beragam, jika warna yang menyelimuti kepalan tangan berwarna putih pucat maka itu hanya memperkuat pukulan tersebut sebanyak 200% paling banyak, ketika berwarna biru muda itu akan meningkat hingga 350%, dan jika berwarna biru pekat maka itu akan meningkat hingga 1000%, karena perbedaan antara biru muda dengan biru pekat merupakan perbedaan antara surga dan bumi, tentu itu bukanlah akhir karena pejuang top seperti ku tidak menggunakan mana murni seperti itu, kami menggunakan atribut unik milik kami yang jarang sama, dan hanya menggunakan mana murni jika aku bertemu lawan dengan atribut yang merugikan atribut milikku, atribut milikku merupakan petir yang memiliki kelemahan ketika melawan pemilik atribut angin, tetapi memiliki keuntungan absolut ketika melawan pengguna atribut air, jika aku menggunakan mana petir dan melakukan manuver sederhana seperti melapisi tangan dengan petir lalu meninju, maka kekuatan yang ditingkatkan akan mendekati 1500% dari kekuatan normal dengan kecepatan ekstrim yang merupakan keuntungan dari atribut petir, tetapi tentu jika dibandingkan dengan monster bernama santo pedang maka itu akan menjadi lelucon, karena jika santo pedang melapisi tangannya dengan mana murni maka yang terlihat adalah tangannya diselimuti oleh lapisan berwarna emas, yang merupakan pengecualian dari pengguna mana lain karena dia memiliki berkat dari Dewa Estia, yang membuat dia tidak memiliki atribut tetapi mana murninya mampu mendominasi atribut mana pun.
"kau sepertinya tidak tahu apa-apa tentang mana bukan, lihatlah mana milikku itu tidak berwarna putih pucat, jadi ayo kita mulai pertandingan yang tidak adil ini hahahahahah"
aku menghiraukan omong kosongnya dan mengambil pedang yang tergeletak di tanah, pedang itu merupakan jenis pedang yang menjadi favorit ku, jenis pedang bilah satu sisi dengan bilah yang tidak terlalu panjang ataupun pendek, bilahnya juga tipis, yang membuat pedang ini ringan, meski begitu pedang ini dibuat dengan teknik yang cukup baik, cukup untuk pelanggan keluarga bangsawan kecil.
Aku memasang kuda-kuda standar dari gaya pedang Milikku, lalu mengalirkan seluruh chakra yang kumiliki ke dua kaki milikku untuk meningkatkan kecepatanku secepat mungkin, aku juga tidak lupa untuk mengalirkan sedikit chakra milikku ke mata, lalu aku merasakan perasaan yang berbeda, aku merasakan pandanganku menjadi lebih luas serta waktu melambat dan aku juga dapat memprediksi gerakan yang akan dilakukan oleh bandit gila tersebut jika aku melancarkan tebasan.
lalu sepersekian detik berlalu dengan suasana yang padat.
dan dalam sepersekian detik itu mataku berubah dan pupil merah darah muncul dengan dua kecubung berputar-putar dengan perlahan-lahan di dalam pupil ku menatap mangsa yang tidak akan hidup dalam waktu lama lagi.
Lalu aku melejit ke depan dalam sekejap dengan menggunakan dua kaki yang diperkuat oleh chakra dan menebas secara diagonal dengan tegas.
Bandit tersebut ingin bereaksi tetapi sudah terlambat karena dia tidak mengharapkan bahwa bocah yang tidak memiliki sirkuit mana bisa secepat itu, tubuhnya terbelah dengan sedikit hambatan dan nyawanya pun hilang dalam sekejap hanya dengan satu tebasan.