Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

I Want to Have Sex, So I Have to Defeat DEMONLORD

Akari_Mirai
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.2k
Views
Synopsis
Seseorang Pengen Sex, tapi malah terjadi kejadian supernatural
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 - Virgin Lord

Aku merupakan seorang virgin yang memiliki kekuatan es dan simbol rune di atas ekningku. Untuk menghilangkan, virginityku aku beruapay untuk pergi ke tempat bordir baru yang ada di sekitar kawasan rumahku. Bordir ini dibangun oleh pemerintah untuk mengakomodasi orang-orang yang memuaskan gairah seks mereka, dan mulai buka pada pukul 24.00 malam. Akan tetapi, tidak ada cahaya lampu yang muncul dari rumah bordir tersebut saat aku sampai disana, kemudian aku mencoba masuk ke dalam dan kondisi ruangan sangatlah gelap di lantai pertama. Secara samar-samar aku melihat ada beberapa furniture yang ketika aku dekati ternyata adalah sebuah batu aneh yang memiliki banyak simbol. Kemudian aku menyangkan itu makan dan langsung kabur.

Entah bagaimana aku sampai ke lantai -2 dari bangunan, aku kemudian mencoba menelusuri lantai tersebut untuk mencari psk yang ingin aku sewa. Kemudian, aku melihat sebuah sileut bayangan dan secara reflek aku memegang tangan dari orang tersebut. Yang kupegang ternyata bukanlah tangan seorang wanita cantik, tetapi lelaki berbadan kekar yang mengenakan pakaian wanita yang ingin "menghabisiku". Sontak aku tendang bijinya dan lari ke sisi lain dari lantai tersebut sementara dia mengejar dengan kecepatan yang sama cepatnya denganku.

Aku berlari cukup jauh dan tiba di tempat remang-remang dan sepertinya ujung dari bangungan tersebut. Pria tadi kemudian sampai dan tersenyum dengan penuh nafsu. Aku hanya bisa pasrah karena tidak bisa kabur dan stamina yang sudah terkuras. Di saat dia ingin merabaku muncul seorang wanita cantik yang berada di depanku. Perempuan itu bilang bahwa aku adalah "pelanggan" dia dan meminta pria aneh tersebut untuk pergi dari sini karena disini sudah termasuk kawasan wanita. Dengan rasa kecewa, kemudian pemuda itupun pergi dari sini tampa mendapatkan mangsa yang ia cari.

Wanita tersebut bertanya mengenai kondisiku, aku menjawab aku baik-baik saja dan berterimakasih kepadanya. Kemudian, aku bertanya kenapa bisa ada pria bencong di rumah bordil ini. Dia menjelaskan tentang beberapa sturktur yang ada dirumah bordil tersebut yang terbagi menjadi tiga kawasan. Rendah, menenganh, dan Atas. Tempat yang tadi kamu datangi adalah kawasan rendah yang berisikan para bencong karena mereka dapat disewa murah bahkan gratis jika nafsu mereka sedang menjadi-jadi. Kemudian ada kawasan atas yang berisikan tamu-tamu vip atau langganan yang berisikan top 5 wanita yang ada dirumah bordil ini. Di sini merupakan kawasan menengah yang berisikan wanita-wanita yang berusaha untuk naik ke kawasan atas, banyak juga langganan yang ada disini, tetapi first timer juga lumayan banyak dari waktu ke waktu.

Perkenalkan namaku hina, kamu?.

Aku sora.

Kamu datang ke sini untuk mencari wanita bukan?

Tentu saja begitu, tapi apa daya aku hampir saja diperkosa oleh banci sialan itu.

Hahaha, don't mind. Yang penting kamu sudah masuk ke kawasan ini bukan? Baiklah ikuti aku, akan kuantar ke meja resepsionis

Baiklah

Kemudian kami berdua berjalan ke meja resepsonis dan dalam perjalan aku mendengar suara desahan-desahan mesum dari berbagai kamar. Kemudian, aku bertanya kepada hina tentang dirinya

Hina chan, ketika menyelamatkanku tadi apakah kamu sedang senggang?

Ya kurang lebih begitu, karena jarang yang menyewaku lantaran aku badanku yang kurang sexy dibandingkandengan rekan-rekanku.

Kamu cantik menurutku Hina-san.

Tidak perlu memujiku begitu, bagaimana kalau kamu menyewaku saja?

Well, sejak bertemu denganmu pikiranku hanya ada untuk sex dengan mu

Kata-katamu boleh juga, yaudah mari kita bergegas ke resepsionis

Kemudian sampailah kami berdua di resepsionis, disana aku dimintai kartu tandaku serta uang untuk pembuatan kartu member disana dan juga biaya sewa untuk Hina serta biaya sewa kamar. Aku tidak menyangka biaya sewa untuk hina san sangatlah murah, padahal aku sudah siapkan uang lebih banyak karena kupikir akan memakan uang yang banyak pula.

