Saat itulah dia mengeluarkan aura negatifnya, persepsi Saya justru mengatakan jika, ia bukanlah guru melainkan, ia menyelinap ke pelatihan pusat ini
Saya mencoba untuk melarikan diri dikarenakan, adanya korban-korban di ruang ini… Akan menyebabkan sesuatu yang lebih buruk pada korban-korban yang telah mati di ruang buruk ini…
Persepsi Saya juga mengatakan bahwa, ini adalah suatu jebakan yang sangat keji, mungkin dibuat oleh diri Saya sendiri… Kemudian, ingin merampas kekuatan Saya… Itu adalah perbuatan yang hina!! Saya tidak dapat berlari seperti seorang ayam pengecut
「Hei, Kargo! Jika kau ingin mengambil atau melawan diriku… Janganlah seperti seorang pengecut yang ingin bertarung banyak korban, jiwa mu ini seperti seorang bayi yang belum mempunyai urat kemaluan…」
Dia marah, semakin aura negatif nya kuat! Para korban yang telah mati ini menjadi partikel, yang menyisakan darah kotor mereka
「Jangan coba-coba memainkan emosi ku ini… Apa kau tidak merasa kasihan atau rasa simpati pada mereka? Yang telah menjadi partikel dan menyisakan darah kotor mereka... Mereka harus di hukum!」
Diri Saya semakin menjadi-jadi dan rasa ingin menghancurkan dirinya… Kata-kata yang gelap, dipenuhi dengan kebencian
「Hukuman?!! Apa hanya mereka memiliki darah kotor?!! Apakah diri Anda tidak mempunyai alat untuk melihat diri Anda yang murka?!!」
Aura tersebut entah kenapa menghancurkan ruang permainan… Kurasa, ini tidaklah bagus, atau hanya semata-mata ilusi untuk mendramatisir suasana
「Nona banyak bicara! Mari kita... Bertarung!!!!!!」
Saya mencoba untuk tidak bertarung dengan Tuan Kargo… Potensi Saya mungkin masih kurang baik untuk mengalahkan Tuan Kargo namun, Saya mempunyai pengetahuan luas… Jika dia terus-menerus mengeluarkan aura negatifnya, tubuh ia justru akan hancur menjadi partikel-partikel kecil
Jadi, sangat mudah! Saya akan terus memancing emosinya yaitu, kemarahan
「Kenapa Saya harus melawan Anda? Keberadaan Saya secara literal, melampaui keberadaan Anda, dari segi kekuatan, sihir maupun kemahiran…」
Aura negatif nya semakin kuat… Menyerap energi kehidupan Bumi, staminanya justru semakin kuat dan naik secara drastis namun, tubuh nya sepertinya mengering
「Apakah Anda mengira Saya bodoh?!! Aura Saya...... Arghhhhhhh---!! Ini adalah kenikmatan! Dengan menyerap energi Bumi… Stamina ku untuk melawan dirimu meningkat, tekad ku untuk mengalahkan diri Anda terbangun…」
Saya tertawa dengan kencang dengan logat suara sombong
「AHAHAHAHAHAHA!!! Anda sedang menggigau? Buka mata Anda lebar-lebar dan menangis lah yang kencang!! Makhluk seperti Anda tidak pantas melawan diriku, sadar dirilah, Hewan!」
Aura itu meningkat lagi, lagi dan lagi!!! Tubuh dari Tuan Kargo melepuh dan...
BOOM!!
Keberadaannya hancur dan melebur menjadi partikel-partikel kecil seperti debu… Itu seperti, daun dibakar hangus oleh api
Saya bersyukur karena, peristiwa buruk ini telah berakhir… Sedikit heran karena, Tuan tadi menyerang diri Saya tiba-tiba tanpa saling mengenal… Saya pikir, ketertiban di Dunia Baru akan menjadi abu-abu… Itu tidaklah bagus untuk di dengar maupun diucapkan
Saya mengembalikan semuanya dari keruntuhan ruangan permainan tadi hingga mengembalikan nyawa para korban yang mati
Mengembalikan ruangan tersebut adalah hal yang kecil dan sepele namun, semoga saja Saya dapat menghidupkan nyawa korban yang terkena aura tadi
「Aku mohon... Segera hiduplah kalian semua!」
Butuh waktu setidaknya 1 menit untuk menghidupkan semuanya, syukurlah bisa di hidupkan tanpa harus mengorbankan nyawa ku juga… Bayarannya kurasa tidaklah terlalu besar ataupun kecil…
Ai terbangun dan ia dalam kondisi lemas sekali tentunya, karena adanya kejutan dari aura tadi… Hingga menciptakan kematian yang tiba-tiba… Itu tidak lucu, Saya harap kejadian seperti ini benar-benar hilang dari Dunia ini lagi... Dunia Baru, mengapa menjadi... Kekacauan...… Semoga saja, ini hanya kejadian sekali atau mungkin dua kali…
Entah mengapa, Saya rasa, manusia tidak memiliki ketakutan terhadap Tuhan… Dimana, Tuhan adalah CCTV bagi alam semesta ini... Seharusnya, mereka akan terkontrol namun, sepertinya mereka tidak sadar adanya CCTV dunia ini... Tuhan itu...… Maha Mengetahui... Kenapa manusia maupun makhluk hidup yang bervariasi berani untuk melakukan kejahatan...
Saya terheran-heran, apakah mereka tidak mengetahui Dunia Bawah di Dunia ini... Atau, persepsi mereka seperti ranting putus terkena lahar panas
Saya menanyakan kondisi Ai yang berbaring dengan lemasnya
「Hey, Ai… Bagaimana? Apakah dirimu baik-baik saja? Atau sakit atau terluka berat? ...」
「Ah...… Kenapa, eh?!!! Kita belum menyelesaikan permainannya kan?!!! Kenapa tadi kita semua tertidur tak sadarkan diri?!! Seolah-olah seperti orang mati...…」
Dalam hati Saya, memang Anda (Ai) dan yang lainnya mati
「Oh… Mati hah?!!! Benarkah? Apakah itu benar? Lalu, jika Anda mati seharusnya Anda ke Dunia Atas atau bahkan...… Dunia Bawah bukan?...… Mengapa Anda masih di Dunia Manusia?」
「Eeeeeee...............Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm」
Di dalam hati Saya, dia sangatlah menggemaskan saat berpikir keras dan bernalar kritis
「Wah lucunya...…」
Ai pun berkata
「Entahlah, di mimpi ku tadi saat tertidur eeee...… Atau mati, ada seseorang yang melawan Tuan yang memberikan pertanyaan tadi… Ia mengeluarkan semacam aura untuk menghancurkan ruangan… Nah habis itu, dia sendiri terkena efeknya...… Eee... Entahlah, mimpiku itu pasti hanyalah hipotesis, terlalu fantasi pikiran ku ini...…」
Diri Saya berkata
「Kita memang berada di genre fantasi lho...」
Ai pun terkejut
「Aku tidak mengerti ucapan mu itu... Sudah jelas... Ayo kita kembali ke lapangan!」
Ai menyeret diriku dengan cara memegang tanganku, seketika tanpa waktu 1 detik, diri Saya dan Ai telah berada di lapangan… Apakah ini teknik teleportasi? Itu sangat fasih dan lancar, tanpa menggunakan segel tangan maupun segel kata
「Yak! Kita sudah sampai ke lapangan!」
Diri Saya bertanya-tanya demikian, pukul di ruang permainan saat itu menunjuk 3 siang, dan saat kembali, pukul sudah 9 malam…
Ruang tersebut... Memiliki waktu tersendiri, lebih cepat 6 jam... Namun, entah perbedaan itu terlalu jauh, ingatan ku hanya mengingat jika, harusnya hanya berbeda 2 jam saja karena, terasa di ruang tersebut 2 jam lamanya... Saya berusaha untuk merekonstruksi ingatan Saya kembali… Namun, Saya tidak ingin menggunakan pengetahuan dunia milik Saya, itu informasi tidak terlalu berguna, ini hanyalah sebuah amat-amat diri Saya
Ai pun berbicara pada Saya
「Ummmmm...… Mili-Chan... Kenapa kau tidak menggerakkan kaki mu untuk pulang, sudah hampir tengah malam lhoo... Ayo, pulang! Takutnya ada begal atau bahkan preman dan pemalak jalanan!!!!」
Saya tertawa kecil karena, imajinasi nya sangatlah beragam kurasa
「Ehe-he... Maaf, maaf jika Aku tertawa dengan pernyataan mu... Berdo'a lah pada Tuhan untuk selalu di lindungi dari Marabahaya… Dan, jangan lupakan yang utama... Hati-hati…」
Ai mulai memberanikan dirinya untuk pulang sendiri di malam-malam begini, tekadnya mulai terukir seperti biji yang ditanam dan tumbuh sebuah pohon
Dirinya menarik nafas kemudian ia
𝘏𝘶𝘶𝘴𝘴𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩----𝘍𝘺𝘶𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩...
「Baiklah,Mili-Chan. Aku akan mengikuti nasihat dirimu… Baiklah!!! Selamat malam, Mili-Chan. Dan terimakasih untuk waktu luang mu pada hari ini...」
Dia tersipu malu dengan senyumannya yang manis dan cantik
「Ah iya, terimakasih kembali ya… Semoga kita masih bisa bertemu besok…」
Ai pun berjalan ke arah Utara, sedangkan diri Saya ke arah Selatan…
Saat Saya berjalan melawati alun-alun taman, ada seseorang yang mengikuti Saya sedari awal dengan menggunakan jas hitam, Saya ingin menendang dadanya sekuat Saya menendang bola sepak
Saat tepat di dekat air mancur taman, diri Saya berhenti berjalan, dia juga ikut berhenti namun, dia tidak mengeluarkan suara ataupun bertanya dengan diri Saya
「Hei, kau! Kenapa dengan diriku? Sampai-sampai kau mengikuti ku… Apa yang kau mau...…」
Dia pun menjawab pertanyaan Saya namun, matanya pun bersinar... Itu tidaklah asing di dalam benak Saya
「Nada mu... Aku tidak menyukai nada biacaramu.........」
Kemudian, ia membuka jas hitam nya dan ternyata...…
「Kejutan!!!! Kau ini, serius sekali! Hehe!」
Rupanya, itu adalah Illgren
「Ahhh… Kau ini, sudah kuduga… Dari matamu itu yang menyala-nyala alias bersinar, kenapa tiba-tiba aktif saat kau berkata seperti itu…」
「Ah, itu! Ini akan aktif jika, memang ia berkeinginan untuk aktif…」
「Oh iya, mata itu mempunyai kesadaran bukan? Apa kau sudah 100 persen dapat mengendalikannya?」
「Tentu sudah, sebenarnya, Aku bisa saja kesadarannya di pindah ke mata ini… Agar Aku lebih kuat… Itu pada saat Aku emosional, marah maupun sedih saat melihat sesuatu yang ku sayangi hancur...」
「Aku...… Sudah mengerti... Tentang itu semua...」