Kemudian kami diantar ke kamar oleh resepsionis. Kamarnya

Aku merupakan seorang virgin yang memiliki kekuatan es dan simbol rune di atas ekningku. Untuk menghilangkan, virginityku aku beruapay untuk pergi ke tempat bordir baru yang ada di sekitar kawasan rumahku. Bordir ini dibangun oleh pemerintah untuk mengakomodasi orang-orang yang memuaskan gairah seks mereka, dan mulai buka pada pukul 24.00 malam. Akan tetapi, tidak ada cahaya lampu yang muncul dari rumah bordir tersebut saat aku sampai disana, kemudian aku mencoba masuk ke dalam dan kondisi ruangan sangatlah gelap di lantai pertama. Secara samar-samar aku melihat ada beberapa furniture yang ketika aku dekati ternyata adalah sebuah batu aneh yang memiliki banyak simbol. Kemudian aku menyangkan itu makan dan langsung kabur.

Entah bagaimana aku sampai ke lantai -2 dari bangunan, aku kemudian mencoba menelusuri lantai tersebut untuk mencari psk yang ingin aku sewa. Kemudian, aku melihat sebuah sileut bayangan dan secara reflek aku memegang tangan dari orang tersebut. Yang kupegang ternyata bukanlah tangan seorang wanita cantik, tetapi lelaki berbadan kekar yang mengenakan pakaian wanita yang ingin "menghabisiku". Sontak aku tendang bijinya dan lari ke sisi lain dari lantai tersebut sementara dia mengejar dengan kecepatan yang sama cepatnya denganku.

Aku berlari cukup jauh dan tiba di tempat remang-remang dan sepertinya ujung dari bangungan tersebut. Pria tadi kemudian sampai dan tersenyum dengan penuh nafsu. Aku hanya bisa pasrah karena tidak bisa kabur dan stamina yang sudah terkuras. Di saat dia ingin merabaku muncul seorang wanita cantik yang berada di depanku. Perempuan itu bilang bahwa aku adalah "pelanggan" dia dan meminta pria aneh tersebut untuk pergi dari sini karena disini sudah termasuk kawasan wanita. Dengan rasa kecewa, kemudian pemuda itupun pergi dari sini tampa mendapatkan mangsa yang ia cari.

Wanita tersebut bertanya mengenai kondisiku, aku menjawab aku baik-baik saja dan berterimakasih kepadanya. Kemudian, aku bertanya kenapa bisa ada pria bencong di rumah bordil ini. Dia menjelaskan tentang beberapa sturktur yang ada dirumah bordil tersebut yang terbagi menjadi tiga kawasan. Rendah, menenganh, dan Atas. Tempat yang tadi kamu datangi adalah kawasan rendah yang berisikan para bencong karena mereka dapat disewa murah bahkan gratis jika nafsu mereka sedang menjadi-jadi. Kemudian ada kawasan atas yang berisikan tamu-tamu vip atau langganan yang berisikan top 5 wanita yang ada dirumah bordil ini. Di sini merupakan kawasan menengah yang berisikan wanita-wanita yang berusaha untuk naik ke kawasan atas, banyak juga langganan yang ada disini, tetapi first timer juga lumayan banyak dari waktu ke waktu.

Perkenalkan namaku hina, kamu?.

Aku sora.

Kamu datang ke sini untuk mencari wanita bukan?

Tentu saja begitu, tapi apa daya aku hampir saja diperkosa oleh banci sialan itu.

Hahaha, don't mind. Yang penting kamu sudah masuk ke kawasan ini bukan? Baiklah ikuti aku, akan kuantar ke meja resepsionis

Baiklah

Kemudian kami berdua berjalan ke meja resepsonis dan dalam perjalan aku mendengar suara desahan-desahan mesum dari berbagai kamar. Kemudian, aku bertanya kepada hina tentang dirinya

Hina chan, ketika menyelamatkanku tadi apakah kamu sedang senggang?

Ya kurang lebih begitu, karena jarang yang menyewaku lantaran aku badanku yang kurang sexy dibandingkandengan rekan-rekanku.

Kamu cantik menurutku Hina-san.

Tidak perlu memujiku begitu, bagaimana kalau kamu menyewaku saja?

Well, sejak bertemu denganmu pikiranku hanya ada untuk sex dengan mu

Kata-katamu boleh juga, yaudah mari kita bergegas ke resepsionis

Kemudian sampailah kami berdua di resepsionis, disana aku dimintai kartu tandaku serta uang untuk pembuatan kartu member disana dan juga biaya sewa untuk Hina serta biaya sewa kamar. Aku tidak menyangka biaya sewa untuk hina san sangatlah murah, padahal aku sudah siapkan uang lebih banyak karena kupikir akan memakan uang yang banyak pula.

Kemudian kami diantar ke kamar oleh resepsionis. Kamarnya... Berlanjut